Semua Bab Pendekar Dari Lembah Hitam: Bab 51 - Bab 60

200 Bab

Pulih Sepenuhnya

Sampai di puncak gunung tulang Saga mulai bermeditasi, sebelum mengembalikan semua kekuatannya hati dan pikirannya harus bersih untuk sementara waktu.Setelah cukup lama bermeditasi Saga bisa merasakan kebencian di dalam dirinya menghilang, tidak membuang waktu Saga mengangkat tangannya ke atas dan menunjukkan satu jarinya."Awan hitam pemanggil Halilintar, datanglah datangkan Halilintar padaku," Saga berteriak sangat keras.Matahari tertutup awan hitam seketika membuat langit menjadi gelap, kegelapan menyelimuti dunia Azur diiringi kilatan-kilatan yang terus bergantian semakin mendekat ke arah Saga.Jheeeeeeddddaaaaar.Jheeeeedddddaaaaar.Sambaran demi sambaran Halilintar menyambar Saga berulang kali, Saga yang tersambar Halilintar terus menghitung berapa banyak sambaran yang sudah diterima olehnya.Semakin lama sambaran Halilintar bertambah cepat. Dihitungnya ke 99 Halilintar berhenti seketika, semua kilatan yang berada di sekitar Saga ikut berhenti."Haaaaah, Ini adalah puncaknya,"
Baca selengkapnya

Kalah Cepat

Menggunakan pedangnya yang sudah memiliki jiwa kesadaran Saga terbang menuju lautan mati, sekarang perjalanan jauh bisa di datanginya dalam hitungan menit tidak perlu bersusah payah mencari kapal lagi.Sampai di tengah lautan mati Saga meminta pedangnya berhenti, Saga melihat dari atas para Hiu menatap ke arahnya seperti sedang menyambut kedatangan seseorang."Aku sudah mengabarinya kalau aku akan datang padanya, sepertinya Hiu itu terlalu berlebihan menyuruh pasukannya untuk menyambut ku," ucap Luang."Aku rasa itu bagus, Kalau begitu aku akan meninggalkan mu," sahut Saga."Tunggu aku, itu tidak lama mungkin hanya membutuhkan waktu tiga hari," ucap Luang."Tidak bisa, aku harus segera pergi untuk menyusun rencana," sahut Saga."Baiklah, kalau begitu aku akan menyusul mu setelah mendingan tubuhku," ucap Luang.Luang yang keluar dari lautan spiritual Saga langsung menceburkan diri, tepat setelah Luang menceburkan diri ke lautan mati para Hiu tidak lagi terlihat.Di dalam laut para Hiu
Baca selengkapnya

Ditipu

Saga masih menatap sisa-sisa kerang yang hancur di depannya sambil mengertakkan giginya, Saga berpikir sepertinya sudah waktunya melakukan semua dengan serius karena Yai sendiri juga tidak kunjung bergerak.Saga juga berpikir untuk apa dirinya menyelamatkan Yai kalau dari awal Yai sendiri sudah tidak berguna, seharusnya biar saja dia mati di dalam goa Pandan pikirnya lagi dengan kesal."Kamu kenapa tiba-tiba pergi?" tanya Hiu sirip merah yang muncul dari belakang Luang."Yang bisa menyimpan kepingan jiwa hanya dia dan satu orang lainnya, aku tentu saja harus memangilnya. Tapi apa yang sebenarnya terjadi di sini?" tanya Luang balik."Tepat setelah kamu pergi seseorang datang kemari, dengan cepat dia menyerang ku dan para Hiu lain. Setelah memberi kami pembatas dia menghancurkan kerang dan mengambil cahaya di dalamnya," ucap Hiu sirip merah menjelaskan."Itu sudah jelas dia," sahut Saga."Apa yang akan kamu lakukan sekarang?" tanya Luang."Seperti yang kamu katakan sebelumnya, bagaimana
Baca selengkapnya

Penjelasan

Mendengar pembicaraan bayangan Sar dan Saga Yai terdiam seribu bahasa, Yai masih tidak percaya apa yang di dengarnya itu, tidak mungkin orang yang bahkan jauh lebih muda darinya itu adalah mantan kekasihnya yang dibunuhnya dengan tangannya sendiri.Yai ingin memastikan apa benar yang didengarnya tadi, atau semua hanya bualan Saga belaka untuk mengalihkan perhatian Sar."Katakan padaku yang kamu ucapkan tadi tidak benar," ucap Yai yang masih terikat."Heeeeeh, memangnya apa yang aku katakan?" tanya Saga."Kamu mengatakan padanya kamu adalah Saga, kalau kamu mantan gurunya berarti kamu... ." Yai tidak melanjutkan perkataannya dan menundukkan kepala."Mantan kekasih yang sudah kamu khianati," sahut Saga."Kenyataan memang benar walau mungkin kamu tidak akan mempercayainya, Dewa memberikan kehidupan kedua untuk ku membalas dendam pada kalian," sambung Saga.Yai yang menundukkan kepala menatap Saga, dirinya jelas tidak percaya tentang kehidupan kedua, tapi bagaimana penjelasan tentang oran
Baca selengkapnya

Perguruan Sangka

Para kultivator yang mengikuti Saga sudah sampai di kediaman Saga yang tidak sembarang orang bisa masuk ke dalamnya, semua yang sudah duduk terdiam menunggu Ash memulai pembicaraan, mereka sendiri tidak tahu kenapa sampai mau mengikuti Saga ke rumahnya."Aku sudah mengatakannya kalau aku tidak akan berterima kasih, aku yakin kalian masih ingat itu," ucap Saga."Kami tidak perlu ucapan terima kasih, kami membantumu karena kamu adalah orang pilihan," sahut Nim cepat.Luang yang mendengar perkataan Nim teringat sesuatu, sepertinya benar rencana para Dewa sudah banyak diketahui manusia di bumi, bahkan para kultivator saja juga sudah mengetahuinya."Tanya pada mereka dari mana mereka tahu tentang orang pilihan," ucap Luang penasaran."Kenapa kalian yakin aku adalah orang itu? aku sendiri tidak tahu apa maksud kalian orang pilihan," ucap Saga."Dia mengatakan kalau orang pilihan akan memiliki dua aliran, orang itu menjadi kultivator dan memiliki kekuatan iblis," ucap Nim."Dia siapa?" tanya
Baca selengkapnya

Hancurnya Perguruan Sangka

Saga yang berbaik hati ingin melepaskan murid tidak bersalah perguruan Sangka masih tetap menunggu, sudah cukup lama dirinya menunggu tidak jauh dari perguruan Sangka tetap tidak ada satupun murid yang keluar."Hahahahaha, sebenarnya apa yang aku lakukan sekarang. Kenapa aku harus terus menunggu," ucap Saga."Baiklah karena mereka tidak ada yang ingin keluar, kesabaran ku sudah habis mereka semua harus mati," sambung Saga mengepalkan tangannya.Wheeeeeeeeeeessssssss.Wheeeeeeeeeeeeesssssss.Saga memerintahkan pedangnya terbang ke arah gerbang perguruan Sangka, melihat pedang yang terbang menyerang mereka para murid penjaga gerbang serentak mengeluarkan pedang masing-masing.Saga berjalan dengan santai ke arah beberapa murid yang terus menangkis pedangnya, Saga sengaja tidak meminta pedangnya langsung membunuh karena mati dengan sekali tebas terlalu menyenangkan bagi mereka.Cetaaaaaaak.Murid yang menjaga gerbang tidak bisa bergerak setelah Saga menjentikkan jari."Pedang kembali," uc
Baca selengkapnya

Pengembara Misterius

Anak-anak perguruan Sangka yang dipindahkan oleh Saga langsung berpindah ke wilayah kerajaan Nandong, semua berpindah secara bersamaan di depan Glai yang masih sama menjaga gerbang."Kalian semua datang dari mana?" tanya Glai."Kami ingin hidup, kami tidak ingin mati," ucap beberapa murid yang terus bergumam tidak mempedulikan perkataannya.Melihat anak-anak yang tiba-tiba muncul tidak bisa diajak bicara Glai meminta beberapa penjaga ikut dengannya, Glai ingin melaporkan pada Raja Suh dan membawa anak-anak itu sekaligus ke sana.Di istana Raja Suh melihat ke arah anak yang dibawa oleh Glai, setelah mendengar perkataan Glai Raja Suh menjadi penasaran siapa yang mengirim mereka semua."Kalian semua dari mana?" tanya Raja Suh berusaha berbicara selembut mungkin."Kami murid perguruan Sangka," ucap salah satu murid sambil menundukkan kepala."Perguruan Sangka sangat jauh dari sini, butuh waktu tujuh hari untuk sampai di sana," bisik guru Glai menjelaskan ke Raja Suh."Lalu bagaimana kalia
Baca selengkapnya

Titik Bintang

Saga bergegas menghilang keluar dari rumah Merah, sang misterius yang baru saja keluar membuat Saga yakin orang itu masih berada tidak jauh dari tempatnya saat ini.Saga berpikir orang itu pasti tahu sesuatu dan dirinya harus mengetahui semuanya, apa rencana Dewa dan siapa sang misterius itu sendiri."Tidak perlu mencari ku, lakukan saja semua sesuka hati mu. Aku yakin kamu pasti tau jika Raja iblis sampai bangkit dunia akan hancur," ucap suara tanpa wujud yang tiba-tiba terdengar membuat Saga menghentikan langkahnya."Lalu kamu siapa? dari mana kamu mengetahui itu semua?" tanya Saga."Jika takdir mengizinkan kita pasti akan bertemu lagi, di saat itu terjadi kamu pasti tahu siapa aku," ucap suara yang langsung menghilang."Bagaimana? Apa kamu mengetahui siapa dia?" tanya Saga pada Luang."Tidak aku tidak mengetahuinya, tapi aku merasa seperti tidak asing dengan suaranya," sahut Luang.Saga yang tidak mau memikirkannya terpaksa bergegas pergi, Walau tidak tau siapa sang misterius itu S
Baca selengkapnya

Membangkitkan

Saga sampai di padang pasir hanya dalam waktu tiga jam, melewati gunung yang pernah didaki nya Saga sampai di perbatasan padang pasir yang sangat luas.Saga yang turun dari pedangnya di sambut beberapa anak buah Meziza, semua menundukkan kepala meminta Saga ikut dengan mereka.Tanpa banyak bicara Saga mengikuti wanita berbadan setengah ular yang berjalan di depannya, setelah berjalan cukup jauh Saga sampai di istana yang pernah di datanginya itu."Selamat datang kembali, kita bertemu lebih cepat dari perkiraanku," ucap Meziza yang menunggu Saga di depan istananya."Dia tidak datang ke sini?" tanya Saga."Aku tidak mengerti maksud mu, dia siapa?" sahut Meziza."Apa kamu tahu titik susunan bintang?" tanya Saga lagi tidak berbasa-basi."Tentu saja, susunan itu sudah lama ada, susunan titik bintang akan digunakan untuk membangkitkan dan membutuhkan lima tumbal," ucap Meziza."Benar, untuk membangkitkan Raja iblis Sar sudah menculik empat pemimpin lainnya dan kamu adalah yang ke lima," sah
Baca selengkapnya

Menyiksa Sar

Luang masih tidak mengerti bagaimana bisa Saga berpikir untuk menggabungkan kepingan jiwa Raja iblis menjadi satu, Saga bahkan tidak mengatakan apa-apa padanya hingga membuatnya mengira tubuh Saga berhasil di ambil alih jiwa Raja iblis.Dari atas Luang melihat Saga yang menatap tajam ke arah Sar, di tangan Saga pedang berlapis api bersiap diarahkan pada Sar.Bruuuuuuuuaaaaaaak.Jleeeeeeeeeeeeeeeeeeeb.Saga menendang Sar hingga jatuh tersungkur, pedangnya yang sudah dilapisi api ditancapkan ke perut Sar.Arrrrrrrrrrrrkkkkkkkkh.Sebelumnya melihat Saga yang ingin menusuknya Sar mencoba menghindar, pukulan Saga saat melepaskan jiwa Raja iblis dari tubuhnya sangat kuat, saat ini tubuhnya sangat terasa lemah bahkan untuk menghindar saja dirinya tidak mampu."Aku tahu kamu dan aku hanya bisa mati di pedang suci, tapi kamu harus ingat tanpa pedang suci aku masih bisa menyiksamu," ucap Saga menyeringai."Arrrrrrrrrgggggh, lakukan saja. Aku tidak akan memberitahumu di mana aku simpan pedang su
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
20
DMCA.com Protection Status