Home / Pendekar / Pendekar Dari Lembah Hitam / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Pendekar Dari Lembah Hitam: Chapter 31 - Chapter 40

200 Chapters

Elemen Angin

Saga menatap Ratu Meziza yang masih terus tertawa, Saga tidak merasa ada yang lucu sampai harus Ratu Meziza tertawa seperti itu pikir Saga dengan kesal."Sebenarnya aku menyuguhkan teh karena senang ada yang datang kemari, tapi karena kamu sangat ingin menguasai elemen angin aku tidak akan menahan mu," ucap Ratu Meziza."Setiap 3 bulan sekali angin topan akan membuat badai pasir tanpa henti 3 hari, jika kamu bisa bertahan angin itu akan memberikan sedikit intinya untukmu," sambung Ratu Meziza."Kamu beruntung angin topan itu akan membuat badai pasir besok siang. Jadi beristirahat saja di sini semalam," ucap Ratu Meziza lagi."Kenapa kamu membantuku? bukankah selama ini kamu yang menciptakan ilusi untuk orang yang selama ini melewati Padang pasir," tanya Saga."Alasannya? Karena kamu berbeda dari yang lain. Aku bisa mencium bau-bau kekejaman darimu, tidak hanya itu aku juga mencium bau kekuatab iblis di tubuhmu walau kamu yang sekarang mungkin adalah kultivator," ucap Ratu Meziza."Sem
Read more

Anggota Sekte Iblis

Saga bisa merasakan tubuhnya yang sudah sangat membaik, kiriman energi dari Meziza menyatu di tubuhnya dengan sempurna. Saga memegangi dahinya yang sesekali berdenyut, di dalam dahinya seperti ada sesuatu yang mengganjal tapi Saga sendiri tidak tahu apa. Mungkinkah inti angin yang terakhir masuk terlalu berlebihan hingga menimbulkan sedikit bekas pikirnya."Kamu kenapa?" tanya Ajer yang melihat Saga hanya diam."Bukan apa-apa," ucap Saga sambil bangkit berdiri."Sekarang ke mana kita akan pergi?" tanya Ajer lagi.Saga menaruh tangannya di dagu berpikir keras, dirinya sudah menerobos tingkat cukup banyak walau masih saja merasa kurang, dirinya juga sudah menguasai keempat elemen seperti kultivator sejati, lalu ke mana dirinya harus pergi dan dari mana memulainya."Apa aku pergi menemui wanita tua itu saja ya," ucap Saga berbicara sendiri."Bukan kah saat ini kamu harus membalas dendam," sahut Luang."Aku tahu itu, tapi hanya dengan kekuatan ku tidak mungkin mampu mengalahkan para ketu
Read more

Kembali Ke Kerajaan Nandong

Saga menatap anak anak dari jauh sebelum memutuskan menghampiri mereka, Saga berjongkok di depan anak-anak yang masih terlihat ketakutan padanya karena mengira dirinya juga penculik, Saga mencoba tersenyum sambil menatap semua anak-anak dan mengusap kepala masing-masing."Kalian baik-baik saja?" tanya Saga pelan."Terima kasih sudah menyelamatkan kami," sahut salah satu anak perempuan menundukkan kepalanya.Saga kembali tersenyum walau saat ini semua anak-anak aman pasti masih ada anggota sekte iblis lain yang akan menangkap mereka kembali, jalan satu-satunya membuat mereka aman dengan membawa mereka ke kerajaan Nandong."Ajer, antar mereka semua ke Kerajaan Nandong," ucap Saga."Bagaimana dengan mu?" tanya Ajer."Jangan mengkhawatirkan ku, aku juga akan ke sana jadi tunggu aku di sana saja," sahut Saga."Baiklah, karena kamu yang meminta," ucap Ajer."Kalian semua ikut Macan ini ke kerajaan Nandong, dia yang akan mengantar kalian pulang jangan takut padanya," ucap Saga menatap anak-an
Read more

Rencananya

Raja Suh memegangi kepalanya setelah mendengar perkataan Saga, kerajaan Mangla masih memiliki para ketua yang sangat kuat, menyerang mereka sama saja mencari kematiannya sendiri dan kehancuran kerajaannya."Haaaah, itu bukan jalan keluar," ucap Raja Suh yang terlihat semakin gelisah."Apanya yang bukan jalan keluar, kalau tidak menyerang mereka akan terus menindas kerajaan Nandong dan yang lebih penting Putri Awen belum tentu diperlakukan dengan baik di sana," sahut Saga."Apa kamu tidak tau kerajaan Manga memiliki ketua yang masih hidup sampai sekarang, para ketua itu tidak akan membiarkan kerajaan Mangla hancur," ucap guru Glai."Aku tahu itu dengan sangat jelas, itu kenapa aku memberi jalan keluar seperti itu," sahut Saga."Baguslah kalau kamu tahu, jadi kami tidak perlu menjelaskan kenapa kami menolak jalan keluar mu," ucap guru Glai."Cih, kalian memilih takut dengan mereka dan membiarkan Putri Awen yang hidup menderita, kalau itu yang kalian mau aku akan pergi dari sini," Saga l
Read more

Mulai Menyerang

Semua pasukan yang akan dipimpin oleh Raja Suh sudah berbaris di depan gerbang kota. Pasukan serigala, Singa dan Elang yang dipimpin setiap Ketua tidak sabar ingin menyerang kerajaan Mangla dan membawa Tuan putri mereka kembali.Ssga yang berdiri di samping Raja langsung menaiki Ajer, semua pasukan berjalan mengikuti Saga dan Raja Suh yang memimpin di depan.Melewati jalur selatan hanya membutuhkan waktu 3 jam untuk sampai di perbatasan, Saga meminta Raja Suh dan pasukannya untuk menunggu sinyal darinya sebelum bergerak, saat ini Saga akan ke kerajaan Mangla untuk melihat pergerakan Raja Shu dan para ketua."Yang Mulia kenapa harus mendengarkan anak muda itu, kita bisa saja langsung menyerang kerajaan Mangda dan membawa Tuan putri kembali," ucap Ketua pasukan Serigala yang terkenal licik."Aku sudah berjanji akan mengikutinya, lagipula penyerangan ini dia yang mengusulkannya dan Aray jalur selatan dia juga yang hilangkan, menurutmu apa itu belum cukup untukku menurutinya," sahut Raja
Read more

Kehancuran Kerajaan Mangla

Prajurit tersisa kerajaan Mangla yang ingin pergi ke istana Raja di hadang prajurit Kerajaan Nandong, kedua pasukan terus bertarung dengan sengit, jumlah prajurit Mangla yang sebelumnya sudah berkurang banyak menguntungkan prajurit kerajaan Nandong.Saga memanfaatkan kekacauan untuk masuk ke dalam istana, Saga berpikir jika tidak menyelamatkan putri Awen sebelum pergi menghampiri Luang Raja Shu akan memanfaatkan putri Awen memperlemah Raja Suh.Setelah mencari di setiap ruangan yang ada di istana Saga masih tidak juga menemukan putri Awen, Saga yang menghentikan langkahnya mulai berpikir, jika tidak ada di istana mungkinkah putri Awen saat ini sedang berada di penjara.Tanpa banyak berpikir Saga kembali menggunakan langkah Cepatnya, setelah berkeliling Saga yang menemukan jalan masuk ke penjara bawah tanah bergegas turun, penjara yang tidak memiliki penjaga membuat Saga menjadi leluasa bergerak masuk memperhatikan masing-masing setiap penjara."Heeeeh, siapa kamu?" tanya seorang tahan
Read more

Melawan Para Ketua

Duuuuuuuuuuaaaaar.Tiga Ketua yang masih bertarung dengan Luang merasakan sesuatu yang buruk telah terjadi di kerajaan Mangla, walau merasakan sesuatu yang buruk terjadi ketiga ketua tetap fokus menyerang Luang yang terlihat sudah hampir kelelahan, kesempatan untuk mendapatkan Sang Naga sebentar lagi datang pada mereka."Tetua Dang, sudah saatnya kita menggabungkan kekuatan," ucap ketua San."Benar Ketua Dang, kita harus menyelesaikan dengan cepat aku takut terjadi pada Shu dan kerajaan Manga," sahut ketua Han."Baiklah kalau begitu, kita gunakan sekarang," ucap ketua Dang."formasi penghancur bumi," teriak ketua Dang yang langsung berpindah tempat.Melihat ketiga ketua yang menyusun formasi berbentuk segitiga Luang hanya berdecak, formasi yang akan dibuat ketiga ketua adalah salah satu dari formasi terkuat untuk mengalahkan Naga, jika dirinya terkena serangan dari formasi itu dirinya tidak akan bisa bangkit lagi untuk sementara."Aku percaya rencana para Dewa tidak akan salah," gumam
Read more

Mencaritahu Rencananya

Kehancuran kerajaan Mangla menggemparkan banyak daerah. Raja Raja kerajaan lain turut senang mendengar kabar kehancuran kerajaan Manga, selama ini kerajaan Mangla sudah banyak mengambil wilayah kerajaan lain hanya karena memiliki ketua yang lebih kuat, Raja shu selalu mengancam para Raja lainnya akan meminta para ketuanya untuk memimpin peperangan menyerang kerajaan mereka.Semua Raja yang tahu seberapa kuat dan misteriusnya para ketua kerajaan Mangla hanya bisa mengalah, mereka hanya bisa membiarkan Raja shu mengambil wilayah mereka dan tidak pernah berpikir untuk memulai peperangan.Di perjalanan kembali pulang semua pasukan kerajaan Nandong serta Raja Suh menatap langit, Melihat dari kejauhan Naga terbang ke arah mereka semua merasa sangat terkejut, selama ini Naga hanya menjadi hewan legendaris yang tidak pernah ada, tapi saat ini mereka bisa melihat dengan jelas Naga yang dinaiki oleh Saga turun di depan mereka "Jadi ini yang kamu maksud," ucap Raja Suh."Benar," sahut Saga sing
Read more

Pesta

Saga masih terdiam mencoba menyangkal perkataan Luang hanya omong kosong, menyelematkan dunia atau apapun yang berkaitan dengan rencana para Dewa Saga memutuskan tetap tidak mempercayainya.Dirinya yang mantan ketua sekte iblis tidak mungkin seorang penyelamat dunia, semua sangat tidak masuk akal pikirnya."Lalu apa yang akan kamu lakukan sekarang? Apa kamu akan membiarkan orang itu membangkitkan Raja iblis, lalu bagaimana dengan dendammu," ucap Luang tahu betul a yang dipikirkan Saga."Dendam tetaplah dendam dan aku harus membalasnya, tapi tentang penyelamat dunia atau apapun itu aku tidak akan mau ikut campur," sahut Saga."Bagaimana jika dia berhasil membangkitkan Raja iblis sebelum kamu membalas dendam, setelah Raja iblis bangkit dia pasti akan melindungi orang yang telah membangkitkannya," ucap Luang."Aku hanya tinggal membunuhnya sebelum rencananya berhasil," sahut Saga."Tapi... .""Sudahlah, jangan ikut campur. Jika kamu tidak suka dengan yang aku katakan kamu bisa pergi kapa
Read more

Bertemu Dia

Lebih dari tujuh hari Ajer membawa Saga berlari tanpa henti, perjalanan yang masih sangat jauh membuat Saga meminta Ajer berhenti di desa terdekat.Menuruti permintaan Saga Ajer menghentikan langkahnya, desa yang terdekat saat ini hanya satu tapi Ajer yang baru menghentikan langkahnya ragu untuk membawa Saga masuk ke dalam."Ada apa? Kenapa tidak berjalan masuk?" tanya Saga."Aku."Ajer tidak jadi menyampaikan ke Saga kalau saat ini dirinya ragu membawanya masuk ke dalam, tanpa banyak berpikir Ajer kembali melanjutkan langkahnya melewati gerbang desa tanpa nama di depannya.Beberapa meter memasuki desa hawa mencekam menyambut Saga dan membuatnya begidik, walau warga desa melakukan aktifitas seperti biasa Saga bisa merasakan kejanggalan di desa tempatnya saat ini berdiri."Sepertinya kamu sudah lama tidak berburu, kamu pergilah aku akan beristirahat di sini dua hari," ucap Saga."Tunggu apa kamu tidak merasakannya," sahut Ajer."Tidak, jadi pergilah setelah ini perjalanan kita masih sa
Read more
PREV
123456
...
20
DMCA.com Protection Status