Res menghentikan langkahnya tak jauh dari pagoda berwarna emas dan menunjuknya agar Saga melihat ke sana, Saga menatap sekilas pagoda di depannya, tempat seperti itu memang sangat cocok untuknya pikir Saga dalam diam."Kalau begitu ambil ini dan pergilah," ucap Saga memberikan 3 keping emas ke Res.Mata Res melotot melihat kepingan emas pemberian Saga, kepingan emas itu bisa membuat dirinya sekeluarga bertahan hidup sepuluh tahun ke depan."Terima kasih, terima kasih. Aku pergi dulu, jika sudah selesai kamu bisa mencariku, akan aku antar kemana pun kamu mau," ucap Res menundukkan kepalanya berulang kali.Saga berjalan ke arah pagoda emas berkilau dan berhenti tepat di depan pintunya, menggunakan penglihatan Naga nya Saga bisa melihat ada yang akan menyambutnya.Kriiiieeeeeeet.Suara pintu yang di dorong Saga terdengar sangat keras.Saga yang melangkah masuk ke dalam disambut hewan Qilin, Qilin hewan berkepala seperti Naga, bertanduk seperti rusa dan berkaki seperti kuda saat ini berdi
Perjalanan Saga sampai ke perbatasan selanjutnya sangat jauh, setelah menempuh perjalanan lebih dari lima hari Saga akhirnya sampai di perbatasan.Sama seperti sebelumnya lambang perbatasan juga berbeda, lambang perbatasan yang akan dilewatinya berbentuk burung. Saga yang tidak tahu apa arti setiap lambang hanya berjalan melewatinya.Dari tempat Saga berdiri Saga bisa melihat dua gunung besar, sambil terus berjalan Saga berpikir apa mungkin cara untuknya menerobos tingkat berada di kedua gunung itu pikirnya."Aku lebih baik berbaur dengan warga untuk mencaritahu," gumam Saga sambil terus berjalan.Memasuki pedesaan Saga memutuskan berhenti untuk beristirahat, Saga memasuki rumah makan yang terletak tidak jauh dari gerbang yang dilewatinya."Bu arak nya satu," ucap Saga yang langsung duduk."Baik," sahut ibu penjual bergegas berjalan ke arah Saga membawa arak di tangannya.Saga memperhatikan sekelilingnya yang terlihat sangat sepi, selain ibu penjual tidak ada sama sekali orang di seki
Hang masih tidak mengerti bagaimana cara Saga melakukannya, dirinya yakin Saga hanya menghentakkan kaki untuk menghentikan gunung yang dibuat bergetar olehnya tapi dari mana kekuatannya itu berasal dan bagaimana itu bisa sebanding dengan tongkat miliknya."Kenapa hanya diam?" tanya Saga."Aku sudah menduga kalau kamu bukan penjaga gunung kembar," ucap Saga."Aku memiliki tongkat ini, sudah jelas aku adalah penjaga gunung kembar," sahut Hangi cepat."Hanya karena memiliki tongkat kamu berpikir dengan sendirinya kalau kamu adalah penjaga gunung kembar, bukankah itu sangat lucu," ucap Saga. Saga sengaja memprovokasi Hang agar membuatnya marah."Bedebah ini," sahut Hang mengarahkan tongkatnya ke Ash.Tanpa banyak bicara Saga berpindah ke Hang dan langsung menarik tongkatnya. Saga bisa merasakan kekuatan Hang yang sebenarnya tidak seberapa dan hanya tertolong tongkat peninggalan penjaga gunung."Lepaskan ini milikku," ucap Hang tangannya masih memegang erat tongkat."Mulai sekarang tidak l
Selesai makan Saga bergegas pergi meninggalkan desa kembali melanjutkan perjalanannya, sama seperti sebelumnya Saga kembali mendapatkan pula karena sudah membantu menyadarkan para warga.Melihat pula yang masuk ke dalam tubuhnya Saga sudah menganggapnya biasa, walau dirinya masih belum tahu apa kegunaan pula itu Saga tetap akan berusaha membantu orang lain yang membutuhkan bantuannya."Hahahahaha," Saga tiba-tiba tertawa sendiri.Saga mengingat kembali dirinya yang seorang ketua sekte iblis tidak pernah berbuat kebaikan, jadi sejak kapan kepribadiannya jauh berubah Saga hanya menggelengkan kepalanya sambil terus berjalan.Saga yang berjalan tanpa henti teringat peta pemberian Ketua, Saga langsung membuka peta karena tujuannya yang sekarang menuju 7 tingkat yang paling tinggi.Sebelum membuka peta mata Saga tertuju tulisan yang ada dibalik peta, Saga melihat dan membaca tulisan yang ada dibalik peta dengan serius.Patung pertama yang dilihatnya berbentuk Serigala melambangkan kelicikan
Klan Singa dan Klan Macan adalah manusia yang bisa berubah bentuk menjadi hewan. Saga menganggap mereka sama seperti siluman karena bisa berubah wujud dan wujud manusia bukan wujud mereka satu-satunya, walau Saga tidak tahu apa mereka memang sejenis siluman atau bukan.Di tempat lain Sion Ketua Klan Singa tidak ingin kalah dengan Can Ketua Klan Macan yang berlari pergi mengikuti penciumannya, Sion dan Nion bergegas berlari menyusul Can dan Tiga yang meninggalkan mereka.Saga yang sudah memasuki kota mencium bau busuk yang sangat menyengat, hampir di setiap rumah selalu ada bercak darah berhamburan.Menggunakan penglihatan Naga Saga bisa melihat rumah yang terdapat darah adalah rumah warga biasa, Saga seketika menjadi yakin kalau darah yang ada di setiap rumah warga adalah ulah kedua Klan.Dari salah satu rumah warga Saga melihat sesuatu keluar dari jendela, tanpa banyak berpikir Saga langsung mengejar sesuatu yang berlari masuk ke dalam gang kecil."Ini sangat lezat," ucap seekor Sing
"Sudah aku putuskan kalian tidak ada yang diizinkan meninggalkan kota ini," teriak Sion."Tapi kenapa? Kota ini sudah bukan tempat tinggal yang nyaman dan aman untuk kami," ucap salah satu warga."Mulai dari sekarang Klan Singa yang akan menjaga kalian, tapi jika kalian tetap pergi akan aku pastikan hanya tulang kalian saja yang keluar dari kota ini," sahut Sion.Para warga bergumam terus menerus, mereka semua sudah sangat tidak ingin tinggal di kota itu lagi, tapi tidak ada satu pun dari warga yang berani melangkah ke depan.Saga yang memperhatikan dari kejauhan menggunakan penglihatan Naga nya terlihat tidak senang, sudah jelas kesalahan berada pada anggota Klan Singa tapi Ketua Klan Singa malah bertindak semaunya sendiri.Saga bergegas menghilang berpindah ke barisan depan para warga. Ayah dan ibu bayi yang ditolong Saga sebelumnya terlihat sangat senang melihat Ash yang tiba-tiba muncul."Siapa kamu? Apa kamu yang menyelamatkan bayinya?" tanya Sion."Ketua, dia manusia yang kita c
Menggunakan penglihatan Naga nya Saga bisa melihat Can dan anggotanya menggunakan zirah pelindung tak terlihat, Saga berpikir sambil menyunggingkan bibir pantas saja can dan anak buahnya sangat percaya diri ingin menerima jurusnya."Tunggu apalagi cepat serang kami," teriak Can di sambut tawa kecil anggotanya.Mengeluarkan jurus yang sama tidak akan berguna karena lawan memakai zirah, tapi buat Saga untuk mengalahkan mereka dirinya mempunyai pilihan bahkan ratusan cara."Aku tidak akan menggunakan jurus yang sama, jadi kalian lebih baik bersiaplah," ucap Saga.Zirah yang biasa Saga tahu terbuat dari besi atau emas yang sudah dilapisi kekuatan spiritual, kelemahan besi atau emas terletak di api semakin besar api semakin membuat panas besi dan meleleh.Saga mengeluarkan kekuatan spiritualnya dan memasukkan ke dalam api kecil di tangannya, Saga yang merasa sudah siap langsung melemparkan api apinya ke Can dan anggotanya."Hahahaha, Apa kamu memercikkan api ke kami. Api seperti itu tidak
Tetua Zum menyerang Saga dari depan sedangkan Tetua Rag menyerang dari belakang, rahasia tentang awal mula permusuhan kedua Klan tidak boleh tersebar, keduanya serentak berpikir menghabisi Saga adalah jalan terbaik."Bahkan kalian kompak menyerang ku," ucap Saga yang langsung menghilang berpindah ke atas atap."Heeeh, pak tua apa sekarang kekuatan mu melemah, bagaimana bisa kamu tidak mengenainya," sahut Tetua Rag."Bukannya kamu juga sama," ucap Tetua Zum."Mungkin memang dasarnya kalian berdua lemah, itu kenapa menyerang ku saja tidak bisa," ucap Saga "Manusia sialan ini, tunggu saja jika sampai tertangkap akan aku habisi sampai ke tulang tulang mu," teriak Tetua Zum yang terlihat sangat marah."Ya, ya, ya. Kamu sama saja seperti siapa itu namanya. Ahhh, namanya Sion dia juga mengatakan hal yang sama tapi tidak ada hasil," ucap Saga "Dia masih di bawahku wajar jika dia gagal, tapi aku tidak," sahut Tetua Zum."Sekarang," teriak Tetua Zum yang melihat Tetua Rag sudah di belakang Sa
Saga meminta semua masuk ke dalam, kebetulan ada yang mau ditanyakan olehnya, baru berjalan beberapa langkah Ketua Pe menghentikan Saga, Ketua Pe dan lainnya sudah memutuskan untuk pulang dari semalam, terlalu lama pergi tidak bagus bagi mereka meninggalkan anggota keluarga dan perguruan mereka."Apa kalian serius ingin pergi?" Tanya Saga mencoba memastikan."Mau bagaimana lagi kita beda dunia, tidak mungkin bagi kami tetap di sini," ucap Qu Wi."Baiklah, aku tidak akan memaksa kalian untuk tinggal lebih lama. terima kasih sudah banyak membantuku," sahut Saga."Tidak perlu berterima kasih, kami juga senang sudah membantu mu," ucap Raran."Jika ada kesempatan datanglah ke dunia bebas kami akan selalu menerima mu," sahut Tetua Zum.Saga hanya tersenyum mendengar ucapan Tetua Zum, untuk ke dunia tanpa batas entah dirinya memiliki kesempatan atau tidak untuk pergi ke sana lagipula di dunianya sendiri Saga memiliki tanggungan.Tanpa meminta persetujuan Qu Wi dan Raran langsung memeluk Saga
Kreeeeetttaaaak.Kreeeeettaaaaaak.Saga yang baru bangun tidur merasa tubuhnya kembali pulih, semalaman Saga tertidur sangat pulas bahkan Tamra sama sekali tidak bangun sejak tertidur.Saga menatap Tamra yang baru membuka mata dan menatap ke arahnya, aura bayi itu terlihat berbeda dari hari sebelumnya pertanda Tamra sudah mulai menyerap energi yang ada di sekitarnya.Saga menganggukkan kepala tidak heran ternyata bayi yang menjadi anak angkatnya benar-benar sangat berbakat, walau begitu bayi yang masih kecil tetap membutuhkan susu untuk pertumbuhannya, tidak bagus jika bayi hanya menyerap energi untuk mengenyangkan tubuhnya.Sambil menunggu kedatangan Ajer Saga tiba-tiba teringat sesuatu, Saga baru ingat kalau kemarin dirinya meminta orang-orang yang ingin bertemu dengannya untuk menunggu sampai dirinya terbangun."Hem, sudahlah mungkin mereka sudah pergi," ucap Saga.Tap, tap, tap.Langkah kaki Ajer terdengar semakin mendekat, setelah pintu dibuka Ajer masuk ke dalam membawa susu yan
Sesampainya di rumah Saga memandikan sang bayi yang sedari tadi di sama sekali tidak menangis, sang bayi berbeda dari bayi pada umumnya yang biasanya akan sering menangis jika haus.Melihat bayi hanya diam menatapnya terus menerus Saga merasa sedikit keheranan, Saga belum pernah merawat bayi dirinya tidak tau apa yang harus dilakukannya untuk sang bayi agar mau tidur.Tap, tap, tap.Ajer yang sebelumnya melihat Saga membawa bayi bergegas ke kota terdekat, Ajer membeli susu untuk bayi karena tau Saga pasti tidak terpikirkan tentang itu."Aku membawakan susu untu bayi mu," ucap Ajer yang baru saja kembali."Bagaimana bisa aku lupa kalau bayi masih harus minum susu," sahut Saga menggelengkan kepalanya."Untung saja kamu membelinya," sambung Saga.Saga mengambil susu yang diberikan oleh Ajer, sang bayi meminum susu dengan lahap seperti memang sedang kehausan.Selesai meminum susu sang bayi masih menatap ke arah Saga, sang bayi masih menginginkan sesuatu dari Saga itu sebabnya sang bayi te
Tetua Rag menatap bayi yang diberikan wanita tua padanya, bayi itu adalah anak Saga Tetua Rag tidak menyangka Sgaa sudah memiliki anak bayi disela melakukan perjalanan."Kalau begitu aku pergi dulu, akan aku tanyakan semua padanya," ucap Tetua Rag yang langsung menghilang."Tunggu."Wai Yan yang ingin menghentikan Tetua Rag terlambat, Tetua Rag sudah pergi menghilang membawa sang bayi, padahal Wai Yang baru mau menjelaskan tentang asal usul bayi itu.Tetua Ragg yang berhasil membuka portal memeluk sang bayi dengan sangat erat, bayi yang dibawanya adalah anak Saga jika terjadi sesuatu dirinya tidak akan berani menanggung resikonya.Sesampainya Tetua Rag semu terkejut melihat apa yang ada di tangannya, Raran berpikir kalau Tetua Rag menculik bayi dari benua Dasar dan membawanya pergi."Kamu berani menculik bayi dari benua dasar, apa kamu tidak takut tidak bisa kembali ke dunia bebas," ucap Raran."Diamlah, bukan aku yang seharusnya menjelaskan, kita minta saja Saga menjelaskan," sahut T
Semua anak-anak menatap Saga yang baru datang, mereka menebak-nebak apa orang itu yang mereka tunggu kedatangannya.Dari tatapan anak-anak Saga bisa melihat mereka semua yang sudah tidak sabar ingin kembali pulang, Saga. berjalan ke depan ratusan anak-anak di depannya dan membaca ingatan masing-masing dengan cepat.Hanya membutuhkan waktu beberapa menit Saga sudah bisa melihat dari mana mereka semua berasal, Saga membagi mereka semua berdasarkan tempat yang akan mereka tuju agar lebih cepat kembali pulang."Mereka dari benua dasar, mereka dari benua Alstar, mereka dari benua bahga, mereka dari benua cnaya, mereka dari benua paga, mereka dari benua satuan," ucap Saga sambil menunjuk anak-anak yang sudah dipisahkan.Tetua Zum dan Tetua Rag yang sudah selesai memulihkan diri menghampiri Saga, mereka juga ingin mengambil bagian untuk mengantar anak-anak kembali pulang."Baiklah, kita berenam sama-sama mengambil satu bagian mengantarkan mereka pulang, aku akan mengantar anak-anak benua Als
Pusaran api sama sekali tidak bisa melukai Saga yang dilindungi jubah emasnya, Yai yang tidak ingin menyerah terus mengeluarkan semua kekuatannya untuk menyerang Saga tanpa henti.Setelah menyerang cukup lama Yai terdiam sejenak, Yai berpikir keras bagaimana caranya agar Saga terlepas dari jubah emasnya dan dirinya bisa langsung membunuhnya.Sesuatu tiba-tiba terlintas di pikiran Yai, jubah emas adalah jubah pertahanan bagaimanapun caranya dirinya harus bisa membuat Saga melepaskan jubah emas itu."Hahahahaha," Yai tertawa sangat keras sambil menatap Saga yang berada di tengah pusaran apinya.Indera pendengaran Saga yang sangat tajam bisa mendengar jelas Yai yang sedang tertawa walau suara pusaran yang terus mengelilinginya terdengar sangat keras, Saga tidak mengerti kenapa Yai tiba-tiba tertawa setelah gagal menyerangnya berulangkali."Aku lupa memberitahu sesuatu," ucap Yai yang langsung menghentikan pusaran apinya."Apa kamu tidak penasaran di mana Naga mu saat ini dan bagaimana ke
Melihat Qu Wi memeluknya Saga hanya diam, Saga memang tidak tau apa yang sudah terjadi padanya tadi tapi setelah membaca pikiran Qu Wi Ash tiba-tiba tersenyum penuh syukur.Saga sendiri tidak percaya kalau dirinya menghadapi semua itu, terbang ke atas berulang kali dengan ekspresi wajah kesakitan, serta Halilintar yang menyambarnya tanpa henti membuat Saga tidak heran Qu Wi mengkhawatirkannya."Saat ini aku sudah baik-baik saja, kamu bisa kembali tunggu aku di sana," ucap Saga."Tidak bisakah aku di sini untuk membantumu," sahut Qu Wi."Tidak, karena ini pertarungan hidup dan mati jika kamu ikut itu akan membahayakan nyawamu," ucap Saga."Baiklah, aku akan mempercayakan semua padamu, segeralah kembali kami menunggumu," sahut Qu Wi.Saga hanya menganggukkan kepalanya sambil menatap Qu Wi yang baru saja menghilang, sudut mata Saga tiba-tiba melirik ke arah Yai yang baru saja tiba dan saat ini berada tidak jauh darinya."Hahahaha, akhirnya kita bertemu lagi, sangat disayangkan aku harus
Qu Wi yang membawa Saga menghilang berpindah di suatu tempat, Qu Wi bergegas menurunkan Saga yang saat ini terluka sangat parah, tepat setelah Di turunkan Saga menatap tajam ke arah Qu Wi."Kenapa? Kenapa kamu membawaku pergi!" Teriak Saga."Jadi kamu mau tetap di sana dan mati di tangan wanita itu?" Tanya Qu Wi."Itu bukan urusanmu jika aku mati, setidaknya aku mati setelah bertarung sampai akhir," ucap Saga."Tidak, aku tidak akan membiarkan itu terjadi jika kamu mati bagaimana nasib muridmu, bagaimana cara ku dan yang lain menjelaskannya belum lagi jika kamu mati siapa yang akan membunuh wanita itu," sahut Qu Wi."Memangnya setelah kamu membawaku pergi apa yang bisa di dapat, kenyataannya aku tetap tidak akan bisa menang darinya karena dia lebih kuat dariku," ucap Saga."Saga yang aku kenal tidak akan mudah menyerah, aku mau kamu tetap seperti itu ingat masih ada cara untuk mu juga menjadi sekuat dia bahkan melebihinya," sahut Qu Wi."Jika kamu ingin aku berkultivasi ganda dengan Y
Treeeeng, treeeeeeng, treeeeeeeng.Suara adu pedang terdengar sangat keras setelah Saga dan Yai sama-sama menerbangkan pedangnya. Saga langsung menghilang berpindah ke belakang Yai melayangkan pukulan kekuatan Naga di kedua tangannya.Bruuuuuuuuuuaaaaaaak.Pukulan keras Saga berhasil membuat Luai terlempar, walau berhasil mengenai Yai pukulan Saga hanya membuatnya terluka sedikit tidak parah."Ayolah, apa hanya ini yang kamu miliki," ucap Yai sambil mengusap darah di sudut bibirnya.Tak menjawab ucapan Yai Saga kembali menghilang, Saga memukul berulang-ulang mencoba membuat pertahanan Yai melemah.Serangan yang sama tak berhasil membuat Yai terluka dua kali, Yai memasang beberapa pelindung agar serangan Saga tidak bisa mengenainya.Bruuuuuuuuuuuuaaaaaak.Yai mengambil kesempatan menyerang balik Saga yang hanya fokus menyerangnya, satu serangannya berhasil membuat Saga terlempar sama seperti dirinya sebelumnya.Saga bangkit berdiri bersiap menyerang Yai kembali, tapi kali ini Saga memu