Saga kembali berpikir di mana ada kutukan pasti ada pemecahnya, sebelum itu dirinya harus tahu apa permasalahannya sampai kota itu dikutuk."Apa yang kalian lakukan hingga membuat orang itu mengutuk satu kota?" tanya Saga membuat Raran terdiam."Haruskah aku menceritakannya padamu?" tanya Raran balik."Tidak juga, kalau begitu aku bisa pergi sekarang urusanku di sini juga sudah selesai," sahut Saga."Semua bermula dari kakek ku. Di waktu itu dunia ini lebih kejam dari sekarang, dimana ada yang lemah selalu menjadi sasaran yang kuat dan itu juga berlaku pada kakek ku," ucap Raran."Kakek selalu memancing orang-orang yang berkultivasi datang kemari, semua berita tentang kota ini yang sangat istimewa diminati banyak kultivator. Kakek memanfaatkan itu mengambil paksa kultivasi orang yang datang," sambung Raran."Sampai orang itu tiba, kakek yang mengira orang itu lemah berpikir untuk menyerap kultivasinya. Tapi semua diluar dugaan kakek, orang itu bukan hanya lebih kuat dia bahkan berhasi
Dua kali merasakan tubuhnya dihancur leburkan membuat Saga merasa sangat kelelahan, sebelum menerobos tingkat selanjutnya Saga sangat ingin mengistirahatkan tubuhnya sejenak.Di bawah sebuah pohon besar tak jauh setelah melewati perbatasan Saga menyadarkan tubuhnya, hampir setiap tempat selalu saja terjadi masalah, Saga merasa bingung dan tiba-tiba berpikir apa semua yang terjadi seperti kesengajaan belaka."Ahhhhh, apa yang aku pikirkan," ucap Saga menggelengkan kepalanya.Saga meyakinkan dirinya sendiri dirinya datang untuk menjadi sangat kuat, semua dilakukannya karena kekuatan iblis miliknya yang sebentar lagi akan menghilang.Angin yang bertiup sepoi-sepoi membuat mata Saga terpejam seketika, Saga tertidur pulas tidak memandang waktu dan tempat dirinya berada saat ini.Duuuuuaaaaaaar.Duuuuuuuuaaaaaaaar.Ledakan terjadi di mana-mana, suaranya yang terdengar sangat keras memekik telinga Saga, Saat ini Saga mendapati dirinya terbang tinggi tanpa menaiki pedangnya pemandangan yang a
Adeng adalah pria penguasa daerah setempat yang terkenal sangat kejam, sejak Saga memasuki wilayahnya dan beristirahat di bawah pohon Adeng sudah mengawasinya.Adeng bisa melihat kekuatan Saga sama seperti dirinya dan Adeng tahu Saga akan melakukan apa datang ke kotanya.Setelah puas mengawasi Saga Adeng memutuskan akan mengajak Saga bekerja sama, Adeng tidak bisa memasuki gerbang Gadang karena perlakuannya, Adeng berpikir dengan memanfaatkan Saga dirinya bisa masuk ke dalam sana.Tok, tok, tok.Suara ketukan terdengar di pintu kamarnya, Adeng yang mengira bawahannya berhasil membawa orang yang dicarinya bergegas membuka pintu."Kalian," ucap Adeng matanya masih melihat ke belakang bawahannya."Maaf Tuan kami tidak berhasil membawanya, dia malah membunuh Pou," sahut salah satu bawaha Adeng sambil berlutut."Apa! Bagaimana bisa dia membunuh bawahannku," teriak Adeng kesal."Sebenarnya dia," sahut bawahan Adeng tidak melanjutkan perkataannya."Berani sekali dia membunuh bawahanku yang t
Saga bergegas duduk bersila tidak menghiraukan Adeng yang masih terus berteriak di luar gerbang, tepat setelah menutup matanya Saga kembali merasakan tulang-tulangnya seperti dihancur leburkan.Walau bukan pertama kali bagi Saga rasa sakitnya masih belum terbiasa olehnya, sama seperti sebelumnya Saga hanya bisa menahan rasa sakitnya sampai semua selesai.Setelah tubuhnya dihancur leburkan dan dipasang kembali kepingan mutiara menyebar ke seluruh tubuhnya, menyebarnya kepingan mutiara sangat dinanti oleh Saga, karena setelah kepingan mutiara terakhir menyebar Saga mendapatkan kekuatannya yang meningkat pertanda berhasil menerobos tingkat.Saga membuka matanya perlahan setelah merasa semua sudah selesai, Saga bergegas berdiri dan berjalan membuka pintu gerbang dari dalam.Melihat Saga berdiri membuka pintu Adeng merasa tidak terima, seharusnya dirinya juga ikut keluar setelah menerobos tingkat dan bukan ditinggal di luar seperti penjaga."Bedebah, beraninya kamu meninggalkan aku di luar
Menggunakan pedangnya Saga tiba di perbatasan setelah tiga malam perjalanan, sampai di sana Saga disambut 4 patung dan 4 warna tali yang berbeda.Sebelum melangkah Saga memandangi gambar menara terbalik yang di beri tanda silang terakhir berwarna merah, tanpa banyak berpikir Saga bergegas melangkah melewati perbatasan dan berjalan terus maju ke depan.Sepanjang jalan Saga melihat warga yang beratifitas seperti biasanya, hampir semua orang yang ditemui Saga adalah orang biasa yang tidak memiliki basis kultivasi.Bagi Saga semua masih tidak masuk diakal, kenapa di tempat seperti itu malah dihuni warga biasa dan bukan kultivator."Lebih baik aku mencari informasi sebelum masuk ke sana," ucap Saga.Langkah Saga berhenti di depan sebuah rumah makan yang tidak seberapa besar, Saga yang masuk ke dalam langsung mencari tempat duduk dan memanggil pelayan."Aku mau setiap menu," ucap Saga mengejutkan warga yang ada di sekitarnya."Apa dia sangat kelaparan," bisik beberapa orang yang ada di depa
Menggunakan penglihatan Naga nya Saga memperhatikan menara terbalik di depannya, semua terlihat sangat jelas tidak ada yang aneh di dalam sana.Setelah meyakinkan tidak ada jebakan di dalam menara terbalik Saga berjalan mendekati menara, tanpa banyak berpikir Saga melompat ke atas membuka pintu menara dan berjalan masuk ke dalamnya.Setelah melangkah masuk 4 pasang mata memperhatikan Saga dari luar, masing-masing tersenyum penuh arti, semua merasa tidak sabar ingin menyerap basis kultivasi orang yang baru saja memasuki menara terbalik milik mereka.Tatapan mata Saga terus memperhatikan ke segala arah, Sgaa masih berusaha mencari petunjuk kenapa semua orang yang masuk tidak pernah lagi keluar.Lantai 1 yang tidak terlalu besar sudah dikelilingi Saga beberapa kali, karena tidak menemukan apa pun Saga bergegas mencari tempat dimana dirinya harus meningkatkan kekuatan."Apa mungkin tempat itu," ucap Saga yang melihat tangan berwarna perak berada di dinding.Tak banyak berpikir Saga langsu
Di tingkat kedua Saga mulai memperhatikan sekelilingnya menggunakan penglihatan Naga nya, lagi lagi Saga tidak menemukan siapa pun di sana sama seperti di tingkat sebelumnya.Saga menyusuri ruangan yang lebih besar dari sebelumnya mencari di mana tempat untuknya menerobos tingkat, setelah berjalan sampai ujung Saga menemukan sebuah tempat yang diapit dua kursi berlapis perak.Saga sangat yakin tempat di depannya saat ini tempat untuknya menerobos tingkat, tidak menunggu lama Saga langsung duduk bersila sebelum menutup matanya Saga memasang pelindung berlapis-lapis untuk berjaga jika dirinya mendapat gangguan seperti sebelumnya.Bersamaan tubuhnya yang mulai terasa dihancurkan Saga mendengar suara-suara disekitarnya, suara yang berasal dari luar pelindungnya tidak berhenti menggoda Saga."Apa yang kamu lakukan? Kenapa tidak menemaniku saja."Pikiran Saga mulai tidak tenang bukan karena termakan suara yang menggoda nya, Saga lebih kepikiran ingin melihat siapa orang itu apa dia orang ya
Saga menaiki anak tangga menuju lantai 3, di anak tangga terakhir Saga langsung disambut seseorang yang menatap tajam ke arahnya."Ternyata kamu yang membuat dua pemimpin lainnya menyerah," ucapnya, tangannya dilipat di depan dada sambil menyunggingkan bibirnya."Kamu salah satu dari mereka, apa kamu ingin menyerah juga?" sahut Saga sambil terus melangkah naik."Hahahahaha, mimpimu terlalu tinggi anak muda, jangan samakan aku dengan mereka berdua yang jelas jauh lebih lemah dariku," ucap Mis.Saga langsung berpindah ke belakang Mis membuat Mis yang menyadari Saga sudah tidak ada bergegas memutar badannya, belum sempat melihat Saga yang berada di belakangnya Mis dibuat terlempar oleh pukulan Saga."Apa ini yang kamu bilang lebih kuat, wanita sebelumnya bahkan hanya termundur saat aku memukulnya dan kamu malah terlempar," ucap Saga."Kamu bukan pria sejati, pria sejati tidak menyerang di saat lawan masih belum siap," sahut Mis sambil berdiri."Jangan mengungkit masalah pria sejati, kala
Saga meminta semua masuk ke dalam, kebetulan ada yang mau ditanyakan olehnya, baru berjalan beberapa langkah Ketua Pe menghentikan Saga, Ketua Pe dan lainnya sudah memutuskan untuk pulang dari semalam, terlalu lama pergi tidak bagus bagi mereka meninggalkan anggota keluarga dan perguruan mereka."Apa kalian serius ingin pergi?" Tanya Saga mencoba memastikan."Mau bagaimana lagi kita beda dunia, tidak mungkin bagi kami tetap di sini," ucap Qu Wi."Baiklah, aku tidak akan memaksa kalian untuk tinggal lebih lama. terima kasih sudah banyak membantuku," sahut Saga."Tidak perlu berterima kasih, kami juga senang sudah membantu mu," ucap Raran."Jika ada kesempatan datanglah ke dunia bebas kami akan selalu menerima mu," sahut Tetua Zum.Saga hanya tersenyum mendengar ucapan Tetua Zum, untuk ke dunia tanpa batas entah dirinya memiliki kesempatan atau tidak untuk pergi ke sana lagipula di dunianya sendiri Saga memiliki tanggungan.Tanpa meminta persetujuan Qu Wi dan Raran langsung memeluk Saga
Kreeeeetttaaaak.Kreeeeettaaaaaak.Saga yang baru bangun tidur merasa tubuhnya kembali pulih, semalaman Saga tertidur sangat pulas bahkan Tamra sama sekali tidak bangun sejak tertidur.Saga menatap Tamra yang baru membuka mata dan menatap ke arahnya, aura bayi itu terlihat berbeda dari hari sebelumnya pertanda Tamra sudah mulai menyerap energi yang ada di sekitarnya.Saga menganggukkan kepala tidak heran ternyata bayi yang menjadi anak angkatnya benar-benar sangat berbakat, walau begitu bayi yang masih kecil tetap membutuhkan susu untuk pertumbuhannya, tidak bagus jika bayi hanya menyerap energi untuk mengenyangkan tubuhnya.Sambil menunggu kedatangan Ajer Saga tiba-tiba teringat sesuatu, Saga baru ingat kalau kemarin dirinya meminta orang-orang yang ingin bertemu dengannya untuk menunggu sampai dirinya terbangun."Hem, sudahlah mungkin mereka sudah pergi," ucap Saga.Tap, tap, tap.Langkah kaki Ajer terdengar semakin mendekat, setelah pintu dibuka Ajer masuk ke dalam membawa susu yan
Sesampainya di rumah Saga memandikan sang bayi yang sedari tadi di sama sekali tidak menangis, sang bayi berbeda dari bayi pada umumnya yang biasanya akan sering menangis jika haus.Melihat bayi hanya diam menatapnya terus menerus Saga merasa sedikit keheranan, Saga belum pernah merawat bayi dirinya tidak tau apa yang harus dilakukannya untuk sang bayi agar mau tidur.Tap, tap, tap.Ajer yang sebelumnya melihat Saga membawa bayi bergegas ke kota terdekat, Ajer membeli susu untuk bayi karena tau Saga pasti tidak terpikirkan tentang itu."Aku membawakan susu untu bayi mu," ucap Ajer yang baru saja kembali."Bagaimana bisa aku lupa kalau bayi masih harus minum susu," sahut Saga menggelengkan kepalanya."Untung saja kamu membelinya," sambung Saga.Saga mengambil susu yang diberikan oleh Ajer, sang bayi meminum susu dengan lahap seperti memang sedang kehausan.Selesai meminum susu sang bayi masih menatap ke arah Saga, sang bayi masih menginginkan sesuatu dari Saga itu sebabnya sang bayi te
Tetua Rag menatap bayi yang diberikan wanita tua padanya, bayi itu adalah anak Saga Tetua Rag tidak menyangka Sgaa sudah memiliki anak bayi disela melakukan perjalanan."Kalau begitu aku pergi dulu, akan aku tanyakan semua padanya," ucap Tetua Rag yang langsung menghilang."Tunggu."Wai Yan yang ingin menghentikan Tetua Rag terlambat, Tetua Rag sudah pergi menghilang membawa sang bayi, padahal Wai Yang baru mau menjelaskan tentang asal usul bayi itu.Tetua Ragg yang berhasil membuka portal memeluk sang bayi dengan sangat erat, bayi yang dibawanya adalah anak Saga jika terjadi sesuatu dirinya tidak akan berani menanggung resikonya.Sesampainya Tetua Rag semu terkejut melihat apa yang ada di tangannya, Raran berpikir kalau Tetua Rag menculik bayi dari benua Dasar dan membawanya pergi."Kamu berani menculik bayi dari benua dasar, apa kamu tidak takut tidak bisa kembali ke dunia bebas," ucap Raran."Diamlah, bukan aku yang seharusnya menjelaskan, kita minta saja Saga menjelaskan," sahut T
Semua anak-anak menatap Saga yang baru datang, mereka menebak-nebak apa orang itu yang mereka tunggu kedatangannya.Dari tatapan anak-anak Saga bisa melihat mereka semua yang sudah tidak sabar ingin kembali pulang, Saga. berjalan ke depan ratusan anak-anak di depannya dan membaca ingatan masing-masing dengan cepat.Hanya membutuhkan waktu beberapa menit Saga sudah bisa melihat dari mana mereka semua berasal, Saga membagi mereka semua berdasarkan tempat yang akan mereka tuju agar lebih cepat kembali pulang."Mereka dari benua dasar, mereka dari benua Alstar, mereka dari benua bahga, mereka dari benua cnaya, mereka dari benua paga, mereka dari benua satuan," ucap Saga sambil menunjuk anak-anak yang sudah dipisahkan.Tetua Zum dan Tetua Rag yang sudah selesai memulihkan diri menghampiri Saga, mereka juga ingin mengambil bagian untuk mengantar anak-anak kembali pulang."Baiklah, kita berenam sama-sama mengambil satu bagian mengantarkan mereka pulang, aku akan mengantar anak-anak benua Als
Pusaran api sama sekali tidak bisa melukai Saga yang dilindungi jubah emasnya, Yai yang tidak ingin menyerah terus mengeluarkan semua kekuatannya untuk menyerang Saga tanpa henti.Setelah menyerang cukup lama Yai terdiam sejenak, Yai berpikir keras bagaimana caranya agar Saga terlepas dari jubah emasnya dan dirinya bisa langsung membunuhnya.Sesuatu tiba-tiba terlintas di pikiran Yai, jubah emas adalah jubah pertahanan bagaimanapun caranya dirinya harus bisa membuat Saga melepaskan jubah emas itu."Hahahahaha," Yai tertawa sangat keras sambil menatap Saga yang berada di tengah pusaran apinya.Indera pendengaran Saga yang sangat tajam bisa mendengar jelas Yai yang sedang tertawa walau suara pusaran yang terus mengelilinginya terdengar sangat keras, Saga tidak mengerti kenapa Yai tiba-tiba tertawa setelah gagal menyerangnya berulangkali."Aku lupa memberitahu sesuatu," ucap Yai yang langsung menghentikan pusaran apinya."Apa kamu tidak penasaran di mana Naga mu saat ini dan bagaimana ke
Melihat Qu Wi memeluknya Saga hanya diam, Saga memang tidak tau apa yang sudah terjadi padanya tadi tapi setelah membaca pikiran Qu Wi Ash tiba-tiba tersenyum penuh syukur.Saga sendiri tidak percaya kalau dirinya menghadapi semua itu, terbang ke atas berulang kali dengan ekspresi wajah kesakitan, serta Halilintar yang menyambarnya tanpa henti membuat Saga tidak heran Qu Wi mengkhawatirkannya."Saat ini aku sudah baik-baik saja, kamu bisa kembali tunggu aku di sana," ucap Saga."Tidak bisakah aku di sini untuk membantumu," sahut Qu Wi."Tidak, karena ini pertarungan hidup dan mati jika kamu ikut itu akan membahayakan nyawamu," ucap Saga."Baiklah, aku akan mempercayakan semua padamu, segeralah kembali kami menunggumu," sahut Qu Wi.Saga hanya menganggukkan kepalanya sambil menatap Qu Wi yang baru saja menghilang, sudut mata Saga tiba-tiba melirik ke arah Yai yang baru saja tiba dan saat ini berada tidak jauh darinya."Hahahaha, akhirnya kita bertemu lagi, sangat disayangkan aku harus
Qu Wi yang membawa Saga menghilang berpindah di suatu tempat, Qu Wi bergegas menurunkan Saga yang saat ini terluka sangat parah, tepat setelah Di turunkan Saga menatap tajam ke arah Qu Wi."Kenapa? Kenapa kamu membawaku pergi!" Teriak Saga."Jadi kamu mau tetap di sana dan mati di tangan wanita itu?" Tanya Qu Wi."Itu bukan urusanmu jika aku mati, setidaknya aku mati setelah bertarung sampai akhir," ucap Saga."Tidak, aku tidak akan membiarkan itu terjadi jika kamu mati bagaimana nasib muridmu, bagaimana cara ku dan yang lain menjelaskannya belum lagi jika kamu mati siapa yang akan membunuh wanita itu," sahut Qu Wi."Memangnya setelah kamu membawaku pergi apa yang bisa di dapat, kenyataannya aku tetap tidak akan bisa menang darinya karena dia lebih kuat dariku," ucap Saga."Saga yang aku kenal tidak akan mudah menyerah, aku mau kamu tetap seperti itu ingat masih ada cara untuk mu juga menjadi sekuat dia bahkan melebihinya," sahut Qu Wi."Jika kamu ingin aku berkultivasi ganda dengan Y
Treeeeng, treeeeeeng, treeeeeeeng.Suara adu pedang terdengar sangat keras setelah Saga dan Yai sama-sama menerbangkan pedangnya. Saga langsung menghilang berpindah ke belakang Yai melayangkan pukulan kekuatan Naga di kedua tangannya.Bruuuuuuuuuuaaaaaaak.Pukulan keras Saga berhasil membuat Luai terlempar, walau berhasil mengenai Yai pukulan Saga hanya membuatnya terluka sedikit tidak parah."Ayolah, apa hanya ini yang kamu miliki," ucap Yai sambil mengusap darah di sudut bibirnya.Tak menjawab ucapan Yai Saga kembali menghilang, Saga memukul berulang-ulang mencoba membuat pertahanan Yai melemah.Serangan yang sama tak berhasil membuat Yai terluka dua kali, Yai memasang beberapa pelindung agar serangan Saga tidak bisa mengenainya.Bruuuuuuuuuuuuaaaaaak.Yai mengambil kesempatan menyerang balik Saga yang hanya fokus menyerangnya, satu serangannya berhasil membuat Saga terlempar sama seperti dirinya sebelumnya.Saga bangkit berdiri bersiap menyerang Yai kembali, tapi kali ini Saga memu