Home / Pendekar / Pendekar Dari Lembah Hitam / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Pendekar Dari Lembah Hitam: Chapter 101 - Chapter 110

200 Chapters

Memberi Pelajaran

Saga yang berjalan kembali teringat guru Adeng yang pernah menyuruhnya singgah ke perguruannya, kabar tentang hancurnya menara terbalik pasti sudah didengar olehnya, Saga berpikir untuk sekedar mampir ke sana dan memberitahu kabar tentang kebebasan yang berarti guru Adeng juga bisa menerobos ke tingkat selanjutnya.Melewati batas beberapa meter guru Adeng menatap Saga, guru Adeng seperti sengaja menunggu kedatangan Saga yang akan melewati wilayahnya."Tenyata benar kamu berhasil keluar dari dalam menara itu dan membuat sesuatu yang mengejutkan," ucap Pe guru Adeng."Tidak ada yang istimewa," sahut Saga."Selamat, selamat, mari ikut denganku," ucap Pe tangannya menepuk pundak Saga.Saga mengikuti Pe yang terbang pergi ke arah perguruannya, melihat Pe yang turun ke bawah Saga bergegas mengikutinya turun.Saga berdiri di depan gerbang bertuliskan Perguruan Awan yang terpasang sangat besar, melihat Saga yang hanya terdiam Pe bergegas menghampirinya."Perguruan ku tidak besar, masuklah," u
Read more

Perjalanan Pulang

Melihat kota berada tidak jauh darinya Saga bergegas turun dari pedangnya, Saga berjalan kaki menyusuri kota yang beberapa bulan lalu masih berada di dalam tanah.Berbeda dari sebelumnya Saga melihat kota jauh lebih asri, kota yang sebelumnya bahkan tidak memiliki satu pun pohon sekarang dikelilingi pohon dan bunga-bunga indah.Para warga yang masih mengenali Saga langsung berlari pergi ke kediaman Raran, semua warga termasuk Raran berhutang budi padanya pemimpin kota mereka harus tahu kalau orang yang membantu mereka saat ini berada di tengah kota."Apa kamu yakin dia orang yang sama yang sudah membantu kita?" tanya Raran yang sebenarnya tidak percaya."Aku sangat yakin pemimpin," ucap warga."Baiklah kami boleh pergi," sahut Raran."Tidak mungkin itu benar-benar dia, apa mungkin dia sudah berhasil menerobos tingkat sampai akhir.""Aku harus memastikannya sendiri," ucap Raran yang langsung berjalan pergi.Dari kejauhan Raran menatap Saga yang ternyata benar ada di kotanya, walau masi
Read more

Perjalanan Pulang 2

Tetua Zum langsung berubah wujud menjadi Singa dan meminta Ji naik ke atasnya, tepat setelah Ji naik ke atas kakeknya sang kakek berlari cepat mengejar Saga yang sudah cukup jauh.Saga yang berjalan kaki sampai perbatasan bisa merasakan getaran langkah kaki mengarah padanya, Saga menghentikan langkahnya seketika setelah melihat dari kejauhan Tetua Zum membawa Ji dan berlari ke arahnya."Akhirnya terkejar juga," ucap Ji yang langsung turun dari kakeknya.Saga hanya diam menatap Ji kebingungan, kenapa Tetua Zum membawa cucunya untuk mengejar dirinya."Apa kamu akan segera kembali ke tempat asalmu?" tanya Ji."Tentu saja," sahut Saga."Aku hanya ingin berterima kasih padamu, berkat kamu aku bisa berkumpul bersama kedua kakek ku," ucap Ji."Itu bukan masalah besar, tidak perlu berterima kasih," sahut Saga."Tetap saja, aku ingin berterima kasih padamu," ucap Ji lagi."Baiklah, kalau begitu ucapan terima kasih mu sudah aku terima," sahut Saga."Perjalanan mu masih sangat panjang teruslah b
Read more

Cara Untuk Kembali

Saga berjalan pergi ke arah pantai mengikuti penglihatan Naga nya, sampai di tepi pantai Saga menatap lautan luas di depannya. Bagaimana caranya dirinya pulang orang itu sama sekali tidak memberitahunya.Sesekali Saga menatap langit yang terlihat sangat cerah, Saga yang duduk di di tepi pantai masih terus berpikir bagaimana caranya agar bisa kembali."Kenapa?" Xu Xi berjalan ke arah Saga yang duduk di tempat pertama kali mereka bertemu."Aku yang seharusnya bertanya kenapa kamu berada di sini?" Tanya Saga balik sambil menolehkan kepalanya."Aku, hanya," Xu Xi terlihat gugup, dari awal Xu Xi memang sengaja mengikuti Saga ingin menyaksikan kepergian Saga secara langsung.Tanpa melanjutkan perkataannya Xu Xi duduk di samping Saga, matanya menatap lautan luas di depannya sambil sesekali melihat langit sama seperti yang dilakukan Saga sebelumnya."Kamu masih belum menjawab ku," ucap Saga."Aku hanya ingin menemanimu di sini, kalau kamu keberatan anggap saja aku tidak ada," sahut Xu Xi.Sag
Read more

Melatih Keduanya

Tidak jauh dari perbatasan wilayah timur Saga bergegas turun dari pedangnya, sambil terus berjalan mata Saga menatap Ajer yang berada di gerbang perbatasan, Ajer melihat ke arahnya seperti mengetahui kalau dirinya akan datang.Langkah Saga terhenti tepat di depan Ajer yang hanya terdiam, Saga benar-benar tidak menyangka masih bisa melihat Ajer kembali padahal waktu itu dirinya sudah meminta Ajer untuk pergi dan meninggalkannya begitu saja."Bagaimana kabarmu?" tanya Saga sambil mengelus kepala Ajer.Heeeeeeer."Aku tentu baik-baik saja, tapi semua yang ada di sini berbeda dari sebelumnya," sahut Ajer."Itu tidak penting untuk sekarang, aku tahu kamu baik-baik saja sudah merasa senang, tapi aku merasa heran kenapa kamu masih berada di sini," Ucap Saga."Aku tahunsuatu hari nanti kamu pasti akan kembali lagi ke sini, jadi setelah kamu pergi aku langsung kemari," sahut Ajer."Jadi sejak aku pergi kamu sudah berada di sini?" Tanya Saga lagi.Ajer hanya menganggukkan kepalanya, tanpa banya
Read more

Selatan

Melihat Ajer yang berjalan menjauh Saga bersiap mengeluarkan lagi kekuatannya, Saga ingin mencoba menggabungkan kekuatan kultivasi Mutiara dengan kekuatan kultivasi biasa miliknya dan melihat hasil keduanya."Heeeeeh, jangan berpikir untuk melakukan itu jika tidak terdesak."Suara Fan menghentikan Saga yang hampir berhasil menyatukan kedua kekuatan kultivasinya, Saga memutar badannya menatap Fan yang bersandar dengan santai dan terus melihat ke arahnya."Cih, tamu tak di undang datang lagi," sahut Saga."Masih banyak yang harus aku lakukan, aku juga ingin memberitahumu apa yang akan kamu lakukan itu alasan kenapa aku harus kembali kemari," ucap Fan."Apa kamu tidak ingin melihat para anggota sekte iblis yang tersisa," sambung Fan sambil menatap Saga."Untuk apa? Aku tidak ingin melihat mereka," sahut Saga."Apa kamu yakin?" Tanya Fan."Sudahlah kalau kamu memang memaksanya," ucap Saga lagi."Pergilah ke arah Selatan," sahut Fan yang langsung kembali menghilang."Dasar, dia bicara saja
Read more

Menyelamatkan Tahanan

Saga meninggalkan Hel di dalam kamar dan meminta Ajer untuk menjaganya. Dirinya dan para anggota sekte iblis dulunya tidak segan melakukan apa pun untuk menjadi sangat kuat, Saga menyadari kesalahannya dan para anggota sekte iblis tapi bukan berarti mereka bisa melakukan sesuka mereka di saat para para anggota sekte iblis tidak lagi memiliki kekuatan.Suara riuh tepuk tangan terdengar memenuhi tempat lelang, beberapa menit lalu Saga memutuskan memasuki tempat lelang untuk membebaskan para anggota sekte iblis yang akan dilelang, kepingan emasnya sangat banyak Saga yakin mampu membeli semua para praktisi iblis.Tuk, tuk, tuk.Suara palu diketuk membuat suasana sunyi, semua yang hadir di acara lelang sudah tidak sabar ingin melihat barang-barang berharga yang akan dilelang."Terima kasih atas kehadiran para tamu yang terhormat, aku adalah pembawa acara lelang dengan ini menyatakan lelang resmi dibuka."Prok, prok, prok.Tepukan tangan kembali terdengar setelah pembawa acara resmi membuka
Read more

Pangeran Rua

Rua yang tidak percaya bergegas memeriksa penjara, setelah sampai di sana Rua melihat dua penjaga penjara yang masih tertidur walau sudah dibanguni oleh pengawalnya."Mohon ampun Pangeran keduanya tidak kunjung bangun, sepertinya mereka diberi obat atau racun tidur," ucap pengawal."Kalau begitu mereka berdua tidak perlu bangun lagi, kamu tahu apa yang harus kamu lakukan," sahut Ruax."Baik Pangeran," ucap pengawal yang langsung menarik pedangnya.Kedua penjaga dipenggal di tempat, Rua memang terkenal sangat kejam orang di sekitarnya yang membuat kesalahan kecil dirinya tidak segan untuk membunuh mereka.Setelah melihat pengawalnya memenggal kepala kedua penjaga Rua bergegas pergi, Rua meminta kedua pengawalnya mengumpulkan prajurit malam ini juga mereka harus mendapatkan semua para anggota sekte iblis yang melarikan diri."Kalian berpencar cari mereka semua ke seluruh kota, jika menemukan mereka seret kaki mereka bawa kemari," ucap Rua."Siap Pangeran," sahut prajurit serentak.Melih
Read more

Mantra

Saga menatap kesal semua yang ada di depannya, coba saja mereka dulu mengikuti perkataannya semua pasti tidak akan seperti ini."Maafkan kami pemimpin," ucap para anggota sekte iblis mengulang kembali perkataan mereka serentak."Sudah lupakan saja penyesalan juga tidak berguna," sahut Sage menggelengkan kepalanya."Kalian kalau mau aman tetaplah di sini, tapi kalau mau pergi silahkan aku tidak akan melarang kalian," ucap Saga.Saga berjalan pergi meninggalkan para anggota sekte iblis dan kembali ke rumahnya, sekarang Saga bingung apa yang harus dilakukan olehnya."Kamu harus mengumpulkan mereka semua," ucap Fan yang tiba-tiba duduk di jendelanya."Suka sekali kamu duduk di jendela orang," sahut Saga."Kenapa aku harus mengumpulkan mereka semua, yang sudah aku selamatkan saja aku tidak tahu harus berbuat apa pada mereka," sambung Saga."Tidak perlu bingung, kamu kumpulkan mereka dan latih mereka," ucap Fan."Jangan bercanda," sahut Saga ketus."Aku tidak bercanda, kamu pikirkan lagi ap
Read more

Kultivator Kebalikan

Lima hari berlalu setelah Saga menguasai mantra pembaca pikiran, lima hari itu juga Saga menunggu Fan yang tidak kunjung datang.Sambil menunggu kedatangan Fan Saga membantu para anggota sekte iblis yang kembali membangun rumah-rumah, para anggota sekte blis yang kini tidak memiliki kekuatan memutuskan melakukan apa saja agar bisa bertahan hidup.Dengan bantuan Saga perbatasan wilayah timur menjadi lahan pertanian, Saga sengaja membuat pertanian agar para anggota sekte iblis tidak perlu lagi keluar untuk mencari makanan."Pelabuhan Susan, sebagian praktisi iblis akan dibawa pergi menggunakan kapal besar," ucap suara Fan yang tiba-tiba terdengar di telinga Saga."Kamu kenapa tidak datang sendiri? Kenapa hanya transmisi suara?" Tanya Saga kesal."Saat ini aku berada di tempat yang sangat jauh, cepatlah sebelum terlambat," ucap suara Fan yang langsung menghilang."Ceeek."Saga berdecak kesal hanya mendengar suara Fan, padahal dirinya sudah tidak sabar ingin membaca pikiran Fan dan semua
Read more
PREV
1
...
910111213
...
20
DMCA.com Protection Status