Home / Pendekar / Pendekar Dari Lembah Hitam / Chapter 121 - Chapter 130

All Chapters of Pendekar Dari Lembah Hitam: Chapter 121 - Chapter 130

200 Chapters

Perlahan Menghilang

Saga yang sudah merasa pulih kembali membantu anggotanya, para anggota sekte iblis yang kini tidak memiliki kekuatan berhasil berkultivasi bahkan sebagian sudah berada ditingkat menengah.Saga tidak memungkiri semua berkat Nim dan rekannya yang membantu, jika bukan karena bantuan mereka Saga yakin perkembangan anggotanya tidak secepat saat ini."Ketua," panggil Hel yang berjalan menghampiri Saga."Sudah aku bilang panggil saja nama ku," ucap Saga."Tidak bisa, kami selamat berkat kamu dan kami sampai berhasil berkultivasi juga karenamu yang menyediakan batu jiwa," sahut Hel."Terserah kamu saja. Bagaimana apa semua sudah berhasil?" Tanya Saga"Semua sudah berada ditingkat menengah," ucap Hel."Baguslah, tetap semangat aku yakin kalian bisa menerobos setiap tingkat," sahut Saga."Terima kasih Ketua," ucap Hel menundukkan kepalanya.Saga berjalan pergi meninggalkan Hel sambil memperhatikan anggota lainnya, Saga baru sadar ternyata bekas aura kekuatan iblis ditubuh anggotanya sudah tidak
Read more

Pengakuan Fan

Setelah bertarung dengan Nim Saga merasa tubuhnya jauh lebih baik, Saga juga bisa merasakan kalau kekuatan iblisnya yang sudah menghilang setengah.Satu hari berlalu setelah dirinya merasa pulih kembali, Saga masih menunggu Fan yang belum kelihatan batang hidungnya, Saga berpikir mungkin saja Fan sengaja tidak datang untuk mengingkari janjinya."Sial, kalau begitu aku akan mencarinya sampai ke ujung dunia sekalipun," ucap Saga sambil mengepalkan tangannya."Tidak perlu, aku sudah berada di sini. Untuk apa susah-susah mencari ku sampai ke ujung dunia," sahut Fan yang tiba-tiba muncul.Saga menatap tajam Fan yang lagi-lagi duduk di jendelanya, Fan selalu muncul di jendelanya mungkinkah ada pintu teleportasi di jendelanya pikirnya."Aku tidak apa yang kamu pikirkan, tenang saja aku hanya suka duduk di sini," ucap Fan."Sebelum itu aku ingin mengatakan kalau kamu tidak perlu membaca pikiranku, aku akan menjelaskan semua padamu," sambung Fan."Kalau penjelasan aku yakin itu tidak lengkap d
Read more

Perayaan

Perkataan Fan yang ingin membantunya membuat Saga sedikit lebih lega, beberapa hari terakhir Saga fokus melatih anggotanya yang satu persatu menerobos tingkat sampai semua berada di tahap pengendali diri hampir semua sudah siap menerobos ke tingkat pemurnian Qi.Melihat anggotanya yang berhasil berkultivasi Saga ikut merasa senang, akhirnya mulai saat ini mereka semua memiliki kekuatan untuk melindungi diri sendiri."Terima kasih Ketua, jika bukan karena Ketua kami tidak akan bisa berkultivasi," ucap semua kelompok serentak sambil menundukkan kepalanya."Seharusnya kalian bukan berterima kasih padaku, mereka yang membantu kalian juga berhak menerima ucapan itu," sahut Saga."Kami ucapkan terima kasih, berkat kalian kami juga bisa sampai seperti saat ini," ucap semua kembali serentak.Nim dan temannya hanya tersenyum mendengar ucapan dari anggota Saga, mereka senang bisa membantu orang lain mereka juga tidak berharap mendapatkan ucapan terima kasih."Kalian sudah berlatih sangat keras,
Read more

Perguruan Awan Biru

Saga yang sudah bersiap sedari pagi bergegas ke perbatasan, sampai di sana semua orang terlihat sangat sibuk membersihkan, Saga juga melihat Nim dan Siun yang membantu anggotanya."Apa kita pergi sekarang?" Tanya Nim."Terserah, itu jika kamu tidak sibuk," ucap Saga."Tenang saja semua sudah selesai," sahut Nim sambil tersenyum.Saga memutar badannya pergi meninggalkan Nim, Saga berpikir lebih baik jika dirinya menjaga jarak dari wanita-wanita merepotkan seperti Nim dan Siun.Melihat Saga tidak seperti biasanya Nim bergegas menyusul, Nim sedikit bingung melihat ekspresi Saga yang seperti sedang menghindarinya."Tunggu," panggil Siun.Tanpa menoleh Saga terus berjalan, Nim terpaksa menghentikan langkahnya dan berjalan ke arah Siun yang membawa sesuatu di tangannya."Ada apa dengannya?" Tanya Siun."Aku sendiri tidak tahu, dia juga seperti menghindari ku. Ini bekal untuk kami bukan? Kalau begitu biar aku saja yang membawanya," ucap Nim."Hemmm, aku titip salam pada Paman guru," sahut Si
Read more

Hilang Sepenuhnya

Saga yang sudah mengerti bangkit dari tempat duduknya, Saga ingin segera kembali ke kamarnya menunggu pagi hari datang untuk bertemu dengan ayah Nim.Baru beberapa langkah Saga kembali merasa tubuhnya menjadi lemas, padahal kekuatan iblisnya baru menghilang beberapa hari lalu, kenapa sekarang sudah mau menghilang lagi pikir Saga.Ayah Nim menatap Saga yang terdiam tidak melanjutkan langkahnya, mata ayah Nim memperhatikan kaki Saga yang bergetar tidak seperti sebelumnya, dirinya tahu apa yang terjadi pada Saga karena dirinya pernah melihat seseorang yang dikenalnya juga seperti itu."Kenapa kamu tidak duduk saja dan membiarkan semua keluar dengan sendirinya," ucap ayah Nim."Apa yang kamu tahu pak tua? Jika aku hanya diam rasa sakit ini akan semakin lama," sahut Saga."Kalau begitu apa kamu mau mencoba melawan ku?" Tanya ayah Nim."Apa boleh," ucap Saga."Tentu saja," Sahut Ayah Nim.Karena tubuhnya baru saja menjadi sedikit lemas Saga bergegas mengeluarkan kekuatan penuhnya, Saga memi
Read more

Mencobanya

Selesai makan Saga diminta ayah Nim untuk mengikutinya, Saga mengikuti ayah Nim masuk ke sebuah ruangan yang cukup besar, hampir di semua lemari berisi buku-buku dan kitab jurus ayah Nim berpikir mungkin saja yang mereka butuhkan ada di perpustakaannya."Apa ini perpustakaan?" Tanya Saga."Benar, ini adalah perpustakaan perguruan Awan biru, memang tidak sebesar seperti milik perguruan lainnya," ucap ayah Nim."Aku sengaja membawamu kemari siapa tau nantinya kita membutuhkan buku," sambung ayah Nim."Kalau begitu aku akan membukanya sekarang," sahut Saga.Saga yang sudah mengeluarkan kotak emas bergegas membukanya, satu persatu yang ada di dalam kotak dikeluarkan oleh Saga dan ditaruh di atas meja.Ayah Nim menatap semua yang ada di depannya, buku hitam adalah buku khusus yang sudah lama tidak ada, tinta hitam dan benda-benda kecil yang dikeluarkan oleh Saga semakin membuatnya terdiam."Apa kamu tau ini apa?" Tanya Saga."Buku hitam ini buku kematian yang sudah menghilang sejak lama, s
Read more

Teman Lama

Rasa sakit yang dirasakan Saga baru terasa setelah benda-benda perantara miliknya habis, Sambaran demi Sambaran halilintar hanya bisa ditahan sebisanya oleh Saga.Saga tidak yakin dirinya tidak mati jika seperti itu terus, apalagi saat ini dirinya sepenuhnya tidak memiliki kekuatan iblis yang hanya bisa mati di pedang suci.Jheeeeeeeeddaaaaar.Jheeeeeeeeeeddaaaaaar.Halilintar yang menyambar Saga semakin besar, Saga sudah merasa tidak kuat lagi menahan, ternyata ini alasan buku dan pena bernama kematian seperti yang saat ini sedang dirasakan olehnya, rasa sakitnya semakin lama membuatnya hampir mati pikir Saga.Ditengah kesakitan yang dirasakannya dalam kegelapan Saga merasakan seseorang sedang memegang tangannya. Saga tidak bisa melihat siapa orang itu, setelah ada yang memegang tangannya Saga tidak lagi merasakan sakit, halilintar juga tidak menyambarnya.Dari jauh Saga melihat cahaya putih kecil, semakin lama cahaya bertambah besar dan perlahan mendekat. Saga seketika membuka matan
Read more

Memulai Tanggung Jawab

Saga tak perlu kekuatan iblis untuk bisa menghilang, dirinya juga tak perlu pedang untuk bisa terbang. Dengan tingkat pelatihannya saat ini Saga menjadi jauh lebih kuat, kekuatannya bahkan berkali-kali lipat jika kedua kultivasinya digabungkan menjadi satu.Setelah panjang lebar berbicara pada teman lamanya Saga ikut ayah Nim kembali ke perguruan Awan biru, bagaimana pun juga dirinya harus segera pulang ke wilayah timur tapi dirinya tidak mungkin pulang begitu saja."Kamu bisa pulang selesai makan malam, aku sudah meminta Nim untuk menyiapkannya," ucap ayah Nim sambil terus berjalan di depan Saga."Sepertinya tidak perlu, aku langsung pulang saja. Aku masih harus melihat perkembangan anggota ku," sahut Saga."Sebenarnya ada yang ingin aku berikan padamu untuk para anggota sekte iblis di sana yang sudah kehilangan kekuatannya, tapi jika kamu tidak mau aku tidak bisa memaksanya," ucap ayah Nim."Apa yang ingin kamu berikan?" Tanya Saga lagi."Kamu akan mengetahuinya jika ikut denganku k
Read more

Memulai Tugas

Saga bisa melihat dengan jelas apa yang terjadi di bawahnya, dibeberapa kota dan desa terdekat masih tidak ada yang terjadi apa-apa, semua terlihat sangat normal karena para warga beraktivitas seperti biasanya.Saga terus terbang menjauh ke satu arah sambil memperhatikan di bawahnya. Dari atas Saga melihat seseorang yang mengeluarkan hewan spiritual dari dalam tubuhnya, perkataan Fan masih teringat dengan jelas di telinganya orang yang bisa mengeluarkan hewan spiritual dari dalam tubuhnya hanya seorang kultivator jahat."Baiklah, aku akan memulainya dari sini saja," ucap Saga berbicara sendiri.Saga bergegas turun tidak jauh dari seorang remaja yang mengeluarkan Harimau ekor emas dari dalam tubuhnya, remaja itu sedang menindas beberapa orang yang lebih tua darinya bahkan tidak segan meminta orang lain membersihkan kakinya."Cepatlah, atau kalian ingin mati di tangan hewan spiritual ku," teriak Mum."Kenapa kamu selalu seperti ini pada kami, desa ini hanya desa kecil dengan menindas ka
Read more

Wanita Misterius

Di desa sebelumnya seorang kultivator jahat yang masih di tingkat biasa mencari masalah, di desa lain beberapa kultivator jahat malah membakar rumah para warga. Saga benar-benar dibuat berpikir keras apa yang sebenarnya direncanakan para kultivator jahat."Siapa yang menyuruh kalian?" Tanya Saga."Apa kamu benar-benar ingin mengetahuinya?" Tanya salah satu dari kultivator jahat.Saga yang merasa dipermainkan mengernyitkan alisnya, beraninya mereka malah bertanya balik padanya."Kalau kamu bisa menangkap kami, kami akan memberitahumu. Ingat kamu harus menangkap kami semua," ucapnya lagi.Lima kultivator yang ada di depan Saga menyebar, kelimanya berpencar ke arah yang berbeda untuk membuat Saga merasa kesulitan menangkap mereka."Hahahaha, mereka mempermainkan mu, sepertinya aku sudah lama tidak tertawa seperti ini," ucap Luang."Heeeeh, ingin mempermainkan aku, mereka harus hidup puluhan tahun lagi," sahut Saga.Saga langsung menghilang berpindah tempat ke depan salah satu yang melari
Read more
PREV
1
...
1112131415
...
20
DMCA.com Protection Status