Selesai makan Saga diminta ayah Nim untuk mengikutinya, Saga mengikuti ayah Nim masuk ke sebuah ruangan yang cukup besar, hampir di semua lemari berisi buku-buku dan kitab jurus ayah Nim berpikir mungkin saja yang mereka butuhkan ada di perpustakaannya."Apa ini perpustakaan?" Tanya Saga."Benar, ini adalah perpustakaan perguruan Awan biru, memang tidak sebesar seperti milik perguruan lainnya," ucap ayah Nim."Aku sengaja membawamu kemari siapa tau nantinya kita membutuhkan buku," sambung ayah Nim."Kalau begitu aku akan membukanya sekarang," sahut Saga.Saga yang sudah mengeluarkan kotak emas bergegas membukanya, satu persatu yang ada di dalam kotak dikeluarkan oleh Saga dan ditaruh di atas meja.Ayah Nim menatap semua yang ada di depannya, buku hitam adalah buku khusus yang sudah lama tidak ada, tinta hitam dan benda-benda kecil yang dikeluarkan oleh Saga semakin membuatnya terdiam."Apa kamu tau ini apa?" Tanya Saga."Buku hitam ini buku kematian yang sudah menghilang sejak lama, s
Rasa sakit yang dirasakan Saga baru terasa setelah benda-benda perantara miliknya habis, Sambaran demi Sambaran halilintar hanya bisa ditahan sebisanya oleh Saga.Saga tidak yakin dirinya tidak mati jika seperti itu terus, apalagi saat ini dirinya sepenuhnya tidak memiliki kekuatan iblis yang hanya bisa mati di pedang suci.Jheeeeeeeeddaaaaar.Jheeeeeeeeeeddaaaaaar.Halilintar yang menyambar Saga semakin besar, Saga sudah merasa tidak kuat lagi menahan, ternyata ini alasan buku dan pena bernama kematian seperti yang saat ini sedang dirasakan olehnya, rasa sakitnya semakin lama membuatnya hampir mati pikir Saga.Ditengah kesakitan yang dirasakannya dalam kegelapan Saga merasakan seseorang sedang memegang tangannya. Saga tidak bisa melihat siapa orang itu, setelah ada yang memegang tangannya Saga tidak lagi merasakan sakit, halilintar juga tidak menyambarnya.Dari jauh Saga melihat cahaya putih kecil, semakin lama cahaya bertambah besar dan perlahan mendekat. Saga seketika membuka matan
Saga tak perlu kekuatan iblis untuk bisa menghilang, dirinya juga tak perlu pedang untuk bisa terbang. Dengan tingkat pelatihannya saat ini Saga menjadi jauh lebih kuat, kekuatannya bahkan berkali-kali lipat jika kedua kultivasinya digabungkan menjadi satu.Setelah panjang lebar berbicara pada teman lamanya Saga ikut ayah Nim kembali ke perguruan Awan biru, bagaimana pun juga dirinya harus segera pulang ke wilayah timur tapi dirinya tidak mungkin pulang begitu saja."Kamu bisa pulang selesai makan malam, aku sudah meminta Nim untuk menyiapkannya," ucap ayah Nim sambil terus berjalan di depan Saga."Sepertinya tidak perlu, aku langsung pulang saja. Aku masih harus melihat perkembangan anggota ku," sahut Saga."Sebenarnya ada yang ingin aku berikan padamu untuk para anggota sekte iblis di sana yang sudah kehilangan kekuatannya, tapi jika kamu tidak mau aku tidak bisa memaksanya," ucap ayah Nim."Apa yang ingin kamu berikan?" Tanya Saga lagi."Kamu akan mengetahuinya jika ikut denganku k
Saga bisa melihat dengan jelas apa yang terjadi di bawahnya, dibeberapa kota dan desa terdekat masih tidak ada yang terjadi apa-apa, semua terlihat sangat normal karena para warga beraktivitas seperti biasanya.Saga terus terbang menjauh ke satu arah sambil memperhatikan di bawahnya. Dari atas Saga melihat seseorang yang mengeluarkan hewan spiritual dari dalam tubuhnya, perkataan Fan masih teringat dengan jelas di telinganya orang yang bisa mengeluarkan hewan spiritual dari dalam tubuhnya hanya seorang kultivator jahat."Baiklah, aku akan memulainya dari sini saja," ucap Saga berbicara sendiri.Saga bergegas turun tidak jauh dari seorang remaja yang mengeluarkan Harimau ekor emas dari dalam tubuhnya, remaja itu sedang menindas beberapa orang yang lebih tua darinya bahkan tidak segan meminta orang lain membersihkan kakinya."Cepatlah, atau kalian ingin mati di tangan hewan spiritual ku," teriak Mum."Kenapa kamu selalu seperti ini pada kami, desa ini hanya desa kecil dengan menindas ka
Di desa sebelumnya seorang kultivator jahat yang masih di tingkat biasa mencari masalah, di desa lain beberapa kultivator jahat malah membakar rumah para warga. Saga benar-benar dibuat berpikir keras apa yang sebenarnya direncanakan para kultivator jahat."Siapa yang menyuruh kalian?" Tanya Saga."Apa kamu benar-benar ingin mengetahuinya?" Tanya salah satu dari kultivator jahat.Saga yang merasa dipermainkan mengernyitkan alisnya, beraninya mereka malah bertanya balik padanya."Kalau kamu bisa menangkap kami, kami akan memberitahumu. Ingat kamu harus menangkap kami semua," ucapnya lagi.Lima kultivator yang ada di depan Saga menyebar, kelimanya berpencar ke arah yang berbeda untuk membuat Saga merasa kesulitan menangkap mereka."Hahahaha, mereka mempermainkan mu, sepertinya aku sudah lama tidak tertawa seperti ini," ucap Luang."Heeeeh, ingin mempermainkan aku, mereka harus hidup puluhan tahun lagi," sahut Saga.Saga langsung menghilang berpindah tempat ke depan salah satu yang melari
Dua mendatangi pria tua Uka untuk menyampaikan pesan Yang Mulia, sudah waktunya pak tua Uka melakukan tugasnya yang sudah direncanakan bersama beberapa Minggu yang lalu bukan hanya menggerakkan lalat lalat nya saja.Bruuuuuuuuuuuuaaaaak.Dua yang baru sampai di kediaman pak tua Uka menatap perkelahian yang terjadi. Anak-anak asuh pak tua Uka berjumlah hampir seratus, melihat semua yang bertarung satu sama lain Dua hanya menggelengkan kepala."Pak tua Uka, dimana kau?" Teriak Dua."Ahhhhh, ternyata kau Dua," ucap pak tua Uka."Kalian semua kalau mau bertarung jangan setengah-setengah, cepat pergi dari sini," teriak pak tua Uka."Maaf kedatangan mu malah mendapatkan sambutan seperti itu," sambung pak tua Uka sambil menatap Dua.Karena Dua adalah kepercayaan wanita misterius status Duanl lebih tinggi dari kultivator jahat lainnya, pak tua Uka yang tidak mau mencari masalah hanya bisa merendah."Aku datang kemari untuk menyampaikan pesan Yang Mulia, Yang Mulia ingin kamu memulainya sekara
Tombak tombak yang terbuat dari logam masuk ke dalam perbatasan wilayah Elf, sebagian tombak mengenai beberapa anggota ras Elf yang tidak menyadari adanya penyerangan."Raja, ada yang menyerang kita," teriak anggota ras Elf serentak."Siapa yang berani menyerang!" Teriak Sayan."Kami," teriak Raja Yugo."Ras kurcaci," ucap Sayan."Kenapa kalian tiba-tiba menyerang? Kami bahkan tidak pernah mengusik kalian," sambung Sayan."Jangan berpura-pura tidak tahu, kamu dan ras siluman sedang bekerja sama untuk mengambil alih wilayahku, aku tidak akan memberikannya walau harus mempertaruhkan nyawa," sahut Raja Yugo."Mengambil alih wilayah kalian, untuk apa kamu melakukannya?" ucap Sayan."Kami hidup di hutan dan hanya bisa hidup dengan hasil alam, untuk apa kami ingin merebut wilayah kalian yang semua terbuat dari logam," sambung Sayan."Itu pasti hanya alasanmu saja, kamu berkata seperti itu karena tidak menyangka kami akan menyerang," ucap Raja Yugo."Kalian semua, apa yang kalian tunggu sera
Sayan mencoba menahan Azu, Xu dan Hip yang berusaha menerobos memasuki wilayahnya, jika sampai ketiganya berhasil masuk wilayah ras Elf para ras Elf kecil mereka akan dalam bahaya.Whuuuuuuuuuussss.Treeeeng, treeeeng.Suara saling serang menyerang terus terdengar sangat keras, beberapa anggota ras kurcaci yang membantu terluka terkena serangan para siluman, tidak berbeda jauh dari anggota ras kurcaci anggota ketiga ras siluman dan ras Elf juga terluka."Sudah aku katakan dari awal ini hanya salah paham," ucap Sayan mencoba menghentikan pertarungan."Tidak ada kata salah paham, ras Elf dan ras kurcaci berkerja sama untuk mengambil alih wilayah kami, kalian semua harus lenyap hari ini juga," sahut Hip."Baiklah kalau itu mau kalian," gumam Sayan.Sayan mengeluarkan kekuatan penuhnya bersiap menyerang, bagaimanapun juga dirinya tidak akan membiarkan ras Elf terus diserang.Booooooooooooom.Duuuuuuuuuuuaaaaaaaaaar.Serangan dari atas mengejutkan semua orang, semua yang menghindar menjauh
Saga meminta semua masuk ke dalam, kebetulan ada yang mau ditanyakan olehnya, baru berjalan beberapa langkah Ketua Pe menghentikan Saga, Ketua Pe dan lainnya sudah memutuskan untuk pulang dari semalam, terlalu lama pergi tidak bagus bagi mereka meninggalkan anggota keluarga dan perguruan mereka."Apa kalian serius ingin pergi?" Tanya Saga mencoba memastikan."Mau bagaimana lagi kita beda dunia, tidak mungkin bagi kami tetap di sini," ucap Qu Wi."Baiklah, aku tidak akan memaksa kalian untuk tinggal lebih lama. terima kasih sudah banyak membantuku," sahut Saga."Tidak perlu berterima kasih, kami juga senang sudah membantu mu," ucap Raran."Jika ada kesempatan datanglah ke dunia bebas kami akan selalu menerima mu," sahut Tetua Zum.Saga hanya tersenyum mendengar ucapan Tetua Zum, untuk ke dunia tanpa batas entah dirinya memiliki kesempatan atau tidak untuk pergi ke sana lagipula di dunianya sendiri Saga memiliki tanggungan.Tanpa meminta persetujuan Qu Wi dan Raran langsung memeluk Saga
Kreeeeetttaaaak.Kreeeeettaaaaaak.Saga yang baru bangun tidur merasa tubuhnya kembali pulih, semalaman Saga tertidur sangat pulas bahkan Tamra sama sekali tidak bangun sejak tertidur.Saga menatap Tamra yang baru membuka mata dan menatap ke arahnya, aura bayi itu terlihat berbeda dari hari sebelumnya pertanda Tamra sudah mulai menyerap energi yang ada di sekitarnya.Saga menganggukkan kepala tidak heran ternyata bayi yang menjadi anak angkatnya benar-benar sangat berbakat, walau begitu bayi yang masih kecil tetap membutuhkan susu untuk pertumbuhannya, tidak bagus jika bayi hanya menyerap energi untuk mengenyangkan tubuhnya.Sambil menunggu kedatangan Ajer Saga tiba-tiba teringat sesuatu, Saga baru ingat kalau kemarin dirinya meminta orang-orang yang ingin bertemu dengannya untuk menunggu sampai dirinya terbangun."Hem, sudahlah mungkin mereka sudah pergi," ucap Saga.Tap, tap, tap.Langkah kaki Ajer terdengar semakin mendekat, setelah pintu dibuka Ajer masuk ke dalam membawa susu yan
Sesampainya di rumah Saga memandikan sang bayi yang sedari tadi di sama sekali tidak menangis, sang bayi berbeda dari bayi pada umumnya yang biasanya akan sering menangis jika haus.Melihat bayi hanya diam menatapnya terus menerus Saga merasa sedikit keheranan, Saga belum pernah merawat bayi dirinya tidak tau apa yang harus dilakukannya untuk sang bayi agar mau tidur.Tap, tap, tap.Ajer yang sebelumnya melihat Saga membawa bayi bergegas ke kota terdekat, Ajer membeli susu untuk bayi karena tau Saga pasti tidak terpikirkan tentang itu."Aku membawakan susu untu bayi mu," ucap Ajer yang baru saja kembali."Bagaimana bisa aku lupa kalau bayi masih harus minum susu," sahut Saga menggelengkan kepalanya."Untung saja kamu membelinya," sambung Saga.Saga mengambil susu yang diberikan oleh Ajer, sang bayi meminum susu dengan lahap seperti memang sedang kehausan.Selesai meminum susu sang bayi masih menatap ke arah Saga, sang bayi masih menginginkan sesuatu dari Saga itu sebabnya sang bayi te
Tetua Rag menatap bayi yang diberikan wanita tua padanya, bayi itu adalah anak Saga Tetua Rag tidak menyangka Sgaa sudah memiliki anak bayi disela melakukan perjalanan."Kalau begitu aku pergi dulu, akan aku tanyakan semua padanya," ucap Tetua Rag yang langsung menghilang."Tunggu."Wai Yan yang ingin menghentikan Tetua Rag terlambat, Tetua Rag sudah pergi menghilang membawa sang bayi, padahal Wai Yang baru mau menjelaskan tentang asal usul bayi itu.Tetua Ragg yang berhasil membuka portal memeluk sang bayi dengan sangat erat, bayi yang dibawanya adalah anak Saga jika terjadi sesuatu dirinya tidak akan berani menanggung resikonya.Sesampainya Tetua Rag semu terkejut melihat apa yang ada di tangannya, Raran berpikir kalau Tetua Rag menculik bayi dari benua Dasar dan membawanya pergi."Kamu berani menculik bayi dari benua dasar, apa kamu tidak takut tidak bisa kembali ke dunia bebas," ucap Raran."Diamlah, bukan aku yang seharusnya menjelaskan, kita minta saja Saga menjelaskan," sahut T
Semua anak-anak menatap Saga yang baru datang, mereka menebak-nebak apa orang itu yang mereka tunggu kedatangannya.Dari tatapan anak-anak Saga bisa melihat mereka semua yang sudah tidak sabar ingin kembali pulang, Saga. berjalan ke depan ratusan anak-anak di depannya dan membaca ingatan masing-masing dengan cepat.Hanya membutuhkan waktu beberapa menit Saga sudah bisa melihat dari mana mereka semua berasal, Saga membagi mereka semua berdasarkan tempat yang akan mereka tuju agar lebih cepat kembali pulang."Mereka dari benua dasar, mereka dari benua Alstar, mereka dari benua bahga, mereka dari benua cnaya, mereka dari benua paga, mereka dari benua satuan," ucap Saga sambil menunjuk anak-anak yang sudah dipisahkan.Tetua Zum dan Tetua Rag yang sudah selesai memulihkan diri menghampiri Saga, mereka juga ingin mengambil bagian untuk mengantar anak-anak kembali pulang."Baiklah, kita berenam sama-sama mengambil satu bagian mengantarkan mereka pulang, aku akan mengantar anak-anak benua Als
Pusaran api sama sekali tidak bisa melukai Saga yang dilindungi jubah emasnya, Yai yang tidak ingin menyerah terus mengeluarkan semua kekuatannya untuk menyerang Saga tanpa henti.Setelah menyerang cukup lama Yai terdiam sejenak, Yai berpikir keras bagaimana caranya agar Saga terlepas dari jubah emasnya dan dirinya bisa langsung membunuhnya.Sesuatu tiba-tiba terlintas di pikiran Yai, jubah emas adalah jubah pertahanan bagaimanapun caranya dirinya harus bisa membuat Saga melepaskan jubah emas itu."Hahahahaha," Yai tertawa sangat keras sambil menatap Saga yang berada di tengah pusaran apinya.Indera pendengaran Saga yang sangat tajam bisa mendengar jelas Yai yang sedang tertawa walau suara pusaran yang terus mengelilinginya terdengar sangat keras, Saga tidak mengerti kenapa Yai tiba-tiba tertawa setelah gagal menyerangnya berulangkali."Aku lupa memberitahu sesuatu," ucap Yai yang langsung menghentikan pusaran apinya."Apa kamu tidak penasaran di mana Naga mu saat ini dan bagaimana ke
Melihat Qu Wi memeluknya Saga hanya diam, Saga memang tidak tau apa yang sudah terjadi padanya tadi tapi setelah membaca pikiran Qu Wi Ash tiba-tiba tersenyum penuh syukur.Saga sendiri tidak percaya kalau dirinya menghadapi semua itu, terbang ke atas berulang kali dengan ekspresi wajah kesakitan, serta Halilintar yang menyambarnya tanpa henti membuat Saga tidak heran Qu Wi mengkhawatirkannya."Saat ini aku sudah baik-baik saja, kamu bisa kembali tunggu aku di sana," ucap Saga."Tidak bisakah aku di sini untuk membantumu," sahut Qu Wi."Tidak, karena ini pertarungan hidup dan mati jika kamu ikut itu akan membahayakan nyawamu," ucap Saga."Baiklah, aku akan mempercayakan semua padamu, segeralah kembali kami menunggumu," sahut Qu Wi.Saga hanya menganggukkan kepalanya sambil menatap Qu Wi yang baru saja menghilang, sudut mata Saga tiba-tiba melirik ke arah Yai yang baru saja tiba dan saat ini berada tidak jauh darinya."Hahahaha, akhirnya kita bertemu lagi, sangat disayangkan aku harus
Qu Wi yang membawa Saga menghilang berpindah di suatu tempat, Qu Wi bergegas menurunkan Saga yang saat ini terluka sangat parah, tepat setelah Di turunkan Saga menatap tajam ke arah Qu Wi."Kenapa? Kenapa kamu membawaku pergi!" Teriak Saga."Jadi kamu mau tetap di sana dan mati di tangan wanita itu?" Tanya Qu Wi."Itu bukan urusanmu jika aku mati, setidaknya aku mati setelah bertarung sampai akhir," ucap Saga."Tidak, aku tidak akan membiarkan itu terjadi jika kamu mati bagaimana nasib muridmu, bagaimana cara ku dan yang lain menjelaskannya belum lagi jika kamu mati siapa yang akan membunuh wanita itu," sahut Qu Wi."Memangnya setelah kamu membawaku pergi apa yang bisa di dapat, kenyataannya aku tetap tidak akan bisa menang darinya karena dia lebih kuat dariku," ucap Saga."Saga yang aku kenal tidak akan mudah menyerah, aku mau kamu tetap seperti itu ingat masih ada cara untuk mu juga menjadi sekuat dia bahkan melebihinya," sahut Qu Wi."Jika kamu ingin aku berkultivasi ganda dengan Y
Treeeeng, treeeeeeng, treeeeeeeng.Suara adu pedang terdengar sangat keras setelah Saga dan Yai sama-sama menerbangkan pedangnya. Saga langsung menghilang berpindah ke belakang Yai melayangkan pukulan kekuatan Naga di kedua tangannya.Bruuuuuuuuuuaaaaaaak.Pukulan keras Saga berhasil membuat Luai terlempar, walau berhasil mengenai Yai pukulan Saga hanya membuatnya terluka sedikit tidak parah."Ayolah, apa hanya ini yang kamu miliki," ucap Yai sambil mengusap darah di sudut bibirnya.Tak menjawab ucapan Yai Saga kembali menghilang, Saga memukul berulang-ulang mencoba membuat pertahanan Yai melemah.Serangan yang sama tak berhasil membuat Yai terluka dua kali, Yai memasang beberapa pelindung agar serangan Saga tidak bisa mengenainya.Bruuuuuuuuuuuuaaaaaak.Yai mengambil kesempatan menyerang balik Saga yang hanya fokus menyerangnya, satu serangannya berhasil membuat Saga terlempar sama seperti dirinya sebelumnya.Saga bangkit berdiri bersiap menyerang Yai kembali, tapi kali ini Saga memu