“Sebenarnya, tidak ada, Mom. Devan hanya mengagumi paras Mom saja,” ucapku secara spontan. Kalau terbata, mungkin aku akan terlihat berbohong. Kalau saja aku tidak menanggapi Devan, mungkin Mom tidak akan menyudukanku. “Kau bercanda?” tuduh Mom. Beliau sampai menyipitkan matanya dan menatapku dengan …. “Ti … tidak, Mom,” kilahku. Yah … aku pasrah kalau harus ketahuan. “Baiklah, Mom percaya padamu.” Lega, tetapi tidak sepenuhnya karena di saat seperti itu, pasti ada hal yang Mom sembunyikan. “Mom datang ke sini bukan hanya karena merindukanmu, Dav. Yah, memang rindu, sih. Tapi ada hal yang lebih penting, yaitu melihat perkembanganmu secara langsung. Aku ingin tahu bagaimana pria kaku itu melatihmu.” Hah? Pria kaku? Aku baru tahu jika Dad mendapat panggilan itu dari Mom.&nb
Last Updated : 2022-07-18 Read more