Semua Bab Delta yang Terpilih (She-wolf Sequel): Bab 101 - Bab 110
156 Bab
Part 101. Nathaline
“Hey, Dav. Kau memanggilku?”Aku terkesiap. Ada suara yang seolah bergema di pikiranku. Suara itu terasa asing, dan bukan suara Dad sepeti yang sebelumnya. Aku harus bagaimana? Bagaimana caranya untuk menjawab suara itu?“Kau hanya perlu memusatkan pikiran seperti tadi, Dav. Aku Devan, serigalamu. Jadi, kau bisa berkomunikasi denganku hanya dengan memusatkan pikiran saja. Aku ada di dalam dirimu, jangan lupakan itu.”Untuk sejenak, aku berusaha untuk mencerna apa yang dikatakannya. Selama ini, aku selalu lupa jika memiliki jiwa lain dalam tubuhku. Karena perbedaan itu membuatku lupa. Perbedaan itu pula yang membuatku jadi tak bisa bebas untuk menghubunginya. Padahal, mungkin akan terasa menyenangkan jika bisa berbicara dan berbagi dengan jiwa lain di tubuh kita.Entahlah. Selama aku mengingat juga aku tak pernah berani untuk berkomunikasi. Akan tetapi, ketakutanku berdasar, kan?Dugh!Sebuah hantaman kurasakan di belakang leherku. Setelahnya, aku merasa dunia menggelap.“Hey!”Mataku
Baca selengkapnya
Part 102. Serigala yang Dikutuk
“Devan menggantikanku?” tanyaku. Serigala di sampingku ini mengangguk. Menggantikan dalam artian apa? Jika menggantikanku, bukankah kami akan bertukar jiwa? Aku di sini, Devan di sana. Pasti dia akan mengambil tubuh serigala dan berubah. Namun, sejauh ini aku tidak merasakan sakit akibat perubahan. “Kami bertukar? Tetapi kenapa aku tidak merasakan sakitnya pertukaran? Apa karena sebelum ini aku telah kehilangan kesadaran, sehingga dia bisa seenaknya pergi dan berubah?” tambahku. Keringat dingin mulai kurasakan karena takut. Takut jika ada banyak hal yang tak bisa dilakukan. Tak hanya itu, ketakutanku juga berpusat pada perubahan Devan dan pikiran kami yang tidak terhubung. Bisa saja Devan melakukan hal di luar batas. Tak hanya itu, dia juga berkemungkinan untuk mengamuk seperti saat bertarung dengan Alpha saat itu. jika itu terjadi, aku tidak bisa membayangkan kerusakan apa yang akan Devan tinggal
Baca selengkapnya
103. Hanya Bercanda
Ah ... sebenarnya aku enggan mengulik masalah pribadi mereka. Namun, hal ini terasa sulit untuk dilewatkan. Bagaimanapun juga, Mon dan Dad adalah orang tuaku. Mereka yang sudah membuatku berada di sini. Jika hubungan keduanya semakin buruk, tentu aku yang menjadi imbasnya."Kau benar, hubungan Mom Dad terlihat dingin. Nath, aku tidak memungkiri jika melihat tatapan Dad yang tulus, tapi tidak dengan Mom. Mom seakan memberi jarak pada Dad. Padahal, mereka sudah punya kami—aku dan Daphne. Jika kami ada, memang seburuk apa hubungan mereka sampai-sampai Dad seperti itu?"Kuberanikan diri untuk bertanya. Entah Nathaline akan menjawabnya atau tidak, itu urusannya. Aku penasaran, tetapi jika tidak mendapat jawaban, tak apa. Aku bisa mengerti karena hubungan asmara orang tuaku tidak bisa dengan mudah kuketahui. Aku menghargai mereka, dan karena itu aku tidak benar-benar menuntut jawaban pasti.Aku akan menerima jika Nathaline tak akan menjawabnya."Sudah kubilang jika kami—para Delta itu setia
Baca selengkapnya
104. Bukan Itu
“Maksudmu apa, Nath? Kau seolah berkata serius padaku, mengatakan bercanda di beberapa menit kemudian. Kau pikir aku sedang bercanda, huh!?” tukasku.“Ya kau sendiri yang mengajakku bercanda. Aku sudah susah payah bercerita padamu. Berusaha hati-hati mengatakannya semata agar kau mengerti. Dan kau malah menuduh jika aku bercanda? Kau pikir kau siapa? Bodoh sekali kau ini!?”Tak!Tanpa kuduga, Nathaline mendorongku hingga terjungkal. Astaga serigala betina ini … dia membuatku pening. Bukan ingin menuduhnya bercanda, tetapi hanya menegaskan apakah dia serius dengan ucapannya atau tidak. Sebenarnya, aku sudah hampir percaya. Bagaimanapun juga, aku memang memiliki tiga aliran darah berbeda.Ayahku yang seorang vampire, dan darahnya berada di tubuhku. Ibuku memang werewolf, tetapi di darahnya juga mengalir darah manusia, karena nenekku seorang manusia. Karena itulah, aku memiliki ketiganya. Namun, sejauh yang kutahu, darah werewolf sangat dominan. Paman Sean sendiri mengatakan bahwa aku ti
Baca selengkapnya
Part 105. Devan
Nathaline serigala yang hangat, aku bisa merasakan hal itu saat memeluknya. Bukan karena bulu-bulu lebatnya, melainkan perasaanku saat memeluknya.“Kau sudah Bersama dengan putau selama itu, Nath. Bukankah kau mengatakan jika kau di dalam tubuhku sejak meninggalkan Mom?” bisikku pada Nathaline. Mendengarnya, serigala itu terkekeh.“Kau tidak tahu betapa nakalnya dia. Terkadang, aku harus menahannya untuk tidak lepas kendali. Kau tahu, Dav? Dia begitu energik. Aku sampai bosan menasehatinya untuk tidak keluar batas sebelum kau yang meminta, seperti Sekarang ini. Karena itu, begitu kau memanggil, dia langsung merespon.”“Aku, memanggilnya?”Kulepas pelukanku pada Nathaline dan melihat kepalanya yang mengangguk. Serigala itu begitu menawan, dengan kulit abu sempurna dan bola mata yang berbeda. Kalau saja dia bisa keluar dari tubuhku, pasti berjalan bersamanya aka terasa sangat menyenangkan.“Kau tak ingat? Devan sangat tertarik untuk bertukar denganmu, jadi dia langsung merespon ketika k
Baca selengkapnya
Part 106. Mereka Tak Baik
“Dav, kau tak mau bangun? Racun di tibuhmu sudah hilang sepenuhnya. Tak hanya itu, kau juga berhasil mengurangi efek kutukan dari ibumu. Sebenarnya, apa yang sudah kau alami?”Sayup kudengar suara Dad yang tengah berkata. Begitu Nathaline mengatakan jika sudah waktunya aku harus pergi, di saat itu pula rasanya penglihatanku hilang. Kesadaranku hilang bahkan sebelum aku bertanya hal lain. Dasar! Harusnya dia tak mengusirku secepat itu.Aku masih ingin banyak bertanya pada Devan, juga Nathaline. Tak hanya itu, kurasa menambah waktu untuk mengakrabkan diri padanya tak buruk, kan? Bagaimanapun juga, Devan adalah jiwa lain yang ada di dalam diriku. Jika dia keluar, mungkin akan mengambil bentuk serigala, dan masing-masing dari kami menjadi asing. Namun, ketika dia mengambil tubuhku, aku tidak merasakan hal itu. Hanya saja Nathaline sudah berpesan untuk tidak terlalu sering melakukannya.Huh! Padahal menyenangkan juga rasanya. Aku seperti memiliki saudara lelaki selain Daphne.“Dad?” tanyak
Baca selengkapnya
Part 107. Keluar
“Aku pernah hampir membunuh Lunar. Dengan pedang yang terhunus dan menusuk dadanya. Tak hanya itu, mereka berpelukan, tetapi ujung pedangnya telah merusak jantung Davian. Hingga sampai saat ini, Lunar sama sekali tak mau memaafkanku. Mungkin itu karena dia sudah terlalu benci padaku.”Aku diam. Sama sekali tak tahu apa yang dikatakan Dad.“Kau tahu pedang yang pernah ibumu bawa?” tanya Dad. Aku mengangguk karena memang pernah melihat Mom memegangnya.“Itu adalah pedang yang kupakai untuk membunuh Davian, mate dari ibumu. Karena pedang itulah kami terikat. Ikatan hubungan itu beralih padaku, dan Lunar terikat seumur hidup dengannya.”Hubungan mereka rumit, ya.“Kalau kau sudah merasa lebih baik, temui aku di luar. Ada banyak hal yang harus kita kerjakan.”Aku mengangguk, menatap gelas yang kini sudah kosong. Memikirkan bahwa hubungan mereka sudah rumit sejak awal saja, sudah membuatku tak mengerti. Apa memang dunia orang dewasa seperti itu, ya?Aku mungkin merasa lebih baik, tetapi buk
Baca selengkapnya
Part 108. Bangunan Mencurigakan
“Dad, sebenarnya kita akan ke mana?” tanyaku. Tak tahan rasanya untuk tidak bertanya, karena Dad semakin membawaku jauh. “Aku tak akan menjawabnya untuk saat ini. Biar nanti kau yang akan tahu apa yang terjadi. Selain itu, ikuti saja aku. Bukankah tubuhmu sudah kuat?” Aku diam. Dad benar karena sekarang aku tidak merasa Lelah sedikit pun. Aneh menurutku, karena biasanya aku sudah merasa lelah karena menempuh jarak segini. Ditambah sebelumnya aku terluka dan terkena racun. Dulu, untuk menyembuhkan luka saja aku membutuhkan waktu satu minggu. “Aku tahu kau bosan. Perjalanan ini memang tak bisa dikatakan sebentar dengan jarak yang dekat. Aku tahu kau masih terbayang masa lalu, Dav. Kau masih berpikir bahwa tubuhmu lemah. Namun, sekarang sudah tidak lagi. Kurasa, kau sudah mengetahuinya, kan?” Dad yang awalnya berjalan di depanku, kini melambat dan menyejajarkan langkahnya denganku. Sepert
Baca selengkapnya
Part 109. Arthur
“Aku menemukannya, Dad!” Aku hampir memekik jika saja Dad tak menggenggam tanganku dengan erat. “Kita akan bersembunyi, lalu muncul saat kuberi aba-aba. Jangan membuat keributan dan melakukan hal yang mencurigakan, atau kita akan tertangkap!” Aku merasa semakin heran saja dengan semua ini. Tertangkap? Memang, disana terasa ramai, dengan satu pusat yang kuat dan dominan. Dari jarak sejauh ini saja rasanya sudah seperti ini, bagaimana jika dekat? Karena kami harus bersembunyi, Dad membawaku menuju salah satu pohon yang besar. Menunduk, lalu menutupi tubuh dengan jubahnya. Aku terkesiap, Dad menghilang dari pandangan mataku kala tubuhnya tertutupi sempurna oleh jubah. Aku bingung, bagaimana aku bisa pulang atau bergerak tanpanya? “Lakukan hal yang sama sepertiku, dan tubuhmu juga tak akan terlihat. Nanti jika ada rombongan vampire datang, kau buka dan masuk ke dalam rombong
Baca selengkapnya
Part 110. Keluarga Blood Orchid
Tak salah lagi, dia Arthur, orang yang banyak Dad ceritakan. Dia adalah orang di masa lalu Dad dan Mom, dan secara tak langsung sudah membuat mereka Bersama. Aku tak menyangka jika orangnya akan semenyeramkan ini. “Di sini kalian bebas! Ini adalah tempat untuk kalian semua. Tak hanya kalian, para vampire kelahiran baru, ada juga Rogue dan penyihir hitam. Kalian bisa berbaur dan meminta bantuan, tetapi dengan syarat katakan dulu padaku. Aku jembatan kalian, dan aku yang bisa membantu kalian. Karena itu, kalian harus mengerti batasan kecil ini.” Pidato yang bagus, menurutku. Namun, aku bisa merasakan ada yang janggal dari hal ini. Dari tiga bangsa, vampire adalah yang paling sombong. Kukatakan begitu karena mereka merasa lebih baik dari lainnya. Kekuatan yang tinggi, dan tingkat keabadian melebihi werewolf. Mereka sulit untuk dimusnahkan, karena butuh tiga unsur untuk menghilangkan mereka. 
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
910111213
...
16
DMCA.com Protection Status