Share

Part 108. Bangunan Mencurigakan

“Dad, sebenarnya kita akan ke mana?” tanyaku. Tak tahan rasanya untuk tidak bertanya, karena Dad semakin membawaku jauh.

“Aku tak akan menjawabnya untuk saat ini. Biar nanti kau yang akan tahu apa yang terjadi. Selain itu, ikuti saja aku. Bukankah tubuhmu sudah kuat?”

Aku diam. Dad benar karena sekarang aku tidak merasa Lelah sedikit pun. Aneh menurutku, karena biasanya aku sudah merasa lelah karena menempuh jarak segini. Ditambah sebelumnya aku terluka dan terkena racun. Dulu, untuk menyembuhkan luka saja aku membutuhkan waktu satu minggu.

“Aku tahu kau bosan. Perjalanan ini memang tak bisa dikatakan sebentar dengan jarak yang dekat. Aku tahu kau masih terbayang masa lalu, Dav. Kau masih berpikir bahwa tubuhmu lemah. Namun, sekarang sudah tidak lagi. Kurasa, kau sudah mengetahuinya, kan?” Dad yang awalnya berjalan di depanku, kini melambat dan menyejajarkan langkahnya denganku. Sepert

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status