Home / Romansa / Gairah Terpendam Suami Kontrak / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Gairah Terpendam Suami Kontrak : Chapter 101 - Chapter 110

264 Chapters

101 Yura Semakin Gencar

“Om Endrawan bagaimana? Tidak mungkin kalau kamu tidak mengundangnya di hari bersejarah kamu kan?” Pasha menatap Ezra dengan serius. “Dia itu ayah kandung kamu.” “Aku akan mempertimbangkan soal itu, yang terpenting adalah aku dan Kavita segera resmi menikah dan para pegawai sini bisa ikut hadir.” Pasha menggaruk-garuk rambutnya, dia benar-benar heran dengan kabar berita ini. Pernikahan yang begitu cepat dan mendadak, tanpa dia tahu kalau sebetulnya Ezra dan Kavita sudah berstatus suami istri. “Tumben Vita belum datang juga jam segini,” gumam Siska sembari melirik meja sahabatnya yang kosong. Tiba-tiba Karin melangkah masuk sembari membawa baki yang berisi beberapa gelas minuman. “Rin, kamu lihat Kak Vita?” tanya Siska saat Karin memberikan segelas minuman kepadanya. “Belum tuh, Kak.” Karin menggeleng. “Aku tadi habis antar minum ke gudang juga nggak lihat.” “Ya sudah, mungkin dia terlambat.” Siska menyeruput minumannya dan tidak bertanya apa-apa lagi. Namun, dalam hati dia tetap
Read more

102 Baju Pengantin untuk Kita

“Aku capek, mau nikah saja sama bos kaya ...” Yura mengeluh seraya mengambil handuk untuk mandi, dia teringat dengan brosur baju pengantin yang dilihatnya di kantor Ezra tadi. Seandainya dia yang menjadi calon istri Ezra, maka seluruh kemewahan dunia sudah pasti akan berada dalam genggaman tangannya. “Aku dapat bonus dari bosku,” kata Deryl saat dia pulang petang dan langsung menemui Yura di kamar. “Kamu pakai untuk perawatan tubuh seperti dulu, ya?” Yura melirik sejumlah uang yang diulurkan Deryl kepadanya. “Berapa?” “Dua juta ....” “Dua juta kamu bilang bonus?” cibir Yura. “Dua juta dalam sehari itu besar!” tukas Deryl yang merasa kerja kerasnya tidak dihargai. “Bahkan dalam hitungan jam, seharusnya kamu bersyukur.” Yura melengos dan mengambil uang itu dari tangan Deryl tanpa mengucapkan terima kasih sama sekali. “Kamu kerja di mana sih?” tanya Deryl ingin tahu. “Di perusahaan sepatu, tapi di bagian kantornya. “Jadi apa?” “Masih percobaan sih, siapa tahu nanti aku dipromos
Read more

103 Ingat, Dia Sudah Bersuami!

Kavita sontak membeku.“Satu langkah saja kamu keluar dari kamar ini, saya pastikan kamu akan kembali dipingit hingga tidak bisa lagi melihat matahari besok pagi.” Ezra melanjutkan, hingga membuat Kavita menelan saliva.“Anda ... Anda ternyata seorang psikopat ....”“Betul sekali, psikopat berdarah dingin dan tidak kenal belas kasihan kalau calon korbannya berani macam-macam.” Ezra berbalik dan berjalan pergi ke kamar mandi, meninggalkan Kavita sendiri dengan jantung yang sudah siap meledak saking gemetarnya.“Bisa-bisa aku mimisan setiap saat!” pikir Kavita sambil menutup mulut dan hidungnya dengan telapak tangan.Keesokan paginya, Kavita sudah bisa beraktivitas seperti biasa di kantor. Itu juga karena semalam dia harus meyakinkan Ezra dengan penuh perjuangan, tarik-ulur yang sangat alot di kedua belah pihak hingga akhirnya Kavita terpaksa menggunakan jurus terakhirnya untuk membuat Ezra luluh.Yaitu memanaskan suasana malam mereka ....“Dasar, laki-laki memang sama saja.” Kav
Read more

104 Yura Jadi Pengantin Pengganti

“Kapan-kapan aku akan cerita,” jawab Kavita dengan suara yang tersangkut di tenggorokan. “Setelah aku resmi mengundurkan diri dari kantor ini ....” “Apa, Vit? Kenapa kamu harus mengundurkan diri segala?” Siska buru-buru membuntuti langkah Kavita. Setibanya di ruang kerja, Kavita segera membereskan seluruh barangnya. “Vit, jelaskan dulu sama aku apa yang sebenarnya terjadi!” Siska terus menerus mendesak. “Itu si Yura ngapain ada di ruangannya Pak Ezra? Terus kenapa kamu harus keluar dari sini segala?” Kavita memejamkan matanya, dia tidak mungkin berkata jujur kepada Siska bahwa sedang terjadi masalah yang cukup pelik antara dirinya dengan Ezra. “Sis, aku ... biarkan aku berpikir dulu ya? Aku belum bisa cerita semuanya sekarang ....” Siska menatap wajah Kavita yang tampak kalut. “Tapi kamu janji ya, Vit? Aku yakin ada sesuatu yang terjadi sama kamu.” Kavita mengangguk dengan berat hati, dia harus secepatnya pergi dari perusahaan. Termasuk dari kehidupan Ezra sekalian kalau perlu.
Read more

105 Kavita Tidak Juga Kembali

Kepala pegawai itu mengipas-ngipas wajahnya yang pias, di saat Yura memberikan senyum mautnya dengan penuh pesona.“Sudah kamu pecat orangnya?” selidik Ezra ketika Pasha muncul kembali di ruangannya.“Itu kewenangan kepala pegawai yang menyeleksi para pelamar kan?” tukas Pasha sambil duduk di sofa. “Tugasku cuma menyampaikan perintah kamu.”Ezra menatap Pasha, ekspresi wajahnya menunjukkan ketidakpuasan.Beberapa saat kemudian, terlihat pintu ruangan Ezra digedor, tapi tidak ada orang yang muncul.“Saya harus bertemu Pak Ezra!” kata kepala pegawai tegas kepada Reni. “Yura, jangan terburu-buru begitu.”Yura yang sudah mendorong pintu ruangan Ezra, lantas menarik tangannya kembali dengan tidak sabar.“Silakan Pak, tapi Yura dilarang masuk.” Reni memberi tahu. “Saya juga pegawai di sini!” Yura tidak terima.“Masih dalam masa percobaan, jadi tolong jaga sikap kamu.” Reni mengingatkan.“Tapi ....”“Yura, biar saya yang coba bicara dengan Pak Ezra. Tolong jangan bikin keributan,
Read more

106 Kamu Berutang Banyak Padaku

“Aku baik-baik saja kok, Sis. Tapi aku tidak bisa bilang lokasi aku saat ini, maaf.” “Kenapa sih, aku betul-betul khawatir sama kamu. Apalagi kamu tiba-tiba mau mengundurkan diri, apa ini gara-gara Yura?” Kavita tidak menjawab. “Vit?” “Aku belum bisa cerita semuanya sekarang, Sis. Tunggu sampai situasi aman dulu, ya ....” Siska terdiam sebentar. “Aman? Aman bagaimana maksud kamu?” “Pokoknya kapan-kapan aku akan cerita sama kamu,” sahut Kavita berjanji. “Sudah dulu ya, aku masih ada urusan!” “Vit, tunggu!” cegah Siska, tapi Kavita telanjur menutup teleponnya. “Jadi ... Kavita bahkan tidak memberi tahu apa pun sama kamu?” Di kantor Dyaksa Company, Siska baru saja menelepon Kavita di bawah tatapan menyelidik dari sorot mata Ezra. “Begitulah, Pak ... Sejak hari itu saya sudah berusaha tanya, tapi ... Vita sama sekali tidak mau memberi tahu saya.” Siska menjelaskan dengan terbata. “Saya tidak tahu dia ada di mana, saya ... bahkan saya tidak tahu apa yang terjadi ....” Ezra terli
Read more

107 Mereka Perempuan Penggoda

Belum hilang rasa terkejut Kavita, mobil yang ditumpanginya segera tancap gas menuju rumah yang selama ini dihuni Ezra.Beberapa saat kemudian ....Terdengar suara kunci diputar, pintu kamar terbuka dan Ezra dengan sampai hati mencampakkan Kavita ke tempat tidur.“Begini cara kamu mencurangi saya setelah apa yang saya lakukan untuk kamu?” kecam Ezra dengan wajah penuh kemurkaan.Kavita membetulkan posisinya lalu menatap Ezra.“Curang? Siapa yang sebenarnya curang selama ini?”“Apa maksud kamu?”“Sejak awal kontrak pernikahan ini dibuat, fokusnya adalah untuk keuntungan kedua belah pihak.” Kavita menegaskan. “Tapi pada kenyataannya ... terjadi ketimpangan yang tidak selaras, hingga akhirnya Anda lah yang mengambil keuntungan itu sendiri ....”“Jangan bertele-tele!” sela Ezra tidak sabar. “Kenapa tidak langsung kamu katakan saja di mana letak kecurangan yang saya lakukan?”Kavita berdiri untuk menghadapi Ezra. “Pertama dengan Nona Monic, Anda ngaku saja kalau saat itu kalian me
Read more

108 Tamat Season 1: Melahirkan Anak untuk Ezra

“Kamu menyalahkan saya?” “Maaf, saya lupa kalau Anda ini tidak pernah salah.” Kavita membuang muka dan langsung merebahkan diri untuk tidur, meninggalkan Ezra yang masih sibuk mengancingkan piyama tidurnya. “Ini undangan pernikahan kamu yang baru.” Keesokan harinya Pasha menyerahkan setumpuk surat undangan eksklusif kepada Ezra. “Aku jamin kalau setelah ini kantor akan heboh.” “Panggil Siska ke sini,” perintah Ezra. “Mau ngapain? Kalau kamu mengintimidasi dia seperti kemarin, aku tidak akan tinggal diam.” Pasha mendadak mengubah ekspresi wajahnya menjadi sangat serius. “Kamu ini bicara apa sih?” “Aku serius, Zra. Jangan menekan Siska seperti tempo hari, biarpun kamu sangat ingin tahu ke mana Kavita pergi.” Ezra menegakkan punggungnya dan menatap Pasha. “Memangnya kenapa?” “Karena ... Siska itu calon istri aku.” Ezra sontak mengernyit. “Apa?” “Ya, Siska calon istriku. Kenapa?” Ezra menatap Pasha yang tampak serius dengan ucapannya. “Tidak kenapa-kenapa, tapi pastikan kam
Read more

109 S2: Kamu Masih Dipingit

“Yakin kamu pisah dari saya?” “Lihat saja nanti.” Ezra membelah batas antara dirinya dan Kavita, keduanya bersatu untuk mereguk manisnya madu di malam pengantin mereka. Kavita sedikit kewalahan karena Ezra tidak sehati-hati biasanya, kali ini sang suami tidak melewatkan satu inci pun bagian dari dirinya. Hampir setiap sentuhan yang dia tinggalkan akan berjejak meski hanya samar-samar saja .... Keesokan paginya, Kavita terbangun sebentar—berniat untuk beraktivitas seperti biasa, tapi baru menggerakkan kakinya saja rasanya begitu berat. Aku harus tetap bangun dan menyiapkan sarapan, pikir Kavita. Jangan sampai aku jadi malas hanya karena berstatus istri resmi Pak Ezra. Baru saja Kavita bangun dari posisinya, tiba-tiba Ezra menggenggam pergelangan tangan sang istri. “Mau ke mana?” Kavita menoleh dan mendapati Ezra yang masih berbaring membelakanginya dengan tangan terulur. Orang ini! Seperti kamera pengawas saja, batin Kavita dalam hati. “Saya harus bersih-bersih ....” “Nanti s
Read more

110 S2: Demi Lahirnya Penerus Keluarga

“Kamu bertengkar sama istri?” “Tidak Pak, saya ... justru kepikiran mantan istri saya yang menikah lagi.” Shadan yang duduk di belakang, lantas terdiam sambil berpikir keras. “Kalau begitu impas kan, kamu sendiri juga sudah punya istri baru.” Dia berkomentar. “Selain itu, setidaknya Ezra tidak lagi nempel sama mantan istri kamu itu ....” “Justru itu masalahnya, Pak.” Deryl menyahut dari kursi sopir. “Mantan istri saya justru menikah sama bosnya sendiri di kantor.” Shadan langsung terduduk tegak di tempatnya. “Apa katamu? Dia menikah sama bosnya?” “Betul, seingat saya orangnya yang kemarin saya lihat di gedung.” Shadan memegang dagunya sambil berpikir keras. Ezra menikah dengan asisten pribadinya? Shadan hampir tidak percaya ini, apalagi Ezra tidak mengirim selembar undangan pun ke rumah keluarga besar Danadyaksa. “Ayah sudah tahu?” tanya Shadan begitu dia tiba di kantor dan menemui Endrawan di ruangannya. “Soal apa?” Endrawan mengangkat wajahnya dengan wajah lelah. “Ezra te
Read more
PREV
1
...
910111213
...
27
DMCA.com Protection Status