"Ju-na mi-num," suara Bu Erna sangat lemah memanggil Arjuna yang sejak tadi hanya melamun. Arjuna langsung berdiri, dan membantu ibunya yang belum bisa duduk dengan sempurna, mendekatkan botol minum dan menempelkan sedotan ke mulut ibunya.Setelah itu, ia kembali duduk termenung. Pikirannya tak bisa lepas dari bayangan Rizal, yang malam ini satu kamar dengan Lily di sana. Jika saja Arjuna tahu, bahwa Bu Erna akan masuk rumah sakit juga, dia akan memilih diletakkan di ruang kelas III saja. Biar saja banyak bergabung dengan pasien lain. Namun sudah terlanjur. Sebelumnya, Arjuna yang pada dasarnya tidak menyukai keributan memilih kamar VIP, untuk Husen. Maksud hati supaya lebih nyaman dan tidak bergabung dengan siapa pun. Ternyata malah pilihannya membuat ia menjadi was-was. Arjuna menatap Bu Erna yang mulai tertidur. Arjuna menyibak tirai pembatas antar pasien. "Bu, saya titip ibu saya sebentar, ya. Saya keluar sebentar ada keperluan. Tidur sih, orangn
Read more