Semua Bab Cintaku Terhalang Weton: Bab 191 - Bab 200

224 Bab

191. Kemarahan

Danang masih memperhatikan Ayu yang sedang tersipu malu berbicara dengan Wira. Tiba-tiba saja hati Danang merasa sakit dan terluka saat melihat Wira yang sedang menemani Ayu. Bagaimana bisa Ayu tertawa bahagia bersama pria lain. Danang benar-benar merasa hancur. Emosi mulai naik hingga ke kepala. Membuat Danang terus menatap kesal pada Senyuman lebar Ayu.Tak sengaja, Ayu menoleh ke arah Danang. Kedua mata itu saling bertemu. Manik mata Ayu menatap lekat-lekat pada sosok Danang yang tidak pernah ia sangka. Kenapa Danang ada di sana. Ayu cukup terkejut dengan keberadaan Danang di sana. Hingga matanya terus menatap Danang yang juga hanya menatap Ayu dengan kemarahan yang menumpuk dalam hatinya.Wira yang sedang berbincang dengan Ayu bingung karena Ayu tiba-tiba saja terdiam. Menoleh ke arah sebrang, membawa Wira untuk mengikuti arah pandangan Ayu. Wira pun langsung terkejut saat melihat Danang yang ada di sana.Danang dan Wira saling bertemu tatap. Hal itu membuat Danang turun dari dala
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-09-24
Baca selengkapnya

192. Terpaksa Berbohong

Danang menatap tajam pada Wira yang menghalangi dirinya untuk berbicara dengan Ayu. Bahkan keduanya saling mengepalkan tangan untuk memberikan pukulan karena rasa kesal yang membuncah dari dalam hati keduanya.Danang yang cemburu dan kesal karena Ayu yang ternyata bisa tertawa bahagia dan mempunyai pria lain menggantikan posisinya. Sementara, dirinya bahkan tidak bisa menghubungi Ayu. Untuk datang ke sini saja, Danang harus mempersiapkan diri karena teringat akan penolakkan kedua orang tua Ayu.Sementara Wira yang masih bersabar menunggu hati Ayu, merasa tersinggung dengan sikap Danang yang kasar dan memaki Ayu tanpa hati. Ia tidak terima jika Ayu diperlakukan kasa seperti ini. Hingga membuat emosi Wira hampir lepas kontrol dan tidak tertahan.Ayu melihat sikap keduanya yang sulit untuk dipisahkan. Terlebih keduanya sudah melayangkan tinju mereka. Melihat itu, Ayu pun langsung berjalan di tengah-tengah keduanya.“Berhenti!” teriak Ayu dan membuat Danang dan Wira.Ayu benar-benar tidak
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-09-25
Baca selengkapnya

193. Tidak Terima

Danang terkejut akan ucapan yang baru saja terlontar dari bibir manis Ayu. Ucapan yang membuat Danang dan Wira sama terkejut. Keduanya menatap Ayu dengan tidak percaya. Danang benar-berna syok dan beberapa detik ia terdiam untuk mencerna ucapan Ayu itu.Danang tidak berpikir, Ayu akan berkata seperti itu. Sekeras apa pun Danang menyangkalnya, ia masih tidak menemukan alasan kenapa Ayu berkata seperti demikan. Hingga Danang pun menatap wajah Ayu, menatap matanya. Mencari sebuah kebohongan dari dalam mata Ayu yang menatapnya tajam.Tidak, Ayu sama sekali tidak berbohong. Danang bisa melihat keseriusan dari wajah Ayu, dari matanya yang tidak bergeming dan terlihat sangat jujur. Danang menundukkan kepalanya. Ia tersenyum kecut mendengar pengakuan Ayu tersebut. Hatinya benar-benas sakit.Ucapan Ayu bagaikan tombak yang menancap jantungnya. Hingga membuat Danang kesulitan bernapas. Ia benar-benar terkejut hingga tidak bisa berpikir secara logis. Amarah pun semakin membuncah, hingga Danang s
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-09-25
Baca selengkapnya

194. Sebuah Pilihan

Danang yang patah hati dan sangat terluka, terpaksa pergi meninggalkan Ayu dengan Wira. Langkah kakinya teramat berat. Dadanya sangat sesak mengetahui apa yang akan Ayu lakukan setelah berpisah dengannya. Bahkan meski pun Danang memakinya dan berpikir bahwa Ayu sudah sangat berubah, tapi Ayu tidak bergeming sama sekali.Danang terus melangkah menjauhi Ayu, sesekali ia berhenti dan berharap bahwa Ayu akan memanggilnya dan menyatakan bahwa itu semua tidaklah benar. Ayu terpaksa berbohong dan menyesali semua yang ia ucapkan hari ini.Ayu ingin kembali bersamanya dan menjalani hari-hari dengan bahagia bersama Danang. Ia terus saja merapalkan bahwa Ayu akan mengatakan semua itu. Namun, hingga Danang sampai di dekat mobilnya. Ayu sama sekali tidak memanggil namanya.Ayu sama sekali tidak menahan kepergiannya. Danang kembali menoleh dan menatap Ayu dengan nanar. Penuh harapan bahwa Ayu akan berlari dan memeluk tubuhnya. Mengatakan bahwa ia menyesal dan sangat merindukan dirinya. Dan memilih
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-09-25
Baca selengkapnya

195. Kabar Gembira

Ayu tersenyum gugup menatap tatapan penuh kebahagian Wira padanya. Wira pun sama merasa gugup akan rencana besar keduanya yang telah membuat hatinya sangat berbunga-bunga. Ia pun mengambil belanjaan yang ada di tangan Ayu.“Yuk kita masuk ke rumah, dan kasih tau orang tuamu dan budhe kalau kita akan menikah dua bulan lagi,” ucap Wira dan berjalan terlebih dahulu meninggalkan Ayu yang semakin merasa gugup tidak karuan.Apa yang sedang Ayu rasakan, apakah ini perasaan bahagia atau rasa kecemasan. Tapi, ia merasa wajahnya memerah hanya memikirkan kata-kata yang akan ia ucapkan untuk kedua orang tuanya serta budhe. Jantungnya berdebar cukup kencang dan membuat Ayu tanpa sadar tersenyum lebar. Ia pun menyusul Wira dan masuk ke dalam.Saat di dalam, Ayu melihat Wira yang sedang sibuk menaruh semua barang belanjaannya langsung membantu Wira dan keduanya saling melempar senyum dengan malu-malu. Hal itu pun bisa dilihat oleh Budhe Ning yang berada tak jauh dari keduanya. Ia bisa melihat gelaga
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-09-25
Baca selengkapnya

196. Bicara Hati ke Hati

Wira menunggu Ayu yang sedang bersiap untuk pulang ke rumah ayahnya. Ia merasa sangat gugup karena akan berbicara serius dengan Ayah Ayu dan meminta ijin untuk menikah dengan Ayu. Rasanya benar-benar membuat Wira gugup tidak karuan.Sementara Ayu masih berada di kamarnya. Ia berganti pakaiannya dan menyiapkan apa yang ingin ia bawa ke rumah ayahnya. Tiba-tiba saja Ayu teringat saat dirinya meminta ijin untuk menikah dengan Wira di depan ibunya dan budhe. Terlebih saat melihat kebahagiaan keduanya akan kabar bahagia itu.Dan hal itu membuat Ayu merasa gugup menantikan senyum bahagia di wajah ayahnya saat mendengar kabar bahagia itu. Ayu pun bergegas memasukkan semuanya saat menyadari dirinya sudah terlalu lama di dalam kamar.Setelah selesai, Ayu pun pamit pada Ibunya dan Budhe yang sedang berbincang dengan Wira. Mereka terlihat sangat akrab terlebih Wira yang sangat bisa mengimbangi kedua wanita tua itu.“Sudah selesai?” tanya Wira saat melihat Ayu datang dengan berganti pakaian dan
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-09-25
Baca selengkapnya

197. Kesedihan Danang

Danang pulang ke rumahnya. Ia berjalan dengan gontai dan tidak bersemangat. Hatinya benar-benar kacau. Ia tidak mengerti, bagaimana bisa Ayu sangat kejam dan tega terhadapnya. Danang yang sudah memberanikan diri untuk datang dan meminta kesempatan kedua, tapi Ayu tak memberikannya.Ayu justru memilih bersama dengan pria lain yang lebih kaya darinya. Bagaimana bisa, Ayu berubah hanya dalam hitugan hari? Cinta yang mereka rajut selama ini benar-benar tidak berbekas di dalam hati Ayu kah? Atau jangan-jangan Ayu memang tidak pernah tulus padanya.Hingga diberi rintangan seperti ini, dan ditawari pria lain yang lebih mapan darinya membuat Ayu mudah sekali berpaling darinya. Danang yang sangat emosi langsung membanting semua barang-barang yang ada di rumahnya.Ia menendang bantal, melempar semua perabotan hingga seluruh ruangan rumahnya berantakan seperti terkena badai topan. Mata Danang memerah menyiratkan amarah yang sangat besar. Ia benar-benar tidak terima akan perlakuan Ayu terhadap di
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-09-25
Baca selengkapnya

198. Ada Yang Aneh

Berhari-hari Danang meratapi kegalauannya yang ditinggal menikah oleh Ayu. Tak terasa hari sudah memasuki weekend. Kali ini ia tidak lagi memangku tangan dengan memikirkan mantan kekasihnya. Pagi ini ia tengah prepare untuk pergi ke Tawangmangu. Ada acara gathering dengan teman-teman kantornya. Daripada terus larut dalam kesedihan. Danang akan mencoba keluar dari zona tidak nyamannya. Bersenang-senang dan melupakan sejenak. Grup chat kantornya sudah ramai. Menentukan titik berangkat bersama. Ia menuliskan pesan akan jalan secepatnya. “Bu, Danang izin keluar, ya, ada acara gathering di Tawangmangu,” ucapnya setelah izin pada Ibu Asih. “Berapa hari, Nduk?” “Dua hari, Bu. Danang pamit dulu.” “Hati-hati di jalan.” Danang niatnya akan menggunakan motor agar tidak terkena macet di jalan. Saat ia menaiki motornya, ponsel Danang berdering. Nama Dinda terpampang pada layar ponsel. Ia pun mengangkat telepon dari Dinda, teman kantornya. “Halo, Din, ada apa?” tanya Danang. “M
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-09-25
Baca selengkapnya

199. Diam-Diam Cari Tahu

Danang kembali dari toilet. Ia melihat Dinda yang sudah menghabiskan makanannya setengah. Dirinya memang cukup lama di toilet. “Maaf, ya, lama.” Dinda mengangguk. “Ndak apa-apa, Mas. Dimakan makanannya, keburu dingin ndak enak.” Danang meminum jus jeruk terlebih dahulu. Kemudian menyendokkan nasi goreng ke dalam mulutnya. Dinda terus memperhatikan Danang yang tengah makan begitu lahap. Ia tersenyum puas. Ia pun melanjutkannya makannya. “Aku jadi ngerepotin kamu gini, Mas. Maaf, ya, sebelumnya.” “Santai aja kali, Din. Kamu juga teman aku. Ndak usah sungkan.” Dinda mengaduk jusnya. “Yah, aku maunya, sih, lebih dari teman.” “Eh?” Danang menghentikan kunyahannya. Kemudian Dinda tertawa sumbang. “Ndak, Mas. Bercanda doang, kok. Lanjut makan lagi.” Danang menatap Dinda. Ia tadi sebenarnya debga4 apa yang telah diucapkan oleh Dinda. Namun ia sengaja pura-pura tidak dengar. Menurut Danang, Dinda adalah gadis cantik. Ia merasa menang gadis itu menaruh hati padanya. Sepe
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-09-25
Baca selengkapnya

200. Makan Malam Keluarga

Dalam sebuah rumah joglo yang dihuni tiga wanita. Terdapat satu gadis yang tengah mematut diri di depan cermin. Gaun hitam yang bagian dadanya cukup rendah, menampilkan kulit putih mulus nan lembut. Rambut yang digerai semakin membuat penampilan anggun dan elegan. Gaun berbahan brokat premium itu semakin berkelas dikenakan oleh Ayu. “Weh lahdalah. Ayu tenan anak ibu. Wangi juga kaya perawan,” puji Ibu Ratmi. Ayu memanyunkan bibirnya. “Aku emang masih perawan, Ibu ....” Ibu Ratmi menoel pipi Ayu. “Iya, Nduk. Kamu nanti jangan malu-maluin ibu ya di rumah Wira. Ingat, harus sopan dengan kedua orangtua Wira. Ambil hatinya juga jangan lupa. Ibu aja gampang ngasih restu ke kamu dan Wira. Jadi kamu harus bisa. Paham?” “Iya, Bu.” Suara derum mobil terdengar. Sepertinya itu adalah mobil Wira yang akan menjemput Ayu. “Nah, itu mobil Wira datang. Kamu udah selesai dandan ‘kan, Nduk?” “Udah, Bu.” Ibu Ratmi menggandeng anaknya keluar dari kamar. Ia sudah seperti menggiring Ayu
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-09-25
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
181920212223
DMCA.com Protection Status