Beranda / Romansa / Cintaku Terhalang Weton / 197. Kesedihan Danang

Share

197. Kesedihan Danang

Penulis: Rindu Rinjani
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Danang pulang ke rumahnya. Ia berjalan dengan gontai dan tidak bersemangat. Hatinya benar-benar kacau. Ia tidak mengerti, bagaimana bisa Ayu sangat kejam dan tega terhadapnya. Danang yang sudah memberanikan diri untuk datang dan meminta kesempatan kedua, tapi Ayu tak memberikannya.

Ayu justru memilih bersama dengan pria lain yang lebih kaya darinya. Bagaimana bisa, Ayu berubah hanya dalam hitugan hari? Cinta yang mereka rajut selama ini benar-benar tidak berbekas di dalam hati Ayu kah? Atau jangan-jangan Ayu memang tidak pernah tulus padanya.

Hingga diberi rintangan seperti ini, dan ditawari pria lain yang lebih mapan darinya membuat Ayu mudah sekali berpaling darinya. Danang yang sangat emosi langsung membanting semua barang-barang yang ada di rumahnya.

Ia menendang bantal, melempar semua perabotan hingga seluruh ruangan rumahnya berantakan seperti terkena badai topan. Mata Danang memerah menyiratkan amarah yang sangat besar. Ia benar-benar tidak terima akan perlakuan Ayu terhadap di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Cintaku Terhalang Weton   198. Ada Yang Aneh

    Berhari-hari Danang meratapi kegalauannya yang ditinggal menikah oleh Ayu. Tak terasa hari sudah memasuki weekend. Kali ini ia tidak lagi memangku tangan dengan memikirkan mantan kekasihnya. Pagi ini ia tengah prepare untuk pergi ke Tawangmangu. Ada acara gathering dengan teman-teman kantornya. Daripada terus larut dalam kesedihan. Danang akan mencoba keluar dari zona tidak nyamannya. Bersenang-senang dan melupakan sejenak. Grup chat kantornya sudah ramai. Menentukan titik berangkat bersama. Ia menuliskan pesan akan jalan secepatnya. “Bu, Danang izin keluar, ya, ada acara gathering di Tawangmangu,” ucapnya setelah izin pada Ibu Asih. “Berapa hari, Nduk?” “Dua hari, Bu. Danang pamit dulu.” “Hati-hati di jalan.” Danang niatnya akan menggunakan motor agar tidak terkena macet di jalan. Saat ia menaiki motornya, ponsel Danang berdering. Nama Dinda terpampang pada layar ponsel. Ia pun mengangkat telepon dari Dinda, teman kantornya. “Halo, Din, ada apa?” tanya Danang. “M

  • Cintaku Terhalang Weton   199. Diam-Diam Cari Tahu

    Danang kembali dari toilet. Ia melihat Dinda yang sudah menghabiskan makanannya setengah. Dirinya memang cukup lama di toilet. “Maaf, ya, lama.” Dinda mengangguk. “Ndak apa-apa, Mas. Dimakan makanannya, keburu dingin ndak enak.” Danang meminum jus jeruk terlebih dahulu. Kemudian menyendokkan nasi goreng ke dalam mulutnya. Dinda terus memperhatikan Danang yang tengah makan begitu lahap. Ia tersenyum puas. Ia pun melanjutkannya makannya. “Aku jadi ngerepotin kamu gini, Mas. Maaf, ya, sebelumnya.” “Santai aja kali, Din. Kamu juga teman aku. Ndak usah sungkan.” Dinda mengaduk jusnya. “Yah, aku maunya, sih, lebih dari teman.” “Eh?” Danang menghentikan kunyahannya. Kemudian Dinda tertawa sumbang. “Ndak, Mas. Bercanda doang, kok. Lanjut makan lagi.” Danang menatap Dinda. Ia tadi sebenarnya debga4 apa yang telah diucapkan oleh Dinda. Namun ia sengaja pura-pura tidak dengar. Menurut Danang, Dinda adalah gadis cantik. Ia merasa menang gadis itu menaruh hati padanya. Sepe

  • Cintaku Terhalang Weton   200. Makan Malam Keluarga

    Dalam sebuah rumah joglo yang dihuni tiga wanita. Terdapat satu gadis yang tengah mematut diri di depan cermin. Gaun hitam yang bagian dadanya cukup rendah, menampilkan kulit putih mulus nan lembut. Rambut yang digerai semakin membuat penampilan anggun dan elegan. Gaun berbahan brokat premium itu semakin berkelas dikenakan oleh Ayu. “Weh lahdalah. Ayu tenan anak ibu. Wangi juga kaya perawan,” puji Ibu Ratmi. Ayu memanyunkan bibirnya. “Aku emang masih perawan, Ibu ....” Ibu Ratmi menoel pipi Ayu. “Iya, Nduk. Kamu nanti jangan malu-maluin ibu ya di rumah Wira. Ingat, harus sopan dengan kedua orangtua Wira. Ambil hatinya juga jangan lupa. Ibu aja gampang ngasih restu ke kamu dan Wira. Jadi kamu harus bisa. Paham?” “Iya, Bu.” Suara derum mobil terdengar. Sepertinya itu adalah mobil Wira yang akan menjemput Ayu. “Nah, itu mobil Wira datang. Kamu udah selesai dandan ‘kan, Nduk?” “Udah, Bu.” Ibu Ratmi menggandeng anaknya keluar dari kamar. Ia sudah seperti menggiring Ayu

  • Cintaku Terhalang Weton   201. Sepupu

    “Jangan dekat-dekat atau aku akan teriak,” ancam Ayu pada Egi yang mendekatkan wajahnya. Egi tidak takut dengan ancaman Ayu. Ia menyunggingkan senyum miring. “Teriak saja, aku bisa saja mengelaknya dan menjebak balik.” Ayu dalam posisi serba salah. Maju kena, mundur pun kena. Ia menoleh ke belakang. Berharap Wira cepat datang. “Cari siapa? Aku ada di sini, Cantik.” Egi memegang dagu Ayu. Ia hendak mengecup bibir Ayu. Ayu mendorong dada Egi. “Jangan macam-macam kamu.” Ia menunjukkan jari telunjuknya pada Egi. “Aku mau satu macam saja, Sayang.” Kini Egi membelai rambut halus Ayu. Tidak dapat dipungkiri, malam ini Ayu tampil cantik. Sampai Egi saja tidak bisa berpaling dari Ayu. Gadis yang menjadi tunangan Wira itu menyita perhatiannya. Ia jadi suka berlama-lama untuk menatap wajah Ayu dari dekat. Ayu bergidik ngeri mendengar ucapan Egi yang yang menyebut dirinya sayang. Laki-laki macam Egi memang sudah berpengalaman dalam merayu wanita. Namun Ayu tidak gampang dirayu beg

  • Cintaku Terhalang Weton   202. Provokasi

    “Dengarkan saja semua yang dikatakan oleh dia,” ucap Wira pada Ayu. Tunangan Ayu pun memalingkan wajah. Ia benar-benar kesal dengan tingkah lagu Egi sepupunya itu. Apa maksudnya menguliti semua borok Wira di depan ayu. Sejak dulu Egi memang selalu bersaing dengan Wira, dan tidak pernah menang. Dalam hal akademis, karir, kekayaan bahkan wanita pun juga bersaing. Karena selalu kalah, Egi pun kesal dengan Wira dan menganggap kalau Wira telah mengacau semuanya.Berulang kali Egi menyukai wanita, medekati mereka bahkan telah mengeluarkan banyak uang dan berkorban, tapi ujung-ujungnya mereka semua hanya memanfaatkannya untuk bisa dekat dengan Wira. Tampaknya dendam pada Wira sudah begitu mendalam sampai-sampai ia tak bisa menahan diri.Kini kehadiran Ayu benar-benar dimanfaatkan oleh Egi. Ia juga tertarik dengan Ayu dan ingin memilikinya. Wira memang terkenal playboy dan punya banyak perempuan. Tak jarang Wira keluar masuk hotel dengan perempuan yang dikencaninya, dan ketika bosan, ia a

  • Cintaku Terhalang Weton   203. Aku Percaya

    Ayu berjalan terus meninggalkan Wira menuju balkon untuk menghirup udara segar. Wira pun membuntuti Ayu, dan berusaha untuk kembali merebut hatinya.Perasaannya pada Ayu adalah murni, ia sama sekali tidak bermain-main. Gadis ini benar-benar berbeda dari yang pernah dikencaninya selama ini.Kalau memang Wira ber niat main-main dengan Ayu, sudah dari dulu ia melakukan perbuatan terlarang seperti wanita yang dulu dikencaninya. Beberapa kali ia diminta untuk menginap ke rumah Ayu oleh Bu Ratmi, tapi sama sekali ia tidak pernah macam-macam.Jangankan membawa Ayu ke tempat tidur, berciuman saja mereka belum pernah. Ayu benar-benar suci di mata Wira. Ia berusaha keras untuk menahan diri tidak berbuat mesum pada gadisnya.Kini kehadiran Egi mengacaukan segalanya, dan Wira benar-benar takut kalau harus kehilangan Ayu. “Yu, tolong jangan tinggalkan aku. Kamu boleh bertanya hal yang masih kamu ragukan.” Ayu tak menghentikan langkahnya. Ia terus berjalan. “Yu,” panggil Wira menahan tanga

  • Cintaku Terhalang Weton   204. Terbangun dalam Keadaan Asing

    Di sebuah kamar hotel, terdapat dua insan yang sama-sama tidak mengenakan pakaian secara utuh. Siapa lagi kalau bukan Dinda dan Danang. Danang yang tadinya tertidur pulas pun tiba-tiba terbangun. Ia mengerjapkan kedua matanya. Pandangan awalnya mengabur. Danang pun mengucek matanya berkali-kali agar lebih jelas. Danang sangat terkejut mendapati Dinda yang ada di sampingnya dengan keadaan tidak memakai baju, hanya ada pakaian dalam saja.“Hah, Dinda tidak pakai baju? Kok bisa?” tanyanya keheranan. Danang melihat ke arah badannya. Ia hanya mengenakan celana dalam saja. Ia pun segera bangun dari rebahannya.“Tidak, ini tidak mungkin kenapa aku bisa seperti ini bersamanya,” Dinda yang kaget dengan pergerakan Danang pun membuka matanya. Ia mengernyitkan dahi melihat sekitarnya. Ia pura-pura tidak tahu apa yang telah terjadi. Ia menoleh ke arah tubuhnya kemudian Dinda menegakkan punggungnya seraya menutupi dadanya dengan selimut. Ia menatap Danang penuh tanya. “Kamu ngapain aku,

  • Cintaku Terhalang Weton   205. Bukan Aku Yang Melakukannya

    “Apa yang harus dipertanggung jawabkan? Aku tidak melakukan apa-apa. Buktinya saja sudah jelas, lihat sprei ini, semua masih rapi!” tanya Danang pada Dinda. Kali ini ia mulai bicara dengan nada tinggi. Dinda melongo. Ia tidak habis pikir dengan cara berpikir Danang. Mengapa dia tidak juga percaya pada dirinya. “Mas, aku saja ingat sekali saat kamu bawa aku ke sini dan paksa aku buat muasin nafsu bejat kamu. Sekarang kamu masih menyangkal akan hal ini? Kenapa kamu bersikap seperti itu?” ungkap Dinda dengan nada yang tak kalah tinggi. “Hah? Jangan halu, Dinda. Aku tidak merasa melakukan apa-apa padamu.” Danang masih bersikeras untuk mengelak fakta yang Dinda ucapkan. Kalau memang ia dirinya melakukan sesuatu pada Dinda. Pasti juga berbekas pada dirinya. Danang tidak menemukan jejak apa pun 0ada tubuhnya.Dia sendiri sangat yakin kalau bercak merah di tubuhnya ini bukan perbuatan Danang. Tentunya kalau Danang melakukannya, ia pasti akan bisa merasakan. Setidaknya tubuhnya akan t

Bab terbaru

  • Cintaku Terhalang Weton   224. Biar Ayu Tahu

    Dengan frustrasi Danang meninggalkan ruang perawatan saat Dinda terlelap sebagai reaksi obat bius yang disuntikkan. Manager marketing itu menyusuri koridor klinik bersalin dengan keresahan yang pekat. Dia sama sekali tak menyangka acara gathering yang diadakan oleh bank tempatnya bekerja menjadi awal masalah.Mendengar ancaman Dinda tadi, dia merasa seolah langit runtuh di atas kepalanya. Entah bagaimana cara mencari bukti-bukti yang dia butuhkan. Untuk saat ini Danang hanya meyakini perasaan dan analisa berpikirnya bahwa dia tak bersalah.Danang hanya ingat merasa ngantuk setelah makan malam bersama Dinda. Bahkan dia tak sanggup untuk menyetir mobil dan membiarkan Dinda mengambil alih kemudi. Setelah itu dia tak ingat apa pun lagi yang diperbuatnya."Aaarrgh ... sial banget siih! Bisa-bisanya perempuan itu mengancam untuk melaporkan ke polisi atas tindakan yang tidak pernah kulakukan! Hiiih!" Danang berteriak dengan rasa sesal dan kesal saat tiba di taman depan klinik sambil bergumam

  • Cintaku Terhalang Weton   223. Drama Semakin Menjadi

    Danang menghindari Dinda dan menjauh menuju meja makan. Sementara Dinda yang kesal dengan sikap Danang terus mengekori lelaki itu. Dengan kasar Dinda menarik kursi di samping Danang yang duduk dekat meja makan."Mas, ini anakmu. Masa kamu lupa kalau sudah meniduriku malam itu?" Dinda memaksa meraih tangan Danang yang terlipat di atas meja makan.Danang bergeming. Dia diam sambil kembali berusaha mengingat kejadian malam itu. Namun tak satu pun potongan ingatan meniduri Dinda terlintas dalam benaknya. Dengan kesal Danang menggebrak meja makan."Jangn membodohiku, Dind. Malam itu tidak terjadi apa-apa di antara kita!" Danang mengepalkan kedua tangan dengan marah hingga buku jari-jarinya memutih."Lalu bagaiman aku bisa hamil kalau kamu nggak meniduriku, Mas? Ini anakmu! Jangan jadi pengecut kamu!" Amarah Dinda terpancing hingga berteriak memaki DanangDinda sama sekali tak menduga jika ternyata Danang sulit ditekan. Pria yang tampak baik dan santun itu nyatanya keras keapla dan tak mau

  • Cintaku Terhalang Weton   222. Sandiwara Dinda

    Dinda termenung mendengar ucapan Wira. Serasa dihipnotis Dinda bahkan merasa saran Wira adalah sebuah ide yang cemerlang. Lagi pula semua orang sudah tahu foto-foto dirinya bersama Danang yang sengaja ia kirimkan ke grup-grup WA perusahaan."Tapi saat ini kan Danang sedang diskorsing, Mas. Gajinya juga dipotong. Aku nggak mau ya hidup dengan lelaki miskin. Kebutuhanku banyak." Dinda menyampaikan uneg-uneg yang mengganjal di hatinya.Bagaimanapun Dinda tak ingin hidup susah bersama lelaki yang memang disukainya. Ia khawatir selamanya gaji Danang akan dipotong. Sementara jika kehamilannya terus membesar akan butuh biaya yang lebih banyak.Wira tertawa mendengar ucapan Dinda. Perempuan matre seperti Dinda tak pernah ada tempat di hatinya. Apa lagi selama ini Dinda hanya lah sebuah mainan baginya."Nggak selamanya gaji Danang akan dipotong. Kalau pimpinan cabang bank dimana kamu bekerja tahu bahwa lelaki itu bertanggung jawab padamu, bisa jadi malah dia akan naik posisi." Wira mempermain

  • Cintaku Terhalang Weton   221. Penolakan Wira

    Dengan wajah penuh rasa sesal Dinda menatap pakaian Agil yang Kotor terkena muntahannya. Ia sendiri merasa jijik dengan cairan kehijauan dan berbau itu. Tak bisa dibayangkannya bagaiman perasaan Agil yang bajunya berlumuran cairan yang keluar dari lambung Dinda."Gil, maaf." Dinda menatap sendu seraya menangkupkan kedua tangan di depan dada. Agil berdecak mendengar permintaan maaf Dinda. "Sudah aku nggak apa-apa. Tinggal ganti baju aja. Kamu sebaiknya mengisi perut yang kosong. Itu makanannya masih bersih. Makan lah, meskipun sedikit." Kembali Agil membuka bungkusan makanan dan mengambil sepotong pizza lalu menyodorkan pada Dinda.Entah kenapa Dinda menutup mulut dan hidungnya. Aroma makanan favoritnya itu berubah layaknya monster yang menakutkan. Ia mendorong tangan Agil dengan sebelah tangan yang tak digunakan untuk menutup mulut. "Jauhkan, Gil. Perutku eneg membaui makanan itu."Pak Bambang yang ada di ruangannya memperhatikan interaksi antara Dinda dan Agil. Dia merasa heran den

  • Cintaku Terhalang Weton   220. Gejala Aneh Pada Dinda

    Dinda merasa puas akhirnya pimpinan dan para karyawan di tempatnya bekerja mengetahui skandal yang dia ciptakan. Malam itu memang Dinda menjebak Danang. Saat makan malam diam-diam ia menaburkan obat tidur ke dalam makanan Danang. Dengan dibantu oleh Wira, ia membawa Danang ke kamarnya.Dengan bantuan Wira juga maka Dinda memperoleh hasil foto yang luar biasa manipulatif. Foto-foto topless yang seolah dirinya ditiduri Danang berhasil menimbulkan banyak spekulasi pendapat yang rata-rata menguntungkannya. Bahkan Danang sampai menerima sangsi skorsing dan pemotongan gaji dari bank tempat mereka bekerja.Meskipun puas foto-foto itu tersebar, namun Dinda kecewa karena hingga hari ini Danang belum juga dapat diraihnya. Lelaki itu bahkan makin dingin dan cenderung menghindari Dinda. Bagaimana bisa Dinda mengikat hati Danang jika sampai saat ini jarak masih membentang di antara mereka.Waktu terus berlalu sejak Danang diskorsing. Hari ini masuk Minggu kedua Dinda tak melihat kehadiran Danang d

  • Cintaku Terhalang Weton   219. Permintaan Budhe

    Sesaat setelah masuk ke dalam rumah Ayu, Wira disuguhi teh hangat dan setoples penuh camilan. Budhe Ning juga mempersilakan Wira untuk salat di rumah itu. Namun Wira memilih untuk berangkat ke musala terdekat dan salat magrib di sana.Budhe Ning mencari keberadaan Ayu setelah Wira berangkat ke musala. Sedangkan Ayu memanfaatkan waktu yang ada dengan mandi dan bersiap untuk salat. Di pintu dapur menuju ruang makan, Ayu berpapasan dengan Budhe Ning."Nduk, kamu itu tadi ke mana? Ndak enak loh sama Nak Wira kalau kamu pergi tapi Ndak bilang-bilang dulu sama calon suamimu. Apa lagi Nak Wira tahunya kan hari ini kamu itu cuti." Budhe Ning menghalangi langkah Ayu yang hendak ke kamarnya.Ayu sendiri merasa jengah dengan segala ucapan budhe Ning yang terus saja nyerocos tentang perjodohan antara dirinya dan Wira. Padahal hingga detik ini Ayu masih terus meragukan ketulusan cinta Wira padanya."Ngapunten, Budhe. Saya mau salat dulu. Sebentar lagi waktu magrib habis." Ayu memotong ucapan Budhe

  • Cintaku Terhalang Weton   218. Ternyata Dia

    Setelah meninggalkan taman kota, Wira membawa Ayu ke cafe dimana seharusnya Danang mengajak perempuan itu ketemuan sebelumnya. Wira memilih tempat duduk di sudut agar leluasa mengamati lalu lalang orang keluar masuk cafe itu."Jadi ini tempat penuh kenangan antara kamu dan Danang?" Wira menatap Ayu sebelum mengambil buku menu yang ada di meja pelanggan.Ayu berjengit mendengar pertanyaan Wira. Entah dari mana lelaki itu tahu tentang cafe ini yang memang salah satu tempat favorit dan menjadi kenangannya bersama Danang. Ia sering melepas penat selepas kerja di hotel Premier milik lelaki yang saat ini duduk di sisi kanannya. Setiap kali berkunjung ke tempat ini biasanya Ayu janjian dengan Danang. Keduanya menghabiskan waktu dan mengisi kembali energi yang terkuras seharian saat bekerja dengan menikmati kopi panas yang uapnya meruap menenangkan jalinan sinap di kepala mereka. Alunan live music di cafe ini menemani percakapan Ayu dan Danang kala itu."Hai ... halo ...." Wira melambaikan ta

  • Cintaku Terhalang Weton   217. Mungkinkah?

    Danang meninggalkan taman kota dengan hati gundah. Ucapan Ayu terngiang di telinganya. Dia kecewa karena Ayu membela Wira. Namun pembelaan Ayu terhadap Wira justru menimbulkan tanda tanya besar di hati Danang.Sambil berpikir Danang megendarai mobil dengan kecepatan sedang. Diiringi lampu jalanan yang mulai benderang dan alunan azan magrib, Danang tiba di rumah yang ditinggalinya bersama sang ibu.Setelah memarkirkan mobil di halaman rumah, Danang berjalan gontai menuju rumah. Saat dia membuka pintu, Bu Asih-ibunya, tampak baru saja selesai berwudhu. Raut wajah teduh Bu Asih basah dengan air yang menetes."Nang, tumben kamu lemes gitu," tegur ibunya.Danang berusaha menyembunyikan keresahannya dari perempuan yang melahirkannya. Dia tak ingin ibunya terseret dalam keresahan yang merajai hati saat ini."Nggak apa-apa, Bu. Cuma cape saja," Danang meraih tangan Bu Asih dan mengecup punggung tangan surganya.Bu Asih membelai kepala sang putra dengan lembut. "Yawis, kamu mandi dulu biar leb

  • Cintaku Terhalang Weton   216. Bertengkar Lagi

    Dalam kekesalannya Danang tatapan Danang beradu dengan pandangan Wira yang sedang tersenyum penuh misteri seolah mengejeknya. Dia pun bangkit dan berjalan menuju tempt duduk Wira yang berseberangan dengan bangku taman yang didudukinya bersama Ayu.Melihat Danang yang berdiri dan berjalan menuju bangku seberang, Ayu merasa heran. Namun keheranannya terjawab saat pandangnnya menemukan sosok Wira yang sedang dihampiri Danang. Dengan penuh tanda tanya Ayu bangkit dan mengekori langkah Danang."Mau apa kau di sini?" Danang berkacak pinggang sambil membentak Wira.Melihat Danang yang berdiri di hadapannya dengan kemarahan yang pekat, Wira hanya mengangkat sudut bibirnya. Dia tersenyum penuh ejekan. "Masalah kalau aku di sini? Setahuku ini tempat umum. Siapa pun boleh ke sini?" Sambil memainkan kunci mobil di tangannya, Wira menjawab pertanyaan Danang.Danang mendengus kesal. "Nggak usah sok-sokan kau. Pasti kau membuntuti Ayu ke sini kan!" Jari telunjuk tangan kanan Danang diacungkan ke dep

DMCA.com Protection Status