ホーム / Romansa / Cintaku Terhalang Weton / チャプター 171 - チャプター 180

Cintaku Terhalang Weton のすべてのチャプター: チャプター 171 - チャプター 180

224 チャプター

171. Bimbang Sekali Lagi

Di dalam kamar, Ayu duduk di sudut kasur dengan kedua tangan yang melingkar pada kakinya yang ditekuk. Ia tidak ada kegiatan pada hari itu juga, tetapi ia masih harus mengurus data-data keluar-masuk keuangan di Hotel Premier. “Kerja nggak enak, kalau pengangguran juga nggak enak soalnya nggak ada duit,” gumamnya yang memanyunkan bibirnya. “Ayu, kamu sudah makan?” teriak Bu Ratmi dari luar kamar Ayu. Saat kedatangan Diah tadi, kebetulan Bu Ratmi sedang berada di luar. Seketika Ayu bangkit dari duduknya untuk menemui sang ibu. “Sudah, Bu. Ibu dari mana saja?” tanya Ayu setelah membukakan pintu kamar. “Habis ketemu dengan Wira, kamu harus jaga kesehatan, ya, Nak. Jangan sampai sakit karena pernikahan kalian akan segera terlaksana,” ucap Bu Ratmi. Sungguh ini topik yang sangat Ayu benci. Untung saja yang di hadapannya adalah ibunya, kal
last update最終更新日 : 2022-09-15
続きを読む

172. Musibah Pak Suryo

Pak Suryo telah bersiap untuk pulang dari pekerjaannya yang padat. Ia berpamitan dengan karyawannya saat berpapasan lalu berjalan menuju basement, tempat parkiran mobil. “Kerja sama dengan hotel kali ini cukup lancar, untung saja saya mampu melihat keuntungan di depan mata,” gumamnya dibarengi dengan membuka pintu mobil.Dinyalakannya mesin mobil lalu diinjakkan pedal gasnya. Mobil mewah itu melaju membelah jalanan malam yang kian menyepi. Pemandangan malam dengan ditemani lampu-lampu perkotaan dan kerlap-kerlip kendaraan lain itu sungguh menakjubkan. “Semesta sedang berpihak padaku.” Pak Suryo tersenyum sumringah menikmati keberhasilan yang baru saja ia raih.Di tengah perjalanan, tiba-tiba ada kendaraan bermotor yang tidak sengaja terserempet oleh mobil milik Pak Suryo. Karena Pak Suryo masih memiliki hati yang sedikit baik, ia turun untuk memastikannya. Terlihat dua orang yang sudah tergeletak di aspal jalan, mereka berdua mengenakan hoodie hitam sambil merintih kesakitan.“Pak, A
last update最終更新日 : 2022-09-16
続きを読む

173. Mulai Merayu

Hari esoknya, Ayu tidak bekerja di Hotel Premier karena merasa tidak enak badan. Ia meminta izin untuk istirahat satu hari dan langsung disetujui oleh atasannya. Awalnya Ayu dipaksa tetap bekerja oleh Bu Ratmi, tetapi setelah Bu Ratmi mengecek suhu badan Ayu malah disuruh untuk istirahat saja.“Apa Wira tahu kalau kamu sakit?” tanya Bu Ratmi yang membawakan bubur ayam untuknya.Ayu menatap kosong ke depan seperti tidak mendengarkan perkataan Bu Ratmi. Tangannya menggenggam erat selimut yang berada di sampingnya tanpa ia pakai untuk menutupi tubuhnya.“Apa yang kamu pikirkan, Nak?” Bu Ratmi tampak khawatir dengan keadaan Ayu terlebih sedari tadi Ayu hanya terdiam.“Ayu?” panggil Bu Ratmi dengan suara yang lebih keras.“Iya, Bu?” Ayu baru meresponsnya.“Kamu kenapa?” tanya ulang Bu Ratmi dengan wajah memelas. Ia meletakkan semangkuk bubur itu di nakas terlebih dahulu.Ayu menggelengkan kepalanya pelan, tidak ada kata yang terucap karena baginya akan percuma saja. Ayu melirik ke arah bub
last update最終更新日 : 2022-09-16
続きを読む

174. Kabar Buruk

Di sepanjang perjalanan, Wira terus bercerita hingga Ayu merasa bosan. Wira dengan sengaja berbelok ke kanan–berlawanan dengan arah ke Hotel Premier. Saat Ayu menyadari jalannya, ia langsung melebarkan matanya. “Mas Wira? Mau ke mana?” tanya Ayu yang melihat ke arah Wira.Wira menoleh ke kiri beberapa detik, lalu kembali ke depan sambil berkata, “Sebenarnya aku tidak boleh membicarakan keadaan Pak Suryo padamu, tetapi aku rasa kamu perlu mengetahuinya. Aku tidak sedang membohongi atau mempermainkanmu dengan melibatkan ayahmu, aku berkata jujur dan aku ingin kamu melihat keadaannya secara langsung,” urai Wira dengan wajah memelas.Ayu terdiam dengan perasaan sakit, dadanya sesak mendengarkan pernyataan Wira barusan. Ayu kira Wira hanya beralasan saja, dan tidak percaya kalau ayahnya benar-benar di rampok. Oleh karena itu, Ayu merespons seolah tidak peduli dengan pernyataan awal mengenai ayahnya.Perlahan air mata keluar dari ekor matanya. Wira paham akan perasaan Ayu saat itu juga, ia
last update最終更新日 : 2022-09-18
続きを読む

175. Perasaan Bersalah

Setelah selesai rapat, Ayu meminta izin pada Wira ke toilet. Tubuhnya lemas dengan pikiran yang ambruladul.Ia menatap penuh dirinya ke cermin. Matanya tak bisa berbohong, saat ia mengingat ayahnya di situlah air mata Ayu keluar dengan sendirinya. Ayu tidak langsung mengusap air mata itu di pipinya, Ayu membiarkan air matanya keluar.“Aku sudah jarang sekali bertemu ayah,” gumamnya dengan tangisan sesegukan.“Tapi kenapa Wira? Kenapa Wira yang menolongnya?” Hatinya sesak. Ia memegang dadanya sendiri untuk merasakan detakannya.Dua puluh menit telah Ayu habiskan di toilet. Wira mulai menghubungi Ayu dengan meneleponnya, tetapi karena handphone Ayu diheningkan jadi Ayu tidak mengetahuinya.“Ke mana kamu, Ayu?” Wira mendengkus kesal, takut Ayu pergi tanpa sepengetahuannya.“Wira tidak bisa diandalkan, aku harus segera menemui ayah.” Ayu bersiap-siap segera meninggalkan hotel itu.Ayu berjalan mengendap-endap memastikan tidak melihat Wira.“Ada yang bisa saya bantu?” tanya petugas resepsi
last update最終更新日 : 2022-09-18
続きを読む

176. Hutang Budi Lagi

Wira mengantarkan Ayu ke kamar tamu dengan syarat Ayu tidak boleh menangis, dengan itu pun Ayu menyetujuinya.Diketuklah pintu itu dengan pelan, tetapi Ayu tidak mengeluarkan suara.“Assalamualaikum,” salam Wira setelah mengetuk pintu sekali.“Walaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh, sebentar Wira.” Pak Suryo hafal dengan suaranya.Knop pintu dipegang lalu ditarik oleh Pak Suryo. Beliau langsung melihat Ayu di hadapannya dan terkejut akan itu. “Ayu?” kaget Pak Suryo. Arah matanya beralih pada Wira seolah meminta penjelasan mengenai kedatangan Ayu.“Ayah!” panggil Ayu sekaligus memeluk ayahnya. Ayu melihat dengan jelas keadaan sang ayah yang saat ini sudah membaik seperti yang dikatakan Wira.“Kenapa kamu ke sini?” tanya Pak Suryo yang masih kaget.“Ayah kenapa bisa sampai begini?” Ayu memegang kedua tangan sang ayah. Ayu pun menuntun Pak Suryo untuk duduk di sofa yang tersedia di sana.Wira yang semula berdiri melihat mereka berdua berkata, “Aku pergi dulu, supaya kalian lebih nyaman
last update最終更新日 : 2022-09-19
続きを読む

177. Semakin Merasa Bersalah

Saat baru saja melewati pintu rumah dengan diantarkan oleh Wira. Ayu menghentikan langkahnya, ia memikirkan sesuatu yang perlu diberitahukan kepada Wira agar tidak ada rasa yang mengganjal dalam hatinya.“Kenapa berhenti? Apa yang terjadi padamu?” tanya Wira yang berada di belakang Ayu. Berhubung tidak mendapat responsnya, Wira memegang kedua bahu Ayu dari belakang.“Apa kamu pusing?” tanyanya sambil melayangkan tangan kanan ke dahi Ayu.Ayu menggelengkan kepalanya, ia menoleh pada Wira lalu menatap matanya lekat.“Aku ingin berbicara padamu.”“Kamu membuatku khawatir. Ya, sudah ... ayo kita duduk di sana.” Wira mengarahkan tangannya ke arah sofa ruang tamu, sedangkan Ayu menganggukkan kepalanya tanda setuju.Mereka duduk berdampingan. Wira yang mencintai Ayu pun merangkul untuk memberikan rasa nyaman padanya, tetapi Ayu tepiskan karena risih. Hal itu membuat Wira mengalah dan mengerti.“Bicaralah!” titah Wira yang menunggu Ayu.“Apa kemarin kamu menelfonku karena mengabari kalau ayah
last update最終更新日 : 2022-09-19
続きを読む

178. Diam-diam Bertemu Lagi

Wira sudah berada di bar, ia duduk sendiri dengan bersandar di sofa paling pojok ruangan. Ia menunggu kedatangan Dinda untuk melampiaskan keluh kesahnya.“Di mana wanita itu!” dengkus Wira yang telah lama menunggunya. Sekitar tiga puluh menitan ia duduk di sana sambil melihat wanita-wanita seksi yang berlalu-lalang di hadapannya.Setiap ada wanita yang hendak menemani Wira, Wira selalu mengusirnya dengan kata-kata kasar dan menyakitkan hingga membuat wanita tersebut pergi.“Hai,” sapa Dinda yang baru datang. Ia menyalami Wira dan menciumi kedua pipinya.“Seperti batu aku di sini, kenapa kamu begitu lama?” omel Wira, tetapi tidak semarah sebelum bertemu karena penampilan Dinda malam ini yang begitu seksi.“Maaf, ada kendala dengan mobilku.” Dinda beralasan.“Duduklah!” titah Wira, ia menepuk-nepuk pahanya tanda menyuruh Dinda duduk di atasnya.Dengan riang hati Dinda langsung menjatuhkan tubuhnya di sana. Dinda memposisikan duduknya dengan benar dan nyaman, tetapi Wira merasakan hal la
last update最終更新日 : 2022-09-21
続きを読む

179. Panik

Wira menginginkan lebih, tidak ingin dipijat lagi pada bagian rudalnya.“Sayang, masukin!” titah Wira sembari mengeluarkan lidahnya.Dinda menurut saja, ia masukkan adik kecil Wira ke mulutnya. Sesekali menggigit ujungnya sampai Wira menggelinjang kesakitan disertai kenikmatan.Wira yang sudah bergairah sedari tadi pun semakin nafsu. Ia membopong lalu menindihnya.“Siap?” Wira memberikan aba-aba sebelum memasukkan benda panjang ke liang kewanitaan Dinda.“Hmm,” desah Dinda.Wira menjilati paha mulusnya sampai tiba di tempat tujuan. Ia gelitiki untuk meningkatkan gairah Dinda lantas Dinda menggelinjang hebat olehnya. Kedua kaki Dinda dibuka lebar-lebar agar Wira lebih leluasa melakukannya. Detupan jantung terpompa sangat cepat sesuai irama yang diberikan Wira.Tanpa berlama-lama lagi, Wira memegang benda panjangnya lalu memasukkan ke lembah basah milik Dinda.“Akhh!” Dinda merintih kesakitan. “Pe-lan, pe-lan,” ucapnya yang terbata-bata.“Punyamu sungguh sempit sekali sayang, tapi jujur
last update最終更新日 : 2022-09-21
続きを読む

180. Pertengkaran

Dinda mengurung dirinya di dalam kamar, ia memikirkan nasib selanjutnya yang masih bimbang dengan keputusannya.“Seharusnya aku menyalahkan Wira, bukan malah menyudutkan Danang,” gumamnya sambil meremas selimut yang ia kenakan.Ia bangkit dari kursinya, melangkahkan kakinya ke kamar mandi lalu melihat dirinya di toilet. Sesekali pandangannya terlekat pada perutnya yang masih normal seperti biasa. Maksudnya belum ada tanda-tanda perut buncit.“Apa aku masih boleh bahagia?” tanya Dinda pada pantulan cermin.Semesta sedang tidak mendukung rencananya, oleh karena itu dia yang harus mengikuti rencana-Nya. Keesokan harinya, Wira gelisah. Walaupun sudah sepakat pada Dinda untuk menjebak Danang, tetapi tetap saja ada orang selain dia yang mungkin mengetahuinya. Kling! Satu pesan masuk pada ponsel Wira. Saya melihatnya dengan jelas kalau Anda bermain wanita yang bukan calon istrinya yang sesungguhnya, seperti itulah asalnya.Wira terdiam sambil memelototkan matanya lebar. Ia terkejut dengan p
last update最終更新日 : 2022-09-22
続きを読む
前へ
1
...
1617181920
...
23
DMCA.com Protection Status