Semua Bab Lelaki Impian Si Gadis Tak Sempurna: Bab 271 - Bab 280

330 Bab

Selingkuhan Sekaligus Partner Suamiku

POV MINAKI "Saya saudara manajernya Jayka. Senang berkenalan denganmu, Michiya," ucapku tenang sambil mengulurkan tangan ke arahnya. Lebih tepatnya aku berusaha tenang meski hatiku meronta ingin mengatakan segalanya pada Michiya. Bahwa aku adalah istri Jayka dan kami telah memiliki buah hati. Gadis kecil yang digendong Jayka saat di Miyazaki kemudian terpotret oleh paparazi, itu benar-benar putri kami. Hanya saja, Jayka tidak mau mengorbankan karirnya demi mengakui putrinya sendiri. Dia menyambut uluran tanganku, "Senang mengenalmu." "Ternyata kamu sangat cantik dan sempurna jika bertemu langsung seperti ini," pujiku sambil melepas jabat tangan kami. Dia terkekeh kecil dengan tersipu malu, "Terima kasih banyak pujiannya." Di kesempatan seperti ini, mengapa aku tidak menggunakannya sebagai cara untuk mengetahui rahasia hubungan suamiku dengan dirinya? Bukankah tempat berlindung terbaik adalah di bawah kaki musuh itu sendiri? "Aku lihat kamu dan Jayka sering muncul di surat
Baca selengkapnya

Kami Bisa Walau Tanpamu

POV MINAKI "Minaki? Ada apa? Kenapa kamu menangis?" Aku masih tergugu dengan tangis yang tidak bisa berhenti karena otakku terus memutar kenangan indah dengan Jayka yang harus kuakhiri. Kenangan indah saat dia menjadi surrogate sexual partner-ku dan kebersamaan kami dalam pernikahan kontrak yang kubuat demi mengharap anak darinya. Dan kini tangis itu makin menyayat hati ketika melihat Jayka dan Michiya terlihat bersama ditambah publik dan para fans mendukung hubungan mereka. Aku seperti butiran debu yang tersisihkan. Tak terlihat dan hanya membuat kerusuhan. "Minaki? Kamu masih dengar kakak?" Kakakku, Yamada, menelfon. Dia juga sahabat Jayka, suamiku. Dan sejak aku dan Mayka diboyong ke Tokyo, Kak Yamada selalu menghubungiku untuk sekedar bertanya kabarku dan Mayka. "Aku dengar, Kak," ucapku dengan setengah menahan laju air mata. "Bisa cerita ada apa? Kamu tidak pernah menangis seperti ini?" "Aku hanya ... ada masalah dengan toko roti saja, Kak," kilahku sambil menyeka air
Baca selengkapnya

Keegoisan Hakiki Seorang Suami

POV MINAKI Jayka mendengus kesal diiringi senyum sinisnya yang membuatku makin yakin jika dihatinya sudah tidak ada namaku lagi. Melainkan wanita kesayangannya, partner sekaligus kekasihnya, Michiya Reiko. Si model yang tengah naik daun dengan tubuh mendekati sempurna, berbeda denganku yang jauh dari kata sempurna ditambah kecacatan di kaki akibat polio yang kuderita seumur hidup. Membuat aku akan berakhir di kursi roda selamanya. "Kamu mulai bisa mengancam aku rupanya, Minaki?" tanyanya dengan jarak sedekat ini denganku. "Aku tidak punya pilihan karena aku tidak mau hidup menderita." "Aku memenuhi segala kebutuhanmu dan Mayka. Lalu menderita dari mana maksudmu?" "Hatiku, Jayka!" desisku dengan nada tegas dan tajam, "Hatiku merana melihat suamiku menduakanku dengan perempuan lain! Aku amat tahu diri, Jayka. Bahwa sampai kapanpun hatimu tidak benar-benar untukku seperti yang kamu katakan kemarin!" Jayka meremas tanganku sedikit keras hingga aku meringis, "Michiya itu partner ke
Baca selengkapnya

Calon Benih Kedua Jayka

POV MINAKI"Apa? Kita mau membuat anak lagi?""Ya."Jayka berjalan ke arahku dengan dada bidangnya yang tidak terbungkus pakaian apapun. Otot liat yang tercetak membuat aku menelan saliva. Karena sudah lama sekali aku tidak pernah melihat Jayka bertelanjang dada dihadapanku.Dan bodohnya aku justru terhipnotis akan keindahan tubuhnya saat berjalan ke arahku.Tangan Jayka langsung merebahkan tubuhku di atas kasur kemudian dia berada tepat di atasku. Mengunci kedua tanganku di kanan kiri menggunakan kedua tangannya yang kokoh. Jika sudah begini, aku bisa apa selain menurut padanya. Tenagaku tidak akan cukup untuk melawannya. "Kamu tahu, Minaki. Aku sangat marah, marah, dan marah saat kamu mengancamku!"Nada bicaranya terdengar penuh dengan emosi, sorot kedua mata elangnya sukses menghunus tatapanku, dan tenaga yang digunakan untuk menguasaiku teramat kuat. "Aku bekerja, mengembalikan popularitasku, menarik simpati agensi, dengan berkencan buta bersama Michiya. Itu juga aku lakukan dem
Baca selengkapnya

Penjara Asmara Sang Superstar

POV MINAKI Dua butir pil pencegah kehamilan telah kuteguk. Aku sudah berkata pada diri sendiri bahwa Jayka belum tentu akan bersikap manis padaku atau menjalankan tugasnya dengan sepenuh hati sebagai suami meski kami memiliki anak kedua. Ditambah kondisi kakiku yang akan selamanya mengecil akibat polio dan mobilitasku yang tidak selincah perempuan normal karena harus berada di atas kursi roda. Juga, Mayka yang masih balita, sangat membutuhkan aku sebagai ibu sekaligus ayah baginya. Belum lagi stand toko rotiku di Shinjuku Mall yang memerlukan perhatian. "Nona Minaki, manajer Jayka baru saja menghubungi. Jayka akan sibuk hari ini bahkan hingga malam hari," itu suara pengasuh putriku, Mayka. "Iya, aku akan ke stand toko roti lebih dulu untuk menyiapkan adonan. Kamu siapkan saja barang-barang kita. Setahuku, aku tidak membawa banyak pakaian ketika pindah kemari." Setelah siap, aku menghampiri Dina dan kedua orang tua Jayka. Kebetulan, Jayka sudah berangkat pagi tadi dan dia tidak
Baca selengkapnya

Tolong Segera Ceraikan Aku!

POV MINAKI "Aku tidak mau kembali, Dina. Aku tidak peduli sekalipun Jayka tidak mengampuniku, aku akan terus lari dari dirinya." "Tapi, bagaimana jika Jayka San menemukan kita, Minaki San?" tanya Dina cemas, adik Jayka. "Tidak, Dina. Aku yakin, seluruh Dewa telah mendengar doaku dan akan melindungi kita," ucapku dengan hati takut. Ya Dewa, tolong lindungi kami dari ketamakan dan keegoisan Jayka yang hanya membuat aku dan Mayka semakin terluka. Hanya kepadaMu lah aku meminta bantuan. Dina segera mengunci pintu rumah lalu aku, Mayka, pengasuhnya, dan Dina tidur di satu kamar yang sama. Bagaimanapun aku tidak akan menyerahkan kebahagiaan dan kebebasanku pada suami yang tidak berperasaan seperti Jayka. Sembari istirahat dengan diliputi ketakutan, tanganku mengulir aplikasi pesan yang menampilkan banyak pesan dari Jayka. Namun tidak ada satu pun yang kubuka karena aku tahu dia pasti mengancamku dan aku tidak mau membacanya. Lalu tanganku berhenti di nomer manajer Jayka lalu menel
Baca selengkapnya

Aku Bukan Istri Licik!

POV MINAKI "Minaki San, jangan ke stand toko roti hari ini," Dina berucap sebelum tanganku membuka handle pintu rumah. "Kenapa, Dina? Aku harus bekerja." "Aku merasa tidak enak saja." Aku menatap wajah Dina seksama, menunggu kelanjutan kalimatnya. "Ibu dan Ayah kami sudah kembali ke Indonesia dua hari yang lalu secara mendadak. Lalu Jayka San tinggal di rumah sendiri dan terus menghubungiku agar mengatakan dimana tempat tinggal kita." "Jangan katakan pada Jayka jika kita tinggal disini, Dina." "Tentu saja tidak, meski dia menggunakan Mayka sebagai alasan. Maka dari itu aku takut Jayka San menghampirimu ke stand toko lalu balas dendam." Sudah hampir satu minggu ini aku pergi dari rumah yang dulu kutempati dengan Jayka. Dan tidak berbicara lagi dengannya setelah mengatakan keinginanku agar dia menceraikanku. Bertepatan dengan ia mendapat satu penghargaan bergengsi sebagai artis pendatang baru di dunia musik Jepang. Kami juga tidak pernah membahas hal apapun. Bahkan pesan dari
Baca selengkapnya

Seburuk Apa? Katakan!

POV MINAKI Aku pergi ke stand toko roti bersama Dina. Sedang putriku dan pengasuhnya kembali ke rumah. Aku tidak mau Jayka menemukan putriku lalu menyembunyikannya. Dengan tergesa-gesa, Dina mendorong kursi rodaku menuju stand toko roti milikku. Suasana toko tidak ramai. Hanya beberapa orang yang membeli lalu aku menyuruh Dina membawaku menuju dapur. Disana ada Achiko yang terus menghubungi nomor pemesan roti yang sayangnya tetap tidak tersambung. "Nona Minaki, bagaimana ini?" Berkali-kali Achiko menghubungi nomor itu namun hasilnya tetap nihil. Lalu pandanganku beralih ke lima susun roti yang menunjukkan dengan jelas kerugian yang akan kuderita jika pemesannya tidak benar-benar mengambil roti-roti itu. "Apa kita tidak bisa menjualnya secara ecer?" tanyaku. "Dimana kita akan menjualnya? Di luar sedang turun hujan salju." Kepalaku menoleh ke jendela dapur yang menampilkan guguran salju di luar Shinjuku Mall. Lalu aku mendesah lelah dan bingung harus bagaimana. "Apa roti-roti ini
Baca selengkapnya

Derita Si Wanita Cacat

POV MINAKI "Ini. Lihatlah sendiri, Minaki," Manajer Jayka mengulurkan ipad miliknya padaku. Mataku menyipit tidak percaya membaca surat elektronik yang didapat manajer Jayka. Bahkan karena terlalu terkejut, tanganku sampai bergetar memegang ipad miliknya dan tidak fokus membaca keseluruhan isi surat itu. Aku meletakkan ipad itu perlahan lalu menatap meja dengan pandangan kalut. "Manajer, bagaimana bisa ini terjadi padaku?" tanyaku dengan suara tercekat. Manajer menghela nafas panjang sambil melipat bibirnya. Aku tahu dia juga tidak habis pikir dengan pemberitahuan dari bagian marketing Shinjuku Mall. Bahwa stand yang sudah kusewa untuk dua tahun ke depan kenapa tiba-tiba bisa dialihkan untuk calon penyewa yang lain. "Aku sudah bertemu dengan pihak Shinjuku Mall, Minaki." "Bukankah ini menyalahi kontrak kerjasama kami?" "Mereka meminta maaf dan akan mengembalikan uang sewa selama dua tahun ini secara penuh kepadamu." "Mengapa mereka mempersilahkan penyewa mengambil standku?
Baca selengkapnya

Surrogate Sexual Partner

POV MINAKI "Polio yang diderita Nona Minaki menyebabkan tulang punggungnya tertekan karena dia terus duduk di kursi roda. Ditambah aktivitas fisik yang berlebihan. Sehingga menimbulkan nyeri seperti ini." Aku menatap dokter spesialis tulang dengan sorot hancur. "Ya Tuhan. Lalu, bagaimana menyembuhkannya, Dokter?" tanya Manajer Jayka. "Istirahat yang cukup dan kurangi aktivitas fisik yang berlebihan. Hal seperti ini lumrah terjadi pada penderita polio. Tapi jangan berkecil hati, Nona Minaki. Karena tidak ada manusia sempurna di dunia ini dan tidak ada kesedihan abadi. Semua itu berputar." "Anda cukup banyak-banyak bersyukur dan melakukan hal positif yang bisa membangkitkan semangat anda. Jika anda mau, saya bisa merekomendasikan anda masuk dalam jejaring penyintas polio yang ada di Tokyo. Mereka semua sangat bersemangat dan saya juga ikut andil dalam kegiatan sosial mereka." Dokter spesialis tulang itu menjelaskan panjang lebar tentang polio dan komunitas para penyintas. Jujur sa
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2627282930
...
33
DMCA.com Protection Status