Tidak ada yang lebih berat selain memiliki banyak rutinitas yang padat merayap. Dengan satu tubuh, aku melakukan tiga hal secara berurutan. Bekerja di pabrik, menjadi DJ, dan melayani Minaki. Karena terlalu lelah dengan jadwal yang ada, tubuhku meronta minta diistirahatkan. Siang ini di pabrik, aku dibawa teman-teman TKI menuju klinik yang ada di dalam pabrik karena jatuh pingsan. Tadi pagi aku tidak sempat sarapan karena saat di Ebino, aku bangun kesiangan. Sehingga perjalanan kembali ke Kiyotake cukup terlambat.Beruntung, sopir Minaki bersedia mengantarku menuju pabrik. Meski setelahnya, satpam pabrik menatapku tidak percaya karena buruh sepertiku diantar sebuah mobil mewah. Setelah siuman, seorang perawat yang bertugas memberiku minum dan menyuruhku kembali beristirahat. Ia bertanya tentang keluhan yang kurasakan saat ini yang tak lain adalah lapar dan pusing. Astaga! Aku seperti manusia paling kasihan di dunia karena tidak bisa makan padahal memiliki penghasilan. Setelah mena
Read more