Setelah Mahesa dibawa turun oleh beberapa orang dari padepokan badak putih, Ningrum kembali berjalan ke tengah arena. Pemuda berikutnya yang akan bertarung dengannya adalah Wiguna, anak dari Tuan Kota batu hitam yang terkenal suka main perempuan. Wiguna, pemuda bertubuh tinggi, termasuk tampan jika dibandingkan dengan pemuda lain di sayembara ini. Bahkan, Surya Yudha setingkat di bawahnya jika membahas tentang ketampanan. Pemuda itu tersenyum manis sambil memandang wajah Ningrum yang terlihat jijik dengan Wiguna. "Nona, jika anda bersedia menjadi istriku, maka aku berjanji akan menjadikanmu istri satu-satunya."Ningrum mendengus kesal. Pemuda yang banyak bicara sepertinya harus diberi paham."Kau bisa mengatakannya setelah mengalahkan aku di sini."Wiguna mengangguk pelan, "tentu saja."Ningrum tersenyum mengejek saat mendengar jawaban Wiguna. Mahesa merupakan salah satu pemuda yang memiliki kemampuan terbaik di sekitar ini, bisa dikalahkan oleh Ningrum, apalagi Wiguna, seorang p
Baca selengkapnya