Home / Lain / Racun Mulut Tetangga / Chapter 131 - Chapter 140

All Chapters of Racun Mulut Tetangga: Chapter 131 - Chapter 140

259 Chapters

Sudah bisa ditebak

Aku mengangguk mengerti apa yang dimaksud oleh Nungki. Jika aku menjawab apa yang ibu-ibu itu katakan pasti akan dicap orang yang sombong, tidak sopan dengan orang tua, dan masih banyak drama lainnya. "Kamu benar mereka memang tukang drama. Selesai denagn gosip satunya sibuk mencari gosip yang lainnya. Gemar sekali mencari celah kesalahan orang lain," balasku. "Sudah sampai cepatlah bekerja. Bulan ini terakhir kamu bekerja kan ya," ucap Nungki. Bulan ini tinggal beberapa hari lagi aku bekerja di perusahaan kosmetik yang secara tidak langsung tempatku mencari nafkah juga membiayai kuliahku. Aku mengucapkan terimakasih kepada semua kenangan indah yang pernah aku lalui di sini. Terutama bu Sari yang sering membantuku. Aku bisa mendapatkan mobil untuk bapakku juga karena beliau saat ini mobilnya sudah lunas. "Nungki hati-hati dijalan ya. Aku akan semangat bekerja di hari-hari terakhirku bekerja di perusahaan papimu," ucapku. "Oke bersemangatlah. Aku akan se
last updateLast Updated : 2022-04-06
Read more

Makan Bersama

Aku tak bawa bekal kebetulan hari ini. Sehingga aku ikut Desi dan Metta keluar makan siang bersama sambil mengobrol apa saja yang ingin kami obrolkan."Wah dari upik abu menjadi seorang putri yang rupawan. Dahulu selalu membawa bekal nasi sama tempe sekarang makan mewah karena dipersunting pangeran kaya yang bodoh mau sama seorang yang hidup di kampung kumuh," celetuk Irma tiba-tiba yang datang mengganggu kami."Alhamdulilah ya ada pangeran yang masih single melamarku. Jadi aku tidak dicap sebagai perebut suami orang sampai kapanpun," balasku.Irma selalu mengangguku jadi aku sekalian saja menyudutkannya. Irma mengatakan dia tidak merebut suami orang padahal ia sudah rela menjadi yang kedua. Istri pertama pak Roni saja yang mau cerai. Menurut Irma itu bukan kesalahannya. Sekarang dia sudah menjadi satu-satunya yang berada di hati pak Roni."Heh kami sekarang hanya hidup berdua dan menjalani biduk rumah tangga dengan bahagia. Kenapa kamu masih mengungkit masa lalu yan
last updateLast Updated : 2022-04-06
Read more

Masih saja salah dimata orang

Bu Endang kembali berceramah karena aku menginginkan pesta sederhana saja seperti apa yang adakah oleh Husna. Karena banyak pertimbanagn dan aku tidak ingin banyak menghamburkan uang hanya untuk pesta sehari saja."Maaf bu lihat saja nanti aku pesta nikahannya seperti apa. Karena masih dalam tahap rundingan dengan pihak keluarga calon manten pria," jawabaku."Loh kemarin bukannya di bawain uang lima puluh juta aku dengar diacara lamaran. Masa iya masih rundingan lagi. Seharusnya kalau lima puluh juta mah sudah bisa pesta mewah kalau dikampung ini mah," balas bu Endang.Aku harus menjawab apa ya, iya sih emang lima puluh juta tapi kalau aku ngomong sekarang pestanya akan seperti apa nanti jadi bahan gosip lagi. Aku malas banget sebenernya meladeni bu Endang dan antek-anteknya ini."Terserah ibu dan bapak saja saya mah bu. Manut orang tua lebih baik," jawabku."Heh kamu juga harus punya pilihan sendiri nanti kalau kamu ternyata nggak cocok dengan mak
last updateLast Updated : 2022-04-06
Read more

Rahasia

Aku tertawa lagi dengan tinglah lucu bu Endang yang tak tahu malu itu. Kondangan bukan soal gede-gedean isi amplop menurutku disaat seperti adalah kesempatan berbaur dengan warga yang lainnya. Toh kita memang mahkluk sosial yang harus bersosiali dan membutuhkan pertolongan orang lain."Maaf bu isinya rahasia biar mantennya saja yang membuka," balas ku sambil berlalu dan pergi."Kamu gila ya Dara. Besok kamu itu menikah kalau ngasih yang gede biar baliknya juga gede," balas bu Endang lagi.Lebih baik pergi saja karena bu Endang sudah mulai rese. Mending sekarang aku bersiap ke pukesmas untuk tes kesehatan bersama Nungki. Mempersiapkan persyaratan pernikahanku."Akhirnya selesai tes kesehatannya," ucap Nungki."Tanganku sakit," keluhku karena habis suntik tetanus."Nanti kompres air anget saja sama minum obatnya sampai rumah," balas Nungki.Kami melanjutkan berkeliling melihat pernak pernik souvenir sampai model undangan. Ke tempat weding organizer juga mel
last updateLast Updated : 2022-04-07
Read more

Khawatiran

Aku menggelengkan kepalaku itu tidak terlalu mahal karena sebagian besar memakai tempat sendiri dan weding organizer juga menggunakan jasa keluarga tapi ya tetap bayar."Nggak bu uang yang kemarin di berikan kita untuk bayar weding organizer sama aula restoran. Selebihnya sponsor," jawabku."Oh jadi begitu nanti uangnya sama bapakmu ya. Tadi kamu ini survey tempat ya?" tanya ibu lagi."Iya kami berdiskusi untuk pernikahan ini. Bagaimanapun pernikahan adalah berdua bukan satu orang saja," ucapku.Bapak mendengar percakapan kami dan langsung memberikan uangnya. Bapak lega karena sudah tak repot seperti orang-orang yang mau hajatan berbelanja apa saja. Mikirin tenda dan yang lainnya. Kalau masakan katring ya bisa santai yang di rumah."Bapak serahkan ke kalian berdua saja ya. Kalau begitu ini uangnya," ucap bapakku."Terima kasih ya pak sudah percaya pada kami berdua," balasku."Ibu tenang saja nggak usah khawatir. Yang lain pada mikir belanjaan ini d
last updateLast Updated : 2022-04-07
Read more

Salah Prediksi

Ku tertawakan saja apa yang dipikirkan oleh bu Endang itu. Mau nikah di kua saja mau ijab qabul doang emang urusan sama dia apa. Uang pakai dana dari mempelai pria yang diberikan dan uang simpanan orang tuaku. Untuk apa mereka usil. "Ya nggak apa-apa bu nikah kua doang. Mungkin uangnya yang kemarin buat dp rumah," balas bu Sri. "Lima putuh juta loh masa nikah kua doang kalau pesta di kampung mah sudah megah banget," balas bu Endang lagi. Aku ingin tahu besok bu Endang itu mantu seperti apa. Dari lamaran sampai mau hajat selalu aku dikritik aku ingin tahu kehebohan apa nanti ketika ada yang melamar Ratna atau Fitri. Akankah meriah dan heboh sekali atau paling megah se kampung ini. "Dara kamu sudah sampai kenapa llesu sekali, hari ini terakhir kerja di sini ya," ucap Desi yang memelukku pagi ini. "Iya nanti jangan kangen sama aku ya. Biasa ada ibu-ibu rempong tadi dijalanan," jawabku pada Desi dan membalas pelukannya. Aku dan Desi mengobrol sebentar
last updateLast Updated : 2022-04-07
Read more

Karena Tidak Mampu

Wajah Irma jadi pucat karena mendengar pertanyaan Metta. Aku hanya tertawa saja bagiku mau ada aku atau tidak itu sama saja karena irma akan tetap membuat ulah dan bertengkar kepada siapapun juga."Karena aku akan berkuasa dan menjadi ratu saat Dara tidak ada puas kamu atas jawabanku!" seru Irma."Jadi kamu merasa tidak mampu menyaingi Dara ya. Aku tahu kok kalau kamu memang tidak mampu dari dulu untuk menandingi Dara level kamu dan Dara beda," ucap Metta sambil tertawa.Irma kesal atas ucapan Metta dan menatapku sinis ia mengacungkan jari tengah untukku. Dia sepertinya sangat dendam padaku. Tapi itu tidak berarti untukku karena aku sebentar lagi tidak bekerja di sini. Semoga Irma akan berubah sikapnya juga akan berperilaku yang sangat baik kedepannya. "Irma kamu jangan membenciku terlalu dalam. Karena saat kamu membenciku otakmu akan dipenuhi memori tentangku. Kamu akan rugi sendiri, lebih baik kita damai saja," ucapku pada Irma."Aku tidak
last updateLast Updated : 2022-04-07
Read more

Tetangga yang berkumpul

Aku tak menggubrisnya kemarin perasaan sudah bertanya tentang pingitan ini deh kenapa harus mulai lagi apa karena lagi ada banyak tamu yang berkumpul di rumahku bu Endang sengaja mencari sensasi."Ya kan saya kerja bu. Ini jaman sudah modern orang juga ngurus surat harus berdua nggak bisa di wakili," balasku sembari berjalan masuk rumah."Dasar anak jaman sekarang kalau di bilangin aturan turun temurun selalu ngeyel," ucap bu Endang sewot.Bodoh amat lah mau ngomong apa aku sudah capek kerja masa ngladeni orang model bu Endang begitu. Masuk rumah banyak ibu-ibu lingkungan yang bertamu ke rumah."Assalammualaikum, ibu dara pulang wah lagi ada tamu ya bu," ucapku ketika masuk rumah."Walaikumsalam iya nih ibu-ibu pada bertamu tanya tentang nikahan kamu," jawab Ibuku.Tetangga pada mau naruh-naruh barang belanjaan, air mineral juga uang untuk yang akan hajatan. Tradisi di lingkunganku tinggal kalau ada orang hajatan akan memberikan sesuatu yang di taroh nanti ka
last updateLast Updated : 2022-04-08
Read more

Bantu Apa?

Bu Endang melotot ke bu Lastri ia lalu melihat ke sekeliling ruang tamu rumahku. Memang benar ada sepuluh dus air mineral tertata rapi di sana.. satu kresek bumbu dapur juga satu kantong kresek besar daging sapi. Ku intip dari balik tirai dapur dan menertawakannya mungkin bu Endang sekarang sudah kena mental."Ngapain naroh bahan-bahan katanya resepsi di restauran. Emang kalau di resepsi di gedung gitu makanan bawa dari rumah sendiri. munazir aja kalian ini," balas bu Endang sambil mulutnya moncap mencep."Setidaknya kalau ada yang datang ke rumah ada makanan. Kami juga nanti akan bantu masak rawon, soalnya acara di restauran hanya dua jam saja," balas bu Mutia.Aku dengar saja mereka mematahkan omongan bu Endang yang tak beraturan itu. Senang banget ada yang membuat bu Endang jantungan. Pasti semakin terbakar itu hatinya dengar aku mau resepsi di gedung."Halah kalau begitu kan jadi double pengeluaran, apa nggak sayang-sayang duitnya. Ya mending kalau di rumah saja.
last updateLast Updated : 2022-04-08
Read more

Pikiran Jahat

Ibuku Mengelus dada karena bu Endang berpikiran jahat tentang uang yang diberikan oleh pihak mempelai laki-laki untuk keperluan yang tidak perlu di luar urusan hajatan pernikahan. Padahal uang yang aku gunakan untuk membelikan kado Husna adalah uangku sendiri."Ya jelas to aku berpikiran seperti itu karena Dara itu kan terbiasa hidup susah iya to, lalu dapat uang banyak lima puluh juta dipakai beli ini itu supaya dianggap wah sama tetangganya warga desa sukma jaya ini toh," ucap bu Endang yang bersemangat sekali."Kalau ternyata uang yang aku gunakan adalah uangku sendiri bu Endang mau bersujud minta maaf padaku nggak?" tanyaku kesal pada bu Endang yang selalu menyulut emosi orang bertutur kata semaunya sendiri tanpa melihat kebenaran yang ada.Bu Endang menatapku kesal ia bersumpah kalau memang aku memakai uang dari hajatan yang diberikan Nungki tidak digunakan sebagaimana mestinya malah dipakai hal yang tidak perlu. "Untuk apa aku takut. Kamu mema
last updateLast Updated : 2022-04-08
Read more
PREV
1
...
1213141516
...
26
DMCA.com Protection Status