Semua Bab Muslihat Cinta Sang Produser: Bab 61 - Bab 70

97 Bab

61. Ultimatum Kiano

Dihadapan Regina dan Raga, Kiano memberikan ultimatum, dia tidak ingin terjadi lagi peristiwa seperti yang dia saksikan. Kiano mengikuti keinginan Cassie, dia sampaikan semua itu dengan kepala dingin. Regina tidak menyangka kalau Kiano akan menemui mereka di ruangan Cassie, dia hanya bisa terdiam saat Kiano meluapkan kekecewaannya. "Raga, Gina.. saya gak mau lihat lagi hal seperti yang saksikan tadi, apa lagi itu terjadi di lokasi shooting.""Saya minta maaf pak, saya mengaku salah, saya berjanji tidak akan mengulanginya." Ucap RagaRegina pun tidak cuma diam, akhirnya dia berdalih, "Tapi kan, apa yang kamu saksikan tadi, tidak seperti itu kejadian sebenarnya Kiano." Dalih ReginaKiano tegaskan pada Regina dan Raga terlepas apa yang dilihatnya benar atau tidak, namun dia tetap tidak ingin hal seperti itu terjadi. Dia punnya argumentasi, perilaku seperti itu akan merusak suasana di lokasi shooting. Dengan tegas, Kiano memberi
Baca selengkapnya

62. Fitting Gaun Pengantin

Kiano menepati janjinya pada Cassie, saat break shooting Kiano menemani Cassie untuk fitting Gaun Pengantin. Hari ini Kiano menyediakan waktu sepenuhnya untuk Cassie. Kiano dan Cassie menuju ke sebuah Bridal yang berada di daerah Jakarta Selatan, merupakan Bridal terkenal, pelanggannya juga orang-orang bonafid. Bridal ini sering menjadi sponsor Gaun Pengantin bagi artis. Di sebuah perempatan traffic light, mobil Kiano berjejer dengan mobil Raga, dan di batasi sebuah mobil lain yang lebih kecil. Sehingga mobil Raga terlihat jelas siapa saja penumpangnya. Cassie kasih tahu Kiano, "mas lihat kanan deh, itu ada mobil Raga yang mentereng." Ujar CassieKiano menoleh kekanan, dia melihat Raga dan Regina dalam mobil Raga, "Benar-benar jadian ya mereka, bagus deh." Cuma itu komentar yang keluar dari mulut Kiano, dia tidak terlalu antusias untuk melihat kemesraaan Raga dan Regina. "Aku gak habis pikir lihat kelakuan mereka
Baca selengkapnya

63. Pelepasan Hasrat

Regina sudah seperti kerbau yang dicucuk hidungnya, dia hanya pasrahkan tubuhnya dalam jeratan asmara Raga. Apartemen yang terang benderang, menjadi gelap dalam pandangan Regina. Dia benar-benar dimabuk asmara, dia tumpahkan seluruh hasrat yang tak tersalurkan terhadap Kiano di dalam cengkraman Raga. Raga menikmati setiap jengkal lekuk tubuh Regina, yang selama ini sudah dia idam-idamkan. Keduanya tenggelam dalam asmaradhana yang menghanyutkan, yang terdengar hanya erangan, dan dengus napas yang memburu puncak-puncak pelepasan. Samar-samar terlihat keduanya terkulai basah oleh keringat, yang tidak lagi mereka ingat. "Gimana Gin? Apa yang kamu rasakan..?" Tanya Raga dengan napas yang masih tersengal-sengal"Dahsyat!! Aku pikir aku bisa menikmati hal seperti ini cuma di Amerika Ga." Jawab Regina dengan penuh kekaguman"Kiano mana bisa kasih kamu itu Gina, kamu memang pantasnya sama aku." Rayu Raga"Aku cuma butuh Kiano untuk sandaran hid
Baca selengkapnya

64. Cincin Kawin

Dalam banyak budaya yang percaya pada keabadian, cincin adalah simbol keabadian itu sendiri atau “eternity”. Selain itu karena bentuk lingkaran tidak memiliki awal dan tidak memiliki akhir, maka cincin kawin juga punya arti tak terhingga atau tak terbatas “infinity”. Bagi Kiano, makna cincin kawin itu sending, merupakan simbol keterikatan antara satu dengan yang lain sebagai sebuah pasangan, yang mengikat diri dalam sebuah perkawinan. "Ini menjadi sesuatu yang penting Cassie, bukan dari mahal atau kemewahannya." Jelas Kiano sambil memperlihatkan cincin yang menjadi pilihan mereka berdua. "Aku ikut kamu aja mas, apa yang menurut kamu baik."Kiano juga minta pada Cassie agar memilih satu set perhiasan, sebagai mas kawin dari Kiano. Sengaja Kiano minta Cassie yang memilih sesuai seleranya. Lagi-lagi Cassie menyerahkan pada Kiano untuk memilihnya. Cassie sama sekali tidak memperlihatkan keinginan yang me
Baca selengkapnya

65. Kiano dan Penyakitnya

Semakin dekat waktu pernikahannya dengan Cassie, Kiano semakin cemas menghadapi malam pertama. Dalam masa pengobatan, Kiano belum bisa memastikan kalau dia sudah sembuh atau belum. Kiano hanya bisa merasakan, kalau lagi berdampingan dengan Cassie dia begitu bergairah, dan sangat tergoda untuk melakukan hal-hal yang masih terlarang untuk dilakukannya. Dari hasil konsultasi dengan dokter, kepastian sembuh itu masih mengambang, semua tergantung dari dirinya sendiri. Cassie menganggap itu hal yang sensitif bagi Kiano, sehingga dia tidak pernah menanyakannya. Setelah pulang dari mengantar Cassie, Mama Kiano menanyakan persiapan pernikahannya. Kiano menemani Mamanya yang sedang membaca majalah di teras belakang, "Sore Ma, Kiano mau cerita soal persiapan pernikahan, boleh ya?"Kiano duduk di kursi yang ada di sebelah Mamanya. Mama Kiano meletakkan majalah dan kacamata bacanya diatas meja, "Ya gimana tuh rencana pernikah
Baca selengkapnya

66. Cinta Segi Tiga

Terlihat Cassie sedang menangis tersedu-sedu, wajahnya mengekspresikan kesedihan yang mendalam. Di latar depannya, sosok lelaki yang menghadap ke arahnya, dengan gestur tubuh sedang menerangkan sesuatu. Tiba-tiba terdengar teriakan, "cut!! Ok, untuk scene ini bungkus ya, Cassie touching banget di scene ini. Kita break dulu, sambil menyiapkan scene berikutnya." Ujar RobbyCassie buru-buru ke ruangannya begitu Robby mengatakan break. Dalam cerita Hati yang Terpisah yang dilakoni Cassie, Raga, dan Regina, dikisahkan Cassie dan Raga merupakan pasangan suami isteri, sementara Regina merupakan teman selingkuhan Raga. Memerankan sosok isteri yang dihianati suami, totalitas Cassie memang luar biasa. Sehingga mampu menguras emosi penonton, dan menjadi titik sentral perhatian penonton. Sebaliknya, Raga dan Regina merupakan dua tokoh antagonis yang tidak disukai penonton. Sialnya bagi Raga dan Regina, nyawa peranan mereka dalam cerita terbawa da
Baca selengkapnya

67. Tertangkap Basah

Dalam sebuah adegan yang sedang berlangsung, terlihat Raga dan Regina sedang bermesraan di sebuah cafe. Di latar depan, Cassie sedang memotret adegan tersebut. Dikisahkan, perselingkuhan Raga dan Regina dipergoki Cassie. Scene ini adalah awal dari scene sebelumnya, yang di munculkan pada awal Bab 68, di mana Cassie sedang menangis dan berbicara dengan Raga. Robby mengamati seluruh adegan dan mengamati detail dialog Regina dalam adegan tersebut, yang kurang dibantu ekspresinya. "Cut!!.. " Teriak Robby, "coba kesini sebentar deh semuanya." Robby memanggil Raga, Cassie dan ReginaKetiganya ngeriung di depan monitor yang ada di hadapan Robby, "Coba kalian perhatikan adegan ini ya," Robby minta soundman me-rewind adegan. "Coba rewind yang tadi." Pinta RobbySemua mata tertuju ke monitor yang sedang memutar balik adegan yang baru diambil, tangan Robby menunjuk ke arah Regina yang ada di dalam adegan. "Ini reaksi kamu, ekspre
Baca selengkapnya

68. Regina Menghilang

Regina kembali bikin ulah, saat mau reading bertiga dengan Cassie dan Raga dia menghilang. Unit produksi sudah mencarinya di sekeliling lokasi, namun Regina belum ditemukan.Mobilnya masih ada di lokasi, tapi Regina tidak terlihat ada di dalam mobil. Sebagai sutradara, Robby dibikin pusing oleh ulahnya Regina. Tidak ada yang tahu apa penyebab Regina menghilang dari lokasi. Sementara kelanjutan shooting sangat tergantung dengan kehadirannya.Robby kembali memutar otak, untuk mensiasati ketidakhadiran Regina,"Astrada, coba cek mungkin gak kita lakukan jumping shot, siapkan stand in Regina, jadi master shotnya pakai stand ini, nanti baru kita ambil cover Regina terakhir." "Kalau mau seperti itu sih bisa aja mas, masalahnya kostum yang dipakai Regina tadi, tidak ada duplikatnya." Jawab Astrada"Sekarang kamu lihat, kontiniti kostum yang dia pakai, ada di scene mana aja, sisanya baru kita kerjakan." Jelas RobbyDi ruangannya, Cassie ingatkan Kokom aga
Baca selengkapnya

69. Regina Diganti

Diam-diam Robby melakukan komunikasi dengan Kiano. Sebagai penanggung jawab jalannya produksi, dan pemberi jiwa bagi penokohan pemeran, dia merasa Regina susah diarahkan. Kiano memberikan wewenang sepenuhnya pada Robby, untuk mencari solusi dari penggantian Regina. Shooting hari itu tetap di lanjutkan, meskipun Regina sudah tidak sepenuh hati.Pada shooting hari berikutnya, dalam salah satu scene diceritakan Regina mengalami kecelakaan. Membaca skenario yang baru dia terima, Regina protes pada Kiano, Regina telepon Kiano,"Kiano!! Kamu sengaja ya membuang aku dalam sinetron ini?""Bukan aku yang membuang kamu Gina, tapi diri kamu sendiri, kamu pikir sendiri lah!!"Regina tidak bisa menerima kenyataan, dia merasa apa yang dilakukannya sudah benar. Sementara Kiano tidak ingin mempertaruhkan produksinya hanya karena Regina sepupunya."Kamu tega sekali ya Kiano, aku ini sepupu kamu, mantan kekasih kamu.. salah aku apa?" protes Regina"Gina, soal
Baca selengkapnya

70.Regina Kecelakaan

Dalam kondisi yang sangat frustrasi karena kecewa dengan perselingkuhan Raga, Regina melarikan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Di perempatan jalan yang sepi, Regina kehilangan kendali saat tiba-tiba sebuah mobil box menerobos traffic light. Terlihat mobil yang dikendarai Regina naik ke trotoar dan menabrak sebuah pot bunga besar yang ada di trotoar. Mobil Regina ringsek, pintu depannya terbuka, dan tubuh Regina menjuntai keluar. Mobil Raga yang terus membuntuti Regina dari belakang, berhenti di pinggir trotoar, tempat Mobil Regina kecelakaan. Raga turun dari mobil dan mengangkat tubuh Regina, Raga memeluk tubuh Regina yang bersimbah darah dengan penuh haru. "Cut!!!" Teriak Robby yang ada di lokasi shooting, "ok ya, adegan ini sangat sempurna."Regina bangun dari pangkuan Raga, masih dengan make up effect penuh darah. Raga memberikan tos sama Regina. "Dahsyat!! Gin.. totalitasnya luar biasa, sampai gak tahu kalau adegan itu pakai sta
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status