Share

67. Tertangkap Basah

Penulis: Nathanegara
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Dalam sebuah adegan yang sedang berlangsung, terlihat Raga dan Regina sedang bermesraan di sebuah cafe. Di latar depan, Cassie sedang memotret adegan tersebut. Dikisahkan, perselingkuhan Raga dan Regina dipergoki Cassie. 

Scene ini adalah awal dari scene sebelumnya, yang di munculkan pada awal Bab 68, di mana Cassie sedang menangis dan berbicara dengan Raga. 

Robby mengamati seluruh adegan dan mengamati detail dialog Regina dalam adegan tersebut, yang kurang dibantu ekspresinya. 

"Cut!!.. " Teriak Robby, "coba kesini sebentar deh semuanya." Robby memanggil Raga, Cassie dan Regina

Ketiganya ngeriung di depan monitor yang ada di hadapan Robby, 

"Coba kalian perhatikan adegan ini ya," Robby minta soundman me-rewind adegan. "Coba rewind yang tadi." Pinta Robby

Semua mata tertuju ke monitor yang sedang memutar balik adegan yang baru diambil, tangan Robby menunjuk ke arah Regina yang ada di dalam adegan. 

"Ini reaksi kamu, ekspre
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Muslihat Cinta Sang Produser   68. Regina Menghilang

    Regina kembali bikin ulah, saat mau reading bertiga dengan Cassie dan Raga dia menghilang. Unit produksi sudah mencarinya di sekeliling lokasi, namun Regina belum ditemukan.Mobilnya masih ada di lokasi, tapi Regina tidak terlihat ada di dalam mobil. Sebagai sutradara, Robby dibikin pusing oleh ulahnya Regina. Tidak ada yang tahu apa penyebab Regina menghilang dari lokasi. Sementara kelanjutan shooting sangat tergantung dengan kehadirannya.Robby kembali memutar otak, untuk mensiasati ketidakhadiran Regina,"Astrada, coba cek mungkin gak kita lakukan jumping shot, siapkan stand in Regina, jadi master shotnya pakai stand ini, nanti baru kita ambil cover Regina terakhir.""Kalau mau seperti itu sih bisa aja mas, masalahnya kostum yang dipakai Regina tadi, tidak ada duplikatnya." Jawab Astrada"Sekarang kamu lihat, kontiniti kostum yang dia pakai, ada di scene mana aja, sisanya baru kita kerjakan." Jelas RobbyDi ruangannya, Cassie ingatkan Kokom aga

  • Muslihat Cinta Sang Produser   69. Regina Diganti

    Diam-diam Robby melakukan komunikasi dengan Kiano. Sebagai penanggung jawab jalannya produksi, dan pemberi jiwa bagi penokohan pemeran, dia merasa Regina susah diarahkan.Kiano memberikan wewenang sepenuhnya pada Robby, untuk mencari solusi dari penggantian Regina. Shooting hari itu tetap di lanjutkan, meskipun Regina sudah tidak sepenuh hati.Pada shooting hari berikutnya, dalam salah satu scene diceritakan Regina mengalami kecelakaan. Membaca skenario yang baru dia terima, Regina protes pada Kiano, Regina telepon Kiano,"Kiano!! Kamu sengaja ya membuang aku dalam sinetron ini?""Bukan aku yang membuang kamu Gina, tapi diri kamu sendiri, kamu pikir sendiri lah!!"Regina tidak bisa menerima kenyataan, dia merasa apa yang dilakukannya sudah benar. Sementara Kiano tidak ingin mempertaruhkan produksinya hanya karena Regina sepupunya."Kamu tega sekali ya Kiano, aku ini sepupu kamu, mantan kekasih kamu.. salah aku apa?" protes Regina"Gina, soal

  • Muslihat Cinta Sang Produser   70.Regina Kecelakaan

    Dalam kondisi yang sangat frustrasi karena kecewa dengan perselingkuhan Raga, Regina melarikan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Di perempatan jalan yang sepi, Regina kehilangan kendali saat tiba-tiba sebuah mobil box menerobos traffic light.Terlihat mobil yang dikendarai Regina naik ke trotoar dan menabrak sebuah pot bunga besar yang ada di trotoar. Mobil Regina ringsek, pintu depannya terbuka, dan tubuh Regina menjuntai keluar.Mobil Raga yang terus membuntuti Regina dari belakang, berhenti di pinggir trotoar, tempat Mobil Regina kecelakaan. Raga turun dari mobil dan mengangkat tubuh Regina, Raga memeluk tubuh Regina yang bersimbah darah dengan penuh haru."Cut!!!" Teriak Robby yang ada di lokasi shooting, "ok ya, adegan ini sangat sempurna."Regina bangun dari pangkuan Raga, masih dengan make up effect penuh darah. Raga memberikan tos sama Regina."Dahsyat!! Gin.. totalitasnya luar biasa, sampai gak tahu kalau adegan itu pakai sta

  • Muslihat Cinta Sang Produser   71. Memelihara Keintiman

    Saat shooting berakhir, dan scene yang menyangkut Regina sudah selesai di eksekusi. Kiano pun sudah merasa tenang. Semua permasalahan di lokasi sudah bisa diatasi, maka saatnya dia dan Cassie harus menjaga Keintiman mereka.Kiano baru menyadari, kalau Cassie juga sangat membutuhkan sentuhan kasih sayang. Dan dia sendiri juga harus mampu menjaga kegairahan cintanya pada Cassie. Itu baru di sadari Kiano saat dia hanya berdua di ruangan Cassie.Pulang shooting, kebetulan belum terlalu larut malam, Kiano mengajak Cassie ke Kapal Pesiar pribadinya (Yacht), yang terparkir di pantai mutiara.Dengan suasana yang sangat romantis di tengah laut yang begitu tenang, Kiano dan Cassie menghabisi waktu menikmati temaramnya malam yang begitu syahdu.Luxury Yacht yang dimiliki Kiano interiornya sangatlah mewah. Interior yang didominasi warna kayu itu menyiratkan kealamian suasana dan cinta mereka.Kiano bersandar di sofa panjang, dengan jok berw

  • Muslihat Cinta Sang Produser   72. Keceriaan Cassie

    Kemesraan dan keintiman yang dibangun Kiano dengan Cassie, sangat berpengaruh pada jiwa Cassie. Sebelum berangkat ke lokasi shooting, Cassie menyempatkan untuk olah raga di halaman depan rumahnya.Sambil senam, Cassie membayangkan kemesraannya dengan Kiano. Dia tidak menyangka kalau Kiano yang dianggap sakit, begitu bergairah. Pelukan Kiano begitu menggetarkan hatinya, sesuatu yang tidak pernah dia rasakan.The first kiss yang dilayangkan Kiano, membuat dia selalu terbayang, seringkali dia mencecap bibirnya, hanya untuk mengenang sesuatu yang sangat berarti dalam perjalanan cintanya dengan Kiano.Sambil senam ringan Cassie terus tersenyum, sehingga ibunya yang melihat perilaku tidak biasa Cassie itu jadi bertanya,"Ibu lihat kamu senyum-senyum terus Kasih, kamu lagi bahagia rupanya ya?""Iya bu.. mas Kiano bikin aku senang dan bahagia bu tadi malam." Jawab Cassie sambil terus senamIbu Cassie merasa curiga mendengar ucapannya, da

  • Muslihat Cinta Sang Produser   73. Kisah Romantis

    "Lho? Kamu kenal juga sama Brian?" Tanya Regina"Belum lama sih, setahu aku dia mau nikah sama Charlotte." Jawab Kiano"Charlotte? Siapa tuh..? Brian itu teman aku waktu di California.""Charlotte itu mantannya Raga, mereka putus gara-gara Charlotte cemburu sama Cassie."Kiano jelaskan pada Regina, tentang pertemuannya dengan Charlotte dan Brian di Kinanti Bridal beberapa hari yang lalu. Kiano juga jelaskan, mereka sama-sama pesan gaun pengantin di Kinanti Bridal and Fashion.Regina tidak ambil pusing dengan penjelasan Kiano, baginya selama Brian welcome dia tidak peduli soal lainnya.Kiano ingatkan Regina, "Itu sih urusan kamu, mau dengar atau gak apa yang aku jelaskan, bagi aku jangan sampai nanti ada masalah.""Udah.. kamu gak usah pusing, itu tanggung jawab aku, sekarang aku mau tanya ruangan aku dimana?"Kiano mengajak Regina ke divisi komunikasi, yang gedung kantornya ada di seberang kantor Kiano. Gedung kantor Kiano menempat

  • Muslihat Cinta Sang Produser   74. Tokoh Baru

    Sebuah mobil Alphard berwarna hitam memasuki halaman lokasi shooting. Semua mata memandang kearah mobil, ingin tahu siapa gerangan yang datang dengan mobil yang mentereng tersebut.Mobil berhenti persis di halaman pintu masuk gedung lokasi shooting. Pintu tengah mobil terbuka perlahan-lahan, sosok wanita dengan gaun merah menyala, dan memakai kacamata hitam turun perlahan-lahan.Wanita yang turun dari Alphard itu membuka kacamata hitamnya, barulah semua tahu kalau wanita itu adalah Jovanca Margareta, artis terkenal yang selalu berperan sebagai tokoh antagonis di banyak sinetron.Boboy, unit produksi segera menghampirinya,"Selamat pagi mbak Jovanca.." Sapa Boboy dengan ramah"Pagi Boy.. nanti tolong turunkan travel bag aku ya, minta aja sama driver.. sutradaranya siapa?""Itu mas Robby mbak.." Boboy menunjuk kearah Robby yang masih ngobrol dengan Cassie dan RagaJovanca berjalan menemui Robby yang tidak jauh dari tempatnya b

  • Muslihat Cinta Sang Produser   75. Diam-diam Suka

    Cassie, Jovanca, dan Raga masih reading, Raga dan Cassie banyak dapat ilmu dari Jovanca. Teknik dalam menghapal dialog Jovanca, kurang lebih sama dengan Cassie, berusaha memahami konteks dan esensi dialog.Jovanca salute dengan kecerdasan Cassie yang otodidak, tapi cerdas dalam mensiasati situasi. Sepanjang reading sering Jovanca memuji Cassie,"Kalau Raga sih aku gak bingung ya soal kemampuannya, dia kan memang anak sekolahan akting. Tapi, Cassie bagi aku luar biasa ya." Puji Jovanca"Terima kasih Jo pujiannya, aku sih prinsifnya melakukan sesuatu yang terbaik, dengan pemahaman aku secara sederhana aja." Ujar Cassie"Tapi, pemahaman sederhana kamu itu yang luar biasa Cassie." Raga menimpaliSaat Raga ke toilet, Jovanca cerita soal Kiano, dia tidak tahu kalau Kiano adalah calon suami Cassie,"Kamu sering ketemu pak Kiano gak sih? Maksud aku dia sering ke lokasi gak?" Tanya JovancaCassie menanggapi biasa saja pertanyaan Jovanca, "gak sering sih.. k

Bab terbaru

  • Muslihat Cinta Sang Produser   97. Ending

    Cassie mencoba menghubungi nomor ponsel pengirim video tersebut. Namun, tidak bisa tersambung. Berkali-kali Cassie mencoba menghubunginya. Tapi, hasilnya tetap sama, tidak bisa dihubungi sama sekali.Waktu sudah menunjukkan pukul 2 pagi. Mata Cassie semakin sulit untuk terpejam. Cassie benar-benar dalam kebingungan, rencana pernikahannya sudah diujung tanduk. Dari tampilan video yang dikirim kepadanya, rasanya sudah sulit dia bisa memperbaiki hubungan dengan Kiano.Dalam video itu tersajikan Kiano sedang memeluk Jovanca di parkiran sebuah Mall. Seperti apa yang dilihat Regina saat memergoki Kiano memeluk Jovanca. Kejadian itu merupakan bagian dari peristiwa saat Kiano menolong Jovanca yang sakit. Berdasarkan cerita Kiano dan Jovanca hanyalah memberikan kesan Kiano hanya menolong Jovanca.Bahasa verbal yang disampaikan jelas berbeda penyampaiannya dengan visual, karena secara visual akan memberikan berbagai penafsiran. Inilah yang membuat Cassie sanga

  • Muslihat Cinta Sang Produser   96. Kiriman Video

    Malam sudah larut saat Kiano antar Cassie pulang, meskipun mereka pasangan yang sebentar lagi menikah ibu Cassie tetap khawatir dengan Cassie. Di hadapan Kiano ibu Cassie mempertanyakannya,“Kok larut malam pulangnya nak Kiano?” tanya ibu Cassie. Kiano menjawab apa adanya pertanyaan ibu Cassie, “maaf bu.. tadi pulang shooting saya ajak Cassie ngobrol soal acara lamaran.” Jawab Kiano.Ibu Cassie tidak terima begitu saja jawaban Kiano, namun mengingatkan Cassie dan Kiano; “kalian kan bulan depan menikah, harus hati-hati menjaga hubungan. Hubungan kalian sangat rentan kalau tidak diwaspadai.” Nasehat ibu Cassie.Setelah Kiano pamit pulang, ibu Cassie kembali mencecar Cassie, “emang gak bisa dibicarakan di rumah soal lamaran itu, Kasih? Kenapa harus larut malam pulangnya?” ceca ibu Cassie. Cassie minta maaf sama ibunya,“Maaf bu.. aku yang ajak mas Kiano untuk bicara di kapal pesiarnya, kar

  • Muslihat Cinta Sang Produser   95. Menikmati Keintiman

    Saat tim produksi dan artis melakukan rembukan Kiano datang ke lokasi tanpa pemberitahuan. Kedatangan Kiano yang tiba-tiba membuat suasana menjadi ramai, karena Kiano langsung nimbrung di tengah-tengah crew dan pemain. “Ada apa nih? Lagi gak pada shooting ya? “ Tanya Kiano memecah keramaian. Robby sebagai sutradara langsung menjawab pertanyaan Kiano, “kebetulan nih bapak ada.. kita sedang membahas ritme kerja yang sedang menurun pak.” Jawab RobbyDengan antusias Kiano pun ingin mendengar apa yang menjadi persoalannya, “oke.. saya suka kalian peduli terhadap hal ini, saya akan menjadi pendengar dari semua yang akan kalian kemukakan.” Ujar KianoMelihat kehadiran Kiano Jovanca hatinya berbunga-bunga, sebaliknya Cassie malah biasa-biasa saja. Robby meneruskan pembicaraan, “Tadi Jovanca sudah mengemukakan apa yang merusak mood-nya, begitu juga dengan Cassie.” Tambah RobbyDengan tanpa perasaan sunkan Jovanca menghampiri Kiano, dia mengemukakan tentang apa yang meru

  • Muslihat Cinta Sang Produser   94. Api dalam Sekam

    Hubungan antara Jovanca dengan Cassie dan Kiano seperti api dalam sekam. Di permukaan terlihat baik-baik saja, namun secara diam-diam Jovanca tetaplah merencanakan sesuatu untuk menghancurkan rencana pernikahan Cassie dan Kiano. Sehari-hari di lokasi antara Jovanca dan Cassie terlihat harmonis, tidak ada yang tahu kalau Jovanca tidak saja antgonis dalam perannya di sinetron. Saat tibanya waktu sholat Jovanca pun sholat bersama Cassie. Sehingga tabiat jahatnya Jovanca tidak akan ada yang menduganya. Wajahnya cantik dan ayu, tutur katanya juga lembut layaknya orang baik-baik, tapi di balik itu semua Jovanca tidak segan untuk menggunting dalam lipatan. Karakter aslinya Jovanca perlahan-lahan mulai kelihatan di mata Cassie, sejak dia terlalu kepo dengan hubungan Cassie dan Kiano. Cassie menegur Jovanca yang mulai terlalu jauh mencampuri hubungannya dengan Kiano. Dia mengkoreksi dandanan Cassie yang di matanya terlalu biasa. “Cassie.. Kiano pernah protes gak dengan pe

  • Muslihat Cinta Sang Produser   93. Sebuah Siasat

    Di kantor, Kiano sedang berbicara dengan Regina untuk melanjutkan pembicaraan yang tertunda.“Kamu serius gak tahu apa yang direncanakan Regina? Masak sih kamu sepolos itu Kiano?” Tanya Regina membuka pertanyaan. Kiano berpikir keras mendengar pertanyaan Regina. Dia mencoba mengingat kembali peristiwa saat ketemu Jovanca.“Aku sih gak berpikir negatif pada Jovanca, Gin.. karena pertemuan itu tidak disengaja.” Jawab Kiano“Pertemuannya memang kebetulan Kiano, tapi masak iya tiba-tiba ketemu kamu Jovanca sakit? Logis gak menurut kamu?”Kiano sebetulnya tahu kalau Jovanca hanya pura-pura sakit, karena pada kenyataannya setelah sampai di apartemen dia sehat – sehat saja. Dan Kiano sangat sadar kalau Jovanca sudah masuk perangkap Jovanca, hanya saja dia tidak mungkin mengakui itu pada Regina.“Aku sih sebetulnya tahu kalau Jovanca pura-pura sakit Gin, yang aku gak tahu itu apa motifnya melakukan semua itu?” Tanya Kiano“Ya apalagi kalau bukan sen

  • Muslihat Cinta Sang Produser   92. Berubah Pikiran

    Mendengar ucapan Mama Kiano seketika Cassie tersadar dengan posisi Kiano dihadapan Mamanya. Cassie mengenang kebaikan Kiano dan keseriusan Kiano untuk menikahinya. Bagaimana Kiano menahan hasrat untuk tidak menodai kesucian Cassie, yang sudah tidak mampu menahan hasratnya.Sementara Cassie juga berpikir bahwa, kesalahan yang dilakukan Kiano bukanlah kehendaknya. Dan bukanlah sebuah kesalahan yang patal. Terlalu naif kalau Cassie terus menerus menolak menikah dengan Kiano hanya karena itu. Cassie juga berpikir, belum tentu dia menemukan lelaki yang lebih baik dari Kiano.Cassie berdiri dari duduknya, dihampirinya Mama Kiano dan dipeluknya sambil menumpahkan airmatanya,“Cassie sangat bahagia bisa menjadi bagian hidup Mama.. Cassie sangat mencintai Kiano dan Mama.” Ujar Cassie sambil berurai airmata.Mama Kiano pun tidak mampu menahan keharuannya. Meskipun masih dengan penuh tanda tanya dia membalas pelukan Cassie,&ld

  • Muslihat Cinta Sang Produser   91. Akal Bulus

    Di lokasi shooting, Jovanca terus melakukan pendekatan pada Cassie. Dia berusaha untuk melakukan playing victim, seolah-olah dia menjadi korban dari isu tentang hubungannya dengan Kiano. Jovanca tetap ingin membuat Cassie tidak berpandangan negatif terhadap dirinya.“Cassie, aku sebenarnya merasa tersudutkan dalam kasus ini. Pandangan orang terhadap aku sangat negatif, aku dianggap sebagai pelakor.” Ujar Jovanca dengan akting sedikit memelas.Cassie menanggapi ucapan Jovanca itu dengan dingin, “Masak sih Jo? Kan tidak terjadi apa-apa? Kenapa kamu harus merasa bersalah? “ Tanya Cassie dengan ringannya.Jovanca merasa jawaban Cassie itu menohok dirinya, karena berdasarkan pengakuannya sendiri bahwa antara dia dengan Kiano tidak ada hubungan apa. Tapi, pada kenyataannya dia merasa jadi korban. Sementara sikap Cassie di depan Jovanca biasa-biasa saja.“Kamu gak beranggapan negatif sama aku kan? Kamu gak benci sama aku kan?” tanya J

  • Muslihat Cinta Sang Produser   90. Kiano Cemas

    “Cassie.. mumpung ada mas Kiano aku akan jelaskan semua.” Ujar Jovanca tiba-tiba.Jovanca menceritakan semua kronologisnya sesuai dengan apa yang dikatakan Kiano pada Cassie. Memang pada akhirnya Cassie percaya dengan cerita Jovanca, karena cerita Jovanca persis sama dengan penjelasan Kiano. Hanya saja kejadian Kiano memeluk Jovanca sampai ke mobil tidak masuk dalam cerita Jovanca.Cassie hanya terdiam mendengar kronologis kejadian yang diceritakan Jovanca. Sesekali Cassie menatap ke arah Kiano untuk melihat reaksi Kiano saat mendengar cerita Jovanca.“Cassie.. kamu sudah dengar Semua kan apa yang diceritakan Jovanca.” Tanya Kiano sambil menatap Cassie. Cassie hanya menjawab dengan anggukan kepala.Jovanca mengatakan kepada Cassie kalau dia sangat beruntung dicintai Kiano, karena menurutnya Kiano adalah laki-laki yang setia dan tidak mudah tergoda wanita lain.“Aku menjadi saksi Cassie bahwa, mas Ki

  • Muslihat Cinta Sang Produser   89. Kecurigaan yang Beralasan

    Cassie tanya Jovanca tentang petemuannya dengan Kiano, namun Jovanca tetap tidak ingin menceritakan peristiwa yang sebenarnya. Jovanca tidak ingin masalah itu akan mengganggu karirnya, banyak yang dirahasiakan Jovanca."Aku sih gak sengaja ketemu, aku sudah duluan di toko parfum, eh.. gak lama aku lihat ada mas Kiano, ya aku ngobrol deh." Cerita Jovanca"Cuma ngobrol di toko parfum ya Jo?"Jovanca masih duduk di kursi lipatnya, begitu juga dengan Cassie. Jovanca menjawab pertanyaan Cassie dengan santai,"Ya cuma gitu deh.. habis itu aku pulang, mas Kiano masih di toko parfum."Berbeda antara ucapan dan kata hatinya, meskipun dia mengatakan tidak mempermasalahkan pertemuan Jovanca dan Kiano, tapi hatinya terus gelisah. Cassie sangat terganggu dengan firasat yang diterimanya.Cassie tidak percaya dengan cerita Jovanca, meskipun Jovanca sikapnya baik terhadapa Cassie. Dia merasa kalau Jovanca belum menceritakan tentang pertemuannya dengan Kiano secara leng

DMCA.com Protection Status