Share

75. Diam-diam Suka

Penulis: Nathanegara
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Cassie, Jovanca, dan Raga masih reading, Raga dan Cassie banyak dapat ilmu dari Jovanca. Teknik dalam menghapal dialog Jovanca, kurang lebih sama dengan Cassie, berusaha memahami konteks dan esensi dialog.

Jovanca salute dengan kecerdasan Cassie yang otodidak, tapi cerdas dalam mensiasati situasi. Sepanjang reading sering Jovanca memuji Cassie,

"Kalau Raga sih aku gak bingung ya soal kemampuannya, dia kan memang anak sekolahan akting. Tapi, Cassie bagi aku luar biasa ya." Puji Jovanca

"Terima kasih Jo pujiannya, aku sih prinsifnya melakukan sesuatu yang terbaik, dengan pemahaman aku secara sederhana aja." Ujar Cassie

"Tapi, pemahaman sederhana kamu itu yang luar biasa Cassie." Raga menimpali

Saat Raga ke toilet, Jovanca cerita soal Kiano, dia tidak tahu kalau Kiano adalah calon suami Cassie,

"Kamu sering ketemu pak Kiano gak sih? Maksud aku dia sering ke lokasi gak?" Tanya Jovanca

Cassie menanggapi biasa saja pertanyaan Jovanca, "gak sering sih.. k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Muslihat Cinta Sang Produser   76. Pengakuan Cassie

    Cassie sedang berakting dengan Jovanca. Dalam adegan cerita Hati yang Terpisah, Jovanca adalah sahabat Cassie yang diam-diam menyukai Raga suami Cassie.Cassie yang berperan sebagai Anggita sama sekali tidak curiga, karena dia sangat percaya pada Lolita, yang di perankan Jovanca. Terlebih sikap Lolita terhadap Anggita sangat baik.Sementara suami anggita, Roy yang diperankan Raga, memang bukan suami yang setia, suka pecicilan, gak boleh lihat perempuan cantik.Anggita ketemu Lolita di suatu tempat,"Anggi.. kamu percaya kalau aku selingkuh sama Roy? Kamu kenal aku kan?" Ucap Jovanca dalam frame yang terlihat di depan Robby"Lolita, harusnya aku gak percaya, karena kamu sahabat aku, tapi siapa nyana kalau kamu menggunting dalam lipatan?" Itu ucapan Cassie sebagai AnggitaTerlihat dalam frame, Anggita dan Lolita saling diam, tidak terlihat sama sekali ekspresi culas Lolita, yang sudah selingkuhi suami temannya.""Cut!! Ini oke

  • Muslihat Cinta Sang Produser   77. Dalam Lakon Drama

    Saat Cassie, Jovanca dan Raga sedang berakting, Kiano datang ke lokasi shooting. Kiano duduk di sebelah Robby sambil menyaksikan adegan yang sedang berlangsung. Dalam tampilan di layar monitor, tampak Cassie sedang bersimbah airmata, Kiano mengamati adegan itu dengan pasat."Lolita.. kamu kok tega sih sama aku? Mas Roy itu suami aku, dan aku teman baik kamu kan?" Itulah dialog Cassie saat berakting dengan Lolita yang sedang merapikan pakaiannya.Lolita dan Roy terpergok Anggita sedang berasyik-masyuk di kamar, saat Anggita sedang tidak di rumah. Sementara Roy terduduk lesu di tepi tempat tidur."Anggita!!, apa yang kamu lihat, tidak seperti itu kejadiannya." Dialog Jovanca dalam adegan tersebut. Dalam adegan itu, Jovanca sebagai Lolita terlihat sangat dingin tatapannya kearah CassieSaat Raga akan berdiri, Robby berteriak, "cut!!! Mantap.. oke ya, yang mau lihat hasilnya silahkan ke monitorJovanca buru-buru maju ke monitor, dia berhenti sejenak setelah meli

  • Muslihat Cinta Sang Produser   78. Pujian untuk Jovanca

    Semua pemain dan crew sudah standby di set, Robby sudah siap memberikan aba-aba bahwa shooting segera di mulai. Dia kasih tahu Raga untuk mengulangi adegan terakhir scene sebelumnya,"Raga!! Kamu mulai dari saat Roy berdiri, terus langsung keluar ya!!" Teriak Robby dari tempat duduknya"Siap mas!!" Sahut Raga"Oh ya.. Lolita sangat merasa bersalah pada Anggita ya Jovanca, ekspresinya penuh kepura-puraan Jo!!" Robby memberikan arahan pada JovancaRobby berdiri dari duduknya, dia menghampiri Cassie untuk memberikan arahan,"Cassie.. Anggita tetap menganggap penyesalan Lolita itu tulus ya, kamu gak tahu kalau Lolita tetap pura-pura baik pada kamu.""Siap mas.. mata aku tetap basah ya mas, kontiniti yang tadi." Ujar Cassie"Yap.. benar banget, hampir lupa tuh saya," Robby baru ingat, dan dia langsung order efek airmata pada make up.Kiano menyaksikan semua itu, dia melihat situasi kerja yang sangat kompak satu sama lainnya. Hanya saja dia kurang b

  • Muslihat Cinta Sang Produser   79. Menahan Hasrat

    Kiano menunggu Cassie sampai shooting selesai, dia sudah merencanakan sesuatu untuk menikmati kebersamaannya sebelum menikah. Kiano bisa merasakan apa yang Cassie rasakan, dia selalu ingin memberikan Cassie kebahagiaan.Sambil beres-beres barang bawaannya Cassie menanyakan pada Kiano,"Emang kita mau kemana mas malam ini? Ke kapal pesiar kamu lagi?" Tanya Cassie, sambil bantu Kokom merapikan barang-barangnya.Kiano yang lagi memainkan ponselnya menjawab, "malam ini aku akan ajak kamu ke villa, supaya ada suasana baru." Ujar Kiano sambil menatap Cassie"Mbak Kokom.. langsung bawa ke mobil ya, bilang sama pak Kadir saya mau pergi sama pak Kiano." Pesan CassieSaat Cassie dan Kiano mau jalan, Jovanca masuk ingin ganti kostum, dan siap-siap pulang,"Pada mau kemana nih? Hang out ya?" Tanya Jovanca"Biasa Jo.. mau menghibur Cassie dulu." Jawab Kiano"Kita jalan dulu ya Jo sampai ketemu besok." Ujar Cassie"Okey.. selamat bersenang-senang

  • Muslihat Cinta Sang Produser   80. Puncak Hasrat

    Perapian yang ada diruang tamu villa tidak cukup menghangatkan Kiano dan Cassie. Kiano dalam kesehatan yang prima, hasratnya mulai tergoda oleh dinginnya suasana.Tangan Kiano yang semakin dingin menyelinap kedalam gaun Cassie, mencari lekuk kehangatan di tubuh Cassie.Ini yang pertama bagi Cassie, sehingga hasratnya pun tergoda untuk melakukan hal yang lebih dari biasanya."Mas..," cuma itu kata-kata yang terucap dari mulut CassieDia membalikkan tubuhnya menghadap Kiano, masih dalam dekapan Kiano. Kiano menempelkan bibirnya kebibir Cassie yang dingin, dengan ciuman yang menghangatkan.Sejenak Kiano melabuhkan ciuman di bibir Cassie, "Cassie..ini tidak boleh kita teruskan." ujar Kiano tiba-tiba.Cassie hanya menatap mata Kiano penuh harap, dia masih ingin merasakan kehangatan di tengah dinginnya malam.Cassie tidak mampu menahan puncak hasratnya, dia ingin Kiano melalukan lebih dari yang ingin dia rasakan.

  • Muslihat Cinta Sang Produser   81. Masuk Nominasi

    Di lokasi shooting semua sedang membahas tentang Hati yang Terpisah, yang masuk nominasi sebagai Sinetron Terfavorit, dalam Festival Film Televisi Indonesia. Bukan cuma itu, Robby pun masuk nominasi sebagai sutradara Terfavorit, begitu juga dengan Cassie, sebagai artis pendatang baru Terfavorit.Cassie menanggapi hal itu cukup dengan bersyukur, dia tidak ingin terlalu euforia dengan apa yang sedang menjadi topik pembicaraan. Semua itu di luar ekspektasinya, karena baginya bukan itu yang menjadi targetnya.Jovanca orang yang pertama kali memberikan ucapan selamat pada Cassie,"Well.. aku salute sama kamu Cassie, ternyata dugaanku gak salah, selamat ya." Jovanca memberikan selamat pada Cassie, saat keduanya ketemu di ruangan Cassie"Terima kasih Jo.. ini di luar dugaan sih, aku kan masih baru di dunia film.""Kualitas akting itu bukan dinilai dari baru atau lama Cassie, kamu berhak atas itu."Puji Jovanca dengan serius, dia tidak main-main, atau pun pura-p

  • Muslihat Cinta Sang Produser   82. Malam Festival

    Kiano, Cassie dan Jovanca menghadiri malam Festival Film Televisi Indonesia 2020, bersama mereka hadir juga Robby sebagai sutradara yang masuk nominasi.Di panggung gemerlap Festival Film Televisi Indonesia 2020, sedang diumumkan berbagai nominator dari berbagai kategori. Tampak Cassie, Kiano, dan Jovanca ada di kursi barisan kedua. Kiano diapit Cassie di sebelah kirinya, dan Jovanca di sebelah kanannya. Bak seorang Don Juan, Kiano tampil penuh percaya diri. Sementara Robby dan beberapa crew dan pemain lainnya berada di barisan ketiga. Raga tidak terlihat hadir pada malam itu, karena kurang sehat. Tibalah saatnya nominator pemeran wanita terfavorit diumumkan, Cassie menatap ke arah panggung dengan harap-harap cemas. Begitu juga dengan Kiano dan Jovanca pandangannya terfokus kepanggung. "Inilah nominee artis terfavorit Festival Film Televisi Indonesia.. Raina Anastasha, dalam sinetron Cinta Putih!!" Teriak sepasang artis terkenal yang kebagian untuk mengu

  • Muslihat Cinta Sang Produser   83. Pendirian Cassie

    Cassie merasa gemerlap dunia keartisan itu sangat jauh dari kehidupan dia yang sebenarnya. Terjun ke dunia hiburan itu karena sesuatu yang tidak disengaja, bukanlah keinginan hatinya. Sementara Kiano menganggap Cassie adalah tambang emas yang perlu terus digali.Kiano mengikuti keinginan Cassie, dia tidak memaksa Cassie untuk terus berkarir di film, tapi dia sangat berharap suatu saat Cassie berubah pikiran. Bagi Kiano, saat ini yang terpenting dia harus 'maintain' tayangan, agar tidak ada alasan untuk menghentikan tayangan yang terus berlangsung.Masih dalam perjalanan pulang, Kiano mengingatkan Cassie, "bulan depan kita sudah melangsung Pernikahan dan semua keluarga sudah sepakat ya." Kiano mengatakan itu sambil terus menatap kedepan"Kamu sendiri sudah siap mas? Gimana dengan kesehatan kamu?" Tanya Cassie sambil menatap KianoDengan penuh keyakinan Kiano menjawab, "In Sha Allah aku sudah siap Cassie, kamu gak usah cemas.""Aku maunya setelah menikah kita

Bab terbaru

  • Muslihat Cinta Sang Produser   97. Ending

    Cassie mencoba menghubungi nomor ponsel pengirim video tersebut. Namun, tidak bisa tersambung. Berkali-kali Cassie mencoba menghubunginya. Tapi, hasilnya tetap sama, tidak bisa dihubungi sama sekali.Waktu sudah menunjukkan pukul 2 pagi. Mata Cassie semakin sulit untuk terpejam. Cassie benar-benar dalam kebingungan, rencana pernikahannya sudah diujung tanduk. Dari tampilan video yang dikirim kepadanya, rasanya sudah sulit dia bisa memperbaiki hubungan dengan Kiano.Dalam video itu tersajikan Kiano sedang memeluk Jovanca di parkiran sebuah Mall. Seperti apa yang dilihat Regina saat memergoki Kiano memeluk Jovanca. Kejadian itu merupakan bagian dari peristiwa saat Kiano menolong Jovanca yang sakit. Berdasarkan cerita Kiano dan Jovanca hanyalah memberikan kesan Kiano hanya menolong Jovanca.Bahasa verbal yang disampaikan jelas berbeda penyampaiannya dengan visual, karena secara visual akan memberikan berbagai penafsiran. Inilah yang membuat Cassie sanga

  • Muslihat Cinta Sang Produser   96. Kiriman Video

    Malam sudah larut saat Kiano antar Cassie pulang, meskipun mereka pasangan yang sebentar lagi menikah ibu Cassie tetap khawatir dengan Cassie. Di hadapan Kiano ibu Cassie mempertanyakannya,“Kok larut malam pulangnya nak Kiano?” tanya ibu Cassie. Kiano menjawab apa adanya pertanyaan ibu Cassie, “maaf bu.. tadi pulang shooting saya ajak Cassie ngobrol soal acara lamaran.” Jawab Kiano.Ibu Cassie tidak terima begitu saja jawaban Kiano, namun mengingatkan Cassie dan Kiano; “kalian kan bulan depan menikah, harus hati-hati menjaga hubungan. Hubungan kalian sangat rentan kalau tidak diwaspadai.” Nasehat ibu Cassie.Setelah Kiano pamit pulang, ibu Cassie kembali mencecar Cassie, “emang gak bisa dibicarakan di rumah soal lamaran itu, Kasih? Kenapa harus larut malam pulangnya?” ceca ibu Cassie. Cassie minta maaf sama ibunya,“Maaf bu.. aku yang ajak mas Kiano untuk bicara di kapal pesiarnya, kar

  • Muslihat Cinta Sang Produser   95. Menikmati Keintiman

    Saat tim produksi dan artis melakukan rembukan Kiano datang ke lokasi tanpa pemberitahuan. Kedatangan Kiano yang tiba-tiba membuat suasana menjadi ramai, karena Kiano langsung nimbrung di tengah-tengah crew dan pemain. “Ada apa nih? Lagi gak pada shooting ya? “ Tanya Kiano memecah keramaian. Robby sebagai sutradara langsung menjawab pertanyaan Kiano, “kebetulan nih bapak ada.. kita sedang membahas ritme kerja yang sedang menurun pak.” Jawab RobbyDengan antusias Kiano pun ingin mendengar apa yang menjadi persoalannya, “oke.. saya suka kalian peduli terhadap hal ini, saya akan menjadi pendengar dari semua yang akan kalian kemukakan.” Ujar KianoMelihat kehadiran Kiano Jovanca hatinya berbunga-bunga, sebaliknya Cassie malah biasa-biasa saja. Robby meneruskan pembicaraan, “Tadi Jovanca sudah mengemukakan apa yang merusak mood-nya, begitu juga dengan Cassie.” Tambah RobbyDengan tanpa perasaan sunkan Jovanca menghampiri Kiano, dia mengemukakan tentang apa yang meru

  • Muslihat Cinta Sang Produser   94. Api dalam Sekam

    Hubungan antara Jovanca dengan Cassie dan Kiano seperti api dalam sekam. Di permukaan terlihat baik-baik saja, namun secara diam-diam Jovanca tetaplah merencanakan sesuatu untuk menghancurkan rencana pernikahan Cassie dan Kiano. Sehari-hari di lokasi antara Jovanca dan Cassie terlihat harmonis, tidak ada yang tahu kalau Jovanca tidak saja antgonis dalam perannya di sinetron. Saat tibanya waktu sholat Jovanca pun sholat bersama Cassie. Sehingga tabiat jahatnya Jovanca tidak akan ada yang menduganya. Wajahnya cantik dan ayu, tutur katanya juga lembut layaknya orang baik-baik, tapi di balik itu semua Jovanca tidak segan untuk menggunting dalam lipatan. Karakter aslinya Jovanca perlahan-lahan mulai kelihatan di mata Cassie, sejak dia terlalu kepo dengan hubungan Cassie dan Kiano. Cassie menegur Jovanca yang mulai terlalu jauh mencampuri hubungannya dengan Kiano. Dia mengkoreksi dandanan Cassie yang di matanya terlalu biasa. “Cassie.. Kiano pernah protes gak dengan pe

  • Muslihat Cinta Sang Produser   93. Sebuah Siasat

    Di kantor, Kiano sedang berbicara dengan Regina untuk melanjutkan pembicaraan yang tertunda.“Kamu serius gak tahu apa yang direncanakan Regina? Masak sih kamu sepolos itu Kiano?” Tanya Regina membuka pertanyaan. Kiano berpikir keras mendengar pertanyaan Regina. Dia mencoba mengingat kembali peristiwa saat ketemu Jovanca.“Aku sih gak berpikir negatif pada Jovanca, Gin.. karena pertemuan itu tidak disengaja.” Jawab Kiano“Pertemuannya memang kebetulan Kiano, tapi masak iya tiba-tiba ketemu kamu Jovanca sakit? Logis gak menurut kamu?”Kiano sebetulnya tahu kalau Jovanca hanya pura-pura sakit, karena pada kenyataannya setelah sampai di apartemen dia sehat – sehat saja. Dan Kiano sangat sadar kalau Jovanca sudah masuk perangkap Jovanca, hanya saja dia tidak mungkin mengakui itu pada Regina.“Aku sih sebetulnya tahu kalau Jovanca pura-pura sakit Gin, yang aku gak tahu itu apa motifnya melakukan semua itu?” Tanya Kiano“Ya apalagi kalau bukan sen

  • Muslihat Cinta Sang Produser   92. Berubah Pikiran

    Mendengar ucapan Mama Kiano seketika Cassie tersadar dengan posisi Kiano dihadapan Mamanya. Cassie mengenang kebaikan Kiano dan keseriusan Kiano untuk menikahinya. Bagaimana Kiano menahan hasrat untuk tidak menodai kesucian Cassie, yang sudah tidak mampu menahan hasratnya.Sementara Cassie juga berpikir bahwa, kesalahan yang dilakukan Kiano bukanlah kehendaknya. Dan bukanlah sebuah kesalahan yang patal. Terlalu naif kalau Cassie terus menerus menolak menikah dengan Kiano hanya karena itu. Cassie juga berpikir, belum tentu dia menemukan lelaki yang lebih baik dari Kiano.Cassie berdiri dari duduknya, dihampirinya Mama Kiano dan dipeluknya sambil menumpahkan airmatanya,“Cassie sangat bahagia bisa menjadi bagian hidup Mama.. Cassie sangat mencintai Kiano dan Mama.” Ujar Cassie sambil berurai airmata.Mama Kiano pun tidak mampu menahan keharuannya. Meskipun masih dengan penuh tanda tanya dia membalas pelukan Cassie,&ld

  • Muslihat Cinta Sang Produser   91. Akal Bulus

    Di lokasi shooting, Jovanca terus melakukan pendekatan pada Cassie. Dia berusaha untuk melakukan playing victim, seolah-olah dia menjadi korban dari isu tentang hubungannya dengan Kiano. Jovanca tetap ingin membuat Cassie tidak berpandangan negatif terhadap dirinya.“Cassie, aku sebenarnya merasa tersudutkan dalam kasus ini. Pandangan orang terhadap aku sangat negatif, aku dianggap sebagai pelakor.” Ujar Jovanca dengan akting sedikit memelas.Cassie menanggapi ucapan Jovanca itu dengan dingin, “Masak sih Jo? Kan tidak terjadi apa-apa? Kenapa kamu harus merasa bersalah? “ Tanya Cassie dengan ringannya.Jovanca merasa jawaban Cassie itu menohok dirinya, karena berdasarkan pengakuannya sendiri bahwa antara dia dengan Kiano tidak ada hubungan apa. Tapi, pada kenyataannya dia merasa jadi korban. Sementara sikap Cassie di depan Jovanca biasa-biasa saja.“Kamu gak beranggapan negatif sama aku kan? Kamu gak benci sama aku kan?” tanya J

  • Muslihat Cinta Sang Produser   90. Kiano Cemas

    “Cassie.. mumpung ada mas Kiano aku akan jelaskan semua.” Ujar Jovanca tiba-tiba.Jovanca menceritakan semua kronologisnya sesuai dengan apa yang dikatakan Kiano pada Cassie. Memang pada akhirnya Cassie percaya dengan cerita Jovanca, karena cerita Jovanca persis sama dengan penjelasan Kiano. Hanya saja kejadian Kiano memeluk Jovanca sampai ke mobil tidak masuk dalam cerita Jovanca.Cassie hanya terdiam mendengar kronologis kejadian yang diceritakan Jovanca. Sesekali Cassie menatap ke arah Kiano untuk melihat reaksi Kiano saat mendengar cerita Jovanca.“Cassie.. kamu sudah dengar Semua kan apa yang diceritakan Jovanca.” Tanya Kiano sambil menatap Cassie. Cassie hanya menjawab dengan anggukan kepala.Jovanca mengatakan kepada Cassie kalau dia sangat beruntung dicintai Kiano, karena menurutnya Kiano adalah laki-laki yang setia dan tidak mudah tergoda wanita lain.“Aku menjadi saksi Cassie bahwa, mas Ki

  • Muslihat Cinta Sang Produser   89. Kecurigaan yang Beralasan

    Cassie tanya Jovanca tentang petemuannya dengan Kiano, namun Jovanca tetap tidak ingin menceritakan peristiwa yang sebenarnya. Jovanca tidak ingin masalah itu akan mengganggu karirnya, banyak yang dirahasiakan Jovanca."Aku sih gak sengaja ketemu, aku sudah duluan di toko parfum, eh.. gak lama aku lihat ada mas Kiano, ya aku ngobrol deh." Cerita Jovanca"Cuma ngobrol di toko parfum ya Jo?"Jovanca masih duduk di kursi lipatnya, begitu juga dengan Cassie. Jovanca menjawab pertanyaan Cassie dengan santai,"Ya cuma gitu deh.. habis itu aku pulang, mas Kiano masih di toko parfum."Berbeda antara ucapan dan kata hatinya, meskipun dia mengatakan tidak mempermasalahkan pertemuan Jovanca dan Kiano, tapi hatinya terus gelisah. Cassie sangat terganggu dengan firasat yang diterimanya.Cassie tidak percaya dengan cerita Jovanca, meskipun Jovanca sikapnya baik terhadapa Cassie. Dia merasa kalau Jovanca belum menceritakan tentang pertemuannya dengan Kiano secara leng

DMCA.com Protection Status