"Aku butuh benihmu, satu. Kumohon berikan padaku." Naya berbisik, tepat di samping telinga Deaz, bahkan memainkan jemari tangannya, mengusap lembut bibir lelaki yang tidak dikenalnya itu. Sementara Deaz, tengah berusaha keras untuk tidak terbuai, menjatuhkan tubuh Naya keatas ranjang kamar hotel yang baru saja dia pesan untuk satu malam.Abinaya sedang mabuk. Meracau, tidak jelas. Gadis itu bahkan menawarkan tubuhnya dan bicara melantur. Deaz benar-benar tidak habis pikir dibuatnya.Deaz mengerang, hendak bangun, tapi Naya malah menariknya hingga tubuh besar berotot itu ikut ambruk keatas kasur. Abinaya langsung menduduki perut Deaz, mengusap, membelai dengan senyum sensualnya yang menggoda."Kamu mabuk, Naya." Desis Deaz serak.Deaz berusaha mendorong Naya menjauh, namun gagal. Bukan karena kekuatan Deaz yang lemah, tentu saja Deaz tidak terima jika dibandingkan dengan tenaga mabuk
Last Updated : 2022-01-14 Read more