Semua Bab Suami Miskinku Ternyata Konglomerat: Bab 321 - Bab 330

395 Bab

Part 320 Menggapai Keridhoan

Kamu bersedia 'kan mengajak aku ikut denganmu?""15 tahun kita tidak pernah bertemu. Lalu tiba-tiba Mas Subroto mengajak saya untuk menikah. Wajar 'kan jika saya curiga, jika ada sesuatu yang Mas Subroto rencanakan terhadap saya," ucap Susan lagi, kembali mengabaikan ucapan Subroto. Subroto menatap dalam. Wanita dewasa di depannya ini seperti mengalami phobia, bukan phobia ketinggian ataupun takut dengan hewan tertentu, namun Susan ini seperti takut akan sesuatu yang belum terjadi, takut akan masa depannya, curiga dan was-was yang berpusat pada persepsinya sendiri. Padahal, bisa saja itu salah, atau tidak akan sama dengan yang ada di pikirannya. "Kamu bisa 'kan sekali saja tidak menaruh rasa curiga terhadap diri, Mas? Tidak berpikir yang macam-macam, tidak selalu berpikir negatif. Demi Allah, yang Mas minta hanya kesediaan kamu untuk mengajak Mas mengikuti jalan hijrahmu. "Sekali lagi, Mas merasakan lelah dan capek menjalani kehidupan seperti ini. Banyak harta, tapi jiwa dan hati M
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-23
Baca selengkapnya

Part 321 Hidayah yang Indah

"Susan Prameswari. Apakah kamu bersedia menerima lamaran dari Mas, semata-mata untuk mendapatkan keridhoan Allah?"Susan menatap Subroto dengan tatapan mata yang berkaca-kaca. Kelopak matanya terasa sudah dipenuhi oleh sekumpulan kaca bening yang menggenang. Terharu, sangat terharu sekali yang dia rasakan saat ini. Pria paruh baya di depannya ini tetap meminta dirinya sendiri agar mau mengajaknya ke jalan hijrah. Berpindah dari jalan keburukan ke jalan kebaikan yang diridhoi Allah. Subroto, pria yang usianya hanya sedikit lebih muda dari almarhum papahnya, memang memiliki andil dan pengaruh yang sangat besar bagi kehidupan Susan. Hampir seluruh masa remajanya dulu dia habiskan bersama pria kaya raya ini. Berkecimpung dalam kemewahan dunia yang bergelimang harta dan kemaksiatan. Tiada hari yang mereka lewati bersama dulu tanpa dosa dan kemaksiatan. Lalu, apakah dirinya juga harus bersama dengan Subroto dalam melewati jalan yang sangat berbeda dengan masa lalunya? Apakah semua ini mem
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-04-30
Baca selengkapnya

Part 322 Teman atau Teman?

Enam hari tepat di akhir pekan ini acara ospek yang dijalani Yuli akan berakhir. Banyak suka duka yang dia alami selama mengikuti acara ini. Kedekatannya dengan Deswita yang baru dikenalnya seminggu, malah sudah seperti sebuah perkawanan lama. Sifat dan prilaku Deswita yang supel dan mudah bergaul, membuat Yuli yang tadinya memiliki sifat agak sedikit introvert, mulai berani berbicara dengan kawan yang lain, bahkan lebih dulu memperkenalkan dirinya. Biasanya, Yuli sangatlah pasif, hanya menunggu tidak pernah berani memulai terlebih dahulu. Namun, pembawaan Deswita yang energik, ceria, dan terbuka, sedikit banyak mempengaruhi prilaku Yuli di dalam pergaulan.Malam terakhir ini di ruangan auditorium yang cukup luas, semua peserta ospek dari berbagai jurusan dikumpulkan menjadi satu di malam keakraban. Seluruh panitia yang terlibat dalam acara tersebut, diwakili oleh ketua panitia dan beberapa orang kating memikirkan permintaan maaf kepada semua peserta mahasiswa baru. Yuli benar-bena
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-06
Baca selengkapnya

Part 323 Kepalang Basah

Deswita menutup layar handphone-nya setelah selesai menghubungi. Kembali ditatapnya wajah Yuli yang seperti sedang tertidur. Obat bius yang Deswita masukkan ke dalam minuman untuk Yuli secara diam-diam sepertinya bekerja cepat, ditambah lagi putri sulung dari Riswan dan Risma itu memang sudah sangat mengantuk."Maafkan aku, Yul. Jika ada maksud yang tersembunyi di saat aku mulai mendekatimu. Aku tahu, kamu kawan yang baik. Sikap dan prilakumu sama sekali tidak menunjukkan jika kamu berasal dari kalangan yang berada., tidak pernah aku mendengar kamu membangga-banggakan kekayaan keluargamu." Terjeda sebentar ucapan Deswita, masih terus menatap wajah Yuli."Aku terpaksa melakukan ini. Aku sedang sangat butuh uang. Tawaran itu sungguh sangat menggiurkan. Sekali lagi, maafkan aku, Yul."Deswita berbicara kepada Yuli yang tidak sadarkan diri. permintaan maaf yang percuma, karena hanya sepihak. Semua kata Deswita lebih kepada untuk mencurahkan perasaan hatinya. Dia melakukan ini semua hanya
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-09
Baca selengkapnya

Part 324 Merusak Masa Depan

"Si Yuli ini harus dibikin rusak gitu? Sama gue dan Adit. Apa itu tidak keterlaluan, membalas dendam dengan cara merusak keperawanan anak ini?" Yudhis mulai mempertanyakan, dan kedua orang yang dia ajak bicara masih terdiam. Yudhis kembali melanjutkan bicaranya. "Mungkin, gue baru mengenal gadis ini belum sampai seminggu. Tapi gue sudah bisa menilai, jika gadis ini adalah wanita yang baik. Tidak sombong dan arogan seperti gadis-gadis kaya kebanyakan. Apa yang dikenakannya pun sama seperti gadis-gadis biasa pada umumnya." Yudhis terdiam, tatapannya mulai memperhatikan Yuli yang masih terlelap. "Sepertinya, gue tidak sanggup jika harus merusak gadis ini. Jikalau pun semisal karena bapaknya yang konglomerat itu yang salah kepada orang yang menyuruh dan membayar kita, tidak sepantasnya jika Yuli ini yang harus menanggung akibatnya."Yudhis mengambil minuman kaleng di atas meja. Membuka dan langsung menenggaknya. Deswita dan Aditya masih diam mendengarkan. "Baru kali ini gue dapat tugas
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-13
Baca selengkapnya

Part 325 Bahaya Mengincar

Deswita Widya sebenarnya berasal dari keluarga yang cukup berada. Mampu menyekolahkan dirinya dan menyewakan apartemen selama dia ingin berkuliah di Jakarta. Namun, semua keuangan dan pengeluarannya serba dihitung secara cermat oleh kedua orangtuanya, termasuk juga untuk kebutuhannya sehari-hari. Beberapa bulan terakhir ini, gadis remaja ini kecanduan judi slot, yang membuatnya banyak memiliki hutang dari pinjaman online. Notifikasinya sudah penuh dengan chat dan data panggilan dari pihak penagih aplikasi pinjaman tersebut. Kedua orangtuanya tidak tahu jika dia terjerat oleh hutang pinjaman online. Untuk memberitahu dan meminta uang agar hutangnya bisa dibayarkan oleh keluarganya, Deswita Widya tidak punya keberanian untuk itu. Dia benar-benar sedang pusing, bagaimana cara melunasi hutang-hutang tersebut, karena dia meminjam bukan hanya pada satu tempat, tapi dari berbagai macam tempat aplikasi. Baik yang terdaftar ataupun yang ilegal.Telinganya sudah kebal dengan kata-kata makian
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-15
Baca selengkapnya

Part 326 Perintah yang Mengejutkan

"Sudah Dit, elu duluan. Setelah itu baru gue," ucap Yudhis meminta Aditya untuk berpose bersama Yuli dahulu. Adit mengangguk, melangkah mendekati springbed berukuran cukup besar, Adit berhenti tepat di tepi ranjang tidur tersebut. Pemuda itu seperti teringat sesuatu, dia lantas berucap, "Sebentar, deh. Apa tidak sebaiknya kita kasih tahu dulu bos Rey, biar dia tahu jika kita sudah sampai sejauh ini.""Buat apa?" Widya malah balik bertanya. "Ye, lemot lu, ye? Kan gue bilang kita kasih laporan dulu. Siapa tahu dia ada intruksi khusus buat kita. Seperti, mau minta foto gaya apa? Buat laporan dia ke pemesannya lagi." "Setuju gue, setuju," ujar Yudhis mendukung usulan dari Adit. "Trus gue harus gimana? Kan yang punya nomor telepon bos Rey cuma elu Dit? Hanya elu yang punya akses ke dia.""Hehehe, sorry, lupa gue," jawab Aditya sambil menggaruk-garuk kepalanya. Dia lalu mulai mengambil handphone miliknya di dalam kantong jaketnya. "Bos Rey ada masalah apa, ya, dengan bapaknya Yuli ini,
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-17
Baca selengkapnya

Part 327 Kepanikan Melanda

Part 327"Widya! Kita harus bagaimana ini?" ucap Yudhis sembari menepuk bahu gadis itu, yang langsung tersadar dari rasa terkesimanya. Lalu berubah menjadi rasa bingung, tidak tahu harus melakukan apa. "Kita harus bawa Yuli ke rumah sakit," ujar Adit cepat, melihat Widya masih belum bicara apa-apa. "Elu gila, ya, Dit. Jika dibawa ke rumah sakit, dokter pasti tahu jika Yuli seperti ini karena obat bius. Kita pastinya yang akan di penjara, karena perbuatan kita ini sudah kriminal! Membahayakan orang?" sentak Yudhis, yang tidak setuju dengan usulan Adit. "Tapi jika tidak dibawa ke rumah sakit, anak ini bisa mati! Kita bisa dituduh sebagai pembunuhnya, Dis? Hukumannya bisa lebih berat?Lu mikir nggak, sih!" jawab Adit tidak kalah keras, dan Yudhis langsung terdiam. Sepertinya, ucapan Adit ada benarnya juga. "Elu kenapa diam aja, sih, Wid? Si Yuli bisa begini karena elu!" ujar Adit malah langsung menyalahkan Widya, yang terlihat badannya gemetar. Berucap terbata-bata. "Gu-gue bi-bingun
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-22
Baca selengkapnya

Part 238 Sudah Menjadi Kebiasaan

Part 328Sampai tiga kali perawat itu melakukan panggilan, belum ada juga yang menghampirinya. Tidak juga Widya dan kedua kawannya tersebut. Perawat muda berkacamata itu lantas kembali masuk ke dalam ruangan UGD. "Bagaimana, ini?" ucap Widya dengan nada ketakutan, berharap tidak terjadi sesuatu yang membahayakan terhadap Yuli. "Elu harus hubungi keluarga Yuli secepatnya, Wid? Takut pihak rumah sakit butuh persetujuan dari keluarganya." Adit tetap meminta Widya untuk menghubungi Darman, karena hanya nomor Darman yang dia punya. "Ta-tapi gue takut, Dit?" jawab Widya, raut kecemasan memang tergambar jelas di wajahnya. "Elu harus singkirkan dulu rasa ketakutan elu, Wid? Ini darurat. Walau bagaimanapun, elu hubungi atau tidak, tetap elu Wid yang akan mereka cari, karena mereka kan tahunya Yuli menginap di apartemenlu?""Omongan Adit benar, Wid. Tetap elu yang akan mereka cari. Sekarang kita cuma bisa pasrah dengan nasib kita. Mungkin, memang ini resiko yang harus kita hadapi sama-sama.
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-05-25
Baca selengkapnya

Part 329 Akan Kukejar Kalian

Part 329Darman dan istrinya, Uni, masih menunggu dengan gelisah di depan ruang IGD. Belum nampak tanda-tanda jika mereka berdua akan diberitahu tentang keadaan keponakan mereka, Yuli. Entah apa penyebabnya sehingga Yuli bisa sampai masuk ke rumah sakit Sumber Waras ini."Tadi pagi saat berangkat ke kampus, Ibu melihat sesuatu yang aneh pada Yuli tidak, Bu?" tanya Darman kepada istrinya."Sesuatu yang aneh? Aneh apanya, Pak?" tanya balik Uni, belum paham dengan ucapan dari suaminya."Maksudnya, apa terlihat seperti kurang sehat?" jawab Darman menjelaskan. Istrinya menggeleng cepat sembari menjelaskan apa yang dia lihat pagi tadi. "Tidak ada keanehan apapun, Pak. Sama seperti hari-hari biasanya. Malah terlihat lebih bersemangat, karena ini hari terakhir pelaksanaan ospek di kampusnya.""Tadi pagi Yuli berangkat ke kampus sarapan dulu 'kan?" tanya Darman lagi."Bapak ini bagaimana, sih. Kita bertiga kan sarapan bareng tadi pagi." Darman manggut-manggut, rasa panik membuatnya jadi lupa,
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-07-23
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
3132333435
...
40
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status