"Sudah Dit, elu duluan. Setelah itu baru gue," ucap Yudhis meminta Aditya untuk berpose bersama Yuli dahulu. Adit mengangguk, melangkah mendekati springbed berukuran cukup besar, Adit berhenti tepat di tepi ranjang tidur tersebut. Pemuda itu seperti teringat sesuatu, dia lantas berucap, "Sebentar, deh. Apa tidak sebaiknya kita kasih tahu dulu bos Rey, biar dia tahu jika kita sudah sampai sejauh ini.""Buat apa?" Widya malah balik bertanya. "Ye, lemot lu, ye? Kan gue bilang kita kasih laporan dulu. Siapa tahu dia ada intruksi khusus buat kita. Seperti, mau minta foto gaya apa? Buat laporan dia ke pemesannya lagi." "Setuju gue, setuju," ujar Yudhis mendukung usulan dari Adit. "Trus gue harus gimana? Kan yang punya nomor telepon bos Rey cuma elu Dit? Hanya elu yang punya akses ke dia.""Hehehe, sorry, lupa gue," jawab Aditya sambil menggaruk-garuk kepalanya. Dia lalu mulai mengambil handphone miliknya di dalam kantong jaketnya. "Bos Rey ada masalah apa, ya, dengan bapaknya Yuli ini,
Terakhir Diperbarui : 2023-05-17 Baca selengkapnya