Home / Romansa / Suami Miskinku Ternyata Konglomerat / Chapter 151 - Chapter 160

All Chapters of Suami Miskinku Ternyata Konglomerat: Chapter 151 - Chapter 160

395 Chapters

151. Monster Berwujud Manusia

"Astagfirullah, Susan. Tidak baik bicara seperti itu," ujar Maharani dengan penuh kelembutan."Tidak baik kenapa? Memang itu yang sebenarnya, kok?""Tidak seperti itu, Cantik ... kita diberi kesehatan, bisa bernapas, semua atas anugerah Tuhan. Rejeki ataupun kehadiran Tuhan itu tidak harus berupa materi dan benda. Tubuh sehat, tidak ada kekurangan pun salah satu bentuk rejeki dari Tuhan." Maharani secara pelan, mencoba untuk menjelaskan."Sekarang aku mau bertanya, Ran. Di mana Tuhan saat aku sedang sedih karena harus berpisah dengan Ibu dan kedua orangtuaku. Mengapa Tuhan mentakdirkan Papah dan ibuku berpisah. Dan dimana Tuhan, saat anak berusia 13 tahun, harus banting tulang bekerja siang dan malam. Tuhan ada dimana, Ran?" tanya Susan, sudah mulai ingin menangis, melepaskan semua beban yang selama ini tersimpan dalam hati dan pikirannya."Tuhan itu sesuai prasangka hambanya. Jika kamu tidak percaya, ya tak kan percaya. Karena prasangkamu seperti itu. Bu
last updateLast Updated : 2022-03-20
Read more

152. Jalan Hidayah

Susan bangkit dari tempat duduknya, menghampiri Maharani, berpindah duduk di samping Maharani, menggenggam tangan perempuan berhijab itu erat. "Jadi itu yang menyebabkan kau menghilang dari dunia model, dan lalu memutuskan untuk merubah penampilanmu seperti ini?" tanya Susan lembut. Maharani sembari terisak mengangguk pelan."Kita memang manusia yang penuh dengan bergelimang dosa. Peristiwa pahit itu menyadarkan aku, jika aku tidak boleh terus menerus melakukan kemaksiatan. Andai saja saat itu Tuhan mencabut nyawaku, apa bekalku buat di sana nanti," jelas Maharani lirih. Lalu melanjutkan ucapannya."Kematian itu setipis kulit ari, jika Allah mau mencabut nyawa kita saat ini juga, kita bisa apa, San?""Aku pun sebenarnya Lelah, Ran. Sangat lelah," ucap Susan. Dua wanita yang memang keduanya sangat cantik tetapi dengan tampilan yang sangat berbeda, berbicara mengungkapkan semua isi hatinya. "A-aku seringkali berpikir untuk mengakhiri hidu
last updateLast Updated : 2022-03-20
Read more

153. Konglomerat Culas dan Jahat

Susan tidak langsung menjawab, dia berdiri berjalan ke arah lemari pendingin dan mengambil sebotol air mineral, meneguknya layaknya orang yang sedang kehausan. Setelah itu kembali duduk di depan Maharani, menggeser jauh gelas minuman beralkohol yang masih tersisa. "Banyak menangis membuatku haus," ucapnya, "Kamu beneran nggak mau minum? Gak haus? Nangis bukannya membatalkan puasa?" tanya Susan, Maharani tersenyum. "Insya Allah niatku karena Allah, jadi biarkan Allah yang memutuskan puasaku diterima atau tidak. Kita hanya menjalankan saja apa yang sudah kita niatkan." Maharani kembali membersihkan wajahnya yang masih terlihat basah sisa menangis. "Aku bisa tidak yah jika bertobat?" tanya Susan, lebih kepada keraguan hati, karena masih bingung apa yang akan dilakukan nanti." "Innamma ammallu bin'niat, semua berawal dari niat, San. Mantapkan dalam hati jika kita niat untuk merubah diri, berhijrah dari keburukan ke jalan kebaikan. Memang terkadang jalanny
last updateLast Updated : 2022-03-20
Read more

154. Kebusukan Yang Terbongkar

"Tidak, aku tidak kenal. Aku tau semuanya dari Mbak Risma.""Aku ada saat mereka mengadakan pertemuan membahas tentang hal itu, bahkan saat Subroto meminta Julius untuk memuluskan rencananya agar dapat proyek dari bupati pun aku ada di situ. Penyerahan uang suap untuk bupati pun diberikan saat itu. Ajudan Pak Broto yang membawa uangnya.""Kenapa Pak Broto memilih Julius untuk dia perdaya, San?""Karena Julius satu-satunya pimpinan perusahaan besar yang ada di kabupaten tersebut, dan Pak Broto tau jika Julius dekat dengan Bapak Bupati. Kan tidak mungkin meminta Mas Aries yang lakukan, secara mereka sederajat, sama-sama bos besar.""Kamu punya bukti, San, tentang keterlibatan Soebroto dalam kasus ini?""Tentu saja, Ran. Semua dokumen penting tentang proyek main belakang, data uang pelicin, nama-nama orang yang menerima uang, bukan hanya dari kasus Julius, bahkan yang tidak terbongkar aparat hukum pun disimpan di sini. Jika dokumen-dokumen itu sampai
last updateLast Updated : 2022-03-20
Read more

155. Jalan Yang Terbaik

"Kamu dihinggapi rasa was-was yah?" Susan hanya mengangguk, menjawab pertanyaan Maharani."Kamu sedang dibisiki setan dan Jin, agar timbul rasa meragu lalu membatalkan niatmu untuk berhijrah. Dalam Surah An-Nas, Allah sudah memberitahukan tentang itu, jika rasa was-was, tidak yakin akan pertolongan Allah, itu datangnya dari bisikan setan dan jin. Istiqfar terus dalam hatimu, bentengi diri, yakinkan dirimu bahwa jalan menuju keridhoan Illahi adalah jalan yang terbaik. Bukan hanya untuk di dunia, tetapi juga untuk di akhirat. Bismillah, San ... Bismillah," ucap Maharani memberikan terus dukungan agar kawannya itu mau berubah menjadi lebih baik."Bismillah." Susan mengikuti saran dari Maharani. Semua sudah selesai dikemas, termasuk semua surat-surat penting yang dibutuhkan. Bergegas mereka segera keluar dari apartemen dengan hanya membawa pakaian yang dibutuhkan Susan. Gadis itu berniat untuk menjual satu unit apartemen miliknya itu nanti, semua surat-surat b
last updateLast Updated : 2022-03-20
Read more

156. Tidak Ada Yang Gratis

Orang yang dipanggil bos oleh orang-orang suruhannya itu semakin mendekati Daniel, sementara Nathan hanya memperhatikan dengan tubuh yang masih terikat di kursi. Daniel seperti kaget dan tidak percaya jika orang yang menyuruh untuk menculiknya adalah orang yang menjadi donatur utama dalam setiap aksi yang dilakukan Daniel."Bo-bos Broto, i-ini apa maksudnya? Kenapa saya dan Nathan diperlakukan seperti ini?" tanya Nathan mempertanyakan, saat Broto tepat ada di depannya. Tidak banyak cakap.Buuggg!!"Aaaarrgghh!" Daniel melenguh kesakitan, saat hantaman pukulan dari Broto mendarat telak tepat di wajahnya. Darah langsung keluar dari hidung dan sudut bibirnya."Sa-salah sa-saya apa, Bos?" Daniel kembali mencoba mempertanyakan, dan sekali lagi keluar lenguhan dan teriak kesakitan dari mulutnya, saat tanpa disangka Broto kembali melayangkan pukulan tepat di wajah Daniel.Lalu sebuah tendangan dorongan tepat ke arah dada Daniel, hingga membua
last updateLast Updated : 2022-03-22
Read more

157. Rumah Berjuta Kenangan

"Siap Bos, laksanakan," jawabnya cepat, sembari menoleh kepada ke tiga anak buahnya yang langsung paham dan segera menghampiri Nathan dan Daniel. Pucat pasi langsung terlihat di wajah kedua sepupu Riswan tersebut."Se-sebntar Bos, sebentar! Sa-saya janji akan segera mendapatkan dokumen-dokumen tersebut," ucap Daniel dengan nada panik dan ketakutan, sementara Nathan sudah terlihat pasrah. Dua orang dari keempat orang tersebut sudah menggeluarkan senjata tajam semacam pisau belati dari balik jaketnya, siap mengeksekusi keduanya."Sumpah Bos! Saya berjanji akan mendapatkan dokumen-dokumen tersebut!" teriak Daniel lagi, merasa masih memiliki kesempatan agar lolos dari Kematian. Subroto hanya diam, seperti sedang terlihat berpikir."Tahan!" sergah Subroto kepada para anak buahnya, saat kedua orang suruhannya sudah menempelkan pisau di perut Daniel dan Nathan, lalu Subroto kembali mendekati Daniel."Bagaimana caramu untuk mendapatkan dokumen-dokumen tersebut. T
last updateLast Updated : 2022-03-22
Read more

158. Pertolongan Allah Akan Selalu Ada

Maharani dan Muchtar tidak menyangka jika itu adalah sebuah settingan belaka, untuk memberikan kejutan terhadap Maharani, dan ternyata Riswan dan Rosalina justru mendapatkan kejutan yang tak terduga hingga akhirnya mengakibatkan Rosalina meninggal dunia.Maharani memejamkan mata, air sebening kristal keluar dari sela-sela. Hatinya terasa sesak jika mengingatnya. Sudah berusaha sekuat tenaga untuk melupakan, tetapi dirinya belum mampu juga. Entah sampai kapan Maharani hidup dalam penyesalan dan rasa bersalahnya.Risma berdiri dan langsung menghampiri saat terdengar salam dari Maharani dan Susan. Mereka saling berpelukan, tergambar kesan kebaikan dan persahabatan dari mereka berdua. Sedikit pun tidak ada rasa canggung dalam diri Risma, walaupun dia tahu jika Maharani adalah bagian dari masa lalu suaminya.Risma mempersilahkan kedua tamunya untuk duduk, seorang pelayan yang berdiri tidak jauh dari Risma segera masuk untuk menyiapkan minuman tanpa harus diperintah l
last updateLast Updated : 2022-03-23
Read more

159. Tidak Akan Terjadi Tanpa Ijin Allah

"Hidup saya pasti terancam. Dengan kuasa dan uang yang dimiliki, Subroto bisa melakukan apa saja yang dia inginkan," ucap Susan lagi dengan penuh kecemasan. Maharani yang duduk di sebelah Susan, lantas merangkul pundaknya, sembari mengusap-usap punggung Susan, berucap dengan penuh kelembutan."Segala sesuatu tidak akan terjadi tanpa ijin Allah, dan sekuat apapun usaha kita untuk menghindari hal yang tidak kita inginkan, tetap akan terjadi jika Allah berkehendak. Tawaqal, berserah dan berpasrah dirilah hanya kepada-Nya."Susan menoleh ke Maharani, yang masih tersenyum seolah-olah mengatakan jika Susan harus mempercayai jika Allah lah yang punya kuasa atas segala-galanya."Apa yang diucapkan Mbak Rani itu benar kok, Mbak. Sebelum berserah, kita harus tawaqal dahulu. Tawaqal yang dimaksud adalah kita harus melakukan segala upaya dahulu, ikhtiar istilahnya. Jika semua sudah dilakukan, baru kita berpasrah kepada Allah. Dalam hal ini, Insya Allah saya yan
last updateLast Updated : 2022-03-23
Read more

160. Tidak Usah Bersandiwara

"Iya, Mbak, benar," jawab Risma. "Jika begitu, jangan sampai mereka mengetahui keberadaan saya di rumah ini. Karena mereka yang mengajak kerjasama Subroto untuk mencelakakan dan membalas dendam terhadap Mas Aries. Saya sendiri ikut saat beberapa pertemuan mereka berlangsung." "Jika begitu, Mbak Susan dan Mbak Rani di ruang makan saja, biar saya yang akan menemui mereka." Maharani dan Susan meninggalkan Risma, dan langsung menuju ke ruang makan. Risma menoleh ke arah keamanan yang berjaga yang masih berdiri menunggu perintah Risma di depan pintu.
last updateLast Updated : 2022-03-24
Read more
PREV
1
...
1415161718
...
40
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status