Tiba di kamar emak, masih ada Bude Ajeng, Uni, dan Nengsih di sana. Risma benar-benar terlihat panik, hatinya di landa kekhawatiran. Dia sudah kehilangan ibu kandungnya, bapaknya, Risma tidak ingin saat ini kehilangan Emak Sawiyah, di saat dia merasa belum bisa memberikan kebahagiaan dan belum membalas semua jasa-jasanya. "Emak kenapa Uni, Teh Nengsih. Emak baik-baik saja, kan Bude?" tanya Risma berdiri di samping tempat tidur Emak Sawiyah. Emak sudah berganti pakaian. Terlihat Bude Ajeng sedang mengusapi emak dengan minyak kayu putih pada bagian lehernya. Uni menyentuh bahu adik iparnya tersebut, mencoba untuk menenanginya. "Nggak apa-apa, Bu, nenek hanya kecapean aja, " jawab Bude Ajeng, sembari kembali membaluri tubuh emak Sawiyah dan memijat-mijatnya. "Memangnya emak kerja apa? Apa perlu saya panggil dokter?""Nggak perlu, Bu Risma. Sebentar lagi juga nenek sadar. Sepertinya beliau hanya lelah pikiran saja." Bude Ajeng terus mencoba
Last Updated : 2022-03-29 Read more