Bagian 49POV Wisnu“Mel, k-kamu m-ma-rah ...?” Ucapanku terbata. Keringat dingin mulai membasahi telapak tangan.Melani memicingkan mata, memasang raut tak senang. “Prank!” Gadis itu bersorak girang sembari memeluk tubuhku erat. Sialan! Hampir saja jantung ini lompat dari tempat. Gila!“Hah, kamu, Mel! Keterlaluan betul. Aku sampai deg-degan.” Kuatur napas dan degupan jantung yang iramanya tak beraturan tadi.“Maaf, Sayang. Kan, Cuma bercanda.” Melani memeluk tubuhku, bergelayut manja, lalu mencium pipi berkali-kali.“Jadi? Boleh, nggak?” Aku belum mau menyerah. Melani pasti mau memberikan tujuh juta itu.“Genapin sepuluh juta, gimana? Biar calon mertuaku senang di sana.” Mata Melani berbinar. Gadis ini betul-betul mudah diperalat. Minta 7 malah dikasih 10. Luar biasa!“Nggak ngerepotin?” Pura-pura aku keberatan, biar tak dikira aji mumpung.“Nggak, lah!” Melani menepuk perutku pelan.“Makasih, ya, Mel.” Kukecup puncak kepala Melani. Dia semakin memeluk tubuh ini dengan kencang dan m
Read more