25Sore hari kami berdua baru terbangun dari tidur lelap. Mas Wisnu yang biasanya sibuk untuk kembali ke kantor saat jam makan siang usai, kini terlihat santai kala bangkit dari tempat tidur.“Mas, nggak ke kantor?” tanyaku keheranan. Kulihat jam dinding, sudah pukul 16.00 sore. Harusnya dua jam lalu lelaki itu sudah kembali ke kantor.“Tidak, Dek. Mas sudah izin sama atasan untuk setengah hari saja masuk kantor. Capek gara-gara dini hari ngurusin Melani.” Mas Wisnu merenggangkan tubuhnya sembari menguap lebar. Meski dalam keadaan bangun tidur, tetap saja pesona lelaki itu begitu kuat terpancar.“Nggak apa-apa izin begitu?” Enak juga dalam hatiku, bisa izin tidak masuk seperti itu. Bukannya tak senang, malah senang banget jika Mas Wisnu sering-sering begini. Cuma heran saja. Kok baru sekarang, harusnya kan sesering mungkin biar waktu kebersamaan kami semakin panjang, hehe.“Ya, nggak apa-apa, Dek. Alasannya
Read more