17 Pukul empat pagi, alarm ponsel Mas Wisnu berbunyi dengan nyaring, membuat tidur pulas kami terganggu seketika. Setengah sebal, aku meraih benda tersebut dan mematikan bunyinya yang memekakkan telinga. “Mas, bangun,” kataku sembari menggoyangkan pundaknya. Lelaki yang sedang bertelanjang dada itu menggeliat di atas tempat tidur. “Udah jam empat, katamu mau pulang subuh.” Sembari menahan kantuk, aku berusaha membangunkan Mas Wisnu. Lelaki itu gelagapan saat aku menyebutkan pukul berapa saat ini. “Aduh, udah jam segini aja. Mas pulang ya, Dek.” Mas Wisnu langsung bergegas mengenakan pakaiannya. Tanpa mandi dan gosok gigi, lelaki itu langsung menciumku, kemu
Read more