All Chapters of BERCINTA DENGAN HANTU: Chapter 81 - Chapter 90
183 Chapters
BAB 80
“Kenapa Bi...?” Ninik panik menepuk-nepuk punggung suaminya, sedangkan mbok Rah memandangnya geram,“ah_ nggak papa Humai, cuma tersedak sedikit,” Darto menoleh kearah Mbok Rah, dia melihat wajah Mbok Rah masam, mungkin dia tersinggung pikir Darto, dia jadi merasa nggaka enak,Orang baik mah begitu suka peduli dengan perasaan orang“Maaf Mbok, akan aku minum lagi...” ujar Darto, kemabali Darto segera mengarahkan gelasnya ke bibirnyaPLUKKAda cicak jatuh tepat di dalam gelasnya, Darto, Ninik dan tak terkecuali Mbok Rah terkejut, apalagi Mbok Rah, rahangnya mengeras, bibirnya yang keriput itu mengkerut semakin rapat, dia tampak begitu kesal,“Maaf Mbok...” Darto menaruh gelas itu di atas meja, segera menggandeng Ninik berlalu mennuju kamar, keduanya segera melupakan kejadiann ituBerbeda dengan Mbok Rah, dia sangat kesal, bagaimana bisa kejadian seperti itu, dia segera masuk kama
Read more
BAB 81
Tangan Susi gemetaran, mendapat teguran menohok Susi semakin gemetaran, memegang pisaunya jadi tidak stabil dan hampir jatuh, sekuat tenaga Susi mnetralkan degup jantungnya,“Sus...kamu itu kenapa gemetaran” tanya ualng mbok Rah merasa pertanyaanya tidak direspon Susi“Eh_eh_anu Mbok me_memang sering be_begini, sedari dulu, Darah Rendahku kumat mungkin” jawab Susi sebisanya buat alasan, dia seperti maling kepergok“Oh...apa mungkin kamu melihat ssesuatu yang ganjil...?” tatapan menyelidik mbok Rahmbok Rah sedikit curiga sama susi, jangan-jangan Susi melihat sesuatu yang sangat menakutkan“Ah _ enggaaaak, nggak ada apa-apa kog mbok, penyakit biasa saja nanti juga sembuh” jawab Susi sedikit lancar, setelah bisa mengatasi perasaan takutnya, detak jantungnya sudah kembali normalMereka kembali meneruskan pekerjaan tanpa bercakap-cakap lagi, mbok Rah bukan tipe yang suka bicara, cenderung pendiam,
Read more
BAB 82
“Ah sudah kenyang Humai, kalau kekenyangan nanti Habi cepet ngantuk” ucap Darto, “Ya...kalau ngantuk tidur lah Bi, gitu aja kog repot’ cebik Ninik manja “Kalau ketiduran, Habi nggak Ronda dong” seloroh Darto, cengengesan “Habi...” Ninik menjewer telinga Darto, mereka pun tertawa bersama-sama, Oh indahnya pacaran setelah pernikahan, beda coy. Halalan Toyyiban alias Halal lagi baik, nggak ada perasaan takut Dosa, KLOTAK “Eh maaf mbak, habis buang sampah,” Susi lewat, sambil membawa tempat sampah kosong, sepintas dia melihat keromantisan Suami Istri itu, dia senang, dia merasa mbak Ninik memang sangat cocok dan pantas untuk pak Darto yang menurutnya sangat mempesona,   “’iya gapapa mbak, nggak usah sungkan,” jawab Ninik, dan Susi segera berlalu Ninik fokus kembali aktifitas makan malamnya dengan suami tercinta, dia ingat belum menyuguhkan lemon yang dibuatnya tadi Dilihatnya Suami sudah pindah tempat, ke ruang tengah
Read more
BAB 83
PYARRRR“Auw” suara jerit Darto bersamaan dengan jatuhnya gelas,Ada tawon yang tiba-tiba menyengat punggung tangan Darto yang memegang gelas, Darto yang kaget dan kesakitan melepaskan pegangan gelas itu,Darto segera mengusap-usap tangannya yang tersengat, rasanya lebih sakit dari pada digigit semut, ada panas menjalar ditubuh , Ninik yang melihatnya juga terkejut, dia periksa tangan suaminya, ada benkak kemerahan, dia segera berlari ke dalam, mencari-cari Minya T**** yang biasa untuk mengatasi gigitan serangga,Susi yang mendengar tak kalah terkejut, dia berlari ke arah suara, melihat pecahan gelas, segera dia mengambil perlengkapan untuk membersihannya, sedangkan mbok Rah, masih terpekur, dia enggan terlibat dalam kegaduhan itu, dia hanya duduk termangu, dengan ekspresiyan marah, semua orang tidak ada yang menyadari hal itu“Sudah Bi Semoga gigitan Tawon malah jadi Obat” kata Ninik sambil  membalurkan minyak kepermuk
Read more
BAB 84
‘Mbok Rah menangis?’batin susi bertanya-tanya‘Apa yang ditangisi’ sungguh Susi tidak bisa memahami atau mengerti, dan siapa yang diajak berbicara, apakah mbok Rah menyembunyikan seseorang?’ pikiran-pikiran Susi berkecamuk, banyak misteri yang membuat dia penasaran, aku harus mencari cara untuk bisa masuk ke kamar mbok Rah, aku akan tangkap basah orang yang disembunyikan mbok Rah, tekad Susi,***“Assalmualaiku...” Waalikumsalam” Darto dan Ninik serempak menjawab salam,  Darto yang mau berangkat kerja, dan sudah di atas  sadel menoleh kearah pagar, disana berdiri seorang laki-laki, Darto mengernyit, kemudian dia turun dari sadelnya, menghampiri pria itu“Cari siapa ya Mas?” tanya Darto ramah“Saya dari CV Homa Hadem, diutus Pak Candra” jawab pria itu‘Oh...ya_ya mari masuk,” Darto mempersilahkan, Ninik yang mematung tidak bertanya apapun, dia pikir
Read more
BAB 86
Khabar kehamilan menggemparkan keluarga Darto maupun keluarga Ninik, seperti pagi itu, bu Zulaikha Ibu Darto, sudah sampai dirumah Darto diantar Darman kakak Darto, begitu turun dari Mobil, dia tergopoh-gopoh ingin segera menemui menantunya“Aduh nduk ayu...mana gendukku,,,” dia sudah heboh sendiri, berlari mencari menantunya di kamar dengan tidak sabar, dilihatnya Ninik masih meringkuk, segera di peluknya, wajah Ninik dicium-cium,“Aduh nduk cah ayu...akhirnya Darto bisa juga bikin kamu melendung, hhehehehe” ibu Zu tertawa-tawa bahagia, sedang Ninik tidak enak ada tamu kog malah berbaring, dia berusaha duduk, tapi kepalanya bener-bener berat,“Duh nduk,  ndak usah bangun, kamu mau apa toh nduk? Mau minum, mau makan, tinggal bilang biar Ibu yang ambil” cerocos ibu mertua Ninik tanpa henti“Bu..pagi ini mau periksa kandungan, itu saran Dokter tadi malam,” tutur Darto“ibu ikut ya ... , Hm, a
Read more
BAB 85
“Bagaiman Bu mana desain yang menurut ibu cocok, silahkan pilih” Pak Bram mengangsurkan beberapa lembar gambar, ‘Seetelah dua minggu, sesuai janji, pihak CV Homa Hadem menujukkan beberapa Desain, Ninik mengamati, dia telah memilih gambar yang diinginkan, dan sesuai dengan karakter Ninik yang anggun dan cantik“Ini Pak, saya pilih yang ini...” tunjuk Ninik pada sebuah gambar,“Baik Bu, kalau yang ini, ini Estimasi biaya keseluruhan,” utusan itu menyodorkan rincian biaya renovasi“Sistim pembayarannya bagaiman pak?” tanya Darto“Berdasar Termin pak, untuk awal 30 % dari total biaya, kemudian termin satu, setelah setengah pengerjaan bapak bayar lagi 40 %, setelah selesai bapak byar sisanya yang 30 %, jadi semua clear, untuk lebih lanjutnya bapak selesaikan di Kantor,” terang utusan itu“Baiklah, kita akan segera kesana,” kata Darto‘Baiklah Pak, semoga k
Read more
BAB 87
Sampai di Klinik Obgyn, Darto mengambil nomer antrian, Ninik di tuntun kedua ibu resek itu, kursi yang ada Cuma tinggal satu buah, bu Zu celangak-celinguk, barangkali ada kursi kosong, beruntung wanita sebelah Ninik mendapat panggilan, sehingga kosong satu, ibu Zu dan bu Hanifah saling memandang, mau mempersilahkan besannya duduk, dia sendiri punya penyakit rematik, jadi tidak bisa lama-lama berdiri, bu Zu tolah-toleh lagi barangkali ada kursi kosong, dilihatnya ada seorang pria kekar, bu Zu segera menghampiri “Maaf Mas, apa bisa saya minta kursinya, soalnya kamu kan masih muda dan kuat, mengalah sama orang tua” rayu bu Zu kepada pria itu “Maaf bu ... anak dalam kandungan istri saya ini tidak mau jauh dari ayahnya .... “ tutur pria itu, membuat ibu Zu bersungut-sungut, “Anak muda jaman sekarang itu tidak tahu adab” ibu Zu menggerutu, sengaja agak dikeraskan agar didengar oleh pria itu, “Lagian nganter periksa satu orang saja kayak rombongan pengiring
Read more
BAB 88
Hari berganti sore, Susi sibuk menyiapkan makan malam, dia kini yang mengerjakan sendiri, bu Ninik, tidak boleh Suaminya mengerjakan pekerjaan apapun,“Ini di apakan Sus ... ?” tanya mbok Rah, Susi terkesiap mendengar suara mbok Rah, bulu kuduknya merinding, Susi agak gugup didekati oleh mbok Rah, sampai tidak mendengar pertanyaan mbok Rah,“Sus ... ini diapain? Tanya mbok Rah lagi dengan agak kencang,“Eh_eh_Ya di masukkan kuahnya mbok!” Jawab Susi gugup, mbok Rah membulatkan mata“Sus ... Ayam ini mau diapain, kalau di bakar khan diutuhkan, lha kalau mau di Ayam kecap  saya pecel-pecel .... !” seru mbok Rah agak kencang, dia merasa Susi agak kurang konsentrasi dalam bekerja hari ini, dia jadi sedikit tidak sabar“Eh_jangan mbok, saya jangan di pecel, anak saya masih kecil-kecil” suara Susi memohon, tangannya ditangkupkan di dada, ekspresinya sangat ketakutan, bahkan tubuhnya sudah gemetar
Read more
BAB 89
Pagi hari di rumah pasangan pengantin baru itu sangat heboh, sesuai kesepakatan keluarga, behubung Rumah akan direnovasi maka Ninik di ungsikan dulu dirumah ibu Darto, agar terhindar dari polusi, ibu Zulaikha tidak mau terjadi apa-apa terhadap manutunya itu, Susi membantu mengepak perlengkapan Ninik, tidak banyak yang di bawa, hanya keperluan pribadi, toh sementara sampai rumah selesai,“Bu Ninik ... boleh saya ikut bu?” Susi tiba-tiba berkata memohon,“Lha ... sampean disini sama mbok Rah, sambil ngawasi pekerja yang merenovasi rumah ini, nanti yang buatin minum sama makan para pekerja renov siapa?” ujar Ninik, walaupun sesuai kontrak pihak klien tidak dibebani menjamin makan pekerja, tapi Ninik yang pada dasarnya orang baik, maka dia dengan suka rela menyediakan makanan dan minuman bagi mereka.Susi hanya terdiam, dia tidak punya alasan kuat untuk memaksa ikut, masak iya dia mengatakan kalau dia takut dengan mbok Rah, dia ngeri sendiri
Read more
PREV
1
...
7891011
...
19
DMCA.com Protection Status