“Eh tidak juga Humai, biar ada bidadari turun dari kayangan, aku tetap hanya cinta sama Humai seorang” ujar Darto tersenyum Ninik melihat manik mata suaminya, tidak ada kebohongan disana, pikirannya kembali teringat kata-kata kak ayu, hatinya menjadi meragu “Ok Humai, aku berangkat dulu yah, hati-hati di jalan saat periksa nanti” Darto mencium kening Ninik khidmad *** Kini Ninik sendirian di rumah, segera dia masuk kamar, di raih gawainya, setelah di genggam, dia malah bengong saja, hatinya deg-degan sebelum membukanya, buka, nggak, buka, nggak, pikir Ninik, dia hembuskan nafasnya keras-keras, di tentramkan dulu hatinya, akhirnya dia mantapkan hati untuk membuka, apapun nanti yang dia lihat, dia akan terima konsekwensinya, dia akan hadapi apapun nanti yang terjadi. Perlahan du bukanya gawainya, dibuka Aplikasi biru, setelah ketemu halaman yang diinginkan matanya terbelalak, hatinya berdegup kencang, jiwanya bagai terhempas ke jurang paling dalam, dia mau tidak percaya, tapi dalam
Last Updated : 2022-05-20 Read more