Share

BAB 105

Setelah periksa dari klinik Ninik terpekur sendiri di kamar, dia segera mengambil air wudlu untuk sholat, dia pasrahkan semua kegundahan hatinya sama Allah, dia percaya akan ada penyelesaian yang indah dari permasalahannya bila dipasrahkan sama Allah,

Sore itu Ninik sedang menyiram bunga di halaman mertuanya, banyak bunga di tanam, rumah ini kecil, tapi damai, rumah warisan kakek Darto untuk ibunya, saat masih kecil, rumah ini berdinding anyaman bambu, setelah Darto sukses di bangun sangat bagus, kecil tapi unik, karena ibunya ingin tetap disitu, dia nggak mau pindah, bagaimanapun rumah ini adalah kenang-kenangan dari mendiang kakek yang sangat menyayangi Zulaikha kecil pada waktu itu, dan diberikan padanya saat sudah menikah, makanya ayah Darto pergi dengan tidak menuntut harta gono-gini, karena memang rumah itu adalah rumah warisan hak dari ibunya Darto

“Assamualaikum Humai .... “

Ninik kaget dengan salam tiba-tiba yang ada di sampingnya itu, apalagi tidak terlihat mobil masuk, bias
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status