Home / CEO / Gadis Perawan Untuk CEO / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Gadis Perawan Untuk CEO: Chapter 81 - Chapter 90

246 Chapters

Bab 80

Semua berenang di kepalaReynold sampai di rumahnya, rasa lelah terlihat jelas menggelayuti tubuh dan kantuk menjadi teman sejati bagi matanya.Dia masuk ke dalam rumah, lalu menghempaskan tubuhnya di sofa empuk yang ada di ruang tamu depan. "Rey?" sapa kakek Hamzah."Kau sudah pulang, semuanya sudah beres?" lanjut kakek Hamzah memastikan."Sudah kek, aku sudah ke tempat Rudy Hun, malam ini semua akan beres," ucap Reynold di posisi nyamannya, bersandar di kursi sofa dengan kepala sedikit menengadah ke atas."Oh iya kek, Rudy Hun hebat sekali bisa menyeleseikan semua pesanan kita dengan waktu yang begitu singkat," ucap Reynold yang terlihat menarik tubuhnya dan duduk lebih tegap, Reynold menatap ke arah kakeknya dengan pandangan yang begitu dalam. Mendengar itu kakek Hamzah hanya tersenyum renyah. "Kau sudah membeli hadiah pernikahan?" tanya kakek Hamzah."Sudah kek, aku tidak tau dia akan suka atau tidak," ucap Reynold sedikit lesu."Semua yang dibeli dengan perasaan tulus akan lebi
Read more

Bab 81

Cinta pertama anak perempuanDevanka duduk di depan rumahnya, seorang diri, memandang langit indah yang menyuguhkan bintang gemilang, cerah tanpa mendung. Malam ini langit begitu indah, rembulan menampakkan sinarnya dengan sempurna, begitu juga kelap kelip bintang, seolah tersebar di setiap penjuru langit, menjadi penghias yang cantik."Dev," sapa sang ayah ketika melihat putrinya duduk seorang diri di depan rumah."Ayah," jawab Devanka untuk sapaan ayahnya itu. Pak Lumawi terlihat duduk di samping putri tercintanya itu."Kau mengkhawatirkan pernikahanmu besok?" tanya pak Lumawi pada putrinya."Iya ayah," ucap Devanka lirih."Besok aku hmenikah ayah, dan mungkin setelah itu akan meninggalkan ayah seorang diri," ucap Devanka lesu dan terlihat berusaha menahan air mata. "Devanka, seorang istri harus menemani suaminya di manapun berada, dalam keadaan apapun dan situasi apapun. Jangan pernah meninggalkan suamimu berjalan sendirian, apalagi di jalan yang belum pernah dilaluinya," ucap
Read more

Bab 82

Pernikahan Agung part 1Devanka menarik nafas panjang ketika memasuki tower 21, tempat ini akan menjadi awal kehidupan baru bagi Devanka, dia akan menjadi seorang istri, menjadi belahan jiwa bagi seorang pria yang memilihnya dengan cinta dan dia menerimanya dengan bahagia.Setiap langkah bukan hanya untuk memasuki sebuah gedung yang akan menjadi tempat di mana dua orang anak manusia akan mengikat janji untuk sehidup semati, tetapi dia juga memasuki sebuah gerbang yang menjadi awal dari kehidupan baru, penuh harap dan doa tulus semoga akan memberikan kebahagiaan, bukan tangis dan penyesalan.Deru jantung Devanka begitu kencang berdetak, berpacu dengab waktu yang membawanya semakin dekat dengan saat bahagia. Ada rasa gugup dan tegang, hari ini adalah hari yang sangat berarti baginya. Sekretaris Pete terlihat menggenggam tangan Devanka, sekretaris Pete tau betul kegugupan yang sedang dirasakan keponakannya tersebut, dia berusaha menenangkan dan membuat Devanka lebih nyaman. Devanka mem
Read more

Bab 83

Keajaiban tangan Rudy HunRudy Hun membuka kotak ajaibnya, berisi peralatan jahit yng selalu dibawanya kemanapun dia pergi.Suara detak jarum jam terdengar seolah memiliki volume yang begitu kencang, berpacu dengan deru jantung setiap orang yang ada di ruangan itu. Tidak boleh ada kesalahan, malam ini seolah menjadi penentuan karirnya seumur hidup. Rudy Hun terlihat dengan begitu teliti memasang batu batu cantik, menjahit, mengamati dan membuat semuanya menjadi pas. Semua orang di ruangan itu was was, mempertanyakan apakah pekerjaan Rudy Hun akan menghasilkan hal yang baik sehingga pesta pernikahan akan berjalan sesuai rencana? Devanka tidak bisa berbuat apa apa, gaun pengantin itu adalah gaun satu satunya yang disediakan Rudy Hun.Dua puluh menit berlalu, semua orang penasaran dengan hasil perbaikan yang Rudy Hun lakukan. Rury terus saja melihat ke arah jam tangannya, gusar, risau, rasa takut mulai menyusup."Akhirnya selesei," ucap Rudy Hun. Dia terlihat membentangkan gaun itu di a
Read more

Bab 84

Pernikahan Agung Part 2Devanka memasuki gedung pernikahan, dengan digandeng ayah juga pamannya. Begitu cantik dan semua mata tertuju padanya."Wah cantik sekali pengantinnya.""Itu gaun indah sekali, aku tidak pernah melihat gaun pernikahan seunik dan secantik itu.""Itu karya Rudy Hun, dia memang yang terbaik.""Pantas saja tuan muda Reynold jatuh hati pada gadis itu, dia benar benar cantik.""Itu dia pengantinnya, sungguh beruntung sekali.""Gaun pengantin itu sepertinya akan menjadi trend tahun ini.""Aku akan menggunakan gaun seperti itu untuk pernikahanku nanti."Begitulah kira kira beberapa ucapan yang terlontar dari bibir tamu undangan, mereka menyaksikan langkah demi langkah Devanka. Dengan begitu anggun Devanka melangkahkan kaki, terus tersenyum dan dia benar benar menebarkan kebahagiaan pada semua tamu yang datang.Di ujung langkah, tepat di atas panggung dekorasi pernikahan, berdiri seorang pria tampan dengan jas hitam. Pria tampan yang terlihat begitu mempesona, pantas s
Read more

Bab 85

Pernikahan Agung Part 3Lampu gedung pernikahan padam, seluruh ruangan gelap dan beberapa orang terdengar berteriak. Ada satu teriakan yang begitu kencang, lengkingan suara terdengar menyakitkan. Semua orang panik, mempertanyakan apa yang sebenarnya terjadi. Gedung mewah dengan fasilitas canggih mengalami mati lampu di saat acara penting berlangsung? sungguh sesuatu yang harusnya tidak mungkin terjadi.Beberapa orang yang bertanggung jawab atas berlangsungnya acara pernikahan terlihat panik, mereka berusaha menenangkan tamu undangan yang mulai ketakutan karna gedung pernikahan benar benar gelap. Harusnya ada genset otomatis yang akan membuat semua lampu hidup sebagaimana mestinya manakala terjadi pemadaman listrik, genset besar dan mahal itu seolah kehilangan fungsinya."Apa yang terjadi?" "Aku tidak bisa melihat apa apa.""Apa ini?""Gelap sekali, dimana petugasnya.""Au sepertinya aku menabrak sesuatu," "Siapa tadi yang berteriak?" Banyak sekali suara suara yang terdengar begitu
Read more

Bab 86

Misteri penusukan di pesta pernikahanReynold dan sekretaris Pete terlihat mondar mandir di depan pintu ruang Unit Gawat Darurat. Mereka menampilkan wajah khawatir, bingung, tidak tau harus bagaimana, hanya bisa komat kamit berdoa penuh harap semoga yang mereka tunggu segera memberikan kabar yang berupa harapan menuju kebahagiaan, bukan sebaliknya.Reynold yang masih menggunakan jas pengantin dengan dasi yang sudah dilonggarkan terlihat melemparkan tubuh di kursi besi yang berada di depan ruangan itu. Dia tidak tau harus berbuat apa, hanya bisa menunggu. Dia terlihat mengambil handphonenya dan menghubungi seseorang."Inspektur, sudah mendengar kabar hari ini?" tanya Reynold pada seseorang yang ternyata adalah polisi Yusuf."Sudah tuan muda, tuan besar Hamzah sudah menghubungi saya lewat Maria, saya akan segera menyelidiki semuanya," ucap polisi Yusuf di sebrang panggilan."Baiklah, terimakasih inspektur," ucap Reynold lalu dia menutup panggilan telephone tersebut."Bagaimana tuan, sud
Read more

Bab 87

Tegap Langkah MonalisaMonalisa masuk ke dalam gedung rumah sakit, dengan langkah yakin dan begitu berani. Dia akan menjadi pahlawan hari ini, paling tidak dia akan mendapat sedikit perhatian dari keluarga Hamzah, terutama Reynold, itu yang paling penting yang dia pikirkan sejak awal."Nona, terimakasih sudah bersedia datang," ucap sekretaris Pete."Saya antar ke tempat pemeriksaan," lanjut sekretaris Pete.Monalisa hanya tersenyum, mengikuti langkah sekretaris Pete yang sengaja menunggunya di depan lobby rumah sakit.Monalisa menjalani pemeriksaan awal, petugas menyatakan tekanan darah, kadar hemoglobin, suhu tubuh, dan nadi Monalisa dalam keadaan baik dan bisa untuk melakukan prosedur lengambilan darah. Monalisa terlihat menghela nafas panjang, dia akan mengambil salah satu bagian terpenting di dalam tubuhnya, untuk seseorang yang sebenarnya telah membuat dia terluka, namun dia harus melakukan ini untuk tujuan yang lebih besar dalam mewujudkan mimpinya.Monalisa bersiap untuk pengam
Read more

Bab 88

Genggaman Tangan SuamiReynold menggenggam tangan Devanka, begitu erat, seolah tidak ingin kehilangan. Mengelusnya, menciuminya, ini adalah hal yang sangat jauh dari karakter dirinya. Reynold bukanlah seseorang yang begitu larut dalam cinta, bukan budak cinta yang bertabur perhatian, bukan seperti pria romantis yang memperlakukan pasangannya dengan begitu istimewa, namun dengan Devanka dia menjatuhkan semua kewibawaannya, keegoisannya dan keangkuhannya, dia berubah menjadi sosok pria yang begitu takut kehilangan wanitanya. "Kau tidak menarik tanganmu?" goda Reynold pada Devanka yang mulai menggenggam kesadarannya."Reynold," bisik lembut Devanka."Kau seharunya menarik tanganmu, supaya aku bisa mengejarnya," goda Reynold. "Kau tidak perlu khawatir, semua akan baik baik saja, setelah ini kau akan pindah ke ruang perawatan, ruang perawatan paling mewah di rumah sakit ini, kau akan betah berlama lama di sana," ucap Reynold."Aku tidak ingin di rumah sakit, aku ingin pulang," ucap Devan
Read more

Bab 89

Malam Pertama Sebagai Seorang IstriDevanka masih berusaha mengembalikan tubuhnya seperti semula, dia harus banyak istirahat, tidur dan meletakkan pikirannya, namun apa daya, malam pertama sebagai seorang istri membuatnya tidak mampu melakukan semua itu, dia terus saja mengintip dari balik matanya yang tertutup, mencuri pandang ke arah Reynold yang terlihat duduk di kursi sofa. Devanka hanya bisa berpura pura tidur, apalagi ketika Reynold menoleh ke arahnya, dia tidak boleh terlihat membuka mata. Reynold beranjak dari posisi duduknya, menghampiri Devanka yang sepengetahuannya terlihat dalam pelukan lelap. Reynold mengelus rambut Devanka dan mengecup dahinya. Saat itu deru jantung Devanka seolah tidak mampu dikendalikan, berdetak hebat seolah ingin meloncat keluar dari dalam tubuhnya. Ada rasa gugup, takut, dan khawatir, ini adalah pertama kalinya seorang pria mencium keningnya."Aku tau kau belum tidur," ucap Reynold. Mendengar itu Devanka mengintip dari balik kelopak matanya, lalu t
Read more
PREV
1
...
7891011
...
25
DMCA.com Protection Status