Semua Bab Gadis Perawan Untuk CEO: Bab 61 - Bab 70

246 Bab

Bab 60

Tempat terindah untuk yang terindah Reynold mengajak Devanka ke suatu tempat yang dia harap tidak akan pernah Devanka lupakan bahkan untuk seumur hidupnya, Reynold sudah mempersiapkan ini cukup lama, bahkan sebelum prahara itu terjadi, tepatnya ketika Reynold melihat ada kebahagiaan pada diri Devanka saat melihat bintang jatuh, peristiwa makan malam mereka di sebuah tempat yang tiba tiba ada, hanya tinggal menunggu waktu pelaksanaan yang tepat saja dan Reynold rasa hari ini lah saatnya. Mobil melaju dengan mulusnya, selama di dalam mobil mereka tidak telibat dalam pembicaraan sedikitpun, seolah seperti orang asing. Mereka hanya saling mencuri pandang. Reynold hanya fokus pada kemudinya, tidak banyak menoleh untuk hal yang sekiranya tidak diperlukan. Begitu juga dengan Devanka, ada rasa canggung dan tidak
Baca selengkapnya

Bab 61

Persahabatan di masa lalu Mobil Reynold sampai di depan rumah Devanka.Mereka menghabiskan waktu yang begitu indah. Reynold turun dari mobil dan berlari ke arah pintu mobil tempat Devanka, dibukakan pintu itu dan dengan isyarat seperti seorang raja  yang meminta ratunya turun. Devanka tersenyum, perlakuan Reynold benar benar membuatnya menjadi seorang wanita yang istimewa. Mereka berjalan menuju ke arah rumah Devanka, di depan rumah sudah ada ayah Devanka, berdiri bersandar dinding, seolah menunggu kedatangan putrinya."Pak Lu, maaf aku mengantar Devanka hingga larut malam," ucap Reynold."Iya tidak apa apa, yang penting Devanka senang dan kalian pulang dengan selamat," ucap ayah Devanka.
Baca selengkapnya

Bab 62

Kelicikan Monalisa Monalisa melangkahkan kaki ke kantor Reynold, dia berjalan dengan begitu santai. Tubuhnya dibalut style yang sangat menawan. Baju bermerek Gucci yang harganya hampir setara satu unit kendaraan bermotor, sepatu christian louboutin dan tas louis vuitton berukuran agak besar.       Dia berjalan dengan begitu yakin, seolah tidak ada masalah yang terjadi. Wajahnya tergambar senyuman tipis, berbanding terbalik dengan suasana hatinya beberapa jam lalu.       Jam menunjukkan pukul sebelas siang, sebentar lagi waktunya istirahat, dia akan menemui Reynold tanpa mengacaukan jam kerjanya. Dia tau betul, Reynold akan marah dan mungkin memakinya habis habisan jika dia datang tidak tepat pada waktunya, walaupun tadi Reynold memintanya datang dua jam setelah dia menelephone, sekitar pu
Baca selengkapnya

Ban 63

Kekecewaan Reynold "Maria, minta sekretaris Pete ke ruangan saya, sekarang!" ucap Reynold dengan nada yang cukup tinggi dan bercampur dengan emosi."Ma-maaf tuan muda, sekretaris Pete hari ini hingga tiga hari ke depan berada di Singapura tuan muda, sekretaris Pete mewakili kakek Hamzah untuk menghadiri rapat penting," ucap Maria yang terlihat gugup karna merasa suasana hati tuan mudanya sedang tidak baik baik saja. Sebenarnya Reynold sudah mengetahui mengenai hal itu, namun kekecewaan dan amarah di hatinya membuat dia tidak mampu berpikir dengan jernih. Reynold menutup telephonenya. Dia terlihat membanting beberapa barang yang ada di mejanya sebagai pelampiasan rasa kesal dan kecewa. Dia tidak menyangka, ada hal seperti ini, tadinya dia berpikir semuanya sudah membaik dan akan baik
Baca selengkapnya

Bab 64

Kecurangan Monalisa Jam menunjukkan pukul empat sore. Devanka menunggu Reynold dengan perasaan yang bercampur aduk, antara gugup, bahagia dan sedikit ada rasa takut, takut jika dia melakukan kesalahan atau tidak sesuai apa yang Reynold harapkan.  Rasa cinta di dalam hati Devanka benar benar sudah menjadi perasaan utama, selama masa menunggu bibirnya tidak lepas dari senyum kecil."Dev, Reynold belum datang?" tanya pak Lumawi."Belum ayah, mungkin sebentar lagi. Jakarta sedang macet macetnya," ucap Devanka berusaha menenangkan dirinya. "Anak ayah cantik sekali," ucap ayah Devanka."Ayah, terimakasih su
Baca selengkapnya

Bab 65

Sesak itu kembali datang  Di kantor Reynold dia terlihat sibuk dengan pekerjaannya, seolah tidak ada sesuatu yang terjadi, sesuatu yang mengguncangkan hati dan pikirannya. Reynold mengisi detik demi detik hidupnya dengan bekerja, untuk mengikis kekecewaan di hatinya. "Tok, tok, tok," terdengar suara pintu di ketuk. "Masuk!" teriak Reynold. Beberapa detik setelahnya terlihat Maria masuk ke dalam ruangannya."Tuan muda, hari ini ada meeting dengan Berlian Grup, semua berkas sudah disiapkan oleh Melodi," penjelasan Maria. Semua pekerjaan sekretaris Pete untuk sementara dilimpahkan kepada Melodi, asisten sekretaris yang biasanya membantu sekretaris Pete mengurus semua
Baca selengkapnya

Bab 66

  Mencari       Reynold berjalan cepat menuju ke arah parkiran mobil, dia harus pergi ke suatu tempat yang cukup penting, ini tidak lagi bisa dibiarkan, dia tidak boleh membohongi perasaannya, semua harus jelas seperti apa yang dipirkan dan juga realita.       "Aldo, antar saya," ucap Reynold. Mobil melaju dengan segera, Reynold memberi arahan ke mana mobil itu akan menuju. Setelah kurang lebih tiga puluh menit mobil membelah keramaian kota Jakarta yang padat merayap, akhirnya mobil sampai ke tempat tujuan, yaitu kediaman Devanka. Reynold segera turun dan berlari ke arah rumah Devanka. Di depan pintu Reynold telrihat mengetuk pintu dengan cepat, beberapa menit dia menunggu, tidak ada jawaban atau seseorang yang keluar dari dalam rumah.    
Baca selengkapnya

Bab 67

Misteri YayasanAldo mencari cari jalan mawar berduri, lewat aplikasi pencarian alamat, dia berusaha menemukan titik tepatnya. Setelah berkeliling beberapa kali akhirnya dia menemukan jalan mawar berduri yang tuan mudanya maksudkan. "Oke, jalan sudah ditemukan, sekarang tinggal mencari yayasan apa yang ada di sini," gumam Aldo. Aldo mengendarai mobil dengan kecepatan yang sangat pelan, mendekati slow motion karna dia tidak ingin ada yang terlewat.Jalan mawar berduri ternyata adalah komplek perkantornya yang cukup luas. Ada kantor pemerintahan, bank, dan beberapa kantor lain. Aldo dengan sangat teliti mencari gedung yang difungsikan sebagai yayasan. Mobilnya hampir mengelilingi komplek sebanyak empat kali, dia tidak ingin ada yang terlewat sedikitpun. Tiba tiba ketika Aldo sibuk mencari dan matanya terfokus pada bangunan bangunan yang ada di gedung itu, tiba tiba mobilnya dihentikan oleh seorang wanita setengah baya yang berprosfesi seb
Baca selengkapnya

Bab 68

Misteri Yayasan yang didatangi Devanka Pagi hari di kantor utama Hamzah Grup, Reynold terlihat sibuk dengan pekerjaannya, namun selain itu pikirannya tidak bisa lepas dari hal yang membuatnya tidak bisa tidur semalaman.  Reynold terlihat meraih dagang telephone di kantornya, hendak menelephone seseorang."Maria, sekretaris Pete sudah datang?" tanya Reynold pada Maria yang merupakan resepsionisnya."Sekretaris Pete baru mendarat tiga puluh menit lalu tuan, mungkin sebentar lagi sampai di kantor," ucap Maria memberi informasi."Minta sekretaris Pete ke ruanganku jika dia sudah datang," pinta Reynold."Baik tuan," ucap Maria yang setelahnya sambungan
Baca selengkapnya

Bab 69

Semua mulai jelasAldo mengetuk pintu ruang kerja sekretaris Pete, tidak biasanya sekretaris Pete ingin menemuinya seperti ini, biasanya mereka berbincang di tempat terbuka, santai dan tidak terlalu formal."Tok, tok, tok," suara pintu di ketuk."Masuk," ucap sekretaris Pete. Beberapa detik setelahnya Aldo memasuki ruang kerja sekretaris Pete. Di dalam ruang kerja sekretaris Pete tidak jauh berbeda dengan ruang kerja tuan muda Reynold, hanya saja sedikit kecil. Di sana ada meja dan kursi kerja, juga sofa untuk menerima tamu. Di lengkapi dengan televisi canggih, ruangan dingin berAC, bersih dan nyaman. "Iya paman Pete, kau memanggilku?" tanya Aldo."Iya Aldo, duduklah," ucap sekretaris Pete."Aldo, tolong ceritakan kepadaku semua yang terjadi selama aku tidak ada di sini," pinta sekretaris Pete."Ada apa paman? sepertinya ada sesuatu yang penting," tanya Aldo."Sudah kau ceritakan saja, apa yang terjadi selama kurang lebih tiga hari kepergianku," pinta sekretaris Pete. Aldo mulai men
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
25
DMCA.com Protection Status