Semua Bab Gadis Perawan Untuk CEO: Bab 71 - Bab 80

246 Bab

Bab 70

Hati Tulus Devanka Reynold mendatangi rumah Devanka. Sesampainya di depan rumah Devanka, Reynold turun dari mobil dengan gugup, mencari keberadaan Devanka. Reynold berteriak memanggil nama Devanka, tidak lagi mempedulikan sekitar. "Dev, Devanka, Dev," teriak Reynold. Dia mengelilingi rumah Devanka, mencari keberadaan Devanka maupun pak Lumawi. Reynold berada di belakang rumah Devanka, biasanya pak Lumawi menghabiskan waktu di sini, namun kosong, tidak ada dimanapun. "Dev," ucap Reynold lirih ketika menyadari tidak adanya Devanka di rumah. Reynold berjalan dengan gontai, menuju ke teras depan rumah. "Dev, seharusnya aku menanyakan semuanya kepadamu dulu," ucap Reynold lirih. Dia mulai memahami, komunikasi mereka sudah diambang tidak baik baik saja, terlalu sering berselisih faham, komunikasi yang seolah tidak lancar, banyak sekali hal yang membuat mereka selalu tidak baik baik saja. Ini baru memulai, namun rintangannya begitu luar biasa. "Apakah cinta serumit ini," ucap Rey
Baca selengkapnya

Bab 71

NoriDi kediaman keluarga Hamzah, Aldo terlihat turun dari mobil kantor yang dibawanya, segera masuk ke dalam rumah, tidak sabar untuk bertemu dengan Nori."Aldo, kau membawa mobil kantor? Di mana tuan muda?" tanya Nori."Nori, ikut aku, ada hal penting yang harus kita bicarakan. "A-ada apa Aldo?" tanya Nori gugup melihat Aldo yang tidak biasa."Sudahlah, ikut aku ke belakang," ucap Aldo seraya menarik Nori ke area belakang rumah."Nori, katakan semuanya kepadaku, kau harus jujur sebelum aku tau dari orang lain," ucap Aldo dengan begitu serius."A-apa yang sedang kau bicarakan Aldo?" tanya Nori."Sudahlah Nori, rahasiamu telah terbongkar, semua rahasia yang kau simpan itu," ucap Aldo semakin membuat Nori kebingungan."A-apa aku berselingkuh? Atau aku melakukan kesalahan? Aku tidak tau salahku Aldo, aku tidak berbuat apa apa," ucap Nori yang masih belum mengerti apa yang Aldo maksudkan."Nona Monalisa," ucap Aldo seraya berjalan ke arah kolam renang yang ada di kediaman keluarga Hamza
Baca selengkapnya

Bab 72

Nori said "karma is real" Reynold duduk di kursi sofa ruang tengah, dengan merendamkan kaki di air hangat yang sudah dicampur dengan beberapa rempah rempah untuk menghilangkan kekakuan otot dan kelelahan kakinya. Reynold menikmati waktunya, rempah rempah ini benar benar membuat kakinya nyaman. Tangannya terlihat memegang secangkir teh jahe yang begitu hangat ketika melewati kerongkongannya.Reynold terdiam, dia menarik pikirannya ke beberapa waktu yang lalu ketika dirinya menemukan kenyataan bahwa Devanka adalah gadis yang mungkin disiapkan Tuhan untuknya, dia menyadari betapa baik dan tulusnya gadis itu, dia juga begitu kuat, kekuatan yang terbungkus dikelembutan hati, dia mampu melewati waktu waktu beratnya dengan begitu baik."Devanka, mungkin ini adalah waktunya, aku akan membawa kakek menemui ayahmu, kau akan menjadi istriku," gumam Reynold lirih. "Aku tidak pernah sejatuh cinta ini, kelembutan hatimu membuat hatiku seperti seorang tawanan, yang tidak mampu berbuat apa apa, seb
Baca selengkapnya

Bab 73

Tubuh indah MonalisaAldo sampai di apartemen Monalisa, dia terlihat berjalan gugup ke arah unit yang ditempati oleh Monalisa. Dia berjalan dengan gugup, bahkan tidak mempedulikan kanan dan kiri, yang dia pikirkan hanya bagaimana secepat mungkin sampai di tempat Monalisa.Aldo sampai di depan pintu unit yang ditempati oleh Monalisa, bertuliskan unit 121 dengan yakin Aldo mengetuk pintunya. Beberapa kali Aldo mengetuk pintu kamar Monalisa, tidak ada jawaban. Aldo mulai panik, takut ada sesuatu yang terjadi. Dengan yakin Aldo membuka pintu itu, ternyata pintu kayu berwarna putih kekuningan itu tidak dikunci, dengan sangat hati hati Aldo memasuki unit yang ditempati Monalisa. Ruangan terlihat sedikit gelap dengan lampu remang remang, Aldo segera mencari tombol lampu untuk menyalakan lampu dan menerangkan ruangan. Betapa kagetnya Aldo ketika mendapati nona Monalisa tidur di atas tempat tidur nyaris tanpa sehelai benangpun, Aldo segera menutup matanya. "Aldo? Kau kah itu?" tanya Monalisa
Baca selengkapnya

Bab 74

Saat BahagiaJam menunjukkan pukul enam tiga puluh, di kediaman keluarga Hamzah, semua sudah bersiap. Reynold terlihat tampan dengan setelan jas berwarna merah marun sedikit keemasan, membuatnya terlihat begitu mempesona."Kakek, ini tidak terlalu berlebihan?" tanya Reynold pada kakek Hamzah seraya memperlihatkan penampilannya."Tidak, kau terlihat sangat tampan, warna merah melambangkan cinta dan ini sangat cocok," ucap kakek Hamzah yang juga menggunakan setelan berwarna merah marun. "Lihat ini Rey, semua sudah siap," ucap kakek Hamzah memperlihatkan beberapa barang yang akan mereka bawa. Reynold menatap semua barang itu dengan mata bulat penuh, sungguh diluar dugaan. Ada beberapa macam makanan yang dihias dengan begitu mewah, berasal dari toko kue Tan yang terkenal merupakan toko kue terenak di Jakarta, langganan para pesohor yang begitu mementingkan rasa dan kualitas.Ada dress cantik yang dihias dengan begitu indah di box warna merah yang atasnya tertutup kaca, memperlihatkan dre
Baca selengkapnya

Bab 75

Kakek Hamzah dan pak LumawiKakek Hamzah berbincang dengan pak Lumawi, terlihat begitu serius, namun juga santai karna masih terdengar tawa kecil diantara pembicaraan mereka."Pak Lumawi, saya tidak menyangka dunia begitu sempit," ucap Kakek Hamzah. Beberapa waktu lalu. Suatu sore di sebuah jalan yang padat di kota Jakarta, kakek Hamzah dan supir pribadinya bernama Tomi sedang sibuk membelah padatnya jalan Ibu kota. Kakek Hamzah hanya ingin membeli kue di toko kue Tan, sore hari di akhir minggu saatnya untuk menikmati hari."Tomi, apa tidak ada jalan lain?" tanya Kakek Hamzah yang duduk nyaman di kursi mobil alphard yang dimodifikasi dengan busa empuk supaya membuat kakek Hamzah nyaman ketika berkendara. "Di jam sibuk seperti ini tidak ada jalan yang tidak macet tuan besar, sepertinya kita harus menunggu," ucap Tomi, supir pribadi yang biasa mengantar kakek Hamzah ke manapun dia mau.Di tengah padatnya lalu lintas, kakek Hamzah melihat sebuah gedung yang bagian luarnya penuh dengan
Baca selengkapnya

Bab 76

Kemarahan MonalisaReynold rebahkan tubuhnya di atas tempat tidur, hari ini sungguh begitu melelahkan namun juga hari yang membahagiakan. Pinangannya diterima, tanggal pernikahan sudah ditentukan, dua hari lagi dia akan menggandeng gadisnya sebagai seorang pengantin. Masih ada sesuatu yang mengganjal di pikiran Reynold, mengenai Monalisa. Dia harus segela menyeleseikan semua itu, tidak adil bagi Devanka jika harus mendapat luka untuk hal yang bukan merupakan kisahnya, itu adalah sepenggal cerita Reynold dari masa lalu yang tidak seharusnya merusak kebahagiaan mereka. Reynold akan menyeleseikan semuanya dengan baik, berusaha untuk memberikan hal terbaik untuk Monalisa, tanpa harus menjadi wanitanya. Tawaran yang sama, yang pernah Reynold sampaikan, atau mungkin dengan tambahan yang lain, namun jika Monalisa masih saja menolak, bisa jadi Monalisa tidak akan mendapat apa apa karna murka Reynold membuatnya tidak lagi memiliki perasaan baik.***Pagi hari di kediaman keluarga Hamzah."
Baca selengkapnya

Bab 77

Kebencian MonalisaMonalisa masuk ke dalam mobilnya, beberapa kali terlihat memukul mukul setir mobil, berteriak tidak karuan, melampiaskan segala perasaan yang dirasakan.Air matanya meleleh, dia tidak bisa memungkiri betapa hatinya sakit dan hancur lebur seolah sebentar lagi akan menjadi abu. Di dalam lubuk hati terdalam, ada perasaan cinta yang begitu besar luar biasa untuk Reynold, dia tidak bisa membohongi itu, rasa yang muncul seiring waktu, lalu menetap dan tidak ingin pergi. Monalisa memacu mobilnya, dia menuju ke suatu tempat yang tidak asing lagi, tempat yang biasa dia datangi setiap kali hatinya hancur lebur dilanda kesedihan. Sebuah bar yang buka hampir dua puluh empat jam, dan itu juga merupakan tempat kerja paruh waktu Mike yang merupakan seorang bartender, juga mantan kekasih Monalisa."Monalisa?" ucap Mike ketika melihat Monalisa menghampiri meja tempatnya meracik minuman yang diketahui enak oleh pelanggannya."Mike, berikan aku dua gelas, seperti biasanya," ucap Mona
Baca selengkapnya

Bab 78

Sebuah Rencana JahatMonalisa berhenti di sebuah butik mewah, berlantai tiga dengan berbagai ornamen yang menakjubkan mata. Butik paling terkenal di Jakarta, milik perancang ternama bernama Rudy Hun. Perancang busana eksentrik bertangan dingin, banyak menghasilkan karya fantastik yang bisa dipastikan menjadi incaran publik figur dan beberapa tokoh dari kalangan atas. Monalisa menaiki tangga yang ada di depan butik, dengan hati yang berdegup kencang namun berusaha dia stabilkan sebisa mungkin. Dia tau jika butik ini adalah butik langganan keluarga Hamzah dan dia yakin, urusan busana pernikahan akan diserahan kepada perancang terkenal ini.Monalisa membuka pintu butik, pintu yang memiliki sensor canggih, mampu mendeteksi setiap orang yang masuk. "Selamat datang nona Monalisa," suara yang terdengar dari pengeras suara otomatis. Monalisa ingat dia pernah datang ke tempat ini bersama Reynold beberapa bulan lalu, untuk membeli gaun indah karna Reynold meminta untuk menemaninya ke sebuah a
Baca selengkapnya

Bab 79

Keputusan ReynoldReynold sampai di sebuah tempat, ada sesuatu yang harus dia lakukan. Dia menunggu di sebuah ruangan, begitu serius."Hey Rey, aku kaget waktu kau menelephoneku, apa yang bisa aku bantu?" tanya seseorang yang sepertinya sudah cukup mengenal Reynold. Ternyata dia adalah Romani, pemilik dealer mobil mewah yang cukup terkenal di Jakarta."Aku ingin membeli sebuah mobil," ucap Reynold singkat."Oke, mobil apa yang kau butuhkan?" tanya Romani tanpa basa basi.Reynold terdiam, sepertinya dia masih bingung dengan jenis mobil apa yang akan dibelinya."Untukmu?" tanya Romani untuk kedua kalinya."Bukan, sebenarnya untuk hadiah pernikahan," ucap Reynold."Iya aku sudah mendengarnya Rey, bahkan aku sudah menerima undangannya pagi ini," ucap Romani."Benarkah?" tanya Reynold kaget."Iya, sekretaris pribadimu yang mengantarkannya, sepertinya semuanya sudah dipersiapkan dengan baik," ucap Romani. Mendengar hal itu, Reynold terdiam, sepertinya memang semuanya sudah disiapkan sebaik
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
678910
...
25
DMCA.com Protection Status