Kamar Pengantin"Istirahatlah Dev, kakek sudah menyiapkan kamar istimewa untuk kalian, semoga kalian bahagia menerimanya, anggap saja sebagai hadiah pernikahan," ucap kakek Hamzah pada Devanka."Te-terimakasih kakek," ucap Devanka seraya menundukkan badan.Devanka dan Reynold melangkahkan kaki menuju ke arah kamar Reynold yang sekarang juga menjadi kamar Devanka. Jantung Devanka berdetak kencang, tidak karuan, ada rasa gugup, bingung dan juga khawatir. "Ini kamarku, sekarang juga menjadi kamarmu," ucap Reynold di depan pintu kamarnya. Reynold membuka pintu kamarnya dan betapa kagetnya dia melihat kamarnya sudah berubah, bukan seperti kamarnya lagi. Nuansa hitam mewah berbaur keemasan sudah tidak ada lagi dan berganti dengan hiasan bunga bunga khas kamar pengantin."Kakek," gumam Reynold sedikit kesal."Kamarmu cantik sekali Rey," ucap Devanka."I-iya, sangat cantik dan ini sepertinya adalah seleramu," ucap Reynold. "Kau bisa mengantinya sesuai seleramu, tidak harus seperti seleraku,
Read more