Home / CEO / Gadis Perawan Untuk CEO / Chapter 221 - Chapter 230

All Chapters of Gadis Perawan Untuk CEO: Chapter 221 - Chapter 230

246 Chapters

Bab 220

PengharapanMonalisa berjalan ke sebuah pintu, dengan langkah tertatih, namun yakin, lewat pintu ini dia akan mendapatkan pertolongan. Dia sudah putus asa, namun tidak boleh ada harapan yang pupus sebelum mendapatkan hasil, karna penyesalan lebih menyakitkan dari pada kegagalan.Monalisa masuk ke dalam pintu itu."Saya ingin bertemu jaksa Putri," ucap Monalisa pada dua orang uang ada di dalam ruangan itu."Anda siapa? anda sudah membuat janji?" tanya seorang pria yang berusia sekitar empat puluh tahun yang merupakan anggota dari kejaksaan."Saya, saya orang yang membutuhkan bantuannya, dia harus membantu saya," ucap Monalosa."Silahkan masuk, duduklah, saya akan menghubungi jaksa putri, semoga dia punya waktu untuk anda," ucap pria bernama Adi itu.Monalisa menunggu dengan segala pengharapannya, di tengah keputus asaan yang sudah mulai membatu, menetap di dalam hatinya."Ada mencari saya?" tanya seorang wanita, muda, tinggi, memiliki paras rupawan, dan sepertinya cakap."Jaksa Putri?
Read more

Bab 221

Pidana dan PerdataDevanka terlihat berdiri di depan rumah, menunggu supir yang akan mengantarnya pergi ke suatu tempat, atau lebih tepatnya pengawal yang merangkap menjadi supir. Dia tidak bisa menahan diri hingga semua masalah ini mendapat titik temu yang nyata.Devanka meraih ponselnya dan menghubungi seseorang."Halo Aldo, kau tahu Monalisa di mana?" tanya Devanka pada Aldo ketika sambungan telephone terhubung."Nona Monalisa mendatangi kantor jaksa Putri nyonya, seperti yang sudah nyonya perkirakan, dia akan meminta bantuan hukum," ucap Aldo memberi informasi. "Baguslah, kau masih mengikutinya?" tanya Devanka."Masih nyonya, saya akan mengikutinya hingga dia kembali ke apartemen," ucap Aldo."Kau bisa mencari tahu apa yang dia lakukan di kantor kejaksaan?" tanya Devanka."Bisa nyonya, saya memiliki kenalan yang bekerja di kantor itu, orang di bagian administrasi, setidaknya saya bisa menanyakan informasi kepadanya," ucap Aldo."Baiklah, terimakasih," ucap Devanka, lalu dia menut
Read more

Bab 222

Cinta atau PenerimaanDi kantor pusat Hamzah grup, Reynold terlihat duduk di kursi kantornya. Wajahnya menyiratkan kekhawatiran juga sedikit amarah yang terlihat begitu jelas mulai menyusup keluar dari wajahnya.Reynold meraih dagang telephone, menghubungi seseorang."Tolong ke ruangan saya," ucap Reynold pada seseorang yang di telephonenya, setelah itu Reynold meletakkan dagang telephone, dia melempar tubuhnya ke penyangga kursi. Reynold terlihat menghela nafas panjang, seperti ada sesuatu yang tertahan, di dalam hatinya yang terdalam.Beberapa menit setelah itu terdengar suara pintu diketuk, lalu muncullah sekretaris Pete dari balik pintu itu."Tuan muda memanggil saya?" ucap sekretaris Pete."Paman, apa Devanka benar benar akan mengurus wanita itu hingga akhir? apa ini tidak keterlaluan?" tanya Reynold seraya menghela nafas panjang. Sekretaris Pete terdiam, dia tahu tuan muda Reynold begitu marah namun ditahan sekuat mungkin. Setelah menikah dengan Devanka, sekretaris Pete tidak pe
Read more

Bab 223

One More StepMelodi berjalan masuk ke dalam kantornya, dia terlihat begitu bahagia, senyum menjadi ekspresi utama. Dia melihat Maria berdiri di samping meja resepsionis, Melodi segera menghampirinya dan menjatuhkan pelukan."Melodi," ucap Maria ketika tahu bahwa yang memeluknya adalah Melodi."Maria, Romani melamarku, dia ingin aku menjadi istrinya," ucap Melodi. Mendengar hal itu Maria melihat ke arah Melodi."Benarkah? luar biasa," ucap Maria yang kemudian turut dalam kebahagiaan bersama Melodi.Maria dan Melodi terlihat melompat lompat."Kau akan menikah Melodi, aku sangat bahagia mendengarnya," ucap Maria.Tiba tiba terlihat tuan muda Reynold, sekretaris Pete dan juga beberapa staff kantor berjalan dari arah lifh menuju ke pintu ke luar. Melodi dan Maria segera merapikan penampilannya, mereka terlihat memberi hormat.Melodi melirik ke arah Maria seraya tersenyum. Setelah gerombolan tuan muda Reynold berlalu, Melodi kembali menatap Maria."Aku akan menikah, oh, ini luar biasa," uc
Read more

Bab 224

Getaran HatiDi kediaman keluarga Hamzah, jam menunjukkan pukul tiga sore, Devanka terlihat duduk di meja makan. Di hadapannya sudah tersaji sepotong roti manis dengan topping keju serut yang berlimpah. Ponselnya berbunyi, Devanka melihat ke arah ponselnya."Perawat Susi," bisiknya ketika melihat nama yang terlihat di layar ponselnya. Devanka buru buru mengangkat panggilan ponselnya."Iya sus, ada apa?" tanya Devanka. Perawat Susi tersengar menjelaskan kondisinya, dia harus segera pulang, bagaimanapun caranya. Setelah mendengar penjelasan dari perawat Susi, Devanka terdiam."Baiklah, saya akan minta Aldo mengantarmu," ucap Devanka. Devanka menutup panggilan telephonenya, lalu dia segera menghubungi Aldo."Aldo, saya bisa minta tolong hari ini?" tanya Devanka."Saya minta kau mengantar sus Susi, dia harus menemui orang tuanya," pinta Devanka."Baiklah, terimkasih," ucap Devanka yang kemudian menutup sambungan telephonenya.Nori yang membawa secangkir teh hangat terlihat diam, berpiki
Read more

Bab 225

Penyelidikan part 1Nori terlihat mencuci sayuran, dengan kekuatan penuh, meremas seperti meremas sebuah tangan, mencengkram kuat, hingga sayuran itu terlihat tidak lagi segar."Nori, kau apakan sayuran itu? kau ingin membunuhnya?" ucap bibi Inah."Bik, ini sudah hampir satu jam lebih dan Aldo tidak juga membalas pesanku, apa dia ingin mati, dia benar benar membuatku kesal," ucap Nori."Mungkin dia aja di jalan, mana mungkin membalas pesan, sabarlah," ucap bibi Inah."Tidak bik, ini tidak seperti biasanya, dia pasti sedang berselingkuh atau telah melakukan kesalahan yang besar," ucap Nori seraya mengepalkan tangannya."Kau ini, berhentilah berpikiran negatif," ucap bibi Inah.Nori masih terlihat kesal, dia melampiaskan kekesalan itu ke sayur sawi hijau yang dicucinya. Sayuran itu kini tak lagi berbentuk, mengalami patah tulang di mana mana, dan tidak lagi terlihat menarik.Di tempat lain, Aldo terlihat membelokkan mobil ke sebuah pom bensin, sebelum menuju ke tempat pengisian bahan b
Read more

Bab 226

Penyelidikan Part 2Jaksa Putri masuk ke dalam ruangannya, menyambar sebotol air mineral yang ada di atas meja kerjanya. Dia segera menenggak air mineral itu, lalu menutupnya kembali. Jaksa Putri terlihat mengipas kipaskan telapak tangannya, seolah tubuhnya begitu gerah karna marah. "Apa yang dia pikirkan! berbicara seperti itu di depan jaksa wanita, hah," gumam jaksa Putri kesal."Apa dia pikir membicarakan hal macam itu sebuah kebanggaan, Hah," ucapnya lagi.Kibasan tangannya semakin cepat, sebagai penyalur rasa marah yang benar benar membakar tubuhnya."Ada apa jaksa Putri?" tanya Vitria, asisten penyidikan yang juga satu ruangan dengan jaksa Putri."Ti-tidak ada apa apa, oh iya bagaimana penyelidikannya? apa sudah selesei?" tanya jaksa Putri."Penyelidikan? oh yang tadi, baru di mulai penyidik Adi," ucap Vitria."Baiklah, sebaiknya aku menunggu di sini," ucap jaksa Putri."Baiklah, istirahat, sepertinya terlalu lelah," ucap Vitria."Apa kau melihat pria itu?" tanya jaksa Putri."
Read more

Bab 227

Penyelidikan Part 3Di kantor kejaksaan pusat, jaksa Putri terlihat begitu kesal karna orang ketiga yang harus dia mintai keterangan tidak hadir. Dia adalah Evo, orang ketiga yang sepertinya cukup mencurigakan. "Apa yang dia pikirkan, dia benar benar mengabaikan surat panggilan itu," ucap jaksa Putri."Aku sudah Menghubunginya berkali kali tapi dia sepertinya menghindar," ucap penyidik Adi."Besok hari minggu, kita bisa mengirimkan surat panggilan lagi di hari senin," ucap penyidik Wahyu."Ini cukup mencurigakan, apa detektif Toni sudah mendapatkan data lengkap pria ini?" tanya Jaksa Putri."Sudah, dia sudah mengirimkan email pagi ini, aku akan cetakkan," ucap penyidik Adi."Baiklah, aku tunggu di mejaku," ucap jaksa Putri.Jaksa putri yang sudah ada di ruang kerja, terlihat sibuk membaca berkas yang berisi data diri dari pria yang bernama Evo itu."Jadi dia salah satu mahasiswa di universitas Sejahtera, program beasiswa," gumam jaksa Putri."Pekerjaan paruh waktu, di minimarket dan
Read more

Bab 228

Malam IstimewaAldo menghentikan mobilnya di sebuah cafe mewah dan mahal. "Aldo, kita makan malam di sini?" tanya Nori ketika melihat restoran yang berada di kawasan hotel mewah. Ocean Blue, restoran mewah dengan harga selangit. Mendengar pertanyaan itu, Aldo hanya tersenyum tipis, belum memberikan jawaban apapun.Aldo dan Nori memasuki restoran, menyampaikan kepada pelayan bahwa dia sudah memesan tempat, reservasi atas nama Aldo. Pelayan menunjukkan sebuah ruangan khusus, lalu Aldo dan Nori menuju ke sana.Nori hanya terdiam, apa benar benar Aldo menyiapkan semua ini untuknya? berapa yang harus mereka bayarkan untuk acara sekali makan ini? semua pertanyaan itu mulai muncul di kepalanya. Dia tidak pernah ingin membuat Aldo berada dalam kesulitan, apalagi masalah keuangan, karna dia tahu Aldo jugaharus menanggung hidup keluarganya.Nori dan Aldo masuk ke dalam ruangan itu, mereka cukup terkejut karna ruangan itu berhiaskan bunga yang begitu indah dan istimewa. Aldo berusaha menyembuny
Read more

Bab 229

PenggodaCafe terlihat cukup ramai, pelanggan yang terlihat saling berpasangan memenuhi setiap meja yang ada. Jaksa Putri duduk di tempat yang di desain seperti mini bar."Ada yang bisa aku sajikan?" tanya seorang pria yang bertugas sebagai bartender.Jaksa putri terdiam, dia melihat papan nama kecil berbentuk seperti bros bulat, bertuliskan Evo. Setelah melihat itu, jaksa Putri tersenyum."Apa yang bisa kau sajikan?" tanya jaksa Putri."Semua yang terbaik," ucap Evo sembari menyuguhkan senyum menawannya, khas pria penggoda yang santun."Baiklah, berikan aku yang terbaik, aku akan membayar sesuai dengan yang aku dapatkan," ucap jaksa Putri."Baiklah, akan aku pastikan kau akan membayar mahal," ucap Evo seraya tersenyum. "Silahkan coba, berikan aku sesuai penilaianmu," ucap Evo seraya menyuguhkan gelas minuman yang berisi minuman dingin racikannya."Ini cocktail?" tanya jaksa Putri."Ya, apa kau tidak menyukainya?" tanya Evo."Tidak, aku menyukainya, aku hanya kawatir kau tidak bisa m
Read more
PREV
1
...
202122232425
DMCA.com Protection Status