Home / CEO / Gadis Perawan Untuk CEO / Chapter 131 - Chapter 140

All Chapters of Gadis Perawan Untuk CEO: Chapter 131 - Chapter 140

246 Chapters

Bab 130

Akankah terbongkar?Reynold terlihat sibuk di ruang kerjanya, di kantor megah Hamzah Grup. Sekretaris Pete terlihat menyodorkan beberapa berkas penting."Oh iya paman, apa paman sudah menghubungi dokter Lina?" tanya Reynold."Sudah tuan, saya sudah mendapatkan informasi yang cukup mengenai tes DNA," jawab sekretaris Pete."Tolong jelaskan kepadaku," pinta Reynold.Sekretaris Pete terlihat menjelaskan mengenai prosedur tes DNA yang mungkin saja dilakukan saat sang calon anak masih berada di dalam kandungan ibunya. Sekretaris Pete menjelaskan begitu detail, dengan bahasa yang sangat mudah dipahami. Dia memang cukup pintar, bahkan nyaris jenius. Daya ingatnya cukup kuat dan itu juga yang membuatnya nyaris menjadi pegawai abadi ke Hamzah Grup."Tuan, menurut saya resikonya sangat besar, yang bisa kita pertimbangkan adalah melakukan tes DNA saat bayi itu lahir," ucap sekretaris Pete. Reynold masih terdiam, dengan segala upaya dia mengumpulkan kekuatan, keyakinan untuk menentukan keputusan
Read more

Bab 131

Kekuatan DevankaDevanka bangun lebih pagi dari biasanya, membantu asisten rumah tangga untuk menyiapkan menu sarapan pagi. Tidak hanya untuk semua penghuni rumah, dia juga menyiapkan untuk seseorang yang sebenarnya tidak istimewa namun harus diurusnya. "Nyonya, untuk siapa bekal makanan itu?" tanya Nori yang melihat Devanka sibuk menata beberapa makanan di dalam rantang. "Ini?" tanya balik Devanka seraya menunjuk ke arah rantang berwarna putih itu."Ini untuk Monalisa," ucap Devanka."Apa?" tanya Nori kaget."Jangan kaget seperti itu, aku belajar banyak darinya, untuk melawan seseorang tidak harus menggunakan amarah dan kekerasan," ucap Devanka seraya tersenyum.Semua orang sudah berkumpul di meja makan, tuan besar Hamzah, Reynold dan juga Devanka."Rey, mulai hari ini aku yang akan mengurus Monalisa. Aku yang akan mengatur makanannya, kebutuhannya dan semuanya. Kau tidak perlu khawatir lagi, fokuslah dengan pekerjaannmu," ucap Devanka."Apa? apa kau yakin?" tanya Reynold.Mendeng
Read more

Bab 132

Siasat Hebat DevankaPagi hari di kediaman keluarga Hamzah, di meja makan, ponsel Reynold berbunyi, dia terlihat mengamati ponselnya dan mendapati nama Monalisa. Devanka yang melihat hal itu memberi isyarat untuk mengangkatnya, Reynold mengangkat panggilan itu."Ya, halo," ucap Reynold."Rey, tolong aku, perutku sakit sekali," ucap Monalisa lirih."Apa? sakit," tanya Reynold. Devanka memberi isyarat menanyakan apa yang terjadi dan meminta Reynold untuk menenangkan Monalisa."Kau harus datang Rey, bantu aku," ucap Monalisa."Iya, tenang saja," ucap Reynold, lalu dia menutup ponselnya."Ada apa Rey?" tanya Devanka."Perut Monalisa sakit, dia memintaku ke sana," ucap Reynold."Baiklah, aku akan datang ke sana," ucapDevanka seraya menunjukkan senyumnya. Kakek Hamzah yang melihat itu hanya bisa tertawa. "Ternyata kau belajar dengan cepat Dev,"ucap kakek Hamzah."Apa kalian bersekongkol," tanya Reynold."Sekongkol? bicara apa kau ini, kita tim," ucap kakek Hamzah seraya tertawa.****Dev
Read more

Bab 133

Ratu Belanja yang Tidak Pernah LupaDi depan mall Hamzah yang begitu megah dan hebat. Monalisa datang bersama Devanka, orang yang sebenarnya ingin dia singkirkan, namun berkat Devanka dia setengah diterima oleh keluarga Hamzah. Devanka hanya bisa mengiyakan apa yang Monalisa inginkan, mungkin bisa membuatnya lebih bahagia dan itu cukup bagus untuk kehamilannya. Seorang ibu yang bahagia akan melahirkan anak anak yang sehat jiwa raga. Janin itu akan merasakan kebahagiaan yang sama, seperti yang ibunya rasakan."Akhirnya aku bisa menginjakkan kaki ke mall ini, bahagianya," ucap Monalisa setelah turun dari mobil. "Harusnya aku tidak memakai ini, ini bukan gayaku," ucap Monalisa seraya melihat sepatu yang dipakainya, biasanya dia memakai sepatu dengan hak tinggi, membuatnya lebih percaya diri, sekarang dia harus terbiasa menggunakan flat shoes atau sepatu seperti yang dipakai balerina. Menggunakan gaun lebih longgar, tidak lagi bisa memperlihatkan lekuk tubuhnya. Monalisa mengiyakan semu
Read more

Bab 134

Rencana sekretaris Pete dan kakek HamzahSekretaris Pete terlihat memasuki ruang kamar tuan besar Hamzah, seperti biasa, dua hari sekali dia akan menemui presdir Hamzah untuk melaporkan segala hal yang terjadi di kantor dan juga hasil kerja dari pekerjaan darurat yang diberikan kepada sekretaris Pete.Sekretaris Pete adalah sekretaris sekaligus asisten pribadi tuan besar Hamzah atau biasa dipanggil presdir Hamzah, namun setelah memutuskan untuk tidak terlalu banyak bekerja di kantor dan digantikan oleh Reynold, sebagai CEO. Reynold juga memilih untuk menjadikan sekretaris Pete sebagai sekretaris dan juga merangkap sebagai asisten pribadinya. Dia belum menemukan asisten pribadi yang pas, yang bisa bekerja sesuai dengan kehendaknya dan mengerti mengenai dirinya. Sekretaris Pete bahkan memiliki sekretaris pribadi atau bisa dibilang asisten pribadi untuk membantu semua pekerjaannya, Melodi. Sekretaris Pete yang sangat mengerti betul mengenai seluk beluk dan bagaimana mengurus keluarga Ha
Read more

Bab 135

Presdir Domani (Jalan Masuk Monalisa)"Paman, aku akan menemui presdir Domani sendiri kau pulanglah," ucap Reynold di dalam kantornya, dia terlihat berhadapan dengan sekretaris Pete yang menjelaskan mengenai meeting CEO Reynold dengan presdir Domani, pemilik Domani Group, group yang bergerak dibidang penyediaan bahan bangunan. Bisnis keluarga Hamzah dalam bidang properti berkembang cukup pesat, mereka berencana membangun real estate untuk kalangan atas, di lokasi yang cukup strategis dan memiliki potensi investasi yang cukup bagus di masa depan."Tuan muda, saya harap meeting ini akan berjalan dengan lancar," ucap sekretaris Pete."Saya tahu, tuan muda pernah terlibat masalah pribadi dengan presdir Domani, tapi sejauh pengetahuan saya, presdir Domani tidak akan membawa perusahaannya dalam masalah sulit hanya karna masalah pribadi, lagi pula itu masa lalu," ucap sekretaris Pete.Reynold terdiam mendengar itu, seolah ada sesuatu yang dia pikirkan."Paman, aku ingin bertemu dengan manag
Read more

Bab 136

Kebetulan yang tidak biasaAldo memarkir mobilnya tepat di depan lobby sebuah hotel bintang lima, tempat pertemuan Reynold dengan presdir Domani, di salah satu meeting room yang ada di hotel ini. "Aldo, saya akan berada di sini sekitar satu hingga dua jam," ucap Reynold."Baik tuan muda," ucap Aldo.Reynold terlihat melangkahkan kaki ke arah pintu masuk hotel, baru tiga langkah, dia berhenti dan berbalik."Kau pergi saja ke kedai atau restoran dekat sini," ucap Reynold seraya menyodorkan tiga lembar uang nominal seratus rinuan."Tu-tuan muda, tidak perlu repot repot," ucap Aldo gugup."Terima saja," ucap Reynold. "Te-terimakasih tuan muda," ucap Aldo seraya meraih uang tersebut, lalu dia membungkuk memberi hormat. Reynold terlihat berjalan memasuki hotel.Aldo tersenyum menerima uang itu, rezeki yang luar biasa. Dia lalu bergegas mencari kedai, berencana membeli secangkir kopi panas untuk menghangatkan tubuh di malam yang cukup dingin ini."Ah, di sini," ucap ketika melihat kedai st
Read more

Bab 137

Langkah DevankaAldo keluar dari apartemen Monalisa setelah membantu tuan muda Reynold berbaring di tempat tidur. Aldo terlihat menghela nafas panjang."Bencana apa lagi yang akan terjadi, semoga tidak membuatku dalam masalah besar," gumam Aldo, lalu dia berjalan lunglai meninggalkan apartemen Monalisa. Di dalam apartemen, Monalisa terlihat terdenyum, dia tidak menyangka akan melihat Reynold kembali tidur di tempat tidurnya, dia benar benar bahagia. Dia membenahkan posisi tidur Reynold, lalu membantu melepas seluruh baju Reynold supaya bisa tidur dengan lebih nyaman. Dia tahu betul, Reynold tidak pernah tidur dalam keadaan tidak bersih, karna itu Monalisa membasuh wajah Reynold dengan waslap hangat juga tubuhnya, lalu menutup tubuh Reynold dengan selimut tebal karna Reynold tidur hanya mengenakan celana dalam.Setelah itu, sambil bernyanyi kecil Monalisa masuk ke dalam kamar mandi, membersihkan diri. Dia begitu bahagia, hari ini seperti mendapat durian runtuh atau mendapatkan jekpot
Read more

Bab 138

Semut kecil di hati DevankaDevanka berdiri di depan pintu apartemen Monalisa. Hatinya bergetar, deru jantungnya tidak karuan. Dia berfikir, haruskah dia masuk, atau lebih baik pergi saja supaya tidak ada apapun yang terjadi. Namun dia begitu kesulitan untuk diam, hatinya terkoyak, harus mendapat penyeleseian dari setiap rasa yang ada di dalam hatinya.Devanka menarik nafas panjang, lalu memberanikan diri mengetuk pintu itu."Tok, tok, tok," terdengar suara pintu di ketuk. Dengan hati yang tidak lagi wajar, Devanka menunggu, mungkin setelah ini ada hal besar yang akan terjadi. Di dalam apartemen, terlihat Monalisa masih terlelap dengan terus memeluk tubuh Reynold. Seolah ini menjadi kesempatan untuknya, dia tidak ingin melepaskan tubuh Reynold sedetikpun."Siapa sih pagi pagi begini," gumam Monalisa setelah mendengar suara pintu diketuk.Monalisa melirik ke arah jam yang ada di sebelah tempat tidurnya, jam menunjukkan pukul tujuh pagi. Monalisa memusatkan pandangan ke arah Reynold,
Read more

Bab 139

Pengalaman Pertama ReynoldReynold masuk ke dalam rumah, tanpa mengucapkan sepatah katapun pada beberapa orang yang menyapanya. Wajahnya tegang dengan guratan amarah, jangankan senyum, garis bahagiapun tidak ditunjukkannya. Semua orang berbisik, beberapa satpam sudah faham dengan kondisi itu, tidak ada yang berani berbuat hal yang bisa memicu amarah tuan mudanya. Semua diam, bahkan memandangpun segan.Reynold berjalan dengan tatapan mata fokus ke depan, langsung menaiki tangga, menuju ke arah kamarnya. Kakek Hamzah yang melihat itu dari kejauhan hanya tersenyum tipis, sepertinya sudah tahu kondisi yang sedang terjadi.Reynold membuka kamarnya, dan betapa kagetnya dia. Ada sosok yang dia kira tidak akan ditemuinya di rumah, harus mengumpulkan keberanian dulu untuk mencarinya. Devanka, ternyata Devanka sudah berada di kamarnya, tidak meninggalkan Reynold."De-Dev," ucap Reynold gugup, lalu dia segera masuk ke dalam kamarnya dan menutup pintu kamarnya. "A-aku kira," ucap Reynold terhen
Read more
PREV
1
...
1213141516
...
25
DMCA.com Protection Status