Home / Urban / Lelaki yang Terbuang / Chapter 341 - Chapter 350

All Chapters of Lelaki yang Terbuang: Chapter 341 - Chapter 350

448 Chapters

Bab 341

"Dia ... dia ...."Laura menengadah, menatap Gallen dengan ragu, kemudian memaku tatap pada ujung kakinya yang bergerak gelisah.Gallen mengeluarkan ponsel dari saku, lalu dengan sebelah tangan, ia terlihat mengetik sesuatu.Laura bergidik melihat pemandangan itu. "Tunggu, Gallen!" serunya, khawatir Gallen meminta oknum polisi itu untuk menangkapnya.Gallen menghentikan gerakan jemarinya dari atas keyboard ponsel. "Aku tidak punya waktu untuk melayanimu bermain-main.""Aku akan bicara! Ya. Akan kuturuti apa maumu. Tapi, tolong ... simpan ponselmu!""Laura, kau tidak dalam situasi yang bisa bernegosiasi denganku!"Laura membuang napas resah. "Baiklah. Pamanmu yang merencanakan semua itu.""Apa?!" Gallen tak percaya David yang terlihat pendiam ternyata merupakan otak dari tindak kejahatan yang ditujukan untuk Grizelle."Ya. Tuan David Kyler yang menyusun segala strategi untuk menyingkirkan istrimu. Tidak hanya itu, dia juga berencana untuk memindahkan seorang sandera lainnya.""Apa maks
last updateLast Updated : 2022-07-24
Read more

Bab 342

Wajah Stephen pucat pasi saat berpas-pasan dengan Gallen yang baru tiba, hendak naik ke kamar orang tuanya."Masih berani datang ke sini setelah menuduhku macam-macam?" cibir Stephen, berjuang menyembunyikan ketakutannya di balik topeng kemarahan."Ini rumah warisan nenekku. Aku bisa datang dan pergi sesuka hati," balas Gallen, telah kehilangan rasa hormat pada Stephen. "Apa Anda lupa, Tuan Besar Kyler? Anda sendiri yang telah mengakui kejahatan Anda pada diri Anda sendiri. Tuhan dan malaikat yang menjadi saksi pengakuan Anda saat itu."Gallen menyeringai sinis sambil berlalu. "Oh ya, aku juga punya bukti rekamannya."Stephen menegang. Otaknya berasap memikirkan cara untuk merebut benda kecil yang membahayakan itu dari Gallen, tetapi idenya buntu.Gallen pasti telah mengamankan bukti yang ditemukannya."Berengsek! Ini semua karena si Handoyo bodoh itu sangat payah!" maki Stephen, melempar kesalahan pada Handoyo yang selama ini merupakan tangan kanannya.Ia tidak mengetahui bahwa lelak
last updateLast Updated : 2022-07-25
Read more

Bab 343

'Siapa yang datang? Apa David telah kembali?' batin Gallen, mulai tak tenang mendengar derap langkah yang kian mendekat.Cepat-cepat ia bersembunyi ke balik rak, tidak jauh dari meja kerja David."Bibi Rose, ayahku belum pulang," seru Atha, "Anda tidak perlu masuk ke ruangannya."Gallen mengembuskan napas lega mendengar seruan lantang Atha dan juga entakan sepatu yang menjauh.'Di mana lelaki itu meletakkan berkas dan catatan penting?' Gallen memutar otak, memikirkan kemungkinan ide gila yang dimiliki David untuk melindungi rencana kerjanya.Sekali lagi Gallen kembali ke meja David. Kali ini ia memeriksa laci dengan lebih hati-hati dan teliti. Sesekali ia mengotak-atik bagian bawah meja, mencari-cari jika ada laci rahasia yang tersembunyi.Gallen mengusap wajah dengan kasar ketika tak menemukan apa-apa."Akh!" Gallen meringis, lalu cepat-cepat membekap mulut dengan sebelah tangan ketika menyadari keteledorannya menimbulkan suara.Kepalanya terasa nyeri akibat terantuk sudut laci yang
last updateLast Updated : 2022-07-25
Read more

Bab 344

"Tidak ada yang mengetahui sepak terjang kejahatan Bellona kecuali Ayah dan aku. Aku tidak mungkin melaporkan istriku sendiri," sanggah David. "Semua bukti-bukti itu sangat valid.""David, tenanglah! Bisa jadi bukti itu palsu. Mungkin ada seseorang yang sedang berusaha mengadu domba kita." Stephen membujuk David."Ayo masuk! Kita bicara baik-baik." Stephen celingukan. Khawatir Gallen mendengar perdebatan mereka. "Dinding bisa saja punya telinga."David mengalah. Ia mengekori langkah tertatih Stephen, masuk ke kamar sang ayah.'Sial! Mereka malah masuk!' Gallen membatin kecewa. 'Padahal tinggal selangkah lagi aku mengetahui kebenaran yang sesungguhnya.'Gallen mengingat-ingat ruang rahasia yang dulu sering ia datangi bersama Rianna. Apakah ruangan itu juga terhubung ke kamar tidur sang nenek?'Ah, aku harus mencari tahu!' Bergegas Gallen melompat turun dari ranjang.Gallen berputar-putar di tengah ruang rahasia milik Rianna. Mencari-cari tombol atau apa pun yang dapat mengantarnya ke k
last updateLast Updated : 2022-07-25
Read more

Bab 345

Saat semua orang terlelap, Gallen meninggalkan rumah Stephen tanpa pamit."Kamu pulang?" tanya Grizelle, mengucek mata dan bangkit."Maaf, aku tidak bermaksud membangunkanmu." Gallen merasa bersalah. Ia berjalan dengan berjinjit, tapi istrinya masih juga terjaga."Apa terjadi sesuatu?"Grizelle mengintip penunjuk waktu pada layar ponsel yang ia taruh di atas meja kecil, di samping tempat tidur. Hampir pukul tiga dini hari."Tidak ada," bohong Gallen. "Aku hanya tidak bisa tidur karena jauh darimu."Gallen duduk di tepi ranjang. "Lanjutkan saja tidurmu! Kau telah melalui hari yang berat setelah menemui Mika."Masih banyak kelindan tanya yang ingin diungkapkan Grizelle, tapi ia benar-benar letih. Selama Gallen berbicara, beberapa kali ia menguap. Akhirnya, ia pun kembali rebah.Setelah memastikan Grizelle tertidur, Gallen turun ke lantai basemen.Ia duduk termangu dalam ruang rahasianya. Melototi hasil pindaian catatan yang ia peroleh dari ruang pribadi David.Andai David ada di hadapan
last updateLast Updated : 2022-07-26
Read more

Bab 346

"Aku kecewa padamu, Paman! Kukira Paman seseorang yang berada di pihakku, tapi ternyata Paman menusukku dari belakang. Apa salah keluargaku pada Paman?"Gallen mengungkapkan unek-uneknya pada Handoyo.Pagi ini ia sengaja mendatangi kantor polisi untuk menginterogasi lelaki itu secara pribadi.Handoyo membuang muka, lalu menunduk. Tak berani beradu pandang dengan Gallen."Maaf!"Hanya satu kata bernada lirih yang terucap dari bibir Handoyo."Aku ke sini bukan untuk mendengar permintaan maaf, Paman. Aku butuh penjelasan. Kenapa Paman tega mengkhianatiku?"Handoyo masih setia memeluk bisu."Siapa wanita yang berdiri di belakang Paman?"Handoyo mendongak. Sesaat beradu tatap dengan Gallen, kemudian kembali tafakur menatap meja."Aku bekerja sendiri.""Hanya orang gila yang berbicara sendiri. Aku mendengar pembicaraan Paman via telepon dengan seorang wanita. Siapa dia?"Bulu mata Handoyo bergetar. Ia terperangah mendengar perkataan Gallen. Ia ingat betul, malam itu tak ada orang lain di de
last updateLast Updated : 2022-07-26
Read more

Bab 347

Pukul 8.50 pagi.Gallen melangkah santai memasuki kediaman Stephen. Ia disambut suasana hening yang terasa janggal.Tidak ada tanda-tanda kehidupan saat ia menginjakkan kaki semakin ke dalam.Biasanya pada jam segitu, Stephen duduk santai sambil menikmati secangkir teh lemon.'Aneh! Ke mana perginya orang-orang di rumah ini? Kenapa mereka membiarkan pintu utama tak terkunci? Ceroboh sekali!'Gallen tegak sembari menyembunyikan tangan dalam saku jaket yang dikenakannya. Pandangannya beredar ke lantai atas."Tuan Muda, kapan Anda tiba?" sapa Rose, muncul dari belakang Gallen. Ia mengelus seekor kucing hitam dalam gendongannya.Gallen berbalik. "Bibi Rose," balas Gallen, "aku tidak melihat Bibi saat datang. Maaf, kalau aku langsung masuk.""Tuan Muda, Anda terlalu sungkan. Rumah ini juga milik Anda. Anda bebas keluar masuk kapan saja."Meong!Kucing dalam gendongan Rose mengeong keras, lalu melompat turun. Melarikan diri ke lantai atas setelah menabrak sebuah vas bunga dan menjatuhkannya
last updateLast Updated : 2022-07-26
Read more

Bab 348

Cukup lama Gallen mematung di sisi ranjang tua Rianna. Ia ingin menyingkap misteri kematian sang nenek dengan memanfaatkan kemampuan psikometriknya.Akan tetapi, melihat tak ada satu pun lagi potret Rianna yang terpajang di dinding kamar itu, hatinya berdenyut pilu.Masih terekam jelas dalam ingatan masa kecilnya bahwa pada dinding di sisi kanan ranjang, terpampang lukisan Rianna berukuran besar. Senyumannya yang lembut dan hangat selalu menarik sudut bibir Gallen untuk melengkung naik setiap kali memandangnya.Sekarang lukisan itu menghilang tanpa jejak. Sebagai gantinya, terpajang foto diri Stephen dengan tatapan dingin dan senyuman culas.Ruang yang dulu ia rasakan begitu hangat kala berada di dalamnya, kini menjelma sedingin kamar tidur di musim dingin, tanpa penghangat ruangan.Gallen berbalik. Tak betah berlama-lama di dalam ruangan suram itu."Lo, Tuan Muda," kaget Rose saat Gallen melintas tergesa-gesa. "Anda tidak bermalam di sini?""Tidak, Bibi. Mungkin lain kali."Gallen me
last updateLast Updated : 2022-07-26
Read more

Bab 349

"Berita buruk?""Aku harus ke Rumah Sakit sekarang!""Siapa yang sakit, Bos?"Pertanyaan terakhir Kenzie berlalu bersama semilir angin. Gallen telah melesat dengan langkah panjang.Cemas? Tidak! Gallen tak peduli apakah sosok yang dikabarkan telah dilarikan ke Rumah Sakit itu selamat atau sekarat.Ia hanya ingin menyaksikan langsung bukti nyata kerja semesta dalam menyiksa pendosa."Tuan Besar Kyler di ruang mana ya, Mbak?" tanya Gallen pada petugas resepsionis."Masih di ruang operasi, Pak."Setelah mengucapkan terima kasih, Gallen melenggang menuju ruang operasi.Ia tak perlu bergegas, karena ia yakin, pasti sudah ada orang yang berjaga di luar ruangan itu.Gallen bersembunyi di balik tembok, menyaksikan kegelisahan Atha dari kejauhan.Di atas sebuah bangku, ekspresi yang ditunjukkan Rose justru berbanding terbalik dengan Atha.Wanita itu duduk tenang sambil tangannya tak henti-henti membelai kucing hitam yang bergelung di pangkuannya.Sungguh perilaku yang ganjil. Apa dia pikir sek
last updateLast Updated : 2022-07-27
Read more

Bab 350

"Sadar atau tidaknya Tuan Besar Kyler tidak ada hubungannya denganku, Bi." Gallen berkata acuh tak acuh. "Aku hanya membesuk atas dasar kemanusiaan.""Bangsat! Kau memang cucu tak berguna!" Atha memaki serta melayangkan tinju pada Gallen. "Setelah membuat kakek celaka, kau tak menunjukkan baktimu sama sekali pada kakek!"Kali ini Gallen tak membiarkan Atha berlaku semena-mena kepadanya. Ia menangkap pergelangan tangan Atha. "Kalau kau tak tahu pasti bagaimana kejadian yang sebenarnya, berhentilah melimpahkan kesalahan pada orang lain!"Kau ingin kakekmu menerima bakti seorang cucu? Maka lakukanlah! Jangan memaksaku! Setelah apa yang kakekmu lakukan pada keluargaku, masih untung aku bersedia membesuk atas dasar kemanusiaan. Padahal kalau dipikir-pikir, aku bisa saja mengabaikannya."Selain itu, kalau tidak mempertimbangkan bahwa kakekmu merupakan suami dari nenekku, aku lebih suka tidak pernah mengenalnya.""Apa maksudmu berkata begitu? Dia bukan hanya kakekku, tapi juga kakekmu!"Atha
last updateLast Updated : 2022-07-27
Read more
PREV
1
...
3334353637
...
45
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status