Home / Urban / Lelaki yang Terbuang / Chapter 271 - Chapter 280

All Chapters of Lelaki yang Terbuang: Chapter 271 - Chapter 280

448 Chapters

Bab 271

"Menurutmu, siapa lelaki yang kembali ke rumah kakek?" tanya Grizelle.Otaknya bekerja keras mencocokkan bentuk tubuh lelaki itu dengan penghuni rumah Stephen.Gallen mengedikkan bahu. "Akan kuselidiki nanti.""Kamu kok santai sekali?""Greeze, Sayang ... menangkap hewan buruan itu tidak bisa dengan gerakan yang sangat kentara. Dia akan menyadari dan segera berlari. Kita harus bergerak pelan dan diam-diam. Begitu ada kesempatan pada waktu yang tepat, baru melesatkan anak panah.""Ya, ya. Urusan buru memburu, kamu memang lebih hebat dariku.""Kemampuanmu juga tidak buruk. Kalau kau meningkatkan porsi latihanmu, aku yakin kemampuanmu bakal berkembang pesat.""Sayang sekali aku telah terusir dari rumah nenek," keluh Grizelle. Wajahnya sendu. Namun, sedetik kemudian berubah cerah."Hei, kamu kan The Death Angel, berarti ...." Grizelle menatap Gallen dengan menaikturunkan alis. Membiarkan lelaki itu menebak sendiri apa yang ingin dikatakannya.Gemas. Gallen mencubit pipi Grizelle. "Kau bol
Read more

Bab 272

"Cih! Gerakanmu sangat lamban!"Gallen berkelit menghindari serangan Grizelle. Kemudian ia melompat, menyambar pasangan jo yang ditinggalkan Grizelle.Tak! Tuk! Tak! Tuk!Bunyi tongkat kayu saling beradu menggerung. Menyalurkan kekesalan Grizelle yang tak kunjung berhasil mendaratkan serangan pada tubuh Gallen.Padahal, sedari dulu impian terbesarnya adalah mampu memukul jatuh The Death Angel, walau sekali saja."Ck! Ck! Ck! Kemampuan tarung The Death Shadow menurun jauh," ledek Gallen, membuat darah Grizelle mendidih hingga ke ubun-ubun."Rasakan ini! Hiyaat!" Grizelle melompat.Kakinya mengincar dada Gallen, sementara jo di tangannya menyasar kepala.Gallen menyeringai menatap wajah tegang Grizelle yang terbakar amarah.Gadis itu masih tak berubah. Tetap menggebu-gebu dan tak menerima kekalahan.Gallen menangkis serangan tongkat Grizelle dengan mengerahkan separuh tenaga.Begitu dua kayu berbenturan, Grizelle merasakan tangannya kesemutan. Tongkat di tangannya terbang menghantam din
Read more

Bab 273

"Kalian sangat keterlaluan. Kalian datang kemarin malam, tapi tidak berinisiatif untuk menyapaku. Apa kalian masih menganggapku kakek?" sembur Stephen dengan tatapan ingin mencabik-cabik Gallen. Mereka duduk di ruang tengah."Kami datang cukup larut kemarin malam. Kakek mungkin sudah tidur. Kami tidak tega mengganggu Kakek. Lagi pula, kami sangat lelah dan langsung tidur." Gallen menyahut dengan tenang. Ia sudah menduga hal seperti ini akan terjadi "Kalian juga melewatkan waktu untuk sarapan bersamaku. Alasan apa lagi yang kalian jadikan alibi?"Gallen dan Grizelle saling lirik. Duduk berdampingan menghadapi kemurkaan Stephen.Lelaki sepuh itu benar-benar kecewa mengetahui bahwa Gallen dan Grizelle datang diam-diam tanpa menemuinya."Ini akhir pekan, Kek. Kami terbiasa memanfaatkan momen akhir pekan untuk olahraga pagi. Kakek juga sudah tahu itu, kan? Ini bukan pertama kalinya kami menginap di sini," jelas Gallen panjang lebar.Tak satu pun perkiraannya meleset. Stephen tak melewatka
Read more

Bab 274

"Tidak ada yang perlu dijelaskan lagi. Semua sudah sangat jelas.""Gallen, ini ... ini cuma salah paham. Aku—""Laura! Apa perlu kupanggilkan security untuk membantumu berkemas dan menyeretmu keluar dari kantor ini?""Gal—""Protes sekali lagi aku tidak hanya akan memecatmu, tapi juga akan memintamu untuk mengembalikan semua uang yang kau ambil dari perusahaan beserta gaji butamu sepuluh kali lipat!"Nyali Laura menciut. Dengan lutut gemetar ia melangkah mundur. Saat ia berbalik hendak membuka pintu, suara Gallen kembali menggelegar."Satu lagi, jangan pernah mengaku-ngaku sebagai calon istriku. Sampai kapan pun aku tidak tertarik untuk menikahimu. Aku sudah punya istri. Dan itu bukan kamu!"Ah, Gallen menyesali keputusannya yang telah menyetujui permintaan Grizelle untuk merahasiakan status hubungan mereka di kantor.Kalau tidak, ia akan dengan senang hati memamerkan kemesraannya dengan Grizelle di depan mata Laura. Biar wanita ular itu tahu bahwa dia tidak ada apa-apanya bila diband
Read more

Bab 275

"Greeze, t–tolong ... tenang ya! Tahan amarahmu. A–aku akan ceritakan semua hal tentang Laura. K–kau boleh mencecarku dengan pertanyaan sesukamu. T–tapi ... tolong ... beri aku kesempatan untuk menjelaskan!"Grizelle tetap bungkam. Menatap dengan sorot mata tak terbaca pada Gallen. Air mukanya tak beriak marah. Akan tetapi, justru tampilan wajah dingin dan datar itu yang menyebabkan keresahan hati Gallen makin tak keruan.Tanpa sadar Gallen mengelus dada seraya memejamkan mata lantaran kaget, ketika Grizelle menikam buku catatan kosong di atas mejanya dengan mata pena dalam genggamannya.Terdengar suara kertas dirobek kasar. Memaksa Gallen untuk kembali membuka mata. Khawatir kalau Grizelle melampiaskan kecemburuannya dengan merobek dokumen penting yang belum sempat ia baca."Jangan lakukan itu, Greeze!" teriak Gallen spontan. Berusaha menjangkau tangan Grizelle.Grizelle berbalik, menyodorkan sehelai potongan kertas, tepat di depan wajah Gallen."Temui aku di alamat yang tertera di ke
Read more

Bab 276

"Mau apa lagi kamu balik ke sini? Belum puas kamu memasukkan kakakku ke penjara, hah?! Kamu sudah diusir dari rumah ini. Pergi!" Kepala Miranda bertanduk melihat orang yang membunyikan bel ternyata Grizelle—sepupu yang sangat dibencinya.Ia berdiri di tengah pintu dengan kedua tangan terentang."Mana nenek?" Grizelle mengabaikan kemarahan Miranda. Ia menepis lipatan siku Miranda dengan tangan, lalu menerobos masuk.Miranda terhuyung ke belakang. Nyaris saja ia terjengkang kalau tangan kirinya tidak mencengkeram bingkai pintu dengan kuat."Lancang! Keluar kamu, Grizelle!" Miranda memburu Grizelle."Ini rumahku. Aku yang menentukan siapa yang boleh datang dan pergi. Bukan kau!" Erina tegak di tengah tangga. Sebelah tangannya berpegangan pada pembatas tangga."Nenek, kenapa Nenek selalu membela anak tak tahu malu itu? Dia jahat, Nek! Dia yang telah menjebloskan Tristan ke penjara!""Miranda, kakakmu pantas menerima hukuman atas tindak kriminal yang dilakukannya. Jangan pernah menyalahkan
Read more

Bab 277

"Ada apa ini? Apa rumah ini telah beralih fungsi menjadi rumah singgah untuk menampung para gembel?""Abizam! Jaga ucapanmu! Mereka keponakanmu!" Erina meradang.Datang-datang Abizam menyinggung Gallen dan Grizelle dengan kata-kata pedas."Apa?! Tidak salah, Bu?" Abizam mengorek kuping. "Orang yang memasukkan anakku ke penjara di mataku adalah penjahat."Erina menggeleng. Tatapannya sendu. "Otakmu telah dicuci bersih oleh istrimu. Aku benar-benar kecewa, Abi. Matamu telah dibutakan oleh cinta yang salah setelah mengenal wanita lacur itu.""Dia istriku, Bu! Jangan menghina Claretta hanya demi membela anak sialan itu!""Sayang, maaf, aku pulang terlambat. Ada sedikit pekerjaan yang harus kuselesaikan," seru Claretta yang baru pulang. Dia terdiam. Memandang silih berganti pada wajah tegang Abizam dan Erina.Ketika dia beralih pada Gallen dan Grizelle, tatapannya menusuk. "Heh, gembel! Masih berani kalian menginjakkan kaki di rumah ini setelah apa yang kalian lakukan pada anakku, hah?!""
Read more

Bab 278

Ruang tengah rumah Erina hening mencekam.Claretta menyentuh bekas tamparan Abizam di pipinya. Dia melotot, tak percaya suami yang puluhan tahun mencintainya itu tega menamparnya. Di hadapan banyak orang pula.Claretta tergagap, "K–kamu ... menamparku?""Itu hukuman yang terlalu ringan untuk seorang pengkhianat seperti dirimu! Seharusnya aku membunuhmu!" Abizam kembali mengangkat tangan. Namun, Miranda menahannya."Hentikan, Daddy! Kesalahan apa yang mommy lakukan sampai Daddy tega menyakiti mommy?"Abizam menepis tangan Miranda. "Jangan menyentuhku! Darah kotor di tubuhmu membuatku jijik!"Miranda ternganga. Ia syok. "D–Daddy ... apa maksud Daddy?""Tanya mommy-mu dengan siapa ia berzina! Kau dan kakakmu bukan darah dagingku! Mulai detik ini, jangan pernah memanggilku 'daddy'! Aku tak sudi menjadi ayah bagi anak seorang pelacur!""Bohong! Daddy bohong!" Miranda menjerit histeris seraya menutup telinga.Kata-kata tegas dan tajam yang meluncur dari mulut Abizam seperti Pedang Shotel ya
Read more

Bab 279

"Dengarkan baik-baik, Claretta!" Abizam berseru dengan suara bergetar dan menggelegar, "Disaksikan semua orang yang ada di sini, aku, Abizam Dayyan menalakmu! Kutalak kau, Claretta! Kutalak kau! Mulai sekarang, kau bukan lagi istriku!""Tidaaak!" Claretta meraung, menjatuhkan diri, bersimpuh di kaki Abizam, tetapi Abizam bergerak mundur sebelum Claretta berhasil menyentuh kakinya."Haram bagimu untuk menyentuhku!" tegas Abizam, "Keluar dari rumahku! Aku jijik melihat wajahmu!""Mas, tolong ... beri aku kesempatan!" jerit Claretta, berjalan dengan lututnya, memburu Abizam yang terus melangkah mundur."Dan kau Miranda! Silakan ikut ibumu yang murahan itu!" ketus Abizam pada Miranda yang tampak linglung dan bisu karena syok."Dad, Daddy!" Miranda yang telah tersadar dari bengongnya berseru memanggil Abizam. Ia mengulurkan tangan, ingin menaham Abizam yang hendak berbalik menjauh."Singkirkan tangan kotormu itu dariku!" Abizam menepis jangkauan Miranda.Miranda tergugu. Dadanya sesak. Ia
Read more

Bab 280

Abizam benar-benar keterlaluan dan tak berperasaan. Bagaimana mungkin ia sampai hati meminta kembali sesuatu yang telah ia berikan kepada istri dan anaknya?Claretta mengeritkan gigi, tapi demi mempertahankan harga diri, ia melepaskan juga perhiasan yang melekat di tubuhnya. Ia bahkan melepas paksa perhiasan milik Miranda, walaupun anak gadisnya itu memberontak. Tak rela.Dengan gerakan kasar ia membanting perhiasan yang telah dilucutinya kepada Abizam."Kembalikan juga semua kartu yang kalian pegang!""Kamu?! Benar-benar jahat!" Claretta menggeram."Masih untung aku tidak menagih semua biaya hidupmu dan anak harammu itu selama lebih dari dua puluh tahun." Mata Abizam menyipit. "Kembalikan! Kalau kau bersikeras untuk membawanya, aku tidak akan segan-segan melaporkanmu dengan tuduhan pencurian!"Darah Claretta mendidih. Ingin rasanya ia mencabik-cabik mulut Abizam. Lelaki yang dulu selalu berkata lembut dan memujanya bak seorang ratu, dalam sekejap telah berubah menjadi monster yang me
Read more
PREV
1
...
2627282930
...
45
DMCA.com Protection Status