"Dengarkan baik-baik, Claretta!" Abizam berseru dengan suara bergetar dan menggelegar, "Disaksikan semua orang yang ada di sini, aku, Abizam Dayyan menalakmu! Kutalak kau, Claretta! Kutalak kau! Mulai sekarang, kau bukan lagi istriku!""Tidaaak!" Claretta meraung, menjatuhkan diri, bersimpuh di kaki Abizam, tetapi Abizam bergerak mundur sebelum Claretta berhasil menyentuh kakinya."Haram bagimu untuk menyentuhku!" tegas Abizam, "Keluar dari rumahku! Aku jijik melihat wajahmu!""Mas, tolong ... beri aku kesempatan!" jerit Claretta, berjalan dengan lututnya, memburu Abizam yang terus melangkah mundur."Dan kau Miranda! Silakan ikut ibumu yang murahan itu!" ketus Abizam pada Miranda yang tampak linglung dan bisu karena syok."Dad, Daddy!" Miranda yang telah tersadar dari bengongnya berseru memanggil Abizam. Ia mengulurkan tangan, ingin menaham Abizam yang hendak berbalik menjauh."Singkirkan tangan kotormu itu dariku!" Abizam menepis jangkauan Miranda.Miranda tergugu. Dadanya sesak. Ia
Read more