Home / Urban / Lelaki yang Terbuang / Chapter 251 - Chapter 260

All Chapters of Lelaki yang Terbuang: Chapter 251 - Chapter 260

448 Chapters

Bab 251

"Apa kau masih belum mau bercerita?"Tak tahan dipagut sunyi dan didera rasa penasaran, Gallen buka suara."Aku lelah." Grizelle mengatupkan kelopak mata.Gallen mengalah. "Istirahatlah!" lirihnya, kemudian menyelimuti Grizelle.Ia mengeluarkan kartu debit yang dikembalikan Grizelle dari dompet. Memegangnya dengan perasaan bersalah."Maafkan aku, Greeze! Aku belum bisa menjadi suami yang bertanggung jawab untukmu. Gara-gara aku, kau mengalami kejadian buruk."Kau berhak marah. Kau juga boleh menghukum aku. Tapi, percayalah padaku ... sungguh tak pernah terbersit niat di hatiku untuk membohongimu."Aku akan menjelaskan semuanya padamu bila saatnya tiba. Tolong, bersabarlah! Saat ini aku hanya bisa bilang, uang yang kuberikan padamu tidak bersumber dari Perusahaan Kyler, apalagi uang haram."Itu adalah sebagian gaji yang kutabung saat bekerja di luar negeri dulu. Selain itu, aku juga berinvestasi pada perusahaan yang dikelola oleh temanku."Memang tidak banyak keuntungan yang ditransfer
Read more

Bab 252

Cukup lama Grizelle dimintai keterangan sebagai saksi sekaligus korban."Apa Anda ingin melihat pelaku, Nyonya?" tanya oknum polisi setelah mem-BAP Grizelle."Tidak usah," tolak Grizelle.Lebih baik ia tidak bertatap muka dengan salah satu dari empat lelaki yang berniat untuk menodainya."Kalau tidak ada lagi keterangan yang dibutuhkan, saya undur diri, Pak.""Oh, silakan, Nyonya. Untuk saat ini saya rasa cukup. Nanti kalau masih ada keterangan tambahan yang diperlukan, pihak kami akan menghubungi Anda.""Baik, Pak. Terima kasih."Grizelle meninggalkan ruangan petugas BAP.Sandra langsung bangkit dari tempat duduk begitu melihat Grizelle keluar dari ruangan. "Bagaimana? Lancar?""Begitulah."Keduanya mengayun langkah, keluar dari kantor polisi."Benaran pelakunya sudah tertangkap?""Cuma satu. Tiga masih buron.""Kamu harus lebih hati-hati, Greeze. Bisa jadi mereka dendam dan semakin berambisi untuk mencelakai kamu.""Polisi mengintai, tidak mungkin mereka berani. Jangan khawatir, San
Read more

Bab 253

Gallen tak memperhatikan suasana sekitar saat dia memasuki Kantor Polisi, tetapi insting tajamnya membuat ia menoleh ke belakang setelah melewati pintu masuk.Ia merasa sepasang mata mengawasinya sejak menginjakkan kaki di teras Kantor Polisi itu."Apa yang kau lihat?" tanya Regan, ikut melempar pandang pada titik penglihatan Gallen."Bukan apa-apa."Gallen melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti. 'Ah, mungkin itu hanya perasaanku saja.'Dia penasaran seperti apa rupa bergajul yang telah melukai istrinya. Kemarin malam, setelah keluar dari kamar, ia mengambil kamera dashboard mobil Grizelle. Memeriksanya dengan ketelitian tingkat tinggi.Tak banyak informasi yang terekam di sana, tapi setidaknya ia mengetahui lokasi kejadian. Hal itu memudahkan pergerakan anak buahnya dalam melakukan penyelidikan."Sampai detik ini pelaku masih bungkam. Karena itulah aku terpaksa merepotkanmu lagi," cerocos Regan. Tangannya menampung kunci yang disodorkan penjaga ketika melewati meja piket lelaki
Read more

Bab 254

"Aku hanya menemukan catatan kasus Nona Dayyan. Tidak ada laporan atas namamu. Kapan kau mengadukan kasus yang menimpa istrimu?"Lengang sesaat.Alis Gallen naik sebelah. "Apa aku belum memperkenalkan istriku padamu?"Regan menggeleng."Hah! Pantas saja kau tak menyadarinya," seru Gallen."Tunggu! Maksudmu ... Nona Dayyan benar-benar istrimu?"Gallen mengangguk.Kembali sunyi.Regan berkedip. Ia seperti mimpi mengetahui istri Gallen adalah seseorang yang dikenalnya. Betapa sempitnya dunia ini.Regan menepuk pundak Gallen. "Selamat, Bro! Kau beruntung bisa menikahi wanita yang luar biasa."Jadi, wanita hebat yang dimaksud Regan benar-benar Grizelle. Ya Tuhan! Logika Gallen menolak untuk percaya bahwa Grizelle adalah perempuan yang jago berkelahi.Dalam keseharian istrinya itu terlihat lembut, tenang, dan cenderung mengalah. Kalau memang dia sehebat itu, kenapa Grizelle membiarkan dirinya ditindas oleh Miranda dan keluarganya selama bertahun-tahun?"Tapi, Bro ... kau harus menjaga sikap
Read more

Bab 255

Lelaki itu tahu siapa pemilik tombak emas di tangan Gallen hanya dengan melihat ukiran inisial 'P' pada pangkal tombak.Prima. Dia adalah pemimpin Tombak Emas yang menderita kekalahan beberapa waktu lalu.Sikap acuh tak acuh lelaki kurus itu seketika berubah gusar.Jika tombak emas itu bisa berpindah tangan dari pemilik aslinya, artinya lelaki di depannya ini bukan orang sembarangan.Namun, teringat konsekuensi yang akan ia terima jika berkata jujur, lelaki itu kembali memasang wajah datar."Kau bisa terus menyimpan benda tak berguna itu. Aku tak tertarik untuk memilikinya."Gallen terkesiap. Tak menyangka lelaki yang tampak lemah itu tetap teguh dengan pendiriannya.Gallen menyimpan kembali tombak emas ke balik jaket, kemudian menarik keluar benda yang lain."Bagaimana dengan ini? Apa kau juga tak tertarik untuk mengenalnya?"Kali ini lelaki itu tersentak, duduk tegap. Tangannya terulur, hendak merebut sehelai foto dari tangan Gallen.Gallen mengangkat tangannya tinggi-tinggi."Sama
Read more

Bab 256

Gallen masuk ke mobil begitu Regan membuka kunci pintu. Ia mengatur posisi duduknya agar terasa nyaman."Apa yang harus kulakukan jika dia tetap memilih untuk tutup mulut?" Regan mengulang pertanyaan sebelumya dengan redaksi yang sedikit berbeda."Re, kau bisa menduduki posisimu sekarang tentu dengan mempertimbangkan kemampuanmu, bukan?"Aku yakin kau bisa mengatasinya andai sangkaanmu itu benar-benar terjadi. Jika kau terus bergantung padaku dalam menyelesaikan setiap kasus, itu tidak baik untuk pengembangan dirimu, dan juga kariermu."Regan membuang napas kasar. "Terkadang, aku merasa tak berguna setiap kali teringat pada kelebihanmu.""Setiap orang memiliki kemampuan yang berbeda. Kemampuanku mungkin memang sangat berguna dan dapat membantumu bila perlu, tapi hal itu tidak terjadi sepanjang waktu. Apa kau akan membekukan setiap kasus yang tidak mendapatkan sentuhan tanganku? Tidak, kan?"Aku akan sangat kecewa kalau kehadiranku justru membuat performa terbaikmu sebagai aparat kepol
Read more

Bab 257

"Apa aku ketinggalan bahasan penting?" tanya Gallen, melangkah mendatangi meja di mana tiga orang yang dikenalnya terlibat obrolan serius."Ah, tidak, Tuan Muda Kyler. Anda datang tepat waktu. Kami baru saja memulai diskusi."Hanum bangkit menyongsong kedatangan Gallen. "Silakan duduk, Tuan!"Gallen menarik kursi yang berada sisi kanan Jack. Tindakannya itu membuat Hanum terkesiap, tetapi lirikan penuh makna dari netra biru Gallen memaksanya untuk bersikap wajar.Dia duduk, menempati kursinya semula. Dan membiarkan kursi yang seharusnya dihuni Gallen—sebagai pimpinan D & Co—kosong."Mengingat waktu semakin mendekati jam makan siang, ada baiknya kita langsung ke pokok pembicaraan," tegas Gallen. "Perusahaan Kyler sangat mengharapkan kerja sama ini. Kami janji, investasi dari D & Co dan GK Group tidak akan merugi. Cukup beri kami waktu tiga bulan, dan kalian akan mendapatkan keuntungan."Jack sedikit terkejut mendengar kata-kata Gallen. Selama malang melintang mendampingi Stephen di dun
Read more

Bab 258

"Kakek?" Gallen mendongak, tetapi dia tetap bergeming di tempat duduknya."Lihat, Hanum! Bosmu bahkan tampak tidak senang dengan kedatanganku.""Bukan begitu, Kek." Gallen disergap perasaan tidak enak. Ia mendorong kursi ke belakang, lalu berjalan menghampiri Dirga. Dibantunya Dirga untuk duduk di kursi."Aku cuma tidak menyangka Kakek akan datang hari ini. Bukankah Kakek masih harus lebih banyak beristirahat?" imbuh Gallen, "Apa sekarang Kakek sudah merasa lebih baik?""Bagaimana bisa aku merasa lebih baik kalau kau terus membuatku khawatir," gerutu Dirga."Ya ampun, Kakek! Memangnya apa yang telah kulakukan sampai Kakek cemas begitu?Aku baru saja menandatangani kerja sama dengan Perusahaan Kyler. Apa itu yang mengganggu pikiran Kakek? Apa Kakek takut D & Co akan ikut jatuh bangkrut?"Ctak!Ujung sepatu Dirga mendarat pada tulang kering Gallen."Kakek, kenapa menendangku?" Gallen bersungut-sungut. Mengusap tulang keringnya yang terasa ngilu."Kau pikir aku peduli dengan aset perusah
Read more

Bab 259

Kenzie bersandar di dinding dengan melipat sebelah kakinya sambil bermain ponsel. Jaraknya sangat dekat dengan lift.Begitu melihat Gallen berjalan dengan langkah panjang meninggalkan ruang rapat, ia menyimpan ponselnya ke dalam saku."Kau menungguku?" tanya Gallen, kaget mendapati Kenzie masih berada di lantai yang sama dengannya."Bukan! Menunggu Tukang Bakso lewat!" omel Kenzie, memasang tampang kesal. "Sudah tahu masih bertanya!"Keduanya masuk ke lift. Saling melempar tatapan dingin."Kau tidak bilang bahwa kau akan menungguku," protes Gallen."Iya sih, tapi harusnya kau sadar, Bro ... yang memintaku memberikan laporan secepatnya siapa? Kakekmu? Dasar enggak peka. Pantas saja kakak iparku sampai celaka. Cih! Dasar payah!""Kau semakin berani ya sekarang. Sudah tidak butuh restu dariku, huh?"Seketika Kenzie terdiam. Ya Tuhan! Kenapa dia bisa lupa tentang Falisha? Gawat kalau sampai Gallen mengeluarkan taring gara-gara tersinggung dengan perkataannya."Hehe ... santai, Bro! Cuma b
Read more

Bab 260

Andai tak terhalang terali besi, Gallen pasti tak akan berpikir dua kali untuk menghadiahkan bogem mentah kepada Tristan.Entah terbuat dari apa hati Tristan, hingga tega merencanakan perbuatan terkutuk yang dapat menghancurkan harga diri Grizelle—sepupunya sendiri.Bagi Gallen, kehormatan Grizelle adalah harga mati. Dia tidak akan memaafkan pelakunya sebelum mendapat hukuman setimpal. Tak peduli walau pelakunya keluarga sendiri.Binar mata Gallen membara. Merefleksikan kemarahan yang berkobar terhadap Tristan. Akan tetapi, dia masih mampu mengontrol nada suaranya, agar tak melengking tinggi."Katakan! Kenapa kau tega melakukan semua itu pada istriku, hah?! Kau sudah menguasai perusahaan keluarga, sementara Grizelle harus bekerja keras mengumpulkan rupiah, demi bisa bertahan hidup. Apa itu belum cukup untuk membuatmu berpuas diri?"Wajah Tristan memerah. Tarikan kuat Gallen pada kerah bajunya membuatnya kesulitan bernapas. Ia menengadah dengan mulut terbuka. Meraup oksigen di tengah p
Read more
PREV
1
...
2425262728
...
45
DMCA.com Protection Status