Home / Urban / Lelaki yang Terbuang / Chapter 241 - Chapter 250

All Chapters of Lelaki yang Terbuang: Chapter 241 - Chapter 250

448 Chapters

Bab 241

"Bagaimana, Nona Dayyan? Jadi bayar, tidak? Kalau tidak mampu bayar, Anda harus merapikan semua gaun ini seperti semula.""Kamu menghinaku? Aku akan bayar. Toko ini juga mampu aku beli!"Miranda gondok mendengar pelayan toko terkesan meremehkan dirinya.Dia menghubungi kakaknya, "Kak, transfer uang tiga ratus juta dong!""Banyak banget. Untuk apa?""Aku lagi belanja, tapi uangku kurang."Namun, selang beberapa detik Miranda menutup telepon dengan bibir mengerucut."Kenapa? Tidak dapat uangnya? Kasihan!" ejek Sandra."Bawel!" umpat Miranda.Karena malu, Miranda terpaksa menghubungi mamanya."Halo, Ma. Aku lagi butuh uang nih," cerocosnya tanpa basa-basi. "Transfer sekarang tiga ratus juta ya, Ma. A—"Tuts!Sambungan telepon terputus. Baterai ponselnya habis. Ia lupa mengisi ulang daya gawainya sebelum keluar dari rumah.Muka Miranda memerah lantaran malu."Ditolak, Mir?" tanya Shelly sedikit mengernyit."Ponselku mati.""Ini ... pakai ponselku!" Shelly menyodorkan ponselnya pada Mirand
Read more

Bab 242

"Ada yang bisa menjelaskan?"Miranda mengenali sosok lelaki paruh baya yang baru tiba."Om Bagas!" serunya, berlari menyambut kedatangan lelaki itu.Bagas memperhatikan wajah Miranda dengan mata menyipit."Aku Miranda, Om. Anak teman Om."Miranda sengaja menekankan kata 'teman' dan melirik sinis pada wanita yang tadi didorongnya."Oh, ya, ya ... aku ingat sekarang. Kamu anak Abizam?""Iya, Om."Bagas manggut-manggut. "Apa yang terjadi?" tanyanya, mengamati ruangan yang tampak kacau. Beberapa manekin jatuh ke lantai.Merasa mendapat dukungan, Miranda tak menyia-nyiakan kesempatan."Ini semua gara-gara pelayan sialan itu, Om!" raung Miranda, mengacungkan jari telunjuk, tepat ke muka wanita yang masih diyakininya sebagai pelayan toko.Bagas menoleh pada wanita itu. "Benar begitu, Dee?""Mampus!" maki Miranda pada Dee lewat gerakan bibirnya.Dee tak gentar. Ia menyahuti pertanyaan Bagas dengan santai. "Dia yang memulai. Dia merampas setiap gaun yang dipegang oleh pelanggan lain, tapi dia
Read more

Bab 243

Miranda melesat ke meja kasir, meraih tote bag yang menumpuk di sana dan mengeluarkan isinya. Ia memasang kembali gaun dari tote bag tersebut ke badan manekin."Boleh kami pilih beberapa?" tanya Grizelle pada Dee."Oh, silakan!""Alah! Paling juga pilih yang murah. Mana mampu dia bayar baju mahal," ejek Miranda sambil menghentikan gerakan tangannya memasangkan baju ke manekin.Ternyata gadis itu bukan hanya memiliki EQ yang rendah, tetapi IQ-nya juga jongkok. Ia tidak memetik pelajaran dari peristiwa yang baru saja dialaminya."Miranda, selesaikan saja kewajibanmu! Atau aku benar-benar akan menghubungi ayahmu!" ancam Bagas."I–iya, Om!"Grizelle memilih beberapa helai baju yang menurutnya bagus, kemudian menyerahkan gaun pilihannya kepada Sandra."Cobalah! Kamu bisa ambil mana yang kamu suka dan paling cocok denganmu."Dengan semangat empat lima, Sandra masuk ke ruang fitting. Ia selalu percaya dengan pilihan Grizelle."Aku pilih yang ini saja," putus Sandra setelah selesai mencoba s
Read more

Bab 244

Miranda senyum-senyum sendiri. Hatinya bersorak girang. Ia merasa menjadi perempuan paling cantik ketika Gallen mulai menapak langkah ke arahnya.Bola mata Miranda berpijar terang melihat ketampanan Gallen. Semakin singkat jarak mereka, bertambah jelas wajah Gallen baginya.Keningnya mengerut. Ia merasa tidak terlalu asing dengan wajah itu. Siapa ya? Kapan dia pernah melihatnya?Miranda mengingat-ingat bayang yang tersimpan dalam memori otaknya, tetapi tidak ada seorang pria pun yang memiliki wibawa dan karisma sesempurna Gallen."Tuan Muda Kyler ...." Miranda menggumamkan nama Gallen dengan hati berbunga-bunga.Pemuda tampan itu tersenyum lebar. Ia jadi gugup. Malu-malu ia menyelipkan rambutnya ke belakang telinga. Bertingkah seperti perawan desa yang digoda pemuda dari kota.Jantungnya kian berdetak kencang seiring dengan langkah kaki Gallen yang semakin dekat.Dia menunggu Gallen berhenti di depannya dan menyapa ramah.Saat matanya menangkap ujung sepatu Gallen, ia mendongak. Memas
Read more

Bab 245

"Tolong perlihatkan perhiasan dengan harga termurah!" Akhirnya Grizelle mengalah pada keputusan Gallen."Tapi, Nyonya ... bagaimana bisa kami membiarkan Anda memakai perhiasan termurah? Anda adalah—""Ambilkan saja apa yang diinginkan istriku! Yang penting nyaman untuk dipakai sehari-hari," potong Gallen, menyadari ketakutan karyawannya itu setelah mengenali dirinya."Baik, Tuan!"Perempuan itu mengeluarkan beberapa perhiasan, tapi tidak sesuai dengan yang diminta Grizelle.Matanya cukup jeli melihat isyarat samar lewat tatapan Gallen."Yang ini cocok dengan Anda, Nyonya," ujarnya, mengeluarkan seuntai kalung berlian berukuran kecil."Atau Anda mau yang ini?" Wanita itu mengeluarkan dua kalung lain dengan motif yang berbeda.Grizelle memperhatikan detail kalung tersebut. Dan dia memilih satu, yang bentuknya sederhana dan ringan. "Yang ini saja!""Bagaimana dengan gelang dan cincinnya, Nyonya?""Tidak usah. Cukup kalung ini saja."Gallen berjanji akan mentraktir Sandra atas namanya, ja
Read more

Bab 246

"Tidak apa-apa cuma mampu beli perhiasan sebesar upil. Yang penting bayar sendiri, enggak minta-minta. Lagian, suamiku juga membelikannya dengan cinta. Senang dong tentunya.""Norak! Suami kere saja bangga!""Sudah tahu suamiku kere, tapi kok masih ada ya, yang tanpa malu-malu minta ditraktir juga."Miranda kehabisan kata. Ia kalah telak. Grizelle yang biasanya diam setiap kali ia menindasnya, kini berbalik menyerangnya.Dia lupa bahwa seekor semut pun bila terus diinjak, akan ada masanya balas menggigit."Oh ya, boleh saya lihat gelang yang itu?" Grizelle berbalik ke pelayan toko, menunjuk gelang berlian bermata tiga.Mata Miranda melotot melihat betapa menyilaukannya kilau permata pada gelang itu. Ia meneguk ludah. Membayangkan betapa cantiknya jika ia memakai gelang itu."Wah, mata Anda sangat jeli, Nyonya! Gelang ini akan terlihat cantik dan cocok dengan warna kulit Anda," seru wanita itu, membantu memasangkan gelang tersebut pada pergelangan tangan Grizelle."Cantik banget, Greez
Read more

Bab 247

"Karat berlian pada gelang yang Nyonya pilih lebih besar daripada kalung dan cincin tadi. Kualitas berliannya juga lebih bagus. Jadi, harganya agak tinggi ya, Nyonya," ujar si pelayan toko."Alah! Buang-buang waktu menjelaskan hal yang tidak penting. Sebutkan saja harganya! Aku mau lihat seberapa mampu sepupuku yang pelit ini membayarnya," sembur Miranda, menyerobot penuturan si pramuniaga."Ini tidak terlalu mahal buat Nyonya Muda Kyler. Apalah arti uang senilai seratus lima puluh sembilan juta. Kecil. Benar begitu kan, Nyonya?"Ketiga wanita itu tercekat mendengar harga gelang yang masih melingkar indah di pergelangan tangan Grizelle."Tuh, bayar cepat! Cuma seratus lima puluh sembilan juta!" sentak Miranda dengan nada mengejek.Meski ragu, Grizelle menyerahkan juga kartu di tangannya pada kasir. Hitung-hitung uji ombak. Jauh di lubuk hati, ia juga penasaran dengan jatah belanja yang diberikan Gallen untuknya.Kalaupun sisa uang dalam kartu itu memang kurang, ia masih punya kartu ya
Read more

Bab 248

"Gallen, apa kamu menyembunyikan sesuatu dariku?" Grizelle akhirnya memecah hening dengan pertanyaan bernada lirih."Huh? Kenapa kau berpikir begitu?""Aku tidak sedang berpikir, Gallen. Aku merasa ada banyak hal yang tidak aku ketahui tentang dirimu.""Apa Miranda mengatakan hal buruk lagi?"Tatapan sayu Grizelle berubah tajam. "Gallen, aku tidak sedang membicarakan Miranda, tapi kamu! Tidak bisakah kamu memberitahu apa yang kamu sembunyikan dariku? Kita suami istri, tapi aku seperti membeli kucing dalam karung!""Heei, aku menikahimu tidak untuk menipumu, Greeze. Apa aku melakukan kesalahan hingga kau mempunyai pemikiran buruk tentangku?"Jika benar begitu, tolong beritahu aku! Aku janji akan memperbaikinya.""Baiklah. Kalau kamu tidak bersedia untuk berterus terang, aku tidak akan memaksa. Tapi, aku juga tidak bisa menyimpan kartu ini lagi."Grizelle meletakkan kartu yang diterimanya dari Gallen di atas kasur. "Terima kasih sudah memberiku pinjaman. Beritahu aku nomor rekeningmu! A
Read more

Bab 249

Gallen masih tegak mematung dengan pandangan tak beralih dari pintu.Saat Grizelle meninggalkannya dengan membanting pintu, hatinya bagai dipalu.Setiap kalimat yang meluncur dari bibir Grizelle, tergiang-ngiang di telinganya. 'Ingat Gallen, kamu hanya menikahiku, bukan membeliku!''Ya Tuhan! Apa yang telah kulakukan pada Grizelle? Bodoh! Aku ingin membuatnya bahagia, tapi ternyata apa yang kulakukan salah. Aargh! Bodoh, bodoh, bodoh!' Gallen memaki diri sembari menjambak rambut dengan frustrasi.Setiap wanita mencintai uang. Walaupun uang bukan segalanya, tapi tanpa uang hidup terasa bagai di neraka.Zaman kini, apa-apa butuh uang. Hanya buang angin yang masih gratis. Akan tetapi, wanita baik-baik tidak akan menjual kehormatan dan harga dirinya demi segepok uang.Sebaliknya, ia akan merasa terhina ketika ia kehilangan jati dirinya pada saat seorang pria menganggapnya tak ada, hanya karena telah memberinya sejumlah uang.Apalah artinya kekayaan jika dia tak memiliki hak atas dirinya s
Read more

Bab 250

"Kau ... apa yang baru saja kau katakan?"Gallen memucat. Pertanyaan Grizelle memojokkan dirinya. Memberi kesan bahwa dia adalah lelaki paling egois di dunia.Saat ia menjatuhkan pandangan ke lantai, cairan berwarna merah menetes dari ujung jari tangan kanan Grizelle. Membentuk lingkaran kecil pada permukaan lantai.Pantas saja Grizelle melipat tangan kanannya ketika masuk kamar dan langsung melesat ke kamar mandi.Sialnya, lantaran terbawa perasaan kacau, Gallen mengabaikan pemandangan ganjil itu."Apa yang terjadi?" Gallen menyambar tangan Grizelle yang terluka.Bibir Grizelle gemetar, merasakan cekalan pada lengannya yang terluka.Menyadari Grizelle kesakitan, Gallen melepaskan tangannya."Astagfirullah, Greeze! Kenapa bisa sampai terluka begini?"Tanpa memberi apa-apa, Gallen membopong Grizelle.Grizelle ingin berontak, tapi rasa pusing membuatnya lemah. Mungkin karena cukup banyak dia kehilangan darah. Walaupun dia telah mengikat lengannya dengan robekan sebagian hijab yang diken
Read more
PREV
1
...
2324252627
...
45
DMCA.com Protection Status