"Tuan Robinson, bukankah aku sudah bilang, aku tidak membutuhkan sekretaris?""M–maaf, Tuan Muda Kyler. S–saya telah bekerja sesuai perintah Anda.""Begitukah? Maksud Anda, Anda juga tidak tahu apa-apa?""B–benar, Tuan. Saya tidak tahu sama sekali. Saya akan mengeceknya untuk Anda." Jack membungkuk, tergesa-gesa undur diri."Kau juga. Keluar!"Nada dingin dan tatapan tajam yang memancar dari netra biru Gallen membekukan aliran darah di tubuh Laura.Kakinya berpijak goyah, tetapi demi ambisinya untuk bisa selalu berada di sisi Gallen, ia bergeming.Walau keberaniannya untuk menantang wajah Gallen ikut mati ditikam tatapan tajam Gallen, ia tidak menyerah.Dulu ia memilih Jody karena tergoda oleh seuntai gelang mewah. Setelah Gallen menjadi seorang Kyler, Jody tidak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan Gallen. Bahkan, seujung kukunya pun tidak."Tuan Muda, ini dia yang menjadi biang kesalahpahaman Anda dan saya." Jack masuk kembali ke ruang kerja Gallen tanpa mengetuk pintu. Ia mendor
Baca selengkapnya