Home / Urban / Lelaki yang Terbuang / Chapter 221 - Chapter 230

All Chapters of Lelaki yang Terbuang: Chapter 221 - Chapter 230

448 Chapters

Bab 221

Duduk tenang di sisi kanan Stephen, Gallen melempar pandang pada hadirin dengan senyum tipis menghias wajahnya.Dia masih bungkam. Memfokuskan perhatian pada sosok Atha yang tetap tegak. Kedua tangan sepupunya itu terkepal erat. Rahangnya mengeras.Matanya menyiratkan perlawanan pada Gallen. Tak terima bahwa posisi yang seharusnya menjadi miliknya telah berpindah tangan pada Gallen, lelaki asing yang datang dari negeri antah berantah."Bukankah cucu Anda yang dikenal publik selama ini adalah Tuan Muda Atha Kyler? Tuan, bisakah Anda jelaskan kenapa muncul cucu yang lain?"Pertanyaan seorang wartawan mewakili ungkapan isi hati Atha.Atha menjatuhkan bokongnya ke kursi. Menanti penjelasan Stephen dengan darah yang mendidih.Stephen masih setia pada bisu. Haruskah ia mengklarifikasi siapa Gallen sebenarnya?"Tuan, jika Anda tetap bungkam, itu akan memicu timbulnya berbagai asumsi dan persepsi. Reputasi Anda akan terpengaruh dengan adanya pro dan kontra yang terjadi nanti." Jack berbisik d
Read more

Bab 222

"Wah, Tuan Muda Atha Kyler benar-benar mulia! Mau-maunya menyerahkan posisi yang begitu penting kepada sepupunya, padahal selama ini dia yang membantu kakeknya.""Iya. Sepupunya saja yang tidak tahu malu. Datang-datang langsung merampas apa yang seharusnya menjadi milik Tuan Muda Atha Kyler.""Kalau dia mengincar posisi itu dari awal, seharusnya dia yang bekerja keras mendampingi kakeknya. Bukan malah membiarkan adik sepupunya yang berjuang, tapi dia yang mendapat medali. Huh! Sungguh tercela dan serakah!""Orang culas memang begitu. Maunya mendapat hasil maksimal dengan mudah dan bahkan tidak segan-segan menghalalkan segala cara. Amit-amit! Orang seperti itu harusnya diberantas dari muka bumi ini. Hidupnya merugikan orang lain!"Dalam hati Atha bersorak gembira mendengar orang-orang membelanya dan menyudutkan Gallen.Di atas panggung, Gallen masih membisu. Membiarkan suara sumbang di bawah sana terus mengeluarkan umpatan dan sumpah serapah yang ditujukan pada dirinya.Selang sepuluh
Read more

Bab 223

"OMG! Greeze!" Sandra berteriak histeris sambil memelototi layar monitor ponselnya."Ya ampun, Sandra! Kenapa harus teriak-teriak?! Kamu mau orang sekantor menyerbu ke sini?" omel Grizelle, melayangkan tatapan heran pada sosok Sandra yang tegak mematung."Ini ... ini ... luar biasa!" Sandra sibuk sendiri dengan ponselnya.Entah apa yang dilihatnya dalam ponsel itu hingga mulutnya ternganga. Kepalanya berulang kali menggeleng tak percaya.Grizelle meremas kertas yang tak lagi terpakai, lalu melempar bola kertas tersebut pada Sandra."Aduh! Apa-apaan sih, Greeze! Sakit tahu?!" sewot Sandra, mengusap keningnya yang terkena hantaman bola kertas dari Grizelle."Kamu aneh! Teriak-teriak tak jelas, terus geleng-geleng sapi sambil melongo. Kamu kesambet?"Mata Sandra memancarkan binar kagum pada Grizelle. Membuat sekujur tubuh Grizelle merinding."Eh, Sandra ... jangan bikin aku takut ih! Kamu enggak mengidap kelainan kan sekarang?"Sandra berjalan seperti orang setengah mabuk mendekati Grize
Read more

Bab 224

Memasuki rumah besar yang dihuninya, Grizelle disambut oleh keheningan. Tidak ada siapa-siapa selain perabotan.Para asisten rumah tangga yang dipekerjakan Gallen untuk menjaga rumah dan pekarangan tetap bersih telah pulang.Mereka datang dan pergi setiap hari di saat semua orang tidak di rumah.Grizelle melemparkan tasnya ke atas kasur, lalu duduk di tepi ranjang.Jiwanya kosong setiap kali otaknya memutar ulang cuplikan video tentang Gallen.'Ini hanya mimpi!' pikir Grizelle seraya mencubit kedua pipinya."Aw! Sakit!" jeritnya sedetik kemudian. "Ternyata bukan mimpi."Saat dia masih terhanyut memikirkan bagaimana harus bersikap terhadap Gallen, matanya tertumbuk pada secarik kertas di atas meja kecil di samping tempat tidur.Dia meraih kertas itu dan membacanya.[Aku telah menyiapkan gaun untukmu. Pakailah!Malam ini kita akan menghadiri makan malam keluarga.Aku akan pulang menjelang magrib]Gallen tiba di rumah sesuai waktu yang dijanjikan. Sebelum lembayung senja menghilang di uf
Read more

Bab 225

"Atha, tidak bisakah kau bersikap sedikit dewasa?" tegur Stephen, "Gallen baru pertama kali pulang ke rumah ini setelah sekian lama tersesat dan tumbuh bebas di luar. Dia mungkin lupa siapa kau. Saat dia pergi, kalian sama-sama masih terlalu kecil."Biarkan dia dan istrinya menikmati makan malam dengan tenang terlebih dahulu, sebelum mulai berkenalan dengan anggota keluarga ini."Atha mendengus keki. Di sisi kanannya, Bellona mengerling sinis pada Gallen.Ia masih mengingat pengalaman buruknya bertemu dengan Gallen.Tak disangka lelaki muda itu muncul di rumahnya. Duduk satu meja saat makan malam. Yang paling membuatnya gondok, ternyata Gallen adalah batu sandungan terbesar bagi kesuksesan anaknya, Atha.Dia benci kenyataan itu. Usahanya menyingkirkan Gallen sejak puluhan tahun silam tak berbuah manis. Malah menjadi bumerang untuk dirinya sendiri.Namun, di hadapan Stephen, dia harus menyembunyikan ketidaksukaannya terhadap Gallen serapat mungkin.Bellona mengelus pundak Atha, "Kakekm
Read more

Bab 226

"Jangan memaksaku untuk mengeluarkan kata-kata kasar padamu, Atha! Aku yang menjadi kepala keluarga Kyler. Aku tahu apa yang kulakukan.""Tapi ini tidak adil untukku, Kek! Aku yang berjuang mendampingi Kakek. Kenapa bukan aku yang mewarisi perusahaan Kyler? Saat perusahaan kecilku nyaris bangkrut, Kakek menolak untuk sekadar membantuku."Sekarang dengan mudahnya Kakek mewariskan perusahaan induk kepada orang yang mengaku-ngaku sebagai cucu tertua Kakek. Ini sungguh tidak adil, Kek!"Oke kalau Kakek menganggapku tidak cakap dalam berbisnis. Aku mengerti. Tapi, apakah dia lebih baik dariku? Memangnya dia punya pengalaman memimpin perusahaan?"Ayahku masih hidup, Kek. Bukankah ayahku yang lebih berhak menjadi ahli waris Kakek?"Tubuh renta Stephen menegang. Celotehan Atha melampaui prediksinya. Atha memang tipe pembangkang, tapi Stephen tidak pernah membayangkan anak itu berani melakukan aksi banding terhadap keputusannya, tepat di hadapan Gallen."Atha, kau masih saja berpikiran sempit.
Read more

Bab 227

Grizelle merasa lega akhirnya bisa tiba di rumah. Ia mengempaskan diri ke atas kasur. Merentangkan kedua tangannya yang terasa pegal. Dan membiarkan kakinya jatuh menjuntai di bibir ranjang."Bibimu membuatku merinding!""Kenapa? Kau baru pertama kali bertemu dengannya."Gallen memandang Grizelle dari tangkapan cermin sambil melepas kemeja."Aku juga tidak mengerti kenapa, tapi aku merasa dia menyembunyikan sesuatu. Auranya dingin dan menakutkan. Kamu harus bersikap hati-hati dengannya."Selama ini insting Grizelle tak pernah salah. Ketajaman insting itu pula yang mengantar karier rahasianya sebagai detektif bersinar cemerlang."Kau mengkhawatirkan aku?" tanya Gallen, berjalan dengan bertelanjang dada mendekati Grizelle."Astagfirullah!" Grizelle menutup mata dengan tangan. "Apa yang kamu lakukan? Cepat pakai kembali bajumu!"Namun, naluri alaminya sebagai perempuan dewasa justru menggerakkan jemarinya untuk membuat celah pada bagian mata.Gallen tersenyum geli melihat ulah Grizelle. "
Read more

Bab 228

"Dasar manusia tidak berguna! Menyingkirkan seorang gembel saja kalian tidak becus!"Plak!Plak!Dua tamparan keras melayang dari tangan seorang lelaki bertopi koboi. Hampir seluruh wajahnya tertutup masker. Menyisakan dua biji mata yang merah menyala terbakar api kemarahan.Dua pria berseragam petugas keamanan menunduk khidmat. Menyembunyikan wajah pias mereka di balik surai yang jatuh menjuntai."Untuk apa kalian latihan bela diri setiap hari, hah?! Untuk apa?!"Lelaki bertopi koboi itu mendorong lengan atas kedua pria tersebut silih berganti."Apa ini? Bukan lengan kekar penuh tenaga, tapi cuma balon berisi air? Cih! Benar-benar mengecewakan!""Sekarang jawab pertanyaanku dengan jujur. Jika aku tahu kalian berbohong, krek!" Lelaki itu membuat gerakan tangan menebas leher. "Paham?!""P–p–paham, Tuan!""Bagus! Katakan! Kenapa kalian bisa gagal?"Dua petugas keamanan itu saling lirik dalam tunduk."Jawab!" hardik lelaki bertopi koboi.Akhirnya, lelaki yang berdiri di sisi kiri buka su
Read more

Bab 229

"Greeze, kamu dipanggil bos tuh!" Sandra berdiri di tengah pintu dengan sebuah map di tangan."Ada apa? Bukankah aku sudah menitipkan dokumen yang dia minta kepadamu?"Sandra mengedikkan bahu, berjalan santai ke meja kerjanya. "Ada hal penting mungkin. Dia tidak mau memberitahuku saat kutanya."Grizelle membuang napas kasar. Bergerak enggan untuk bangkit. "Apa dia keberatan dengan penampilanku sekarang ya?"Semenjak merasakan ketenangan saat mengenakan busana muslimah yang dibelikan Gallen, Grizelle memutuskan untuk hijrah penampilan."Enggak mungkinlah. Bos tidak sepicik itu. Lagian, kamu tambah cantik malah tampil dengan hijab begitu. Aku juga mau, tapi ... belum sekarang. Nabung dulu."Dasar Sandra. Yang ditanya apa, jawabnya sepanjang rel kereta api."Sudah, tidak usah bengong. Cepat pergi sana!" tukas Sandra seraya mendorong pundak Grizelle. "Percaya sama aku! Bos tidak akan memecat kamu. Paling kena SP satu.""Sialan! Kamu benar-benar berharap hal buruk menimpaku," sungut Grizel
Read more

Bab 230

Jodoh, rezeki, maut, hanya Tuhan yang tahu kepastiannya. Manusia bisa melakukan usaha maksimal, tapi pada akhirnya, takdir Tuhan jua yang menentukan hasilnya.Begitulah gambaran rezeki pekerjaan Grizelle. Mati-matian dia bertahan di perusahaan itu demi bisa mencapai tujuannya. Meski bekerja di bawah tekanan lantaran memiliki bos yang menyebalkan. Dia tak menyerah.Tapi, apa yang ia dapatkan hari ini? Semua pengorbanannya berakhir dengan kekecewaan. Ia dipecat sebelum tujuannya tercapai.Berjalan menyeberangi pelataran parkir menuju mobilnya, mata Grizelle terasa panas. Ia menengadah, agar cairan hangat yang menggenangi matanya tak meluruh.'Kakek, maafkan aku! Aku masih belum bisa menemukanmu.'Sesaat Grizelle menatap kosong pada pegangan pintu mobilnya.'Ah, lebih baik aku melaporkan hasil penyelidikanku sekarang. Baru kemudian memikirkan bagaimana caranya melanjutkan investigasiku tentang penculikan kakek.'Anggap saja pemecatan ini berkah dari Allah! Dia memberiku kesempatan yang l
Read more
PREV
1
...
2122232425
...
45
DMCA.com Protection Status