44. Kecelakaan***"Ibu?" panggil Matun dengan terkejut. Ia menatap perempuan yang telah menjadi mertuanya itu. Terkejut? Tentu saja. Mengapa tiba-tiba sang mertua datang ke sini?Bukan. Bukan maksud Matun tidak menyukai kedatangan mertuanya, ia hanya terkejut saja mengingat jarak antara Tuban dan Gresik yang lumayan jauh. Apalagi kecamatan Matun tinggal terletak pada Gresik paling ujung.Pandangan Matun mengedar ke belakang tubuh perempuan di hadapannya. Mencari seseorang yang mendampingi sang mertua datang kemari. Tidak ada. Apakah mertuanya ini datang sendiri?Kembali menatap mertuanya, Matun pun segera menyalami tangan perempuan yang berumur setengah abad lebih itu. "Masuk, Bu," ajaknya dengan menuntun pelan sang mertua.Tikar ia raih di bagian pojokan ruangan, ia gelar agar bisa menjadi tempat duduk mertuanya. Ia melirik perempuan itu yang tengah memandangi sekitar, seperti menelisik ruang tamu rumahnya."Mari, Bu. Duduk." Pelan, M
Baca selengkapnya