Home / Romansa / Crazy Maid ( Indonesia ) / Chapter 1 - Chapter 10

All Chapters of Crazy Maid ( Indonesia ): Chapter 1 - Chapter 10

66 Chapters

Bag 1

Maid gila dengan sejuta pesona berhasil mengusik hidup Jerrald Nathaniel Mendez.   Gadis muda bernama Jolicia Floy itu adalah manusia paling ceroboh yang pernah Jerrald kenal.    Benarkah gadis itu adalah maid profesional seperti apa yang dikatakan sang ibu? Mengapa maid profesional justru melakukan kesalahan berkali-kali saat bekerja?    Bagi Jerrald, Jolicia Floy tak lebih dari seorang gadis manja yang ceroboh.    Siapakah gadis itu sebenarnya?   Jerrald tak tahu saja, jika maid barunya adalah gadis kaya raya yang sedang menjalani misi dari sang daddy demi mendapat jet pribadi. Gadis itu, Felicity Jolicia Addison, si gadis manja dari keluarga Addison.    - CRAZY MAID -   ***     "Di mana Sally?"      Gadis berambut cokelat terang berlari tergesa
Read more

Bag 2

"Anak nakal itu masih tidak ingin membuka pintunya?""Yes, dan ini salahmu, Leon! Kau apakan anakku?!" pekik Charlotte Addison pada sang suami sambil berkacak pinggang. Sejak Charlotte pulang berbelanja, anak mereka satu-satunya belum keluar dari kamar. Hal itu benar-benar membuat Charlotte khawatir. Feli-nya yang imut tidak pernah seperti ini sebelumnya."Dengar, Sayang, anak kita ingin membeli private jet.""Lalu apa masalahnya? Tinggal kau belikan saja, Daddy. Apa susahnya?""Sayang, mulai sekarang kita tidak bisa memanjakan Feli terus menerus.""What?” Mata Charlotte membulat. Ia menatap suaminya seolah Leonel adalah makhluk asing yang tak pernah ia lihat sebelumnya. “Memangnya kenapa? Uangmu habis?" tanya Charlotte sambil mengernyitkan dahi tak mengerti.Leon menepuk keningnya frustrasi karena ucapan istrinya yang polos ini."Bukan seperti itu, Sayang, tapi sepertinya kita harus tegas pada Baby Girl
Read more

Bag 3

Feli berjalan gontai menyusuri taman kampus. Setelah dua hari tidak masuk kuliah karena gadis ini tak enak badan, lebih tepatnya terlalu shock oleh misi yang Daddy-nya berikan, kini Feli sudah merasa lebih baik walaupun hatinya tak baik sama sekali.“Kenapa aku harus setuju dengan syarat yang Dad berikan?! Si4l! Menjadi maid? Ini benar-benar di luar akal sehat! Apakah Daddy sedang kerasukan arwah jahat, sampai meminta anaknya yang cantik ini menjadi maid?!” gerutu Feli. “Kulitku yang halus dan lembut ini pasti akan berubah sekasar kerikil!” Feli terus saja menggerutu di sela langkah kakinya menuju kelasnya yang tiga puluh menit lagi akan dimulai. “Percuma aku bersekolah tinggi-tinggi kalau hanya jadi seorang maid. Demi Tuhan! MAID?! Argh! Kalau tidak ingin menandingi Selena b1tch tanpa Gomes itu, aku tidak akan sudi menjalani misi ini!”“Dude, kau seperti Superman yang tidak makan seribu tahun.”Terdengar
Read more

Bag 4

“ARE YOU KIDDING ME, DAD?!” Feli melebarkan matanya tak percaya.Sementara Leonel memasang senyum menenangkan ke arah sang anak.“Daddy, apa Dad tahu, aku menjadi seorang Maid saja sudah berat. Dan Dad malah melemparku ke negara lain?! Dad, apakah Daddy sehat?” tanya Feli lagi tak terima. “Oh… aku yakin Daddy sedang tidak sehat saat ini!” dengus Feli kesal.Feli sangat terkejut saat
Read more

Bag 5

Feli memperhatikan sekeliling apartemen berlantai dua yang baru beberapa saat lalu dia masuki.'Apartemen ini besar sekali! Apakah aku sanggup membersihkan semua perabotan yang ada di sini? Berapa orang yang tinggal di apartemen ini? Apakah Daddy berbohong padaku? Bukankah Daddy mengatakan akan menempatkanku di tempat yang mudah? Lalu ini apa?' kesal Feli. Ia bertanya-tanya di dalam hati cemas. 'Ya Tuhan, apakah keputusanku benar?'"Nah, Dulce niña ( Gadis Manis ), di sini nanti kau akan bekerja. Aku harap kau bisa bekerja dengan baik."Feli mencoba menyunggingkan senyum walau terlihat canggung ke arah wanita di depannya ini. Wanita yang terlihat sangat elegan dan cantik luar biasa. Saat di bandara, Feli dijemput oleh beberapa pria berpakaian serba hitam, pakaian yang mirip dengan para bodyguard ayahnya. Lalu dia dibawa ke apartemen ini, dan langsung bertemu dengan wanita yang saat ini berdiri di depannya. Feli tidak bisa
Read more

Bag 6

“A-apa??”Feli kembali meneliti pria asing itu. Pandangannya segera ia alihkan saat pria itu menatapnya tak suka. “Ehm… sa-saya pikir anak Anda masih kecil, ternyata sudah sebesar raksasa," ucap Feli polos.Wanita asing itu kembali tertawa. Feli takjub melihat wajah wanita itu yang masih terlihat sangat muda. Feli masih tidak percaya jika wanita itu memiliki anak sebesar pria yang sejak tadi mengintimidasinya melalui tatapan."Mah-dreh, lihatlah, gadis ini tidak sopan sekali padaku!" desis sang pria, karena Feli kembali memperhatikannya, seakan menilai. Pria itu tak suka diperhatikan sedemikian rupa seperti apa yang sedang Feli lakukan padanya. Apalagi ucapan Feli terdengar lancang di telinganya.Dahi Feli mengernyit. Mengapa pria itu terlihat kesal? Apa yang pria itu katakan?Ugh… tak bisa kah mereka berbicara dengan bahasa yang normal? Maksud Feli, gunakanlah bahasa yang dapat ia mengerti. Sehingga ia tida
Read more

Bag 7

>>”Mah-dreh dan Pah-dreh mu akan pergi berbulan madu. Selama Mah-dreh pergi, kau tidak boleh membuat ulah, Mi-Hijo! Terlebih kepada maid barumu itu. Jangan coba-coba untuk mengusirnya dari apartemenmu! Hanya Mah-dreh yang berhak memberhentikannya.” “Apa??? Ma—” >>“Tidak ada bantahan!” >>“Sayang, kita harus segera pergi.” >>“Tunggu sebentar, Suamiku… Aku harus memperingatkan anak kita agar dia tidak membuat masalah selama kita pergi.” Terdengar tawa renyah dari seberang sana, yang Jerrald yakini adalah tawa ayahnya. Jerrald memutar bola mata kesal. Memangnya dia masih anak kecil?!“Mah… Maid baru itu bekerja di apartemenku, tentu saja aku berhak mengusirnya jika pek
Read more

Bag 8

“Bagaimana kondisinya?” “Masih cantik luar biasa.” “Noe, aku tidak bercanda!” “Cih… dasar sepupu tidak punya selera humor.” “Tinggal kau jawab saja apa yang aku tanyakan. Tidak perlu membahas ke mana-mana!” “Baiklah, Tuan Mendez, maafkan atas kelancangan sepupumu ini. Kondisinya baik, hanya demam biasa. Sepertinya gadis cantik yang imut ini kelelahan. Kau, habis menyiksanya ya? Kau pasti membuatnya bekerja tiada henti.” “Jangan bicara sembar4ngan! Aku bahkan belum memerintahnya satu kalipun!” desis Jerrald tak terima saat sepupunya dari pihak sang ibu menuduhnya seperti itu. Jerrald mengalihkan pandangan ke arah gadis cantik yang saat ini terbaring lemah dengan mata tertutup sempurna di atas ranjang salah satu kamar tamu di apartemen ini. Kamar yang
Read more

Bag 9

Feli membuka mata, dan mendapati seorang pria tengah duduk di sebuah kursi yang berada di samping ranjang. Pria itu sedang sibuk dengan laptop di depannya. Majikannya? Sedang apa pria itu di sini? Dalam diam, Feli memperhatikan sang majikan, dan mengingat-ingat mengapa dia berbaring di ranjang yang lumayan empuk ini. Kenyamanan ranjang ini berbeda jauh dengan ranjang di kamar yang ia tempati. Kamar tempat di mana ia beristirahat tadi setelah tiba di apartemen ini. Pikiran Feli menerawang. Tadi… dia kehausan setelah menangis kurang lebih satu jam di kamar sempit itu. Itu terjadi setelah majikan barunya membalut jarinya yang terluka dengan perban, lalu memerintahnya untuk kembali beristirahat. Kepalanya pusing karena terlalu lama menangis, ditambah lagi rasa nyeri di jarinya, membuat tubuhnya panas dingin. Apalagi perutnya belum terisi sejak tiba di negara ini. Apel yang tadi sempat digigitnya t
Read more

Bag 10

“Beginikah? Sepertinya ini cukup.” Feli menekan tombol ON untuk menyeduh kopi yang sudah diletakkannya di dalam sebuah teko penyeduh kopi listrik yang dia temukan di dapur ini. Wanita cantik ini mempelajari cara pemakaiannya melalui mesin pencarian, dan mencocokkan gambar yang ada di mesin pencarian dengan teko penyeduh kopi listrik itu. Kemarin sang majikan memerintahnya untuk membuatkan pria itu kopi setiap pagi. “Hm… apa yang harus aku lakukan sambil menunggu kopi ini jadi?” Feli mengetukkan jemarinya ke atas meja pantri di dapur luas ini. “Membersihkan apartemen ini? Ck! Hari penyiks4an dimulai,” ucap Feli tertekan. Feli melangkah menuju tempat di mana alat penyedot debu diletakkan. Kemarin sang majikan memberitahu Feli di mana letak alat-alat pembersih di apartemen ini disimpan. Feli mendorong alat penyedot debu i
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status