Home / Romansa / Crazy Maid ( Indonesia ) / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Crazy Maid ( Indonesia ): Chapter 31 - Chapter 40

66 Chapters

Bag 31

WARNING!BAB INI MENGANDUNG ADEGAN KEKERASAN.MOHON BAGI YANG TIDAK KUAT HATI, JANGAN DIBACA YA. *** “Kau berbohong padaku!” “Diamlah!” “Dia hanya anak kecil. Kau tidak bisa menyiksanya seperti itu!” “Aku tidak peduli! Ayahnya yang ber3ngsek itu sudah membuat adikku pergi!” “Kau memanfaatkanku, Hector!” “Lalu kenapa?” “Aku akan lapor poli—” BRAK! “AH!” “Jangan coba-coba! Aku bisa menyiksamu seperti anak si berengs3k itu!” BRAK! Tubuh Jerrald bergetar hebat saat mendengar suara isakan keluar dari mulut seorang wan
last updateLast Updated : 2022-02-11
Read more

Bag 32

**“Tuan Mendez pernah mengalami kejadian tragis saat kecil yang membuatnya bisa trauma sampai menderita klaustrofobia. Aku tidak bisa mengatakan lebih jauh lagi selain itu.” “Kejadian tragis?” bisik Feli yang kembali mengingat pembicaraannya dengan Eloy semalam saat ia bertanya lebih lanjut mengapa sang majikan bisa seperti ini. 
last updateLast Updated : 2022-02-11
Read more

Bag 33

“Siapa?” tanya Jerrald sekali lagi. Ia memasang telinga baik-baik. Berharap sang sekretaris salah menyebut nama. “E-Eric. Floy menghubungi temannya yang bernama Eric itu untuk meminta bantuan saat Anda dan Floy terjebak di dalam lift.” Eloy kembali menjelaskan walaupun dengan keringat dingin yang sudah mengalir di punggungnya. Pria yang menyandar pada sandaran ranjang di depannya ini terlihat geram sejak Eloy menyebut nama pria yang sempat dihubungi Floy. Sebenarnya Eloy sudah menduga reaksi sang bos akan seperti ini.Namun, ia tak punya pilihan lain selain jujur menceritakan kronologi lengkap yang terjadi dua hari yang lalu karena Jerrald menuntutnya. Sebelah sudut mata Jerrald berkedut. Ia menatap Eloy tajam. Rahangnya mengeras. Kedua tangan mengepal kuat. Eloy sampai meringis membayangkan bagaimana nyerinya pergelangan tangan sang bos. Apalagi perg
last updateLast Updated : 2022-02-11
Read more

Bag 34

“Ini mengesalkan sekali! Aku menyesal mengatakan itu padanya!” gerutu Feli di sela kegiatannya membersihkan lantai ruang tamu apartemen dengan mesin pembersih debu yang baru saja dia nyalakan. “Dia pikir siapa dia, bisa menuduhku seenaknya!” “Aku tidak punya banyak waktu untuk kasihan pada orang lain, sementara hidupku saja sedang tidak baik-baik saja—Ada apa dengan mesin ini?” Feli menghentikan kegiatannya, karena mesin yang sedang ia gunakan tiba-tiba saja tak berfungsi. Ia menekan tombol ‘off’ pada mesin, lalu kembali menyalakannya. Mesin masih tidak menyala. Feli melakukannya lagi beberapa kali. Namun hasilnya nihil. Mesin itu tetap pada pendiriannya untuk mati. “Beruntung sekali diriku hari ini.” Feli tertawa kesal. Sebelah tangannya berkacak pinggang. Sementara sebelah tangan lagi masih berada di peg
last updateLast Updated : 2022-02-12
Read more

Bag 35

“A-aku pegal!” gugup Feli tanpa sanggup menatap pria di depannya. Tubuhnya sejak tadi sekaku patung. Posisinya saat ini sangat membuat jantungnya tidak baik-baik saja. Ia didudukkan di atas meja pantry. Kedua tangan sang majikan berada di kedua sisi tubuhnya dengan bertumpu pada meja. Memerangkapnya dengan posesif. Kedua bola mata tajam sang majikan menatapnya dengan intens. Menelusuri wajah cantik Feli yang merona malu. Setelah kepergian Eloy, mereka berdua sempat dalam kecanggungan dengan posisi Feli masih seperti anak monyet yang bergelantung di dalam gendongan Jerrald. Kalau saja Feli tidak pura-pura haus, entah sampai kapan posisi mereka berdua akan seperti itu. Sang majikan langsung membawanya ke dapur, dan mendudukkannya di atas meja ini. Pria itu seenaknya saja memerintahnya untuk tetap di sana, sementara majikan tampan yang galak itu beranjak untuk mengambilkannya segelas air.
last updateLast Updated : 2022-02-12
Read more

Bag 36

WARNING GARIS KERAS! HURUF TEBAL DAN CAPSLOCK! AREA DUA PULUH SATU PLUS-PLUS! YANG BELUM DUA PULUH SATU PLUS-PLUS BOLEH MASUK ASALKAN UDAH PUNYA PASANGAN HIDUP. EA... EA... EA... BUAT YANG UDAH DUA PULUH SATU PLUS-PLUS TAPI MASIH JOMBLO ALIAS GAK PUNYA PASANGAN, KEJANG-KEJANG SAMPAI LEMAS DITANGGUNG SENDIRI YESšŸ’ƒšŸ’ƒšŸ’ƒ *** “Kau sangat berbahaya…” bisik Jerrald parau. Mata dan sebelah tangannya menyusuri wajah Feli dengan penuh kekaguman. Sementara sebelah tangan yang lain berada di pinggang maid kesayangannya ini. Sejak lima menit yang lalu, ia mendudukkan sang maid di atas ranjang king sizenya yang sudah terlihat rapi. Pasti ini semua karena kerja keras Eloy, sang sekretaris yang belakangan ini harus menaikkan tin
last updateLast Updated : 2022-02-12
Read more

Bag 37

Hari sudah mulai sore. Pakaian berhamburan di atas lantai. Menandakan jika telah terjadi sesuatu yang dahsyat. Bahkan pakaian dal4m seorang wanita tersangkut di atas lampu tidur yang berada di samping ranj4ng. Dua orang berbeda jenis kelamin yang beberapa jam yang lalu saling memuaskan sekali lagi sebelum sama-sama terlelap, masih mengarungi alam mimpi. 
last updateLast Updated : 2022-02-12
Read more

Bag 38

“Jangan! Paman, ja-jangan sakiti Bibi! Paman!” Feli langsung terjaga saat mendengar pekikan pilu pria yang sedang tidur tepat di sampingnya. Ia terdiam beberapa saat. Menatap pria yang saat ini bergerak dengan gelisah sambil terus mengeluarkan kata-kata yang tak dapat Feli mengerti artinya. 
last updateLast Updated : 2022-02-12
Read more

Bag 39

Jerrald menarik napas dalam, lalu membuangnya perlahan. Tubuhnya bergetar, tapi ia berusaha untuk tenang seperti sebelum traumanya kembali beberapa hari yang lalu. Ia berusaha memikirkan apa saja, asalkan pikirannya teralihkan dari lift yang saat ini ia naiki. ‘Hanya sebentar. Beberapa lantai lagi, dan aku akan sampai di bawah,’ mantranya di dalam hati.
last updateLast Updated : 2022-02-12
Read more

Bag 40

“Sekretarisku mengatakan jika Anda adalah teman sekolahnya di high school. Dunia ternyata sempit ya, Tuan Mendez.” Jerrald tersenyum tipis demi kesopanan. Namun tatapan matanya terlihat enggan membicarakan hal itu. “Kalian satu kelas?” Mata Jerrald memicing. Pura-pura mencoba mengingat. Tak berselang lama, ia buka suara. “Saya tidak yakin. Mungkin kami satu kelas, tapi mungkin juga tidak.” Jerrald menatap seorang wanita cantik seusia dengannya itu membelalak terkejut. “Anda tidak ingat?” tanya pria paruh baya itu penasaran. “Dulu saat di sekolah, saya lebih suka menghabiskan waktu sendiri.” Pria paruh baya itu mengangguk mengerti. Jawaban Jerrald sudah cukup membuatnya paham dan tak lagi melanjutkan pembicaraan tentang hal itu. Itu sama saja pria muda di depannya ini mengatakan &
last updateLast Updated : 2022-02-12
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status