Home / Thriller / Rumah Atmaja / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Rumah Atmaja: Chapter 51 - Chapter 60

86 Chapters

51. Ekstra Part

Nawang membuka pintu kamarnya, dia tersenyum mendapati sang suami masih bergelung dengan sangat nyaman di kasur. Maklumlah, Bagas baru pulang setelah seminggu berada di Singapura guna urusan bisnis. Produk teh buatan pabrik Atmaja mengalami perkembangan pesat hingga mampu menembus pasar Asia Tenggara khususnya Singapura, Malaysia dan Brunei.Nawang segera menutup pintu kamar, menguncinya dan mendekati sang suami. Nawang duduk di tepi ranjang, dengan pelan ditepuknya pipi sang suami."Mas ... bangun, sudah siang.""Hem."Bagas hanya mengguman tidak jelas."Mas ... Mas Bagas, Bapaknya anak-anak ....""Hem."Nawang mengerucutkan bibirnya. Tiba-tiba sebuah ide jahil mampir di otaknya. Nawang mendekati pipi sang suami mengecupnya tipis berulang kali.CupCupCupCupKemudian menggigit-gigit kecil pipi Bagas. Bagas menggeliat, bibirnya melengkung indah meski matanya masih terpejam. Tang
Read more

Spin Off : Jodohku Balik Lagi

Hari yang cerah bersanding sang mega cyrus membuatku semangat melakukan rutinitas harian. Yups, mandi pagi lalu dandan, sarapan, manasin si Vario merah yang selalu setia menemani kemanapun aku pergi.Jangan tanya gandengan, gandengan setiaku ya cuma Vario yang ngintilin aku kemana aja. Kalau gandengan hidup masih ngumpet mungkin. karena hilalnya aja belum kelihatan.Lah’ mau kelihatan gimana, si surya aja masih asik nongkrong di ufuk timur.“Oke sip. Baju rapi, kerudung rapi, make up tipis, tas gendong lengkap dengan laptop. Siap berangkat,” gumamku.“Mama, Lily berangkat dulu, assalamu'alaikum,”“Eh, sebentar, Nduk. Sini, Mama mau ngomong dulu,” ajak mamaku yang cantiknya gak pernah luntur di makan waktu.“ Apaan sih, Ma? Serius amat,”“Mama nanti mau bantu-bantu Ibu Nur. Kamu tahu kan anaknya Sinta mau nikahan?“
Read more

2. Korosi Hati

Minggu pagi ini rumahku sedang ramai. Maklum, personelnya nambah satu, siapa lagi kalau bukan si bontot manja yang cerewetnya ngalahin emak-emak lagi nawar harga cabe. Hahaha.“Mbak,”“Hem,”“Mbaaak,”“Heemmmm,”“Ishh! Mbak Lily nih kok cuma hem, hem doang. Mau jadi Nisa sabyan apa gimana sih?” Si bontot mulai beraksi.“Lah, emangnya Mbak mesti jawab apa? Kamu aja cuma manggil 'Mbak'. Kalau kamu nanya ya Mbak jawab dong,” jawabku ketus.“Hehehe. Iya juga sih ya? Mbak, bagi wifi dong,” Pintanya sambil memasang wajah sok polos bak Cinderella yang minta ikut pesta dansa.“Hiih, Dasar enggak modal! Emang mau ngapain?” tanyaku penasaran.“Mau nonton konser BTS, hehehe,” jawab Lala sambil cengengesan.Nah, ngomongin adik aku. Dia paling demen sama oppa Korea. Dari Suju, TVXQ, Shine, BTS dan lain-
Read more

3. Indikator Cinta

“Baiklah anak-anak. Sekarang Ibu mau bermain tanya jawab dengan kalian,” ucapku.“Apa yang kalian tahu tentang larutan asam?”Salah seorang siswa mengangkat telunjuknya.“Iya, Rahma, silahkan kamu kemukakan jawabanmu,” pintaku.“Asam adalah larutan yang memiliki rasa asam, pH<7, dalam air akan menghasilkan ion H+ (ion hidrogen), mengkorosi besi dan mengubah kertas lakmus biru menjadi merah,” terang Rahma.“Sip, bagus, Mbak Rahma. Coba sebutkan 5 contoh asam dalam kehidupan sehari-hari!” lanjutku.“Saya, Bu guru. Contohnya asam klorida, asam asetat, asam sulfat, asam nitrat, dan asam sulfida,” terang siswa bernama Ardi.“Kalau pada makanan, ada yang bisa menyebutkan contohnya?” Aku melanjutkan pertanyaanku.“Asam jawa, jeruk, mangga, hampir semua buah yang asam, Bu guru,” lanjut Ardi.“Iya pinter. Nah kalau
Read more

4. Nyiur Penjaga Palang

“Siamo...”“Siamo...”“Baik anak-anak semua. Halo Pigeon? Gimana kabar kalian?” tanyaku.“Baik, Bu guru, luar biasa,” jawab mereka kompak.“Oke. Mulai hari ini kita semua akan berjuang semaksimal mungkin untuk mendapat hasil terbaik. Ibu tidak menuntut apapun dari kalian. Hanya pinta Ibu, lakukan yang terbaik yang kalian bias,” Begitulah kata-kata yang kusampaikan kepada regu PMR Wira di sekolahku.Kami menyebut diri kami sebagai 'The Pigeon' yang artinya merpati. Yap, hari ini selama empat hari ke depan, kami akan mengikuti kegiatan Jumpa Bakti Gembira (JUMBARA) PMR Mula Madya dan Wira tingkat kabupaten di daerah.Khusus yang menginap dan mendirikan tenda adalah anggota PMR Madya (SMP) dan PMR Wira (SMA).Setiap kontingen sekolah yang mengikuti jumbara terdiri dari 20 peserta boleh campur atau sejenis.
Read more

5. Pusat Gravitasi

Hari ini sekolah sedang sibuk mengurusi persiapan untuk perpisahan Pak Tono yang akan dilaksanakan besok, sekaligus acara penerimaan guru baru pengganti beliau. Aku kebagian tugas sebagai pembawa acara. Maklum kata Pak Kepsek itu, guru single harus dipasang di depan biar ada yang ngelirik.“Haduh Pak Kepsek, Anda kok selalu saja benar. Padahal aku tuh pingin banget jadi seksi wara wiri aja, aku masih sangat capek sehabis kegiatan jumbara minggu lalu sebenarnya. Belum lagi persiapan olimpiade Kimia yang akan dilaksanakan kurang dari satu bulan mendatang,” Gumamku dalam hati.Sebenarnya guru Kimia yang sudah PNS ada 2 orang, Pak Harjo dan Bu Sumi. Hanya saja menurut mereka, lebih baik aku saja yang mendampingi, hitung-hitung sebagai latihan juga.Aku bisa memaklumi karena aku adalah guru yang paling muda dari semuanya. Kasihan juga mereka berdua. Pak Harjo sudah lumayan tua dan beberapa tahun lagi akan pensiun sedangkan Bu Sumi, anak bungsunya
Read more

6. Hukum Aksi Reaksi

Aku menyusuri koridor sekolah menuju ruang guru. Masih sepi, sepertinya banyak yang belum datang. Sesekali aku menjawab sapaan para siswa. Hingga sampailah aku di ruang guru.“Assalamu'alaikum,” sapaku.“Wa'alaikumsalam,” jawab beberapa guru yang berada di ruangan.“Nah, kalo ini namanya Bu Lily. Masih single loh Pak! Anaknya Bapak Husein,” kata Bu Retno, guru bahasa Indonesia.Aku mengedarkan pandangan mataku pada beliau dan rasanya aku ingin kabur menggunakan pintu Doraemon. Karena di dekat beliau ada sesosok makhluk yang kehadirannya paling tidak kuharapkan.“Bu Lily, ini loh kenalan sama Pak Ricky!” sambung Bu Retno lagi.Entah apa yang merasuki orang itu. Dengan Percaya dirinya dia berjalan ke arahku lalu mengulurkan tangan. Mau tidak mau, aku mengulurkan tanganku untuk menyambut jabatan tangannya.“Alfaricky Ramadhan,”“Lilyana Be
Read more

7. Gelombang Cinta

“Semangat, Lily Sayang. Pokoknya petikin yang banyak mangganya,” pinta Resa sang bumil ngidam.“Iya, Non. Tenang aja, ini aku petikin yang banyak,”Saat ini aku, Resa juga Mbak Ning sedang berada di rumah Resa. Niatnya kita mau makan rujak bersama. Mumpung sedang classmeeting jadi santai. Hehehe...“Ini cabenya mau berapa?” tanya Mbak Ningsih yang bertugas mengulek sambel.“Lima biji, Mbak!”  seru Resa,“Enggak kepedesen ini, Res?” tanya Mbak Ning lagi.“Enggak, malah aku maunya sepuluh, hehehe...” jawab Resa sambil cengengesan.“Aku mau beli es batu dulu ya, guys. Kayaknya enak deh sambil minum es teh. Temenin aku yuk, Mbak Ning!” ajakku.“Siap. Ly, kita beli es batu dulu sama sekalian kerupuk. Kamu pokoknya mesti petikin mangganya yang banyak ya!” Pinta Mbak Ning“Oke. Tenang aja. Serahk
Read more

8. Awas! Virus Mendekat.

“Pokoknya aku enggak mau pisah sama kamu! Aku cinta sama kamu!”“Cinta? Kamu enggak cinta sama aku. Kamu cuma terobsesi sama aku,”“Aku beneran cinta sama kamu. Hiks...hiks... Jangan tinggalin aku! Lagian kamu udah ninggalin dia demi milih aku. Pasti dia enggak mau balikan sama kamu lagi,”“Salah satu hal terbodoh yang aku lakukan adalah ninggalin dia demi memilih kamu. Aku bodoh karena aku enggak bisa lihat mana yang beneran tulus sama aku,”“Emangnya kamu pikir dia mau balik sama kamu. Hah?”“Aku enggak peduli. Aku akan terus berusaha buat merebut hatinya kembali. Dulu dia yang berjuang sekarang biar aku yang berjuang. Tinggalkan aku. Jangan ganggu aku lagi. Semoga kamu bisa dapat yang lebih dari aku,““Tidaaaaaakkkkk ...”Kumenangis ... Membayangkan.... Malam ini, kami berempat sedang berkumpul di ruang
Read more

9. Geometri Hati

Jikalau kita melihat sebuah bangun ruang berbentuk kubus dengan mudah kita akan mengukur panjang rusuknya. Dari situ akan mudah pula menghitung volume 'isi/ruang' dari kubus tersebut.Berbeda dengan sebongkah hati manusia. Bahkan panjangnya saja tak bisa kita kira, apalagi untuk mengetahui seberapa banyak 'isi' yang mampu ditampungnya.Entah isi itu berupa rasa bahagia, sedih, benci maupun cinta. Kamu dapat mengetahui geometri sebuah bangun ruang namun tak dapat menerka geometri ruang hatimu. Ckckck. Sedih.***“Guys.  Lihat arah jam sepuluh. Pak Ricky itu,”“Mana mana?”“Ugh... Ya Allah, ganteng banget,”“ So cool. Ganteng pula,”“Item manis, macho pokoknya,”“Hooh, kayak Babang Rio Dewanto,”“Muka dinginnya ya Allah, pengin rasanya aku lelehkan sama cintaku,”“Semoga
Read more
PREV
1
...
456789
DMCA.com Protection Status