Home / Romansa / MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA: Chapter 111 - Chapter 120

221 Chapters

Saran Mengejutkan

Joko tidak percaya dengan apa yang didengarnya. Kedatangan Ardi akan membuat Sabrina mengalami bahaya yang sangat luar biasa. Semua rencana yang berjalan dengan sempurna pasti akan gagal. Ardi adalah satu-satunya orang yang sudah melihat Sabrina dengan semua rencananya. Ardi pasti akan membela Pandu. Membuat Pandu bersama Arum kembali bersama."Aku tidak akan membuat mereka bersama."Joko tidak akan pernah membuat hal itu terjadi. Dia akan mencegahnya. Dengan sangat cepat Joko kembali menatap semua pesuruh yang masih terpaku menatap ekspresi Joko. "Jangan beritahukan ini kepada Nona sabrina. Aku akan mengatasi sendiri. Aku akan menemui Raden Ardi agar dia tidak merusak rencana semuanya. Akan aku atasi sendiri," ucap Joko sembari menarik napas. "Berjanjilah kalian tidak akan pernah membicarakan ini kepada mereka."Kedua pesuruh itu semakin menatap Joko. Mereka menggelengkan kepala dan tidak ingin Joko melakukan hal itu sendirian. Semua yang terjadi harus dilaporkan kepada Sabrina. Kare
last updateLast Updated : 2022-05-06
Read more

Perasaan Cemas

Pandu masih menatap tegang narapidana itu. Dia terpaksa menyetujui semua saran gila yang sebenarnya sangat takut dia lakukan. Hanya saja itu adalah salah satu cara yang bisa digunakan untuk segera menemui Arum."Aku menyetujuinya. Segeralah kau atur semuanya. Aku malam ini ingin sekali menemui Arum. Kondisinya sangat tidak sehat. Dia membutuhkan seseorang untuk memeriksanya. Kebetulan aku bekerja sebagai dokter. Aku sangat paham dengan Arum. Dia tidak akan pernah mau ke rumah sakit kalau tidak aku yang memaksanya.""Semua akan aku atur. Tapi, berjanjilah. Kau akan menyiapkan uang itu untuk membayarnya. Ini resiko terbesar yang harus dia lakukan. Dan ... jabatanku adalah taruhannya." "Aku mengerti," jawab Pandu singkat.Waktu berjalan cukup singkat. Matahari yang semula menerangi bumi, kini perlahan menghilang. Polisi wanita yang sudah ditunggu narapidana itu kini masuk ke dalam ruangan. Seperti biasanya. Polisi itu membawa baki yang diatasnya ada beberapa cangkir kopi untuk semua pol
last updateLast Updated : 2022-05-06
Read more

Pertemuan Singkat Tidak Terduga

Sabrina berjalan cepat menuju pintu keluar kamar. Diq mengejutkan kedua orang tuanya yang masih bergeming kaku saat melihatnya."Apa yang akan kau lakukan, Sabrina? Jangan melakukan tindakan yang bodoh. Semuanya harus dipikirkan dengan secara matang. Kau tahu sendiri semua skenario ini adalah perbuatanmu. Ayah tidak akan pernah membiarkan dirimu menanggung dengan semua rahasia yang tidak sengaja kau buka sendiri. Kami sangat paham dengan sikapmu. Jika kau panik, maka mulutmu itu tidak bisa kau kendalikan. Sekarang Kembalilah dan duduk di sini. Karena, kali ini kami akan mendampingimu. Kau tidak akan kami biarkan sendirian mengatasi semuanya," ucap Ayah Sabrina dengan tegas. Menatap putrinya dengan tatapan yang sangat tajam. Bahkan Sabrina pun tidak pernah melihat sebelumnya."Sudahlah. Jangan bertengkar. Lebih baik kamu menuruti apa yang ayahmu katakan. Kita akan menunggu Joko. Aku sangat yakin. Dia pasti melakukan ini karena menurut dia, itu adalah yang terbaik untukmu. Sekarang diam
last updateLast Updated : 2022-05-07
Read more

Kabur Dari Penjara

Suasana semakin memanas. Di dalam kamar, mereka meluapkan hasrat masing-masing. Napas yang saling menderu bersahut-sahutan. Keduanya cukup berkeringat menerima hasrat yang kini terlampiaskan. Pandu semakin menghentakkan miliknya dengan cukup kencang. Bahkan mereka melakukan dengan berbagai gaya. Arum tersenyum dengan suara desahan yang membuat Pandu semakin bergairah. Dia menikmati semua tubuh Arum tanpa ada yang tersisa sedikitpun."Arum, aku mencintaimu ....""Mas Pandu, kau benar-benar luar biasa. Ah, sangat nikmat sentuhan itu. Membuatku melayang. Jangan pernah kau lepaskan, karena waktu kita masih cukup banyak," ucap Arum dengan desahan saat Pandu memainkan miliknya dengan bibirnya."Mas ...."Pandu terus melakukannya. Hingga Arum mencapai puncak birahinya. "Mas! Ah ...." Kemudian Pandu kembali memasukkan miliknya dan menghentakkannya sekali lagi.Senyuman yang disertai dengan desahan, terdengar cukup keras di dalam kamar itu. Mereka saling memandang dengan memperlihatkan hasra
last updateLast Updated : 2022-05-07
Read more

Pikiran Yang Membelit

Seseorang masuk ke dalam mobil dengan tergesa-gesa. Polisi wanita dan narapidana itu menarik napas lega saat melihat Pandu. Apalagi dia sudah membawa uang yang sudah mereka tentukan."Aku sudah membawanya sekarang. Kita harus pergi dari sini," ucap Pandu membuat polisi wanita itu tersenyum dan segera menyalakan mesin mobil. Dia melesat cukup kencang menuju sebuah kantor polisi yang berada di daerah lain. Mereka sampai dan tidak membuat polisi yang lain merasa curiga.Pandu masih dengan terborgol, keluar dari mobil itu saat polisi wanita membuka dan mengantarnya masuk ke dalam. Semua di dalam masih sangat sibuk untuk menangani beberapa kasus yang baru saja datang. Para polisi itu tidak memperhatikan Pandu dan narapidana yang sudah dibawa oleh polisi wanita itu."Jangan pernah membawa nama aku. Sekarang kita tidak ada hubungan lagi. Dan ... lupakan semuanya," ucap sang polisi wanita sebelum kemudian meninggalkan Pandu begitu saja."Bagaimana. Kau sudah bertemu dengan istrimu? Kalau aku
last updateLast Updated : 2022-05-08
Read more

Keputusan Mengejutkan

Arum bersama semuanya segera masuk ke dalam. Ardi mengawasi kanan kiri, memastikan tidak ada siapa pun yang mengawasi mereka. Dia segera menutup pintu dengan sangat rapat dan menguncinya. Hatinya cukup cemas dengan semua yang sudah dia dengar dari mulut Joko. Dia tidak menyangka Joko akan mengatakan sesuatu hal yang sangat mengejutkan. Padahal, sebelumnya lelaki itu adalah satu-satunya lelaki yang sangat melindungi Sabrina.Ardi mengikuti Arum, Mawar dan Saras yang sudah duduk di kursi sofa. Mereka saling menolehkan pandangan. "Apa yang sebenarnya terjadi? Aku tidak mengerti. Bagaimana mungkin ada seseorang yang akan membuat Mas Pandu terbebas? Apakah itu Joko?" tanya Arum sekali lagi dengan sangat penasaran."Arum. Ternyata kau mengetahui apa yang berada di pikiran kami. Yah, memang benar. Joko sudah memberitahukan keinginannya. Dia akan membebaskan Pandu dengan bersaksi di pengadilan," jawab Saras membuat Arum semakin melebarkan kedua matanya."Apakah kau yakin?" tanya Arum memasti
last updateLast Updated : 2022-05-08
Read more

Menuju Ruang Persidangan

Waktu berjalan dengan cukup singkat. Bulan yang semula menerangi bumi pada saat malam hari, kini perlahan berganti dengan cahaya yang mengeluarkan semburat sinarnya dengan sangat cepat. Hingga sampai di dalam penjara, di mana Pandu berada.Cahaya yang masuk melalui celah-celah jendela, membuat Pandu membuka kedua matanya. Dia terbangun dengan mendadak. Kemudian berdiri dari duduknya dan kembali mencengkeram jeruji besi. Kedua matanya mengamati semua polisi yang mulai berdatangan masuk ke dalam kantor."Pak! Apakah aku akan menjalani persidangan hari ini?" tanyanya kepada polisi muda yang duduk tidak jauh dari posisi jeruji besi."Kau akan melakukan persidangan ... kira-kira siang hari. Jadi, sekarang lebih baik kau membersihkan dirimu saat aku membuka pintu itu. Lakukan dengan cepat. Jangan terlalu lama," jawab polisi itu. Dia kemudian mengambil kunci dan mulai membuka semua ruangan narapidana satu persatu."Untung saja kau masih menjalani persidangan. Jadi, kau tidak tinggal di penja
last updateLast Updated : 2022-05-09
Read more

Saksi Yang Tertunda

Pandu semakin tidak percaya ternyata dia melihat sahabatnya masuk ke dalam ruangan persidangan. Ardi bersama Mawar berjalan dengan cepat masuk ke tengah ruangan mengejutkan semua orang.Beberapa polisi menghampiri mereka, lalu memegang mereka dengan sangat kencang. Hakim mengangkat tangannya agar semua orang tidak berisik dan membuat keributan di dalam. "Jangan pernah membuat keributan di sini. Karena aku tidak akan pernah mengizinkan siapa pun untuk melakukannya. Aku akan mengusirnya!" ucapnya dengan sangat keras sambil mengetukkan palu sebanyak 3 kali."Saya adalah saksi yang sesungguhnya, Pak," ucap Ardi dengan cukup lantang.Wojo masuk bersama dengan Selena. Dia mendekati beberapa pengacaranya dan mengatakan jika mereka harus menggunakan Ardi sebagai saksi."Dia adalah saksi. Usahakan untuk membuat dia berbicara di tengah ruangan ini, dan berhadapan dengan hakim itu," ucap Wojo membuat para pengacaranya segera melakukan. Mereka berunding dengan hakim di depan pengacara Sabrina. S
last updateLast Updated : 2022-05-09
Read more

Ancaman Wojo

Arum masih saja bertahan dengan cengkraman Selena. Namun, dia tidak akan pernah duduk kembali dan membiarkan Sabrina melakukan rencananya sekali lagi."Selena. Lihatlah. Sabrina keluar dari ruangan. Sementara Ardi tidak bisa memberikan kesaksian. Aku harus mencegahnya, Selena. Pasti Sabrina sudah melakukan suatu hal yang sangat buruk, dan akan membuat masalah semakin rumit. Apa yang harus aku lakukan? Aku tidak bisa berbuat apa pun selain menyelamatkan Mas Pandu.""Biarkan saja Wojo yang melakukannya. Kau tidak memiliki kuasa apa pun, atau kekuatan untuk melawan mereka semua. Arum, mengertilah. Wojo sudah mencoba untuk membantumu. Percayalah kepadanya untuk sekali ini saja.Arum akhirnya terdiam. Dia kembali menatap Pandu yang membalas tatapannya. Namun, tidak ada senyuman di wajahnya. Arum sangat paham. Pandu juga merasakan kecemasan yang sangat luar biasa. Tapi, apa yang dikatakan Selena memang benar. Dia tidak memiliki kuasa apa pun untuk melawan Sabrina."Mungkin aku akan menundan
last updateLast Updated : 2022-05-09
Read more

Pertolongan Joko

Hakim mulai berjalan masuk ke dalam ruangan. Semua orang yang berada di dalam spontan berdiri, lalu kembali duduk saat sang hakim juga sudah menempati kursinya. Seperti biasanya, dia memukulkan palu untuk memulai persidangan yang sudah ditunggu oleh semua orang ini.Pengacara mulai maju ke depan. Pandu semakin cemas dia tidak melihat Selena maupun Wojo di sana. Dia hanya melihat Arum sendirian. Namun, satu hal yang membuat dia sangat terkejut adalah ... Arum berada di sebelah Saras.Pandu sedikit lega saat melihatnya. Kali ini Arum bersama dengan seseorang yang akan mendampinginya, saat dia tidak berada di sebelah Arum. Saat itu Saras memutuskan untuk menuju ke pengadilan. Sebelumnya dia tidak ingin menuju ke sana. Kondisi tubuhnya tidak enak. Bahkan dia merasa demam. Namun, dia sangat cemas di rumah. Saras memutuskan untuk pergi ke klinik terdekat, lalu meminum cukup obat. Setelah itu dia segera menuju ke persidangan. Hatinya merasa lega saat melihat Arum masih berada di sana. Arum
last updateLast Updated : 2022-05-09
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
23
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status