Share

Keputusan Mengejutkan

Author: Esi Apresia
last update Last Updated: 2022-05-08 20:38:18

Arum bersama semuanya segera masuk ke dalam. Ardi mengawasi kanan kiri, memastikan tidak ada siapa pun yang mengawasi mereka. Dia segera menutup pintu dengan sangat rapat dan menguncinya. Hatinya cukup cemas dengan semua yang sudah dia dengar dari mulut Joko. Dia tidak menyangka Joko akan mengatakan sesuatu hal yang sangat mengejutkan. Padahal, sebelumnya lelaki itu adalah satu-satunya lelaki yang sangat melindungi Sabrina.

Ardi mengikuti Arum, Mawar dan Saras yang sudah duduk di kursi sofa. Mereka saling menolehkan pandangan.

"Apa yang sebenarnya terjadi? Aku tidak mengerti. Bagaimana mungkin ada seseorang yang akan membuat Mas Pandu terbebas? Apakah itu Joko?" tanya Arum sekali lagi dengan sangat penasaran.

"Arum. Ternyata kau mengetahui apa yang berada di pikiran kami. Yah, memang benar. Joko sudah memberitahukan keinginannya. Dia akan membebaskan Pandu dengan bersaksi di pengadilan," jawab Saras membuat Arum semakin melebarkan kedua matanya.

"Apakah kau yakin?" tanya Arum memasti
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Menuju Ruang Persidangan

    Waktu berjalan dengan cukup singkat. Bulan yang semula menerangi bumi pada saat malam hari, kini perlahan berganti dengan cahaya yang mengeluarkan semburat sinarnya dengan sangat cepat. Hingga sampai di dalam penjara, di mana Pandu berada.Cahaya yang masuk melalui celah-celah jendela, membuat Pandu membuka kedua matanya. Dia terbangun dengan mendadak. Kemudian berdiri dari duduknya dan kembali mencengkeram jeruji besi. Kedua matanya mengamati semua polisi yang mulai berdatangan masuk ke dalam kantor."Pak! Apakah aku akan menjalani persidangan hari ini?" tanyanya kepada polisi muda yang duduk tidak jauh dari posisi jeruji besi."Kau akan melakukan persidangan ... kira-kira siang hari. Jadi, sekarang lebih baik kau membersihkan dirimu saat aku membuka pintu itu. Lakukan dengan cepat. Jangan terlalu lama," jawab polisi itu. Dia kemudian mengambil kunci dan mulai membuka semua ruangan narapidana satu persatu."Untung saja kau masih menjalani persidangan. Jadi, kau tidak tinggal di penja

    Last Updated : 2022-05-09
  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Saksi Yang Tertunda

    Pandu semakin tidak percaya ternyata dia melihat sahabatnya masuk ke dalam ruangan persidangan. Ardi bersama Mawar berjalan dengan cepat masuk ke tengah ruangan mengejutkan semua orang.Beberapa polisi menghampiri mereka, lalu memegang mereka dengan sangat kencang. Hakim mengangkat tangannya agar semua orang tidak berisik dan membuat keributan di dalam. "Jangan pernah membuat keributan di sini. Karena aku tidak akan pernah mengizinkan siapa pun untuk melakukannya. Aku akan mengusirnya!" ucapnya dengan sangat keras sambil mengetukkan palu sebanyak 3 kali."Saya adalah saksi yang sesungguhnya, Pak," ucap Ardi dengan cukup lantang.Wojo masuk bersama dengan Selena. Dia mendekati beberapa pengacaranya dan mengatakan jika mereka harus menggunakan Ardi sebagai saksi."Dia adalah saksi. Usahakan untuk membuat dia berbicara di tengah ruangan ini, dan berhadapan dengan hakim itu," ucap Wojo membuat para pengacaranya segera melakukan. Mereka berunding dengan hakim di depan pengacara Sabrina. S

    Last Updated : 2022-05-09
  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Ancaman Wojo

    Arum masih saja bertahan dengan cengkraman Selena. Namun, dia tidak akan pernah duduk kembali dan membiarkan Sabrina melakukan rencananya sekali lagi."Selena. Lihatlah. Sabrina keluar dari ruangan. Sementara Ardi tidak bisa memberikan kesaksian. Aku harus mencegahnya, Selena. Pasti Sabrina sudah melakukan suatu hal yang sangat buruk, dan akan membuat masalah semakin rumit. Apa yang harus aku lakukan? Aku tidak bisa berbuat apa pun selain menyelamatkan Mas Pandu.""Biarkan saja Wojo yang melakukannya. Kau tidak memiliki kuasa apa pun, atau kekuatan untuk melawan mereka semua. Arum, mengertilah. Wojo sudah mencoba untuk membantumu. Percayalah kepadanya untuk sekali ini saja.Arum akhirnya terdiam. Dia kembali menatap Pandu yang membalas tatapannya. Namun, tidak ada senyuman di wajahnya. Arum sangat paham. Pandu juga merasakan kecemasan yang sangat luar biasa. Tapi, apa yang dikatakan Selena memang benar. Dia tidak memiliki kuasa apa pun untuk melawan Sabrina."Mungkin aku akan menundan

    Last Updated : 2022-05-09
  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Pertolongan Joko

    Hakim mulai berjalan masuk ke dalam ruangan. Semua orang yang berada di dalam spontan berdiri, lalu kembali duduk saat sang hakim juga sudah menempati kursinya. Seperti biasanya, dia memukulkan palu untuk memulai persidangan yang sudah ditunggu oleh semua orang ini.Pengacara mulai maju ke depan. Pandu semakin cemas dia tidak melihat Selena maupun Wojo di sana. Dia hanya melihat Arum sendirian. Namun, satu hal yang membuat dia sangat terkejut adalah ... Arum berada di sebelah Saras.Pandu sedikit lega saat melihatnya. Kali ini Arum bersama dengan seseorang yang akan mendampinginya, saat dia tidak berada di sebelah Arum. Saat itu Saras memutuskan untuk menuju ke pengadilan. Sebelumnya dia tidak ingin menuju ke sana. Kondisi tubuhnya tidak enak. Bahkan dia merasa demam. Namun, dia sangat cemas di rumah. Saras memutuskan untuk pergi ke klinik terdekat, lalu meminum cukup obat. Setelah itu dia segera menuju ke persidangan. Hatinya merasa lega saat melihat Arum masih berada di sana. Arum

    Last Updated : 2022-05-09
  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Tidak Dipercaya

    Ardi kini memasuki ruangan setelah Pandu berdiri dan meninggalkan kursi yang dia gunakan untuk kembali bersaksi. Ardi tersenyum kepada Pandu. Dia mengucapkan sumpah akan mengatakan yang sebenarnya.Pandu berkali-kali menarik napas lega saat melihat Ardi benar-benar datang dan membantunya. Walaupun dirinya masih sangat berharap Joko yang ada di dalam ruangan itu.Ardi kini duduk di kursi saksi. Pengacara Sabrina sudah menghampirinya. Mereka akan memberikan beberapa pertanyaan yang tentunya, bisa menyudutkan Ardi. Dia sudah sangat bersiap untuk melawan semua pertanyaan itu. Bahkan, dia memandang semua pengacara Sabrina dengan tatapan yang menusuk."Sejak kapan Anda kenal dengan Raden Pandu?" Pertanyaan pertama yang membuat Ardi terkekeh."Tentu saja aku sudah kenal sangat lama. Bahkan dari kecil aku sudah mengenalnya. Untuk apa memberikan pertanyaan yang berbelit. Tanyakan saja apa yang sudah aku ketahui karena aku tidak sabar untuk mengatakannya," balasnya membuat Hakim sedikit terkej

    Last Updated : 2022-05-10
  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Mencari Joko

    "Arum, apa yang kau katakan? Persidangan masih belum selesai. Jangan pernah pergi," bisik Selena dengan cemas."Hanya Joko yang bisa membuat persidangan ini berakhir. Tapi dia tidak ada di tempat, Selena. Apakah kau tidak mencurigainya? Pasti Sabrina dan semua pesuruhnya itu sudah membawa Joko pergi dari sini. Bahkan mereka mungkin saja melenyapkannya.""Oh my God. Arum, tidak mungkin mereka sejahat itu dengan menghabisi nyawa seseorang. Aku yakin pasti Joko akan datang. Dia pengawal yang sangat hebat. Tidak mungkin dia kalah dengan semua pesuruh yang berada di bawahnya. Sudahlah sekarang tenang. Karena persidangan masih berjalan. Aku yakin Ardi akan bisa meyakinkan semua orang, jika Pandu memang tidak bersalah."Arum kembali duduk. Dia masih saja sangat cemas, hingga Sarah menariknya dan berbisik, "biarkan aku yang mengamati persidangan ini. Aku yakin pasti mereka akan membuat Pandu selamat. Namun, kau harus pergi menemukan wanita itu. Walaupun Ibu sangat tahu itu adalah suatu hal y

    Last Updated : 2022-05-10
  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Mencari Arum

    "Ibu Saras. Kenapa membiarkan Arum melakukan hal itu sendirian? Semua itu tidak akan membuktikan apa pun. Entah apa yang dia lakukan, Romo tidak akan pernah memberikan restu itu. Romo sudah sering mengatakan kepadaku saat di Yogyakarta. Walaupun nyawanya sudah terlepas dari jasadnya, dia tetap tidak akan memberikan restu itu. Dia terus mempertahankan kasta yang sudah ditetapkan oleh leluhurnya sejak dulu. Jika Ibu membiarkan Arum, maka sama saja Ibu membuat Arum dalam bahaya. Kita harus mencarinya. Aku tidak akan pernah membiarkan Arum dalam bahaya. Karena Pandu sudah memberikan pesan kepadaku barusan. Kita harus mencari dan menolongnya, Ibu," ucapan Ardi membuat Saras akhirnya menganggukkan kepala.Saras menolehkan pandangan ke arah Selena dan memegang kedua pundak wanita blasteran Inggris itu. "Beritahu Wojo tentang apa yang dilakukan oleh Arum. Hanya dia dan Ardi yang bisa membantu Arum untuk menyelesaikan masalah di luar sana. Mungkin saja Wojo bisa mencari Joko yang menghilang de

    Last Updated : 2022-05-10
  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Pertengkaran Sengit

    Saras semakin resah dia tidak percaya Arum tetap saja masuk ke dalam hutan itu untuk menyelamatkan Joko yang belum tentu berada di sana. Bahkan dia berjalan kaki untuk menuju ke sana. "Kita harus menyusul Arum, Ardi. Bukankah kita bisa menaiki mobil untuk menuju ke sana?" tanya Saras membuat Ardi menganggukkan kepala."Kita akan mencari Arum. Ibu tenang saja," jawabnya. Dia kemudian segera berjalan ke dalam mobil diikuti oleh Saras, Selena, dan Mawar yang masih saja cemas."Apa yang dikatakan oleh dia, apakah memang benar? Arum masuk ke dalam hutan itu?" tanya Selena menatap Ardi dalam tegang. Sementara Ardi menjalankan mesin mobil, dan hanya menjawab dengan menganggukkan kepala."Kenapa Arum seperti itu? Dan, kenapa aku harus membiarkannya? Seharusnya kau juga harus mencegahnya, Ibu. Dia tidak bisa berangkat ke sana sendirian. Itu terlalu berbahaya. Semoga saja mobil ini bisa melewatinya dengan cepat, karena di sana penuh dengan batu. Bisa merusak ban mobil kamu." "Tidak masalah ba

    Last Updated : 2022-05-14

Latest chapter

  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Mendobrak Kasta Bermodal Cinta

    Nyai Ani dan Saras saling berpandangan. Mereka tidak percaya dengan kejadian yang sama terulang kembali. Mereka saling berpandangan, kemudian menatap tegang sang pelayan yang masih mendudukkan kepala. Hingga Ibu Arumi pun berlari datang bersujud di hadapan Nyai Ani dan Saras."Maafkan saya, Nyai. Anak saya bersalah. Tolong jangan marah dengan anak saya. Nyai ... saya yang bertanggung jawab. Saya sudah mengatakan kepada Arumi agar tidak mendekati Raden Putra. maafkan saya. Tolong jangan pecat saya karena saya sangat membutuhkan pekerjaan ini. Sekali lagi maafkan saya."Nyai Ani tersenyum. Saras pun juga ikut tersenyum. Mereka segera mendekati pelayan itu dan menariknya hingga berdiri."Tunjukkan aku di mana mereka. Tidak aku sangka, ternyata Putra menyukai wanita yang memiliki nama persis dengan nama anakku, Arum. Aku sangat terharu mendengarnya," balas Saras masih saja tersenyum haru."Ini sudah takdir kita tidak akan mengulangi kesalahan yang sama. Cinta kembali hadir di dalam rumah i

  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Memori Yang Terulang Kembali

    "Paman?" Putra terkejut melihat Ardi berada di belakangnya. Dia segera tersenyum sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak terasa gatal. Wajahnya masih bersemu ketika melihat gadis itu. Ardi tersenyum dan menggelengkan kepalanya, mengingat sosok Pandu saat pertama kali bertemu dengan Arum. Ardi sudah bercerita semua kisah Pandu dan Arum kepada Putra. Kejadian barusan, sama persis dengan sosok Putra."Kau menyukainya?" tanya Ardi sekali lagi sambil mengangkat salah satu alisnya."Entahlah, Paman. Ketika aku melihatnya. Jantungku tiba-tiba bergetar. Dia seperti bidadari. Wajahnya secerah awan. Senyumannya membuatku tidak bisa mengalihkan pandangan darinya. Bahkan, sampai sekarang pun aku memikirkannya. Bayangan wajahnya itu selalu ada di dalam pikiranku. Padahal aku baru menemuinya hanya beberapa menit saja. Hmm, siapa dia, Paman? Aku ingin sekali bertemu dengannya.""Hahaha. Itu adalah namanya cinta. Yah ... kau mencintainya. Cinta pandangan pertama. Ibunya baru bisa aja bekerja menj

  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Pandangan Pertama

    "Romo datang?" Sunarsih seketika terpaku. Apalagi Romo dan Nyai Ani membawa beberapa kain dan perhiasan. "Maafkan kami datang dengan mendadak. Kami mendengar dari pelayan jika kalian akan menikah. Aku ada beberapa kain kebaya. Sebenarnya aku ingin memberikannya kepada Arum. Ini adalah kain dari ibuku. Aku berniat untuk memberikannya kepada Arum saat dia sudah melahirkan. Tapi ternyata takdir berkata lain dan aku berpikir ingin memberikannya kepada kalian, karena kalian adalah dua wanita yang sangat hebat."Mawar dan Sunarsih saling berpandangan. Mereka tidak menyangka, seseorang yang sangat mereka takuti sekaligus benci datang dengan pandangan lain. Senyuman terpampang di wajah angkernya selama ini.Nyai Ani menyodorkan kain itu dengan tersenyum. Mawar dan Sunarsih akhirnya tersenyum dan menerima. Mereka tidak percaya dengan semua ini."Aku tidak bisa berkata apa pun. Yang jelas, aku sangat bahagia," ucap Sunarsih. Dengan mendadak, dia mendekati Romo dan memeluknya. Semua orang terk

  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Lamaran Mendadak

    "Bagaimana ini bisa terjadi? Kenapa seseorang yang sangat gagah seperti dirinya bisa menjadi seperti ini? Aku benar-benar tidak percaya, Hendra. Apakah kakakmu bisa sembuh? Aku harus bagaimana menghadapi kakakmu yang seperti ini?" ucap Saras kemudian meneteskan air matanya."Ibu hanya perlu mendekatinya saja. Katakan apa pun yang bisa membuat kakakku mengerti jika dia harus menjalin kehidupan ini. Kematian Pandu sudah dilupakan oleh pihak hukum, karena kondisi Kakak yang seperti ini. Mereka berharap Kakak bisa menjadi sosok seperti semula kembali. Tapi ... sepertinya itu susah, Ibu. Bahkan sekarang ibuku, Mustika, dan semua adiknya pun sangat bersedih. Tidak ada kebahagiaan lagi yang berada di rumah." Hendra menatap sang kakak dengan sangat sendu. Tubuhnya yang semakin kurus, membuatnya tidak memiliki tenaga yang cukup. Dia resah bagaimana jika dia nanti pergi dari dunia ini. Siapa yang akan menjaga keluarganya?"Baiklah, aku akan mencoba mendekatinya." Sarah mendekati Wojo yang masih

  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Kondisi Soewojo

    Mereka semua terkejut saat Joko tiba-tiba masuk dan mengatakan hal seperti itu. Sunarsih seketika menganga, menatap Joko dengan sangat tampan menggunakan kemeja putih, berjalan menghampirinya. Dia menatap Sunarsih dan menutup mulutnya. Sunarsih terpaku seketika."Apa ..."Joko saat itu selalu memandang Sunarsih. Sifatnya yang sangat lucu dan tomboy, mengingatkan dia kepada Sabrina. Namun, Joko harus menutup hatinya untuk Sabrina yang sudah pergi. Joko perlahan-lahan sering menemui Sunarsih dan berusaha membuka hatinya. Hingga dia paham hatinya sedikit bergetar. Ketika mendekati Sunarsih yang selalu paham dengan dirinya.Joko selalu bercerita apa pun kepada Sunarsih. Dia sangat kesepian, tidak sengaja bertemu Sunarsih di taman. Sejak saat itu mereka selalu mengobrol dan akrab. Joko terus berpikir sepanjang hari, hingga dia akhirnya memutuskan untuk melamar Sunarsih."Walah, masa aku mendapatkan lamaran dengan cara seperti ini? Hah, tiba-tiba saja datang lalu ngomong, mungkin aku. Hah,

  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   bersatu di alam lain

    Bagai tersambar petir. Perasaan Saras seketika hancur. Dia tidak menyangka perasaannya selama ini akhirnya terjawab. Beberapa hari sebelumnya dia selalu memandang Arum, dan sudah merasakan akan kehilangan anaknya untuk selamanya. Ternyata sekarang dia akan menghadapi hal itu. Sebuah pertanda yang selalu dia lihat, dari perkataan Arum dan Pandu. Seolah-olah mengetahui mereka tidak akan hidup lama lagi. Tanpa sadar mereka ungkapkan selama ini. Saras selalu menepis semua yang ada di pikirannya. Namun, ternyata benar. Dan terlebih lagi, dia teringat sumpahnya dan sumpah Nyai Ani, yang kini terjawab sudah."Tidak! Tolonglah dokter. Lakukan apa pun untuk menyelamatkannya. Aku mohon kepadamu dokter. Biarkan anakku hidup, karena aku belum bisa membahagiakannya. Aku mohon dokter," ucap Saras dengan lemas. Nyai Ani yang terus menangis memeluknya. Begitu juga dengan Wati dan Sunarsih yang tidak kuasa mendengar. Tidak bisa menumpu tubuhnya yang mendadak lemas, Sunarsih hampir tumbang. Joko yang b

  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Sumpah Yang Terwujud

    Suara letusan peluru tiba-tiba terdengar cukup keras. Arum menatap Pandu yang tersenyum ke arahnya, membelai pipinya dengan perlahan, lalu memeluknya."Kau sangat cantik, Arum," ucap Pandu pelan.Arum mengernyitkan kedua alisnya semakin dalam. Menatap Pandu yang tiba-tiba pucat. Hingga dia merasakan basah di kedua tangannya. Perlahan, Arum bergetar saat melihat jemarinya tiba-tiba dipenuhi dengan cairan darah segar yang keluar dari punggung Pandu. "A-pa ...," ucap Arum pelan. Dia tidak bisa berkata. Mulutnya tercekat, bahkan napasnya terhenti seketika, seakan dia tidak bisa bergerak. Tubuhnya kaku. "Mas ..." Arum kembali menatap kedua mata Pandu yang masih memperlihatkan senyuman dan cinta tulusnya kepada Arum."Tidak ada hal di dunia ini yang lebih indah selain dirimu. Wanita yang tidak akan pernah tergantikan sampai kapanpun. Wanita yang selalu ada di hatiku. Wanita yang selalu aku cintai. Aku sangat ... mencintaimu. Kau tidak tergantikan," bisik Pandu masih dengan tersenyum. Arum

  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Lesatan Peluru

    Wojo terdiam, menunggu Arum untuk mengatakan jawaban yang sudah ditunggunya. Arum tersenyum menganggukkan kepala dan berkata, "Aku akan menjadi istrimu dan mendampingimu sampai kapanpun. Tapi aku mohon kita pergi dari sini dan melupakan semuanya," balas Arum masih dengan tersenyum, namun meneteskan air matanya. Menahan hatinya yang terasa sesak. Padahal dia sama sekali tidak ingin berkata seperti itu. Namun, apa boleh buat. Tindakannya itu benar-benar meluluhkan lelaki yang semula memendam amarah."Ini tidak benar! Hah, benar benar sangat menyakitkan. Aku tidak akan pernah melepaskan istriku untuk lelaki lain. Bisakah aku hidup bahagia jika aku berpisah dengannya? Lebih baik aku kehilangan nyawa, dari pada aku melihat dia bersama dengan lelaki lain. Aku tidak akan pernah membiarkannya," batin Pandu. Dia berjalan mendekati Arum. Menariknya, kemudian menggelengkan kepalanya dengan perlahan."Tidak adakah cara lain yang bisa aku lakukan selain memohon untuk berada di sisimu. Tidak adakah

  • MENDOBRAK KASTA BERMODAL CINTA   Tragedi Mengejutkan

    Pandu terkejut. Dia segera menghampiri Hendra yang masih terengah-engah mengatur napasnya. Apa yang dikatakan Hendra barusan membuatnya ketakutan. Pasti keluarganya dan keluarga Wojo sudah melakukan perdebatan sengit, dan tentu saja keluarga Wojo pasti akan memenangkan perdebatan itu."Hendra. Tenangkan dulu dirimu. Berbicaralah dengan baik. Kenapa kau ini? Ada apa sebenarnya?" balas Pandu dengan sangat panik. Hendra masih menekan dadanya yang terasa sesak. Tenaganya benar-benar terkuras. Saat itu, Hendra segera mengendarai mobilnya dan mencari Pandu ke rumah Ardi saat mengetahui sesuatu terjadi dengan sangat mengerikan. Ardi segera mengatakan di mana keberadaan Pandu. Sementara Ardi segera menuju ke kediaman Kasoemo untuk menangani masalah itu."Kakakku marah besar, Pandu. Dia berada di kantor wartawan itu, memporak-porandakan kantor itu. Lalu, mengancam semua wartawan yang berada di sana termasuk pemilik kantor itu. Dia sangat marah. Hah, setelah berhasil membuat semua orang takut,

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status